Surat Pembaca

Asuransi Danamon Primajaga 100 Terhenti karena Teller yang Tidak Teliti

Nama saya Aria Priaditia dari Purworejo, Jawa Tengah, ingin menyampaikan kekecewaan saya terhadap pihak Bank Danamon. Saya mengikuti asuransi Primajaga 100 yang ditawarkan oleh pihak Bank Danamon. Asuransi sudah berjalan 7 tahun tinggal 1 tahun lagi selesai, akan tetapi bulan Februari kemarin ketika akan melakukan penyetoran untuk asuransi ternyata sudah tidak bisa. Kata teller, asuransi sudah berhenti dan diminta untuk menemui CS saja. Tentu saja saya sangat kaget mendengar hal tersebut. Uang yang sudah dikumpulkan tidaklah sedikit. Setiap bulan harus menyetor Rp300.000,- selama sudah 7 tahun ini.

Saya kemudian menanyakan pada CS Bank Danamon, kenapa bisa terjadi? Ternyata pada penyetoran bulan Januari saldo dalam tabungan saya kurang sehingga terjadi gagal debet. Saya pun tidak terima karena pada setiap kali penyetoran asuransi saya selalu menanyakan pada teller apa saldo masih cukup atau tidak, atau kadang langsung setor pada nomor rekening polis Primajaga100. Teller Bank Danamon pun selalu memberitahu jika saldo kurang atau masih cukup sehingga tidak akan terjadi gagal debet.

Asuransi Primajaga100 memang akan berhenti jika terjadi gagal debet 3 kali berturut-turut, dan bulan Januari kemarin itu bulan ketika saya harus setor agar tidak terjadi gagal debet. Karena kesibukan dan ada kebutuhan lainnya sehingga saya sampai terlambat melakukan penyetoran asuransi.

Pada penyetoran bulan Januari kemarin pun sebelum saya setor saya bilang kalau mau bayar asuransi Primajaga100. Saya minta ditransfer langsung pada nomor rekening polis Primajaga 100 pada teller, tapi teller tidak mau. Teller menyuruh saya setor pada rekening saja. Saya pun mengikuti saja, saya lalu tanya apakah saldo masih cukup untuk pendebetan nanti, teller menjawab masih bisa. Saya percaya saja pada teller karena tentu mereka lebih memahaminya. Teller yang saya temui saat itu memang bukan teller yang biasanya menerima setoran saya. Ternyata itu memang bukan bagian teller tapi bagian kliring yang menggantikan posisi teller karena ada teller yang tidak masuk.

Saat menemui CS Bank Danamon saya pun menceritakan hal tersebut, tapi tetap asuransi saya sudah terblokir. Saya pun membuat pengaduan kepada pihak Bank Danamon di CS untuk meminta pertanggung jawaban akan hal tersebut. Dikarenakan Asuransi ini pihak Bank yang menawarkan harusnya pihak Bank bisa lebih teliti, memberikan pelayanan yang terbaik untuk nasabahnya dan saya merasa saya tidak bersalah karena sudah menanyakan dan meminta untuk mentransfer langsung pada nomor rekening polis tapi pihak teller yang tidak mau dan bilang saldo cukup ternyata tidak. Sampai hari ini belum ada respon dari pihak Bank akan kelanjutan pengaduan saya tersebut.

Semoga pihak Bank Danamon dan Asuransi Primajaga 100 merespon pengaduan saya pada Media Konsumen ini. Karena ini tentu sangat merugikan nasabah karena keteledoran pihak teller bank yang pada saat itu bukan teller sebenarnya yang menerima setoran tapi bagian kliring.

Aria Priaditia
Purworejo, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Danamon atas Surat Bapak Aria Priaditia

Sehubungan dengan pengaduan yang disampaikan oleh Bapak Aria Priaditia melalui redaksi mediakonsumen.com pada tanggal 7 Maret 2020 dengan judul “Asuransi...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya juga ada ikut asuransi danamon. Tiap bulannya di debet otomatis dari rekening. Waktu itu pernah saldo di rekening saya kosong. Saya di telpon dari pihak danamon mengatakan bahwa saldo saya ga ada jadi mereka ga bisa melakukan pendebetan. Yaa buru buru saya setor.. Saya di telpon kok kalo mereka gagal debet ada pemberitahuan gitu dari pihak mereka

    • Aku jg ikut asuransi primajaga kak dri sekian bnyak yg ikut asuransi kluhan'y bikin ngeri.mw di udahin.jg bingung uang tkut gk balik.tp memang bner gak sih klo gagal.debet ada pembeeitahuan'y

  • ngeri amat ya kalo duit hilang sia2 gara gagal debet atau dana kosong begini. Saya ingin tahu endingnya kasus P. Aria bagaimana ya