Surat Pembaca

Terus Ditagih Bank Mega untuk Kartu Tambahan yang Tidak Pernah Saya Ketahui

Dear OJK, dan Bank Mega

Sudah 1 bulan ini saya diteror oleh DC dari Bank Mega. Diteror langsung menelpon ke nomor kantor saya dan nomor pribadi. Saya nasabah kartu kredit Bank Mega namun saya tidak pernah bermasalah dengan kartu kredit selain Bank Mega pun, bisa cek daftar BI checking saya.

Menurut mereka, saya ini adalah pemegang kartu suplemen dari pemilik kartu utama saudara saya. Selama saya hidup, saya tidak pernah diminta KTP, menyerahkan KTP, isi data formulir atau pun tanda tangan apapun itu mengenai kartu suplemen Bank Mega ini. Bagaimana mungkin nama saya bisa ada sebagai pemilik kartu suplemen atau tambahan.

Singkat cerita saya coba konfirmasi ke saudara, dan ternyata benar memang dia ada 3 kartu kredit mega. Dan itu memang sudah lama sekitar tahun 2014 lalu yang dia bilang dia juga ditipu oleh temannya yang temannya itulah yang mengajukan kartu kredit tersebut. Sampai akhirnya tanggal 12 Maret 2020, dia ada melakukan penutupan kartu dengan membayar 1 juta di tanggal itu dan sisanya 20 juta yang akan dilunasi di tanggal 31 maret 2020.

Hingga tanggal jatuh tempo itu, saudara belum bisa melunasi dan meminta keringanan pembayaran namun belum menemukan titik temu hingga saat ini. Sebenarnya dalam hal ini saya juga merasa tertipu oleh saudara dimana dia memakai nama saya untuk dijadikan kartu suplemennya yang jelas-jelas saya tidak pernah tahu menahu soal hal itu. Entah bagaimana dia bisa dapatkan data atau KTP saya.

Setiap hari saya ditelepon, dimaki dengan kata kasar hingga mereka mengancam akan mengeluarkan saya dari kantor saya bekerja sekarang jika tidak ada pelunasan. Dan bahkan teman kantor saya pun ikut dimaki-maki nya. Saya sudah bicara baik-baik kalau saya tidak pernah tahu urusan itu. Dan bahkan saya juga bantu DC tersebut untuk push ke saudara. Di sini saya sudah berniat baik. Saya pun pernah tanya berapa nomor kartu suplemen yang atas nama saya, tapi pihak DC tidak menyebutkan, mereka hanya bilang semua sudah ada datanya lengkap dari kantor.

Saya ini adalah korban dan memang benar-benar tidak pernah tahu soal kartu kredit suplemen itu, dan saudara saya sendiri juga sudah buat kesepakatan dengan Bank Mega, tapi kenapa saya masih dimaki-maki dan diteror terus menerus. Bukankah seharusnya pemegang kartu utama yang seharusnya dikejar. Apakah seperti ini cara kerja DC Bank Mega?

Mohon untuk tidak melakukan teror terus menerus kepada saya karena saya bukan pemegang kartu utama dan suplemen itu. Saya juga tidak pernah memberikan data, tidak pernah memakai dan melihat kartu itu.

Terima kasih,

Sefti Afi Nawangsari
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Sefti Afi Nawangsari

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Sefti Afi Nawangsari di mediakonsumen.com (16/4), “Terus Ditagih Bank Mega untuk Kartu...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Lagi..Lagi..dan Lagi lagi Bank Mega ,Banyak sekali Keluhan dari Nasabah Bank Mega di Media Konsumen,tp tak Pernah SEKALIPUN Bank Mega memberikan Tanggapan ,sebagai BANK BESAR seharusnya Bank Mega merespon sesuai Ketentuan/Aturan ,Bukan malah sperti PINJOL ILEGAL, Bank Mega tak ubahnya RENTENIR yg siap menghisap darah para Nasabahnya..

  • Klo pemegang kartu tambahan kan yg bertanggung jawab kartu utama, karena biasanya kartu tambahan diberikan oleh kartu utama, biasanya utk keluarga sendiri anak, istri dan yg bertanggung jawab utk pembayaran adalah pemegang kartu utama

  • Sy pernah merasakan di teror oleh DC mega padahal sy hanya teman terdekat. Lama2 sy kesel. Sy save no nya trus sy teror balik tuh DC setiap 1 jam sekali slama 3 hari biar tau rasanya d teror...yg pnya utang siapa? Yg d tagih siapa?...mba klo DC nya udh ngancam screen shoot aja trus lapor ke polisi...

    • saya juga kena teror DC BANK MEGA, karena ibu saya yang berhutang, tiap hari tiap menit nelpon kantor saya, gym saya, sampai toko supplemen fitness langganan saya. Trus akhirnya saya kirim email ke bank Indonesia, OJK, BPKN dgn bukti rekaman suara teror DC, whatsapp teror, surat aduan sebelumnya megacall center. Senin kemaren saya coba ke kantor polisi mengadukan teror DC ini tapi ga ngaruh kecuali kalau DC itu datang ke kantor saya memaki2 dan melakukan penganiyaan ke saya. Sedih yah bahkan DCnya bilang ke saya ga akan bisa ngadu kemana2

  • tagihan kartu kredit, sepenuhnya tanggung jawab pemegang kartu utama.
    (bukan pemegang kartu tambahan)..
    debt colectornta kayaknya orang linglung..

  • Sama ya, saya mempunyai pengalaman buruk dgn bank mega yg punya tagihan suami saya dan kartunya disalahgunakan oleh temannya, tp dia meneror kantor bahkan teman teman saya. Kapoook dan trauma.

  • Begitulah bank mega saya juga mengalami hal yang sama saya bukan pemegang kartu Utama dan saya tidak menggunakan kartu tersebut, bahkan waktu pengajuan kartu kredit nya nama saya tidak ada, tapi saya yang di teror terus sampe ke kantor istri dan ke tetangga rumah, amat sangat ngak sopan dan melecehkan keluarga saya tetapi dengan segala cara di halalkan oleh pihak dc mega. Ya mohon ni pihak ojk atau yg berwenang harap bank mega di tindak lanjuti ya soalnya sudah banyak meresahkan masyarakat atas perbuatan nya dengan dc mega

  • Bikin surat keluhan aja soal intimidasi ke ojk, saya heran meresahkan sekali bank mega ini. Sampai kapan bank mega meresahkan seperti itu? Apa perlu dibahas ke ILC? Sampai kapan persoalan intimidasi dr dc bank mega membaik??? Tolong bagi ojk dan hal lainnya tolong diperbaiki sistim mekanismenya dr penagihan bank mega

  • Apakah DC berhak dan sah mengeluarkan saya dari kantor? Karena sampai saat ini saya selalu dibilang nya, “saya akan keluarkan kamu dari kantor mu, kamu harus dipecat”.
    Apakah ada proses seperti itu?

    • gaklah itumh trgntung kbjakan dn pengrtian perusahaan..thdp kryawannya..kn urusan pribadi toh kryawan yg punya utang gk bkal d byr sm perusaahaan utang kita..msti d byrinpun itu uang kita lrinya potong gjih...

  • Ojk gak tegas leasing sama bank mana ada yg ngasih keringanan selama wabah covid19..kita ngadu ke ojk jawaban mereka itu kebijakan dari masing"leasing dan bank..bikin gigit jari kita ngadu ke ojk..