Surat Pembaca

Gojek Memberikan Data Tanpa Persetujuan Saya ke Findaya

Saya pertama kali mendapatkan tagihan dari Findaya padahal belum pernah menggunakannya. Saya mendapat penipuan driver Gojek, yang berakibat saldo Gopay dan uang saya terkuras hingga Rp700,000. Saya konfirm ke Gojek, dan Gojek memberikan penjelasan bahwa karena saya memberikan OTP maka saldo Gopay dan uang saya tidak bisa kembali. Baik saya memahami, saya tidak menuntut.

Namun tak lama kemudian ada tagihan dari Findaya, dimana saya katakan saya tidak pakai. Lalu saya lapor ke Gojek, namun Gojek mengarahkan saya ke support Findaya tanpa ada penjelasan apapun dari Gojek. Namun dari Findaya mengatakan karena saya memberikan OTP. OTP kan berdampak pada tergerusnya Gopay saya, mengapa Gojek lepas tangan, padahal Gojek yang memberikan data saya ke Findaya. Setahu saya seperti OVO Paylater dan Traveloka Paylater, itu perlu upgrade ke booth. Saya tidak pernah meng-upgrade ke booth Gojek, dan ini transaksi pertama yang tidak pernah saya lakukan.

Findaya terus berkata OTP yang diberikan. Namun, begitukah Gojek menyetujui PayLater tanpa ada informasi bahwa akun saya sudah didaftarkan di Findaya. Saya sudah melapor ke AFPI (Asosiasi Pendanaan Fintech Indonesia), namun AFPI pun belum memberikan solusi. Tagihan sms, email, bahkan amarah agen yang tidak sopan. Orang yang benar-benar berutang saja berhak mendapat perlindungan, apalagi saya tidak berutang. Resiko saya memberikan OTP adalah hilangnya saldo saya, tapi kenapa Gojek memberikan data tanpa persetujuan saya ke Findaya. Penipuan saya adalah dengan Gojek, namun berlanjut ke Findaya.

Bahkan agen memaki saya dengan kata-kata “tidak membayar utang”. Saya mengajak sidang ke Findaya, namun ditolak. Jika memang saya tidak membayar utang mengapa Findaya menolak sidang. Bisnis mencari uang juga tidak dengan pemerasan sepihak, hanya dari Findaya yang terus menagih, dan Gojek hanya memberi referensi support Findaya.

Ariyani Sanjung
Kab. Bandung Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Saya juga KOMPLAIN BERAT sama oknum DC Gojek Paylater (Findaya). Saya tidak pernah punya utang dgn Findaya bahkan tdk pernah berurusan dgn Findaya, tetapi tgl 17 Maret 2020 saya tiba2 ditelp debt colector menanyakan utang tmn saya (dulu kami memang satu kantor). Saya menjawab salah sambung, agar tdk bnyk pertanyaan krn memang saya tdk ada utang dan merasa tidak ada konfirmasi dri pihak mana pun mengenai verifikasi awal ketika dulu tmn saya ajukan gojek paylater. Saya mengetahui itu oknum debt colector findaya krn saya lgsung telp tmn saya, menanyakan utang nya, dia mengakui msh ada utang sebesar 700.000 di Gojek Paylater. Yang membuat saya KOMPLAIN BESAR adalah, karena bukan Saya yg berutang, dan saya tdk pernah ditelp minta persujuan saya sbg org dekat tmn saya itu. Tetapi kenapa tiba2 saya yg diteror (ditelp berkali2 dgn kata2 yg buat saya emosi, no nya 0895353999937, 0895353999947, 0895353999964, 0895353999892, dan masih ada puluhan no lain) oleh pihak DC. Hal ini sdh saya adukan ke OJK, dan jg sudah saya rekam, sbg dasar saya buat pengaduan ke kepolisian krn saya sangat terganggu di TERROR padahal bukan saya yg berhutang. Saya kecewa cara kerja oknum DC daei GOJEK/FINDAYA

    • Nah, kemudahan berutang ini disalahgunakan. Kalau di bank kan berutang data harus lengkap, pengecekan ke keluarga. Ini gojek kan yg penting isi form tanpa verifikasi persetujuan user yang berutang. Saya juga tidak tahu jaminannya diisi siapa oleh si penipu.

      • Iya mabk gojek memang gitu lepas tangan mereka hanya berdasarkan kode ottp saya juga sama serti mbaknya saya di beri saldo pay kater 500rb kemudian saldo itu di curi ada pihak yang menelp atas nama gojek. Padahal saya tidak ada memberi kode ottp bahkan mbak pada saat itu bukan hanya pay later saya yang dicuri mereka juga mencuri saldo jenius saya di hari bersamaan kerna saya habis transaksi pengisian gopay via jenius makanya mereka bobol juga tu jenius saya .saya lapor ke gojek mereka mebenarkan ada transaksi tidak wajar tapi pada saat gojek di mintai pertanggung jawaban mereka dengan enteng jawab kerna saya sudah memberi kode ottp padahal saya tidak meberi kode ottp .dan kasus saya ini sudah berjalan 5 bulan untungknya saja pihak deptcell baik2 tidak ada yang marah2 hanya saja ada 1 cwek dr MBAcell itu cwek mulutnya luar biasa mbak tapi saya ikhlas tu cwek begitu sikapnya sm sy sy tidak membals saya hanya tertawa dan menutup telp selebihnya penelpon penagih baik2 mbak tidak ada yang marah marah. Gak sah di bayar mbak kalau mbak memang tidak memakainya. Saran saya tolong dong findaya kerugian yang terjadi pada pelanggan gojek minta pertanggung jawpannya ke pihak gojek karena mereka yang sudah lalai menjaga data konsumen masak data bisa tercemar kemana mana. Yang sabar ya mbak

