Tanggapan Bank Mega Tanggapan Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Sely Dwiyani 17 Januari 2020 Bank Mega 1 Komentar Bank Mega, Debt Collector, Penagihan, Penagihan Kartu Kredit, Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Ikuti kami di Google Berita Kepada Yth Redaksi mediakonsumen.com, Sehubungan dengan surat Ibu Sely Dwiyani di mediakonsumen.com (22/11), “Debt Collector Bank Mega Mengintimidasi Anak Kecil”, dapat disampaikan bahwa kami kesulitan menghubungi Ibu Sely Dwiyani terkait dengan penyelesaian tagihan. Kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami dan kami berterima kasih apabila Ibu Sely Dwiyani dapat menghubungi Collection di nomor yang telah kami informasikan melalui sms kepada Ibu Sely Dwiyani. Kami juga berharap kerjasama Ibu Sely Dwiyani dalam menyelesaikan kewajibannya. Demikian kami sampaikan, terima kasih atas perhatian dan kerja sama mediakonsumen.com untuk memuat tanggapan kami. PT. Bank Mega, Tbk. Kantor Pusat, Christiana M. Damanik Corporate Secretary Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Dyah Rikayanti17 Januari 2020 - (17:11 WIB)Permalink Bank Mega ini memang bermasalah ya, saya juga mengalami hal yang sama. Saya bermasalah dengan kartu Mega Metro, karena kondisi keuangan kami tidak bisa pelunasan sekaligus, sehingga kami memohon keringanan. Kami diteror dan diimingi bahwa bila kami melakukan transfer sebesar 3,2 juta kami akan dibantu dibuat cicilan. Suami saya karena punya itikad baik datang ke Mega Card Centre Kuningan lantai 4. Setelah diskusi belum ketemu titik temu. Saya masih simpan semua nama orangnya. Karena belum ketemu titik temu akan dikabari via email. Kami menunggu. Ternyata pihak collecting bank Mega tidak memberi kabar. Tiba tiba kami ditelepon oleh orang yang berbeda, dan program permohonan keringanan sama sekali tidak diajukan….malah mentah dari awal dan uang 3,2 juta yang dibilang DP tidak memotong pokok. Saya merasa ditipu..,…seorang nasabah jauh jauh mengajukan permohonan cicilan keringanan malah ditipu. Kaya perlu dilaporkan ke polisi sekali kali. Log masuk untuk Membalas