Surat Pembaca

Penipuan Mengatasnamakan Customer Service Bank BRI untuk Aktivasi Kartu Kredit

Pekanbaru tanggal 23 Maret 20 pukul 16:00 saya menerima panggilan telepon dari nomor 021291829** yang mengatasnamakan customer service kartu kredit Bank BRI. Begitu telepon saya angkat, dia langsung tahu nama saya. Dia juga tahu kalau saya baru menerima kartu kredit.

Dia menanyakan apakah kartu kreditnya sudah saya terima dan sudah diaktifkan apa belum? Dia juga memberikan info bagaimana cara mengaktifkannya. Posisi waktu itu kartu memang belum saya aktifkan, tapi si penipu meminta saya aktifkan kartu kredit tersebut sambil menjelaskan bahwa akan ada penghapusan biaya iuran tahunan selama seumur hidup dan promo-promo lainnya yang dia tawarkan.

Tanpa saya merasa curiga saya langsung mengiyakan kalau saya mau program promo tersebut, dan dia langsung verifikasi ulang data saya. Tidak lama kartu saya aktifkan dan saya buatkan PIN. Si penelepon bilang kalau kartunya sudah diikutkan program tersebut dan dia akan menelepon ulang saya. Namun setelah saya tunggu berjam-jam, dia tidak ada telepon saya lagi. Dan pada pukul 18:06 saya menerima SMS masuk dari Bank BRI kalau saya sudah melakukan transaksi pertama saya di Bukalapak.com DKI Jakarta sebesar Rp11.447.678, pada pukul 16:43.

Saya kaget bukan main baca SMS tersebut. Langsung saya cek di aplikasi BRI dan memang betul ada transaksi yang saya tidak pernah lakukan. Saya langsung telepon call center BRI dan langsung pemblokiran permanen kartu tersebut supaya tidak ada transaksi lagi. Surat sanggahan sudah saya kirim ke pihak BRI dan rupaya surat sanggahan saya ditolak.

Saya bingung harus bayar tagihan sebesar itu, sedangkan gaji saya yang setiap terima langsung habis karena ada tanggungan dan kebutuhan lain tidak cukup untuk membayar tagihan kartu kredit yang nominalnya cukup besar bagi saya.

Mohon pihak BRI dan Bukalapak memberikan solusi dan kebijaksanaannya. Saya sangat mohon kepada pihak terkait agar cepat merespon keluhan saya.

Terima kasih.

Ade Yudha
PekanBaru, Riau

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

    • Itu gimana ceritanya mas ?
      kurang lengkap detailnya.
      apa masnya menginformasikan 3 digit dibelakang kartu juga ke penelponnya ?
      soalnya kn transaksi online membutuhkan cvv / 3 digit dibelakang kartu .
      kalau masalah otp transaksi, kadang bukalapak menggunakan OTP tapi kadang juga langsung sukses tanpa memasukkan OTP.

    • Alah saya aja sudah telf pihak bank berkali2 csnya lepas tangan suruh urus dengan tenant.

    • Sya sempat tanya ke cs cabang bri yg di pekanbaru apakah sya harus lapor polisi atau kek mna? Tpi dia bilang paling juga polisi suruh lapor ke bank terkait. Jd bingung pak sya di putar gini. Stress yg ada hrs bayar trx yg aduhai begitu besar bagi sya yg gaji pas pasan

  • Wuih ngeri juga yah, dia bisa tahu data2 nasabah, apakah ada kebocoran di pihak internal BRI? ? Itu nomor peneleponnya gak usah disensor gan, biar yg lain waspada, dan sepertinya itu nomor fixed line, harusnya gampang dilacak sih. ?

    • Ujungnya 21. Sya di ajarin kawan sya utk cek no hp trs di web .tellows.com,mas nya bisa cek no tsb disana

  • sekedar saran kan jika limit di acc diatas 10 pasti kita harus lbh har=ti2 entah mrka tau data kita dari mana..

    saya atas nama priabdi, dan selaku pemegang cc bri turut prihatin atas kejadian yang menimpa kaka ya, smga allah memberikan jalan untuk kasus ini..

    • Aku Setiap x transaksi di bukalapak dgn cc, selalu meminta kode OTP kok, berapa pun nominal nya, apalagi itu udah jutaan, OTP udah pasti di minta oleh Online Shop. Yang mana kode OTP dikirim via sms. Aku curiga, sewaktu verifikasi data itu, pelaku mencatat semua data lalu menelepon cs bri untuk mengganti nomor telpon yang terdaftar sehingga kode OTP dikirim ke nomor handphone baru yang didaftarkan... Seharusnya BRI bisa membatalkan transaksi tsb karena pemilik cc langsung melaporkan.

      • Gk tau mas sya kurang mengerti soalnya kek gthan. Yg sya pusingkan skrg sya hrs bayar tagihan gmn caranya???

