Surat Pembaca

Sekali Lagi Soal Profesionalisme: Jawaban Pos Indonesia Tak Berbasis Data

Sebelum yang lain-lain, pertama saya harus mengapresiasi kesediaan Pos Indonesia merespon surat saya di portal ini, melalui admin care yang menuliskan namanya sebagai “Senja”.

Saya cukup lega, ketika pada 27 Maret admin merspon surat saya dengan menulis:

“Kami juga ingin menginformasikan, kiriman Bapak saat ini seluruhnya sudah tiba di Kantorpos Depok dan akan segera diantarkan ke alamat tujuan.”

Namun, mengagetkan ketika setelah saya tracking, ternyata tidak benar bahwa semua paket saya sudah sampai di kantor Depok.

Mengacu pada tanggal respon tsb ditayangkan, 27 Maret, saya ingin sampaikan bahwa hanya satu paket saja yang sampai, yaitu resi no. 9 (pada Sabtu 28 Maret). Beralih ke minggu berikutnya, pada Senin 30 Maret sampai lagi satu paket, yaitu resi no. 12.

Artinya, masih tersisa empat paket yang statusnya masih berada di MPC Jakarta (resi no. 2, 7, 8, dan 11). Dan entah mau sampai kapan ditimbun di sana.

Saya pun men-DM akun resmi Twitter Pos Indonesia. Dan seperti yang sudah-sudah, jawabannya selalu tak solutif. Saya sendiri jadi ragu, sebetulnya admin ini benar-benar manusia atau hanya mesin dengan algoritma tertentu saja?! Sebab hanya mengulang dan mengulang: minta nama, alamat, nomor telepon, keterangan isi paket … Jika admin mau menggerakkan jempolnya saja, jawaban itu sudah muncul di atas chat kami. (File terlampir).

Sebagai pelanggan, capek rasanya harus komplain berkali-kali. Dan terakhir untuk pihak Pos Indonesia, sekali lagi, pastikan menggunakan data yang valid dalam merespon komplain pelanggan. Nomor resi bisa ditracking dengan mudah. Jadi mohon jangan asal menjawab,

Terima kasih.

Azam Bahtiar
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Sama ini kasusnya 3 paket masih di mpc jakarta per tanggal 24 Maret kemarin belum juga keluar.

    Memang sangat buruk profesionalismenya. Layanan telepon Halopos 161 seharusnya mengkhususkan kepada layanan pos untuk masyarakat Indonesia. Tapi sekarang coba dicek, 161 hanya melayani mengenai covid19. Apa??

    Kalian itu siapa?? tiba2 jadi ahli corona. Tolong fokuskan saja diri melayani kegiatan pos Indonesia dengan baik.

  • Senasib... senasib... ganti rugi saya untuk barang berasuransi juga hanya dikasih sebagian dan disamakan nominalnya dengan barang tidak berasuransi. Ketika saya ajukan peraturannya lalu mereka buru-buru ganti peraturan. Tapi "peraturan baru" yang pertama ternyata tidak cocok lalu ganti lagi peraturan yang kedua. Yang dua-duanya tidak ada jejak digitalnya dan sepertinya sama sekali belum dipublikasi. Besar kecurigaan saya bahwa "dua peraturan baru" itu hanya tameng agar tidak perlu ganti rugi barang yang rusak secara penuh.
    Lalu sekarang mereka hanya copas dan copas saja untuk setiap surat pembaca yang saya kirim. Entahlah saya merasa mereka adalah tukang copas yang (pura-pura) profesional. Memalukan saja bahkan saya sebagai WNI ingin sekali tidak mengakui bahwa Pos adalah BUMN yang artinya milik rakyat Indonesia. Sangat mengecewakan, seakan tidak punya malu saja. Mana integritasnya?
    Baca disini untuk kasus lebih lanjutnya: https://mydreamyjournal.wordpress.com/2020/02/26/menyesal-gunakan-pos-indonesia-sudah-bayar-asuransi-ganti-rugi-ongkir-tak-kunjung-dibayarkan/