Surat Pembaca

Susahnya Berhenti Berlangganan Indihome

Saya adalah pelanggan Indihome dengan nomor pelanggan 131163115080. Pada hari Rabu, tanggal 8 April 2020 saya mengajukan permohonan untuk berhenti berlangganan paket internet dikarenakan tidak bisa mengakses layanan media streaming Netflix. Seperti kita ketahui bahwa Telkom memblokir layanan streaming Netflix, Prime Video dari Amazon dan mungkin beberapa layanan asing lainnya.

Saya memutuskan untuk menghubungi 147 untuk berhenti berlangganan dan seperti biasanya saya diminta nomor langganan dan no. KTP untuk verifikasi sebagai syarat untuk berhenti beralangganan. Setelah ditanya mengenai alasan berhenti berlangganan saya diminta menunggu telepon dari Telkom untuk proses pencabutan. Selain itu saya diberi penjelasan mengenai perhitungan tagihan terakhir saya yang akan di pro-rata kan sampai pada hari pencabutan.

Dikarenakan pada saat itu saya sudah berlangganan dengan operator lain dan tidak membutuhkan layanan Indihome lagi juga belum adanya informasi lanjutan dari Telkom, pada hari Jumat tanggal 10 April 2020 saya mencoba menghubungi lagi melalui layanan 147 lagi untuk menanyakan kelanjutan permintaan saya. Pada saat itu saya diminta lagi no KTP untuk verifikasi lagi selain tentunya nomor pelanggan.

Sebenarnya agak janggal juga mengapa mereka meminta no KTP saya lagi seolah olah ini baru pertama pengajuan. Pada saat itu saya diberikan kepastian bahwa saya akan dibantu untuk mempercepat prosesnya dan seperti biasa memastikan bahwa saya akan dihubungi oleh pihak Telkom.

Keesokan harinya, hari Sabtu tanggal 11 April 2020, saya mendapat panggilan telepon dari Telkom yang lagi-lagi menanyakan alasan saya berhenti berlangganan dan ‘to my surprise’ meminta no KTP saya lagi. Sebenarnya tidak ada tambahan informasi lagi apalagi mengenai kapan sambungan Indihome saya akan diputus. Panggilan telepon tersebut saya pikir tidak perlu karena tidak ada yang baru atau update mengenai status permohonan saya.

Karena tidak ada progress setelah beberapa hari, pada hari Kamis tanggal 16 April 2020, saya menelepon lagi dan lagi-lagi saya tidak mendapatkan informasi apa-apa selain permohonan sedang diproses. Saya meminta disambungkan dengan supervisor nya dan saya dijanjikan akan ditelepon segera. Sampai surat pembaca ini ditulis, telepon yang saya tunggu tunggu tidak kunjung datang.

Saya tidak tahu apakah ini salah satu strategi Telkom untuk mengulur-ngulur waktu supaya saya tetap harus membayar full satu bulan. Saya sudah mematikan internet sejak hari Jumat sore tanggal 10 April 2020. Saya sudah mengirim email juga ke 147@telkom.co.id pada tanggal 11 April dan sampai saat ini tidak ada jawaban.

Saya juga sudah menghubungi layanan telkom di Twitter tanggal 10 April 2020 dan jawaban yang saya terima malah sangat mengejutkan karena mereka menginformasikan kepada saya bahwa mereka belum menerima permintaan pemutusan berlangganan.

Belakangan saya mengetahui ternyata antar platform layanan itu jalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi, sehingga apabila anda pembaca ingin mendaftar, upgrade, atau berhenti berlangganan sebaiknya anda ‘stick’ ke salah satu layanan dan tidak berpindah-pindah antar platform karena akan menghabiskan waktu anda. Saya tidak tahu saya harus bagaimana lagi. Sebagai konsumen, saya benar benar merasa dirugikan dalam hal waktu, pikiran dan finansial karena harus beberapa kali melakukan panggilan telepon ke 147.

Kepada pihak Telkom, tolong masalah saya ini diselesaikan. Kalau kinerja anda seperti ini saya yakin banyak pelanggan yang akan meninggalkan anda. Sebagai BUMN dan menguasai pasar paling banyak di sektor komunikasi dan jaringan yang banyak, seharusnya anda lebih professional dalam pekerjaan dan menangani pelanggan.

Kepada Media Konsumen, terima kasih atas dimuatnya Surat Pembaca saya.

Padalarang, 18 April 2020

Salam,

Wawan Hermawan
Padalarang, Bandung Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan PT. Telkom Regional III atas Surat Bapak Wawan Hermawan

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com, Terima kasih kepada mediakonsumen.com yang telah menayangkan surat keluhan pembaca Bapak Wawan Hermawan pada tanggal 19...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Langsung ke plaza telkom aja gan. Jangan lewat 147. Soalnya beda tanggapannya. Saya dan keluarga kemarin juga sudah ngerasain pengalaman gak menyenangkan waktu telpon 147. Tapi untung sama plaza telkom dibantu diberi penjelasan lebih terperinci. Juga jangan lupa download aplikasi my indihome untuk memperlihatkan bukti pembayaran. Semoga membantu.

