Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Debt Collector Bank Mega Melanggar Kode Etik Penagihan 11 Juni 202010 Juli 2020 Andre 8 Komentar Bank Mega, Debt Collector, Kartu Kredit Bank Mega, Kredit Macet, Penagihan Kartu Kredit, Penagihan Kartu Kredit Bank Mega, penagihan ke pihak ketiga, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Dear Bank Mega Yth. Melalui media ini, saya ingin melaporkan tindakan oknum-oknum DC Bank Mega yang sudah membuat resah saya. Singkat cerita pada tanggal 20 Mei 2020 (sampai sekarang), teman kantor saya mendapat telepon dari orang yang bernama Dedy Bank Mega dari Medan/Pekanbaru dan ingin berbicara dengan saya. Setelah telepon diberikan ke saya dia bilang ada tagihan atas nama istri saya yang tertunggak sekian tahun. Saya terkejut dan meminta waktu untuk bertanya kepada istri saya dan saya berikan nomor HP saya dengan maksud jangan menelepon ke teman kantor saya lagi. Hari demi hari berganti, dia tetap terus menelepon teman-teman kantor saya, bahkan mengancam saya apabila tidak segera melunasi hutang istri saya, seluruh orang kantor saya akan di teleponnya. Saya bingung darimana si Dedy itu bisa dapat telepon teman-teman kantor saya. Apakah dia mencuri database Bank Mega dimana customer yang namanya tercantum dalam Bank Mega yang sama kerja di tempat saya kerja? Tiap hari teman kantor saya di telepon bukan hanya satu orang tapi udah banyak yang diteleponnya. Hampir 30x dia nelepon ke teman-teman kantor saya dalam waktu 1 hari, bahkan sampai 128x panggilan telepon dari DC tersebut sehingga mereka merasa terganggu dan terintimidasi. Saya juga tiap hari ditelepon, dicaci maki, dihina oleh Dedy itu. Padahal sesuai aturan BI tentang etika penagihan itu sudah jelas, bahwa penagihan tidak boleh dilakukan kepada yang bukan nama pemegang kartu dan penagih dilarang melakukan hal yang mengganggu dengan menelepon secara terus menerus, dll. Apakah tujuan mereka menelepon atasan dan teman-teman kantor saya, tujuannya untuk memalukan dan mencemarkan nama baik saya? Ini bisa saya bawa ke ranah hukum kalau seperti ini. Sudah jelas tagihan tersebut bukan atas nama saya tetapi atas nama istri saya, tapi mereka terus-menerus meneror saya, menelepon atasan saya sehingga saya sudah mendapat beberapa kali teguran dari atasan saya; seolah-olah saya yang berhutang kepada yang menelepon itu. Apakah memang seperti itu pola tagih dari DC Bank Mega? Saya sudah datang ke Bank Mega yang ada di sini untuk meminta keringanan atas tagihan istri saya tersebut, tetapi mereka tidak memberikan saya keringanan, malah saya disuruh selesaikan sendiri dengan DC yang menelepon itu. Apakah seperti itu pelayanan dari collection Bank Mega? Saya sudah email ke Bank Indonesia meminta keadilan karena saya sudah merasa terhina oleh kelakuan DC tersebut. Semua bukti chat dan rekaman saya simpan, bahkan sudah saya peringatkan oknum tersebut agar jangan menelepon atasan saya dan teman-teman kantor, tetapi dia tidak mau sebelum hutang istri saya lunas dia akan tetap menelepon kantor saya. Saya sudah ancam akan lapor polisi dan ke BI, jawaban dia silakan lapor, seolah-olah mereka tidak takut dengan semua aturan yang berlaku di negara ini. Untuk semua orang yang punya kartu kredit Bank Mega segera tutup saja jangan sampai seperti istri saya ini, cukup saya saja yang merasakan dapat perlakuan seperti ini. Terima kasih. Andri Satriadi Puar Palembang Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Dayan Aditya11 Juni 2020 - (16:48 WIB)Permalink Bank Mega DC nya memang sadis. sudah terlatih semua dari sekian bank, leasing atau fintech cuma Bank Mega yg sudah terekam paling banyak teror sadisnya. Di YouTube juga ada video DC wanita teriak2 biarpun debitur tidak ada tetap meneror rumah yg tercantum Login untuk Membalas
AndrePenulis artikel11 Juni 2020 - (21:33 WIB)Permalink Bnr nian om kyk gk ada etika n aturan yg berlaku, meneror org yg bkn ada hub kelurga dgn pemegng kartu Login untuk Membalas
rezza12 Juni 2020 - (07:11 WIB)Permalink Intelijen dc bank mega terkenal canggih pak,kalah CIA atau FBI juga.Intinya klo hadapi dc,jangan takut pak dan hadapi aja mereka.Mereka main mental pak,jd mereka intimidasi orang lain walaupun bukan si pemegang kartu kredit tsb.Lapor ke polres terdekat,itu sudah pencemaran nama baik karena menagih bukan ke nasabah ybs.Dc itu beraninya dibelakang layar pak,didatangi atau langsung atau diajak ketemu pastu menghindar mereka. Login untuk Membalas
michael12 Juni 2020 - (06:39 WIB)Permalink Ayo mega beri tanggepan,jng cuma minta maaf aja,kl perlu DC nya minta maaf suruh buat suruh buat surat terbuka 1 Login untuk Membalas
Marco Lau Santosa12 Juni 2020 - (07:21 WIB)Permalink Sudah jadi rahasia umum kalau cara penagihan BM seperti itu. Coba saja disearching di situs ini pasti banyak keluhan seperti itu. Dan biasanya sih tidak ada respon dari bank tersebut. Login untuk Membalas
Kalombi13 Juni 2020 - (07:18 WIB)Permalink Sy pernah bgtu jg dgn BM tapi sy jg lawan dan nantangin ketemu tapi tidak berani beraninya cuma lewat telpon. Login untuk Membalas
Mayliana19 Juni 2020 - (15:11 WIB)Permalink Setuju bgt ap yg d alami bpk sama dgn crita teman saya sampe resigt dr kantor teman q 1hr bisa telp puluhan bahkan ratusan x menelepon Dan pernah dia berujar qmu tau kan siapa pemilik bank mega. Teman saya lbh parah lg ibunya d telp d maki2 bahasa kotor punya laki2 Ad lg teman saya sampe tengah malam d hub 24jam Kasar luar biasa perempuan2nya jg sampe terlatih memaki tanpa rasa segan malu dgn bahasanya sendiri. Login untuk Membalas
AndrePenulis artikel20 Juni 2020 - (18:43 WIB)Permalink Mereka seolah2 gk takut sama aturan yg sdh di buat oleh BI Login untuk Membalas