Pengalaman Belanja di Bukalapak yang Sangat Luar Biasa

Sebelumnya saya ingin menekankan jika surat/artikel ini saya buat dengan tujuan berbagi pengalaman luar biasa belanja di Bukalapak, dan tidak ada tujuan untuk menyudutkan atau menjelek-jelekan pihak tertentu. Pengalaman yang saya alami ini sama dengan yang dialami oleh Bapak Prasetyo Wibowo dengan judul artikel “Penipuan Terulang Kembali di Bukalapak“.

Pada tanggal 23 April 2020, saya hendak membeli sebuah produk di Bukalapak (nama produk tidak saya sebutkan agar tidak berdampak negatif pada pelapak yang benar-benar berjualan dengan produk sejenis), dengan total transaksi harga produk ditambah ongkos kirim sebesar Rp 4.016.000,- (No. tagihan: BL2014TZJKRYINV) melalui rekening Bukalapak.

Saya tertarik membeli produk tersebut karena harganya lebih murah dari harga pasaran, ketika itu saya telah melakukan komunikasi dengan pelapak/seller dan pelapak meminta dikirim ulang alamat penerima. Saya tidak merasa curiga karena hal itu masih saya anggap wajar. Saya berpikir mungkin ada kesalahan dalam penulisan alamat pengiriman sehingga tidak dapat terverifikasi oleh jasa pengiriman barang, dan kebenaran memang ada kesalahan dalam pencantuman no. RW dalam alamat rumah saya sebagai alamat pengiriman. Saat ini saya aktif sebagai seller/pemilik toko di beberapa marketplace sejenis, dan seller biasanya akan mendapatkan informasi alamat dan no. telepon/HP untuk pengiriman produk kepada pembeli.

Tidak lama dari situ saya mendapatkan pesan di “WA” dari nomor +62 831-5574-4488 yang berisi/terkait “Asuransi Pengiriman Paket”, dan entah apa yang ada dipikiran saya saat itu saya mengklik link yang ditujukan pada situs seolah-olah seperti situs dari Bukalapak. Lalu yang terjadi selanjutnya adalah saya mendapatkan pesan melalui e-mail dari Bukalapak yang berisi pengubahan no. telepon dari no. telepon saya, ke no. telepon +6283137153885. Saya mulai curiga ada sesuatu yang tidak beres dengan produk yang akan saya beli karena saya baru sadar adanya permintaan verifikasi melalui OTP, dan saya berusaha untuk masuk kedalam account saya kembali namun tidak bisa karena adanya perubahan no. telepon.

Akhirnya saya coba menghubungi pihak Bukalapak melalui call center di no. telepon 021-50813333. Telepon pertama pada tanggal 24 April, 02:55 WIB dengan durasi bicara 6 menit dan 6 detik. Penerima telepon dari pihak Bukalapak telah mengambil kesimpulan adanya aktivitas “phishing” dan kami sepakat dilakukan pembekuan bukadompet Bukalapak a.n. account yang saya miliki, dan saya reset ulang password account. Karena merasa kurang yakin saya menghubungi kembali call center Bukalapak berturut-turut 24 April 03:16 WIB dan 24 April 06:03 WIB, dari aduan saya yang ke-2 dan ke-3 tersebut penerima telepon dari pihak Bukalapak mengatakan bahwa kasus yang sedang saya alami ini sedang ditangani oleh team; sehingga saya merasa tenang dan yakin jika uang saya akan tetap aman di saldo bukadompet Bukalapak.

Namun apa yang saya harapkan diluar dugaan saya. Pada hari dan tanggal yang sama sekitar jam 15:00 saya mendapatkan e-mail berturut-turut dengan subjek: Balasan Diskusi Komplain, Pengajuan Komplain Barang, Solusi Komplain Pengembalian Uang Disetujui. Juga selanjutnya berturut-turut ada e-mail yang isinya informasi transaki menggunakan “saldo dana Buka Dompet” yang pada umumnya transaksi pembelian pulsa untuk no. telepon +6283137153885. Tanpa pikir panjang lagi dengan emosi tingkat tinggi yang hampir meledakan isi kepala, saya langsung menghubungi call center kembali dan menanyakan perihal e-mail yang masuk tersebut. Disini saya tidak mendapatkan jawaban yang puas dari penerima telepon Bukalapak.

Selanjutnya pada tanggal yang sama sekitar pukul 22:02 WIB saya mendapatkan e-mail yang isinya bla … bla …, yang pada akhirnya saya mengajukan untuk dapat mengakses account saya kembali dan dikembalikan pada no. telepon saya. Karena untuk masuk ke account akan diminta untuk verifikasi OTP yang sudah dikuasai dengan no. telepon pelaku phishing. Info yang saya dapatkan bahwa ada uang yang masih dapat diselamatkan sebesar Rp 530.000,- dalam bentuk saldo emas (0.5903 gram). Ada beberapa persyaratan untuk membuka/masuk kedalam account kembali, namun ada satu persyaratan yang tidak dapat saya penuhi saat itu yaitu foto buku tabungan bersamaan dengan KTP dan beberapa persyratan lainnya, karena saat itu posisi saya sedang diluar kota dan tidak membawa buku tabungan.