    • Terima kasih mas sarannya. Saya sempat berfikir seperti itu juga untuk datang langsung. Tetapi dalam situasi seperti sekarang ini dimana semua orang dihimbau untuk melakukan social distancing seharusnya mereka lebih mengoptimalkan layanan online. Saya juga mendapat informasi dari 147 bahwa semua layanan dialihkan ke 147 dalam situasi sekarang. Sayangnya mereka tidak siap. Sangat disayangkan memang, perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dan seharusnya menjadi yang terdepan karena yang paling luas jaringannya dan sudah cukup lama (dengan mengambil keuntungan sebagai BUMN), pelayanannya masih harus face to face

      • Jangan di bayar sy jg gitu.. ganti no hp biar ga telpon terus.. giliran mau stop susah...MH..

      • Ternyata ngga saya aja ya, masa pembayaran harus dibayar full pula padahal udah ngga dipake sama sekali dicabut semua modemnya karna saya pindah rumah, di apps indiehome pun pemakaian quota 0GB! Sama banget kasusnya, terakhir ditelfon ada uang apa gitu istilah mereka buat bayar pemakaian terakhir, enak banget minta uang padahal kita ngga pake layanannya sama sekali. Merugikan konsumen banget!!!

    • Wah padahal saya juga mau berhenti berlangganan Indihome itu ...karena menurut kami tarif Internet Telkom serasa sangat mahal dan seringkali bandwitd fluktuatif sehingga sering lemot dan down speed....dan kebetulan ada referensi dari teman yg juga customer operator swasta tsb bahwa operator swasta itu dengan spesifitas yg sama tetapi harga lebih murah ....dengan harga 200 K punya kecepatan sama dan terjaga katanya jarang terjadi down ...kalau ada komplain katanya langsung sigap dan segera teratasi.....
      Maka kami terpaksa akan memutus langganan Indihome ini....semoga tidak ruwet dan di persulit .....selamat tinggal INDIHOME TELKOM ...terima kasih

      • Saya juga begitu...masa mw nyabut sambungan ke TV aja gk bisa di wakilin.. hrs saya langsung yg dtng k telkom nya...padahal suami saya udh ksana!! Emng sih pemasangan nya atas nama saya..tp seharusnya klw suami yg dtng ksana kan sama aja..knapa hrs dibikin ribet !! Jdi hrs bolak balik cuma buat ganti sambungan internet..huuftthhhh

      • Boleh tau mba provider swastanya apa? Lg memilih untuk pasang wifi di rumah, yg tdk lemot tp tdk ribet saat dihentikan, soalnya cuma buat kuliah online anak aja, barangkali bbrp bulan lg sudah bisa kuliah offline di kampus, wifinya mau dihentikan

    • Apakah syarat berhenti langganan indihome harus sudah berlangganan selama 1 tahun? Karena kami baru berlangganan sekitar 6 bulan dan karena tdk dipakai maka kami putuskan untuk berhenti berlangganan namun jawaban dari bertugas telkom katanya harus pakai 12 bulan dahulu. Mohon pencerahannya apakah demikian dan apa yg harus kami lakukan? Sementara tagihan terus berjalan padahal sma sekali tdk dipakai.

  • Saya juga om mau berhenti langganan indihome suruh bikin surat permohonan berhenti sama tanda tangan di atas materai dan alat alatnya suruh balikin sendiri ke telkom..

    • Saran gue, harus ke tempat telkomnya.
      Lu bawa materai terus minta bikin Surat resmi, itu WAJIB kalau nanti kedepannya Ada tagihan siluman, lu tinggal kasih lihat Surat sakti dah.

  • Saya sarankan untuk langsung ke kantornya atau silahkan download aplikasi myindihome, sekarang segala permasalahan jaringan prosesnya lewat myindihome atau ke kantornya, terimakasih

  • Gampang koq tinggal datang keplaza telkom langsung bayar 2bln hari itu jg slesai deh

  • 147 itu layanan telkom paling ga jelas, ketika kompetitor lain dr pemasangan, komplain hingga penutupan bs dilakukan secara online tanpa minta ktp hanya no pelanggan atau no hp yg terdaftar, peralatan yg mengambil dr pihak provider, hanya telkom yg hrs dtg ke plasa klo urusan mau "cepat" selesai.

    Klo kompetitor lain ketika pelanggan akan nutup pasti akan berusaha mencegah dgn memberikan tawaran2 promo menarik, jangan harap dr telkom.

