Mempertanyakan Perjanjian Peminjaman Dana Cicil Akulaku Pasal 19. Membuat Perjanjian Sendiri, Mengingkari Sendiri

Salam damai sejahtera,

Saya adalah pengguna layanan Dana Cicil Akulaku. Terhitung pertanggal 1 April 2020 saya dirumahkan oleh kantor dengan tanpa gaji, dikarenakan kantor berhenti beroperasi sampai pada waktu yang belum ditentukan akibat imbas dari wabah Covid-19. Karena itu saya sangat senang tentunya saat Akulaku memberikan relaksasi dan keringanan cicilan, namun setelah saya coba untuk mengajukan ternyata itu hanya untuk cicilan berupa barang, bukan untuk dana tunai/dana cicil.

Kemudian saya coba pelajari ulang perjanjian peminjaman dengan Akulaku pada menu dana cicil. Pada Pasal 19 disebutkan bahwa:

(ayat 1) : Keadaan Kahar adalah gempa bumi, angin topan, banjir, kebakaran, tanah longsor, pemogokan umum, huru-hara, perang, pemberontakan dan sebab-sebab lain di luar kekuasaan Para Pihak yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan perjanjian oleh Para Pihak.

Berlandaskan pada Keppres No.12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), bukankah pandemi Covid-19 adalah termasuk keadaan kahar??

(ayat 2) : Tidak ada Pihak yang bertanggung jawab atas setiap keterlambatan atau kegagalan dalam pelaksanaan setiap kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, sepanjang keterlambatan atau kegagalan tersebut disebabkan secara langsung oleh Keadaan Kahar, dengan ketentuan bahwa, Pihak yang kinerjanya terhalang atau tertunda oleh Keadaan Kahar tersebut akan melakukan setiap upaya dengan itikad baik untuk mengatasi atau menghalau suatu Keadaan Kahar tersebut.

Keterlambatan yang dimaksud apakah keterlambatan peminjam yang terdampak Keadaan Kahar tersebut? Dimana Keadaan Kahar saat ini yang dimaksud adalah pandemi Covid-19?

(ayat 3) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 1 Perjanjian ini, maka Pihak yang mengalami keadaan tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain yang disertai bukti pendukung, paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah kejadian.

Berdasarkan ayat 3 , saya sudah dan telah memberitahukan/mengabarkan kepada pihak Akulaku bahwa saya telah terkena dampak dari Keadaan Kahar (pandemi Covid-19 tersebut), dan telah dirumahkan serta tanpa gaji sesuai dengan yang saya telah jelaskan pada awal surat saya.

(ayat 4) Apabila Keadaan Kahar terjadi selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut-turut sejak tanggal diterimanya pemberitahuan oleh suatu Pihak, Para Pihak dapat melaksanakan negosiasi untuk meninjau ketentuan atau mengakhiri Perjanjian ini.

Berlandaskan ayat ke-4 , saya berhak untuk mengajukan tinjauan dan negoisasi ulang soal peminjaman saya. Dimana saat ini saya tidak ada pendapatan dan belum bisa untuk melaksanakan kewajiban saya, perlu digarisbawahi BELUM BISA MEMBAYAR, bukan TIDAK MAU MEMBAYAR. Saya telah sertakan surat keterangan resmi dari kantor bahwa saya sedang dalam kondisi dirumahkan dan tempat kerja saya berhenti beroperasi sementara waktu.

bukti
surat keterangan dirumahkan , menu pilihan perjanjian peminjaman pada tagihan dana cicil , perjanjian peminjaman pasal 19 tentang kejadian kahar.

Setelah saya telepon CS Akulaku , CS bersikukuh bahwa yang mendapat keringanan hanya cicilan barang saja bukan dana cicil. Sedangkan perjanjian ini saya baca dan temukan pada menu tagihan dana cicil saya.

Apakah seperti ini cara kerja Akulaku? Membuat perjanjian sendiri, kemudian diingkari sendiri. Bukankah jika ada surat perjanjian peminjaman seperti ini maka berlaku bagi semua layanan yang ada dalam Akulaku? Sekali lagi, saya hanya meminta keringanan dalam pembayaran kewajiban saya, bukan minta hutang saya dihapuskan.