Untuk dapat memenuhi semua persyaratan tersebut saya meminta melalui e-mail untuk ditangguhkan terlebih dahulu dikarenakan kondisi yang ada saat itu, dan team Bukabantuan Bukalapak menyetujui (e-mail tanggal 27 April 2020). Akhirnya saya bisa cuti dan pulang ke rumah, dan pada tanggal 19 Mei saya mengirim e-mail pada team Buka Bantuan Bukalapak dengan lampiran foto persyaratan yang diminta (e-mail terusan dari e-mail sebelumnya). Ditunggu-tunggu tidak ada jawaban atau “konfirmasi” apapun dari team Buka Bantuan Bukalapak, akhirnya saya kirim e-mail kembali pada tanggal 21 dan 24 Mei 2020 namun tidak ada balasan.

Akhirnya pada tanggal 28 Mei 2020 saya telepon kembali namun jawabannya adalah bahwa persyaratan kurang jelas, untuk yang satu ini masih dapat saya maklumi kemungkinan karena kondisi KTP saya yang sudah rusak dan saya belum sempat mengganti dengan yang baru. Saya menjadi semakin penasaran dan ingin mengejar apa maunya team Buka Bantuan Bukalapak ini, maka saya mengirim ulang persyaratan dengan bonus dua foto buku tabungan. Masih belum ada jawaban justru makin membuat saya penasaran untuk mengejar masalah ini dan saya hubungi kembali call center, namun jawabannya sangat tidak memuaskan yaitu belum masuknya e-mail foto persyaratan yang diminta, dan saya diminta untuk mengirim ulang melalui balasan e-mail yang akan dikirim kembali (jawabannya kok berbeda dengan yang sebelumnya).

Pada tanggal 2 Juni 2020 saya kirim kembali e-mail lampiran foto persyaratan dengan KTP baru dan macam-macam yang diminta, namun sampai dengan hari ini malam Jumat, tanggal 4 Juni 2020, jam 23:30 WIB saya tidak mendapatkan konfirmasi apapun dari pihak Bukalapak. Terserah team Buka Bantuan Bukalapak … namun perlu diingat :

1. Saya mengaku lalai karena telah mengklik link via WA yang mengatasnamakan Asuransi Bukalapak. Namun perlu diingat saya telah melakukan pelaporan via call center hingga tiga kali dan telah ada kesepakatan pembekuan Buka Dompet atas nama account saya. Namun dari sekian lamanya waktu, sepertinya tidak ada tindakan perlindungan/keamanan dari team Bukalapak.

2. Kepada Bukalapak mohon berikan konfirmasi jika ada kekurangan dari persyaratan yang diminta secepatnya, agar ada tindakan perbaikan.

3. Kepada teman-teman yang akan membeli produk di e-commerce model marketplace agar lebih berhati-hati, sepertinya hal seperti ini dapat terjadi pada siapa saja.

4. Akhirnya saya ikhlaskan saja uang tersebut, semoga kehilangan uang tersebut adalah petunjuk untuk menghilangkan dan memindahkan segala penyakit keluarga kami ke pelaku penipuan dan pada orang-orang yang terlibat didalamnya.

5. Dari kronologis yang saya alami saya dapat mengambil kesimpulan jika saya sebenarnya bukan saja korban seller penipu, tetapi juga korban sistem keamanan Bukalapak yang tidak tanggap dan gesit dalam menangani masalah ini.

Kepada team Bukalapak, terima kasih atas usahanya untuk membantu saya terhindar dari tindakan penipuan (walaupun tidak berhasil), dan saya sangat bangga pada Bukalapak sebagai e-commerce karya Anak Bangsa yang telah “mempekerjakan tenaga-tenaga professional yang tangkas, tanggap, gesit dan bertanggung jawab.

Pandu GBKH.
Bandung

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bukalapak atas Surat Bapak Pandu Guna Brata Kusuma Hadi

Jakarta, 8 Juni 2020 Kepada YTH : Pengelola Rubrik Surat Pembaca Mediakonsumen.com Perihal : Pengalaman Belanja di Bukalapak yang Sangat...
Baca Selengkapnya

3 komentar untuk “Pengalaman Belanja di Bukalapak yang Sangat Luar Biasa

  • 6 Juni 2020 - (08:27 WIB)
    Permalink

    sepertinya sudah banyak keluhan masuk untuk bukalapak terhadap kasus phising, akan tetapi belum ada pencegahan dari bukalapak, misal menahan dana dulu sementara ketika ada transaksi yang belum lama dibayarkan lalu tiba-tiba dibatalkan.

  • 7 Juni 2020 - (23:52 WIB)
    Permalink

    Sudah dilaporkan di dini hari nya, tapi di sore hari masih saja akun belum “diamankan” sehingga sang maling tetap saja bebas mengakses?
    Menurut saya, pilihannya cuma ada 2: (1) si maling ada kerjasama dengan orang dalam; atau (2) laporan pemilik akun yang asli (korban) sejak dini hari tidak ditindaklanjuti bahkan s.d. sore hari; yang bener aja, laporan tindak kejahatan digital dibiarkan selama berjam-jam (sementara kejahatan digital itu kejadiannya dalam hitungan detik), itu namanya benar2 ekosistem digital yang tidak layak & tidak aman untuk diikuti.

 Apa Komentar Anda mengenai Bukalapak?

Ada 3 komentar sampai saat ini..

Pengalaman Belanja di Bukalapak yang Sangat Luar Biasa

oleh Pandu dibaca dalam: 4 menit
3