  • Lucu ya fintech ini, ga mau berhutang, tapi menawrkan via GoPay. Ga bisa bayar diteror, padahal nilainya 700rb. Mending ga usah pake GoPay dah, ntr juga tutup fintechnya.

    Stop berhutang!! Biar tutup smua fintech, bisnis juga ada aturan.

    • Bukan go pay mas, tapi findaya. Kalo gopay emg sy yg top-up. Makanya ga saya complain walau kehilangan saldo gopay dan uang yang sudah tertransfer. Tp findaya kan utang digital. Sy orangnya menghindari berutang untuk gaya hidup, dan findaya ini sepertinya berutang untuk makan di resto mewah dll begitu.

      • Saya mengalami hal yg sama.
        Memang saya pernah registrasi paylater gojek,tp data saya di tolak.
        Setelah itu saya tdk pernah log in lg di aplikasi gojek dgn nomor yg saya daftarkan tersebut.
        Setelah beberapa bulan kemudian
        Tiba2 ada sms dari findaya.
        Mengatakan saya sdh terlambar bayar tagihan paylater selama 38hari.
        Dalam keadaan bingung saya coba log in di aplikasi gojek dgn maksud ingin tahu ada transaksi apa?
        TP ternyata riwayat transaksi nya sama sekali tdk bisa di buka sampai saat ini.
        Dan sdh banyak jg dr pihak DC yg telpon dan selalu saya jelaskan kalo saya tdk pernah pakai.
        Malai di arahin laporan ke gojek
        Udh nlp gojek di arahin support ke pindaya jd terkesan saling lempar
        Tp blm ada tindakan yg di harapkan.
        Sampai hari ini kata nya keterlambatan saya sdh lebih dr 100hari.
        Padahal saya tdk pernah mendapat OTP apalagi memberikan nya kepada orang lain
        Dan aneh nya
        Data di tolak dan dalam ke adaan log out bisa ada transaksi

        • saya juga sudah capek lapor ke findaya, gak ada solusi juga, palingan cuma didiskon denda nya, tp pokok hutang hrs dibayar, padahal saya tdk pernah melakukan transaksi itu, anehnya tgl transaksi dilakukan tidak ada notifikasi apa2 di aplikasi gojek, kl dr pihak findaya menyatakan mungkin ada pihak keluarga yang menggunakan, hal ini juga tidak mungkin karena pin hanya saya yang tau

  • Berawal dari OTP data jadi disalahgunakan. Inilah mengapa OTP harus dijaga dengan sangat ketat.

  • Yang bikin saya kecewa, sy tidak.lari sebenarnya. Saya ikuti prosedur hukum saja. Saya sudah laporkan polisi dan sudah ada surat laporan, yg mana sebenarnya saya tidak ada kewajiban membayar jika saya tidak mau membayar. Saya sudah berikan surat laporan ke findaya bahkan ke Asosiasi Pendanaan Fintech Indonesia, dan saya jg berikan jadwal sidang. Kalau memang harus bayat, biarkan bayar di sidang. Tetapi dr findaya menolak sidang. Dari sini kecewa akan ketidakprofessionalannya. Mewajibkan membayar tp sepihak. Saya yg urus ke polisi namun tetap menolak. Saya menolak karena sy tdk pernah daftar findaya. Dan mereka sulit sekali untuk transparan. Pemberian OTP kan menguras saldo gopay. Tapi kenapa bs k findaya juga. Namun yg menjadi kekecewaan findaya tidak mau professional, padahal gojek sendiri yg mengijinkan saya urus ke polisi, tp findaya menolak datang sidang.

  • Nah, OTP ini makanya sangat penting dan tidak boleh dikasih kepada siapapun juga. Karna OTP bisa digunakan untuk login, jika sudah login maka tidak cuman gopay saja yang ludes, pelaku bisa menggunakan semua fitur yang ada dengan mengatas namakan korban, karna dari sisi GO-JEK tidak tahu pengguna tersebut legal atau tidak. Kalaupun dilakukan pemblokiran, bayangkan apa yang sudah pelaku perbuat selama dari mulai login sampe di blokir (misalnya aja sejam, brp banyak transaksi yanh bisa dilakukan dalam sejam)? Bisa menggunakan tarik tunai, pay-latter, dan itu tidak bisa di reversal karna transaksi sudah terjadi secara realtime.
    Makanya obatnya cuman 1, jangan kasih tau OTP dengan alasan apapun karna sama seperti ngasih tau username dan password.