  • Sya tidak merasa kasih kode cvv Kesiapapun ataupun yg dibilang cs nya kode ottp, tidak pernah ada masuk sms kode ottp ke hp sya atau pun email sya. Dri awal sya pengajuan cc sya tidak pernah dapat email notifikasi dri bank bri perihal pengajuan sya, sya hanya dapat sms aja. seperti foto yg saya sertakan di artikel. Dri awal pengajuan sampai skrg cuma ada sms itu aja masuk. Dri bukalapak pun sya tidak dapat emil pemberitahuan kalau sya udh melakukan trx tsb.

  • Kasihan jga mas. Baru pertama terima KK sudah orang lain (penipu) yg gunakan. Kok. gak baca himbauan bank tidak pernah meminta data nasabah lewat media apapun. Kalau ada yang seperti itu udah jelas penipu. Bandingkan kalau kita nelpon ke CS bank yg sebenarnya. Gak ada kedengaran suara orang lain berisik disekitar CS. Kedengaran hanya suara CS. Saja. Tapi kalau penipu akan kedengaran suara berisik orang lain teman sipenipu suara keyboard komputer dan lainnya. Yang membantu si penelpon mengetikan dan merekam data. Dan juga sipenipu akan meminta kita berulang2 menyebut data yg sebenar2nya. (Kalau pihak Bank tidak akan seperti itu karena data valid sudah ada sama mereka). Ini sudah patut dicurigai bahwa itu bukan CS resmi bank. Itu berdasarkan pengalaman saya yang ditelpon penipu untuk pemutakhiran data KK Bank BNI. Hanya saja sy masih terselamatkan saat sipenelpon terakhir meminta menyebut kode 3 angka dibelakang kartu. Di situ sy langsung terkejut. Karena data itu sangat rahasia tidak boleh disebutkan kepada siapa pun termasuk pegawai bank. Seketika itu tersadar bahwa ini sudah tidak benar. Ini adalah penipu dan benar saja ketika saya dng tegas menolak menyebutkan 3 angka. Sipenelpon langsung memutus telpon

    • Kek manalah mbk sya baru punya kartu kredit tuh seneng x rasanya. Apalagi ada yg nawarin ini itu,sya tuh gk curiga krn kode area si penipu itu 021 jd sya terpikir oh betul dri jakarta. Skrg sya pusingkan mbk bagaimana cara sya bayar tagihan yg tidak pernah sepeserpun uangnya sya nikmatin. Nyesek x rasanya...sumpah pengen jerit jerit rasanya,seketika itu jga sya langsung down?.

    • Wah sama mas, barusan siang tadi saya ditelpon kayak gitu. pas disuruh sebut 3 angka dibelakang kartu langsung saya tutup. saya sms si penelpon bahwa saya udah lapor ke polsek atas penipuan

  • Berusaha terus meminta penyanggahan kepada Bank bahwa transaksi yang dilakukan bukan saya tapi orang lain. Karena ada pernyataan bank. Jika tidak mengenal transaksi atau anda tidak melakukan transaksi segera hubungi bank. Ini jadi dasar hukumnya. Yakinkan sebenar-2nya. Kumpulkan bukti2. karena ada beberapa orang berhasil.

    Hanya saja keberatan Bank bahwa transaksi ini terjadi setelah anda memberikan data ke pada penipu dan sipenipu langsung transaksi.
    Beda halnya. . ..tanpa anda memberikan data2 kartu kepada siapa pun ....tiba2 beberapa waktu kemudian ada menerima notifikasi transaksi. Padahal sama sekali anda tidak bertransaksi. Ini bisa dilakukan penyanggahan.
    Kalau bisa jangan ceritakan kepada Bank bahwa saya baru ditelepon sipenipu untuk aktivasi Kartu. Itu tidak akan membantu

  • Wah mas Ade Yudha,
    Saya juga mengalami hal yang SAMA PERSIS.
    nomor yang digunakan untuk menelpon saya juga sama persis.
    dan kasus ini berkali-kali terjadi:

    1. https://mediakonsumen.com/2019/06/20/surat-pembaca/hati-hati-dengan-pembajakan-kartu-kredit-di-bukalapak

    2. https://mediakonsumen.com/2020/02/18/surat-pembaca/pembajakan-kartu-kredit-bri-di-bukalapak

    Saya juga sudah membuat artikel disini, tapi belum ditampilkan, padahal saya juga sudah verifikasi akun mediakonsumen.

    Kalau kasus saya, kena 14jt mas.
    Ini saya juga bingung mau bayarnya gimana kalau ditagih.

  • untuk berjaga jaga saja.. kk saya baru dateng belum juga di aktifin udah ada yg nelpon 0218306796 mengatasnamakan dari bri kk. berhati hatilah.... takutnya ini ada kongkalikong dari espedisinya karena semua data pribadi mereka tau. seharusnya ada perlindungan konsumen karena banyak yang tidak tau penipu atau bukan. terimakasih