Dana Insentif Tertahan Susahnya Upgrade E Wallet OVO

Saya menulis karena benar-benar kesal dan putus asa sampai hp saya jadi korban saya banting.

Sebagai salah satu masyarakat Indonesia yang pengangguran akibat pandemik covid 19 dan mungkin juga mewakili teman teman lain yang punya masalah sama, mendaftar menjadi peserta Prakerja dan terpilih. Bagaikan angin segar dan harapan untuk saya di tengah-tengah susahnya kehidupan saya. Saya pun dengan semangat mengikuti pelatihan online yang diselenggarakan oleh platform studi ilmu. Dan sudah ikuti tes dan sudah keluar sertifikat di dashboard prakerja.

Ketika sertifikat saya sudah sinkron, maka tibalah saatnya saya menerima hak insentif saya. Saya pun memilih e-wallet OVO untuk disambungkan dan berhasil. Namun kemudian, saya menerima notifikasi di dashboard Prakerja saya bahwa e-wallet harus upgrade. Maka di hari itu, saya membuka aplikasi OVO saya untuk segera melakukan upgrade.

Sampai berpuluh kali dengan alasan penolakan yang berbeda,dan silih berganti setiap terus mencoba upgrade, alasan NIK tidak balik, KTP buram, foto selfi. Saya benar benar  heran, karena dengan NIK yang sama, selama ini saya membuat akun rekening bank, BPJS, NPWP, bahkan akun Prakerja, tanpa adanya masalah.

Dan anehnya lagi saya sudah menggunakan OVO sudah beberapa tahun karna sebelumnya saya driver grabcar yang mana grab menggunakan OVO sebagai platform keuangan dan sudah premier dengan nomor OVO yang sama tetapi pas pencairan isentif ewallet masih status club. Dan saya buka di apk OVO juga masih club. Saya benar benar bingung.

Bukan hanya di grabdriver saya menggunakkan OVO, di platform tokopedia juga saya menggunakan nomor OVO sama dan status premier. Kemudian saya bertanya di fanfage fb OVO untuk tahu lebih lanjut mengenai masalah saya dan jawababnya suruh pencocokan data disdukcapil dan saya dah konfirmasi capil data tidak ada masalah. Karena penasaran saya coba telpon call center OVO, namun kali jawabannya suruh di coba upgrade lagi karena KTP buram. Saya coba via email jawaban sama ketika menelpon call center.

Hingga saat ini, saya sudah kesal dan muak dengan pelayanan OVO sampai akhirnya handphone saya banting dengan penuh penyesalan.

Saya sudah  ikhlas jika memang hak insentif tersebut tidak sampai di tangan saya, semoga berkah bagi OVO

Dengan penuh sesal dan sakit hati, saya mewakili ratusan bahkan ribuan masyarakat Indonesia di luar sana yang juga tengah frustasi dengan pelayanan OVO ini mohon kepada pemrintah, otoritas jasa keuangan dan pihak pihak terkait supaya OVO diberikan teguran, supaya dapat mempermudah kami yang saat ini sedang susah dan amat sangat berharap insentif dari pemerintah ini akan sedikit meringankan beban kami. Tidak muluk-muluk, kami hanya meminta CS dan karyawan OVO tanggap dan ada itikad membantu persoalan para nasabah yang sudah mempercayakan uang mereka untuk tersimpan di e-wallet OVO.

600.000 tidaklah seberapa, namun bagi mereka, itulah satu-satunya harapan mereka untuk membeli makanan bagi keluarga mereka tersayang di tengah kondisi pandemi ini. Bisa dibayangkan betapa hancurnya hati mereka, ketika dengan semangat mengikuti pelatihan demi pelatihan hingga larut malam. Kemudian sabar menanti insentif dari pemerintah. Harus pupus lantaran pihak OVO tidak membantu. Sangat disesalkan pula, program pemerintah yang bagus yang dirancang untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 ini tercoreng karena salah memilih OVO sebagai mitra.

Yang saya sesalkan, mengapa dari awal sistem Prakerja ini tidak menolak secara otomatis akun e-wallet yang belum terupgrade jika memang upgrade e-wallet dijadikan persyaratan? Seharusnya system mampu menolak permintaan sambungan secara otomatis, supaya peserta tahu dan mereka akan mendaftarkan e-wallet yang lain yang sudah terupgrade. Jangan ketika sudah berhasil tersambung seperti ini, ternyata e-wallet tidak kooperatif membantu, namun juga mereka tidak dapat mengganti rekening mereka yang sudah terlanjur tersambung dengan akun Prakerja.

Menyesal sekali saya mempercayakan uang saya ke OVO. Mengapa saya memilih OVO? Karena saya pelanggan setia Grab dan kebtulan saya mitra grabcar sebelumnya yang turut juga membesarkan OVO dengan mentopup OVO ke penumpang aaya

Suara saya ini semoga sampai pada Bapak/Ibu yang peduli dan memperhatikan suara rakyat. Terima kasih banyak atas kesediaannya membaca dan tolong ditindaklanjuti.

Bagi Bapak/Ibu, Saudara-saudara, yang sudah berkenan membaca, semoga dikaruniai kesehatan.

Rexson Frany Taruli Napitupulu
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan OVO atas Surat Pembaca Bapak Rexson Frany Taruli Napitupulu

Dengan hormat, Sebelumnya kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Bapak Rexson Frany Taruli Napitupulu perihal upgrade akun OVO Premier....
Baca Selengkapnya

Satu komentar untuk “Dana Insentif Tertahan Susahnya Upgrade E Wallet OVO

  • 22 Mei 2020 - (19:14 WIB)
    Permalink

    Saya juga kecewa dan letih karena mengharapkan pihak ovo.dana insentif saya yang seharusnya sudah saya dapatkan tanggal 10mei2020 ( saya telah menyelesaikan pelatihan tanggal 03 mei 2020) sampai sekarang tertahan karena lambatnya kinerja OVO dalam mengkoreksi NIK saya yang katanya berbeda di data OVO.perihal NIK yang sudah terintergrasi dengan DUKCAPIL seharusnya bisa dikoreksi dalam waktu singkat tidak perlu berhari-hari dengan alasan menunggu antrian untuk menghubungi nasabah. id pelapor saya : 7700661 dan saya telah menghubungi pihak OVO berkali-kali baik via telpon ataupun email.yg bisa mereka katakan hanyalah tunggu tlp untuk verifikasi,padahal seluruh berkas yang mereka minta telah saya lampirkan berulang-ulang di email.sampai saat ini tanggal 22mei2020 saya masih berharap pihak OVO ada yang hub saya untuk menginfokan bahwa NIK saya sudah berhasil mereka koreksi. Harap pihak OVO lebih memanusiakan pelanggannya.jika masalah mudah seperti ini saja tidak mampu cepat diselesaikan,apa pantas OVO dipercaya untuk kedepannya?

 Apa Komentar Anda mengenai OVO?

Ada 1 komentar sampai saat ini..

Dana Insentif Tertahan Susahnya Upgrade E Wallet OVO

oleh Napit dibaca dalam: 3 menit
1