Surat Pembaca

Perubahan Tiba-tiba Syarat dan Ketentuan Golden Ticket JD.ID

Di sini saya ingin menceritakan keluhan saya waktu ikut Golden Tiket JD.ID bulan Desember 2019 lalu. Jadi di websitenya JD.ID https://postimg.cc/0z9SPLC0 sudah dijelaskan mekanisme beserta syarat dan ketentuannya. Terutama di poin no 4 di sub Cashback, sampai ke CS Twitter untuk memastikannya dan memang bisa digunakan untuk pulsa dan BPJS https://postimg.cc/z38Z87gF

Namun voucher cashback yang saya terima tanggal 1 Januari 2020 sejumlah Rp576.000 (dari hasil Golden Ticket) hanya untuk produk fisik saja, untuk produk Pulsa dan BPJS tidak bisa. Saya komplain via Twitter, email, by phone, live chat. Di Twitter masih diproses, lalu saya coba by phone yang akhirnya dilanjutkan via email https://postimg.cc/N29RWmB9 dan masih diproses juga.

Nah, ketika di live chat katanya mungkin ada problem di aplikasi dan dicoba secara berkala. Namun ya tetap saja nihil. Saya pun live chat lagi dengan CS yang berbeda juga jawabannya, katanya untuk pengembalian cashback disesuaikan dengan akunnya dan dicoba secara berkala https://postimg.cc/CZCsmh5k saya pun mencoba telepon ke CS-nya dan dikasih nomor laporan 00718413 untuk ditindaklanjuti segera.

Pada tanggal 7 Januari 2020 hal mengejutkan pun terjadi. Tiba-tiba CS Twitter memberitahukan kalau ada perubahan syarat dan ketentuannya https://postimg.cc/hffzhyZf . Konyol bukan? Ketika programnya selesai dan pemenang sudah diumumkan, lha kok malah ada perubahan rule-nya? Mungkin kalau kecil nominalnya, saya ikhlasin, tapi kalau sebesar ini kan bisa buat tagihan BPJS yang sekarang sudah naik. Untuk komplain via telepon juga hingga hari ke-10 masih belum ada penyelesaian. Sedangkan voucher akan hangus tanggal 15 Januari 2020, yang mana voucher tersebut adalah bentuk pengembalian dari pembelian Golden Ticket alias uang saya akan hangus, sedih kan?

Entahlah apa yang ada di benak JD.ID sampai bisa membuat konsumen bingung dengan merubah rule sepihak. Mungkin JD.ID punya hak mutlak untuk segala promosi yang ada, tapi apa ya sampai sebegininya dengan mengubah rule setelah program promosi Golden Ticket usai?

Itulah kiranya sepenggal keluhan yang bisa jadi pembelajaran konsumen lain kalau kalau ini program promosi bisa aja berubah sewaktu waktu dan bisa jadi di luar ekspektasi yang bisa juga merugikan di sisi konsumen.

David Abdul Roszak
Sidoarjo, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan JD.ID atas Surat Pembaca David Abdul Roszak

Menanggapi surat keluhan yang ditujukan kepada kami oleh konsumen atas nama David Abdul Roszak pada hari Sabtu, 11 Januari 2020...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya tidak tahu bagaimana dalam s & k di kasus ini, tapi setahu saya & biasanya setiap ada s & k akan ada klausul bahwa "ketentuan bisa diubah sewaktu-waktu."

    Mungkin memang tidak etis, tapi yah bagaimana lagi, mau rakyat jelata maupun perusahaan besar semua doyan cuan sebesar-besarnya. Jadi mungkin setelah dihitung ulang ternyata cuan nya gak masuk kalau konsumen boleh pake voucher untuk produk virtual.

    Btw, saya bukan konsumen marketplace ini. & nampaknya dari keluhan2 yang ada di MK ini, termasuk juga SP ini & SP satunya lagi yang naik tayang kemarin, kelihatannya malesin aja mampir ke marketplace ini.

    Btw mantap juga mas nya, segala bukti sudah ada capture nya LOL.

  • Dan memang benar... bahwa tetap ada rule yang menyatakan ketentuan bisa dirubah sewaktu-waktu dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

    Karena barusan ditelp oleh CS mas Bangkit yang membantu untuk penyelesaian ke PIC tim terkaitnya namun tetap pada poin 8 yaitu ketentuan bisa dirubah sewaktu-waktu dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Itupun mas Bangkit sampai2 beradu argumen dengan PIC tim terkaitnya tentang rule ini tapi tetap saja tidak bisa.

    Jadi mas Bangkit pun meminta maaf karena memang sudah di upayakan ke PIC nya namun tetap pada poin 8.

  • 1 bukti bahwa sering/kadang memang ada kondisi/policy internal perusahaan yang sengaja ataupun tidak "mendukung" situasi di mana "dari sudut pandang konsumen yang memang mau tidak mau harus/hanya bisa berhubungan dengan CS" maka "CS itu selalu salah/bodoh/tidak kooperatif" hehehe.
    Di mana2 dalam setiap keadaan pasti ada saja manusia yang lebih bodoh maupun lebih pintar, masa bodo maupun kooperatif/helpful.
    Tapi yang jelas, CS ya begitu itu: CUMA BISA JADI SALURAN ANTARA KONSUMEN DENGAN PERUSAHAAN (baca: pihak yang lebih tinggi pangkat maupun gajinya daripada CS tersebut).

    Jadi, terlepas dari mungkin memang ada CS yang "nyebelin," yang jelas CS ya mentok cuma bisa ngikut apa kata bos/SOP.
    Semoga kita sebagai konsumen yang mungkin sudah capek/frustasi/emosi/marah ke CS, juga bisa ingat fakta/kenyataan di atas.

  • iya menyedihkan sekali memang.. terkadang ada MK yg helpfull sampai terkadang memberikan kompensasi seperti memberikan voucher diskon ataupun memberikan solusi atau alternatif lain at least konsumen tersebut merasa lega.

    akhirnya saya pun terpaksa beli barang daripada hangus juga "daun" segitu sambil "ngelus dodo"

    terima kasih banyak mas atas pencerahannya juga jadi lebih tau lagi ni "behind the scene" soal pelayanan customer