      • Semoga Telkom lebih baik lagi. Amin

        Ayooooo!!! pihak PLN hidupkan internetnya KWH digitalnya kan sudah siap masyarakat menunggu. Katanya di negara tetangga sebelah data bisa dialirkan lewat listrik.. ya gak? Hahaha

        Bisnis biasanya kalo ada pesaing yang sama. Akan menjadi lebih baik layanannya ??

        Salam Lupin Ranger... Ariyuuu ?

    • Setuju mas. Kalau perusahaan swasta, mereka harus berjuang dan 'full on' untuk memberikan service yang paling baik ke pelanggan karena 'lifeline' mereka memang dari situ. Mereka harus survive. BUMN? mereka nothing to lose. Baik atau buruk kinerja mereka sepertinya tidak akan berpengaruh karena kalaupun kondisi keuangan jeblok, akan ada selalu dewa penyelamat yang notabene berasal dari tax payer seperti kita juga

  • para agan2 yang jawab komen mungkin agan2 dulu cabut saat blm covid 19 mewabah ya .. saat ini per 1 april untuk kami yang brada di jabodetabek ntah semua atau engga yang pasti kota bogor tidak ada plaza telkom yang buka . dan juga semua jenis pengaduan sampai permohonan pencabutan di alihkan melalui 147 .. saya juga sama ga ada kpastian dari tlkom tiap hari saya tlpon 147 ttp aja blm di putus ..

    mereka ga bisa ngerti kita cuma mau ngulur biar full 1 bulan kyanya bayarnya ..

    • Pengalaman serupa juga sy alami. Memang bedebah indihome. Sy mau hentikan langganan indihome kantor sy, susahnya minta ampun,sampai sekarang blm bisa. Dgn pengalaman itu, rencana sy utk berlangganan pribadi sy harus pikir 2 dulu

      • Betul. Kalau ada pilihan lain swasta, sebaiknya pilih yang swasta. Perusahaan yang sudah terlalu banyak pelanggannya, apalagi besar bukan karena good management tapi karena subsidi, biasanya dari segi pelayanan akan cenderung lebih buruk. Kepuasan konsumen mungkin diurutan ke berapa. Mungkin dikarenakan banyaknya pelanggan yang harus di handle yang tidak dibarengi dengan kemampuan management yang baik. Di tempat tinggal saya untungnya ada perusahaan service provider yang terbilang kecil, meskipun kadang ada gangguan, tapi sangat perhatian terhadap konsumen dan mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya. Sekarang, sudah hampir dua minggu permohonan saya untuk berhenti berlangganan, masih belum jelas kemajuannya nya. Saya bisa bayangkan masalah berikutnya adalah kalau mereka minta waktu selama menunggu pemutusan jaringan ini dibayar pelanggan. Satu hari dua hari saya masih ok, berminggu-minggu? nanti dulu. Kalau masalah anda tidak selesai selesai, ada baiknya anda melapor ke BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional). Saya juga sudah mulai berfikir ke situ.

        • Wah Pak saya mau tanya, sekarang progressnya seperti apa?, jika ingin melapor saya ikut serta Pak bareng2, kalo perlu semua yang ada di komentar disini lapor bersama2, biar suara kita semakin kuat didengar.

  • harusnya gampang. tinggal datang ke plasa bawa alat(modem,stb bila ada) materai, bukti pembayaran, ktp si pendaftar. beres tp situasi skarang ga memungkinkan.. coba ngadu lewat app myindihome.. emang biadap147.

    • Saya sudah install apps my indihome dari awal saya sign up Indihome. Menu yang mana ya mas. Saya sudah coba lihat lihat di apps itu. Ujung ujungnya' untuk info lebih lanjut hubungi ke 147'

    • saya juga sudah berhenti berlangganan INDIHOME sejakk bulan FEBRUARI, tapi saya cuman Diemin aja, kaga usah di lapor biarin aja gitu, tapi notif sms untuk tagihan tetap berjalan,

      • kalo sekarang bagaimana Pak, apakah masih ditagih2 juga?, saya khawatir saja ke depannya ada debt collector atau pihak di luar Indihome datang

  • Saya juga sudah melakukan pemutusan pd bulan desember 2019 langsung ke plaza cbg terdekat plus peralatan modem dan teman2nya sudah saya kembalikan tagihan terakir sudah saya lunasi. Tapi hingga awal april 2020 saya masih diganggu dgn telpon penagihan pembayaran bulanan. Sangat2 menggangu karna terus menerus saya harus menjelaskan. Pemutusan krn koneksi jaringan yg tdk stabil. Padahal pekerjaan saya butuh koneksi jaringan yg stabil. Solusi mereka untuk upgrade tetap sama aja. Setelah upgrade g bisa downgrade. Geram sekali ??? unccch..