    • Namun, kekecewaan utama adalah, saya dilempar-lempar. Dari telpon support saya mau datang ke kantor blok M, katanya OK. Saya dtg ke blok M, setelah disana tunggu antri. Pas ngomong ke receptionist, ternyata katanya di kemang. Saya kira yang antri itu antri untuk complaint, ternyata di blok M go-food katanya. Trus saya mau dilempar ke kemang. Saya sudah lelah mb, masa yang aktif urus saya. Lalu saya bilang, kalau dilempar-lempar gini saya urus polisi saja y. Dari pihak blok M katakan "Ya udah lapor polisi saja mb", tanpa ada penjelasan lain. Akhirnya saya lapor polisi, udah dapat surat laporan, saya kirim ke gojek, trus disuruh ke support findaya. Saya kirim laporannya dan arrange jadwal sidang. Tp seperti enggan untuk datang, karena jawabannya muter2. Katanya suruh lapor polisi, giliran udah diurusin malah enggan, dan pas 2 hari lalu DC nya marah2 dengan bilang ''utang ga mau bayar". Yang jadi concern profesionalisme gojeknya. Yang awalnya bilang gpp lapor polisi, tapi findayanya enggan, malah DC nagih ga sopan.:(. Udah ga tau kedaftar di findaya, dilempar-lempar, katanya ok suruh lapor polisi, tapi ya ga mau jg terlibat sidang.

        • Ga jadi sidang mb, pihak findaya tidak/tidak bersedia bisa kalau sidang katanya.

          • kasus perdata begini mereka gak akan mau sidang mbak, yg ada (kalaupun memang berhutang) malah hakim akan menawarkan kesanggupan untuk membayar berapa kali, atau istilahnya skema pelunasan. Kalau ternyata mbak diwajibkan 5000 rupiah perhari (misalnya), nah.. mereka gak bisa apa apa, yg ada malah rugi nama besar mereka.

    • Jangan salah mereka juga bisa membobol tanpa kode ottp. Sudah banyak kog korbannya contohnya saya akunsaya sekaligus 2 yang di bobol jenius dan pay laters gojek. Aneh kan karena saya hbis transaksi pengisian gopay via jenius. Saya tidak memberikan kode ottp itu dan dua akun saya langsung dibobol padahal beda pemilik. Dan sekrg saya punya ini sudah berlarut sampai 6 bulan yang td dirugikan 500rb sekrg sudah membengkak jd 70600. Bunganya berhenti di 706000.mereka telp terus saya biarin bukan saya yang pakai bukan sy yang berhutang

      • Penyelesaian nya gimana Kak,apakah Kakak bayar atau gimana?Soalnya adikku juga sama kasusnya...

  • Lalu akhirmya gimana,Kakak bayar ga?Karena ini adik Saya juga tiap jari ditelpon terus oleh pihak Findaya ktanya,padahal ga pernah pakai paylater gojek..dan bukan main" nominanya 1,3jt an...plus ada denda juga katanya

    • Aku sih belum bayar.
      Belum 7 hari sudah di sms.
      Padahal di situ tertera 90 hari.
      Gak tahunya 7 hari.
      Gila. Aku ditipu.
      Pas diawal aku mau kembalikan, tapi pinjol itu ga mau.
      Katanya harus sesuai pinjaman plus bunganya.
      Potongan admin 40%. Aku dapat hanya 60% dari pinjaman.
      Ga sampai sejuteng bo.
      Uangnya ya sudah ke pakai lah.
      Mereka ga mau dikembalikan

      Sekarang malah diancam dan diteror.
      Minta uang dan bunganya.
      Aku jawabnya baik2, mereka malah jawab kasar.

    • Wah lebih besar dr sy. Saya tidak bayar, kan bukan saya yg pakai. Lagipula saya juga tidak aktivasi pay later

      • Kakak dihubungi terus menerus oleh pihak Findaya sampai berapa lama?Dan ada ancaman atau menghubungi kontak yg Kakak kenal atau mungkin sampai ada yg dateng k rumah ga Kak?Karena adik saya dihubungi terus setiap hari dengan no yg berbeda,jadi merasa terganggu...

  • iy, dihubungi terus mb, tulis saja kisahnya di media konsumen mb, biar banyak yang tahu bahwa yang kena kasus seperti ini banyak. ya saya biarkan walau dihubungi terus. Bukan sy yang utang, yang utang sj belum tentu bayar, apalagi yang tidak berutang

  • Kalau saya, ada hutang via gopaylatter tapi ditagih dengan cara di tlp tiba2 dengan nada marah dan disuruh bayar segera. Sebenarnya saya hanya lupa, toh nominalnya cuma sekitar 250 ribu tapi nagihnya tanpa ada adab.
    Yang saya sesali adalah perusahaan sebesar itu tapi kenapa cara menghubungi customernya tidak diberi aturan seperti tata krama.