Saya tunggu konfirmasi lebih lanjut dan jelasnya tentang Pasal 19 ini. Karena jelas-jelas saya bacanya di menu tagihan dana cicil, kok CS bersikeras itu tidak berlaku. Jangan mencederai janji yang Akulaku buat sendiri. Adapun untuk kewajiban saya bulan ini, saya berusaha untuk melaksanakan, hanya untuk bulan depan saya benar-benar belum mampu untuk membayar.

Terima kasih.

Donny Djonathan
Surabaya

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Akulaku atas Surat Pembaca Bapak Donny

Kepada Yth Redaksi Media Konsumen Dengan hormat, Terima kasih kami ucapkan kepada tim redaksi Media Konsumen yang terus menjalin komunikasi...
Baca Selengkapnya

10 komentar untuk “Mempertanyakan Perjanjian Peminjaman Dana Cicil Akulaku Pasal 19. Membuat Perjanjian Sendiri, Mengingkari Sendiri

  • 29 April 2020 - (21:59 WIB)
    Permalink

    bor bor makanya inget waktu sd disuruhnya nabung bukan ngutang.ane orang biasa cuma ga mau terlibat begituan banyak temen ane stress pada maenan pinjol. inget dosa bor kalo besok lagi mau maenan beginian anatara yg minjem sama yg minjemin kalo ada hubungannya ama riba sama sama dosa. bedain antara kebutuhan dan keinginan. tuhan pasti ngasih kita yg kita butuhkan bukan yg kita inginkan.

    • 30 April 2020 - (01:50 WIB)
      Permalink

      Ngebacot sama pemerintah,ngebacot sama pengusaha yg punya utang di atas 10M,keluarga lu dah bersih dari semua hutang ,pinter jangan kelewatan bos…yang teriak riba,punya nyali ga bakar pembuat ribanya..orang ngomongin ingkar perjanjian.lu sok suci…basi hidup lu

    • 30 April 2020 - (04:27 WIB)
      Permalink

      Belagu lu…sok ye banget lu..udah pasti nih orang”kayak lu grombolan yg suka bikin berita hoax grombolan sok suci bentar”demo teriak”allahhuakbar..

    • 1 Mei 2020 - (03:58 WIB)
      Permalink

      Ga usah su’uzon dulu deh mungkin dia pinjem buat apa , bisa aja buat biaya terdesak contohnya bayar rumah sakit dan ga tau harus pinjam siapa , emang situ mau minjemin .. Hahahaa
      Jadi jaga omongan ! kita berbaik sangka aja ..

  • 30 April 2020 - (13:25 WIB)
    Permalink

    yg berani bantah ga terima kalo salah.yg dibutuhkan itu mengakui kesalahan. ditambah suka fitnah inget dosa bor bukan sok suci cuma ane punya kewajiban ngongetin buat menggugurkan kewajiban. kalo ga terima ga apa apa. agamamu agamamu agamaku agamaku.

    • 30 April 2020 - (19:41 WIB)
      Permalink

      sorry mas.
      saya bukan gamau bayar atau lari dari tanggung jawab. selama ini saya bayar kok. bahkan saya masih itikad baik bayar bulan ini. saya cuma mempertanyakan perjanjian yg ada.

      next time kalau dakwah atau jadi motivator pada tempatnya aja ya.

      oiya bor itu apa ya ?

    • 1 Mei 2020 - (01:48 WIB)
      Permalink

      saya jg dapat perlakuan sama dari akulaku.kasarnya ampun..bukan ga mau bayar tapi apa daya,biasanya jg lancar ga pernah telat.saya blok aja langsung nomor dc nya,dcnya cewe lagi tp mulutnya seram padahal sy jg sopan nanggapinnya.gilaa emang akulaku.

  • 13 Desember 2022 - (22:00 WIB)
    Permalink

    Halo mas Doddy Djonathan, apa saya boleh menjadikan peristiwa yang mas alami ini sebagai bahan dasar dalam penulisan skripsi saya? kebetulan saya adalah seorang mahasiswa hukum yang sedang menempuh pendidikan S-1 dan saya tertarik untuk menjadikan kasus ini sebagai pembahasan dalam skripsi saya. Atas perhatiannya terimakasih.

 Apa Komentar Anda mengenai Akulaku?

Ada 10 komentar sampai saat ini..

Mempertanyakan Perjanjian Peminjaman Dana Cicil Akulaku Pasal 19. Memb…

oleh donny djonathan dibaca dalam: 2 menit
10