Surat Penyanggahan Transaksi Kartu Kredit Belum ada Jawaban dari BNI

Saya terkena musibah penipuan kartu kredit BNI, dan saya sudah melaporkan ke polisi, bahkan saya sudah kirimkan surat pelaporan dari Polda Metro Jaya beserta surat penyanggahan. Dari surat pelaporan saya, dari pihak kepolisian, saya disarankan untuk melakukan sanggahan dulu serta tidak ada kewajiban membayarkan dan saya sudah diberikan surat pelaporan dari Polda Metro.

Saya mengirim surat penyanggahan beserta surat pelaporan dari Polda Metro dari Februari, namun hingga kini masih belum ada jawaban dari surat penyanggahan tersebut. Karena dengan jawaban surat penyanggahan itu, apabila ada penolakan, proses bisa saya naikkan menjadi penyidikan ke kepolisian.

Hingga kini BNI masih terus menagih seolah-olah saya berutang. Padahal transaksi tersebut bukanlah transaksi saya, bahkan pihak yang menggunakan kartu kredit saya juga saya tidak tahu. Setiap saya menanyakan proses surat penyanggahan lewat email, selalu jawabannya sedang proses, bahkan sampai 3x ganti orang yang menangani (Miska, Cempaka, Vita), terakhir saya dapat jawaban bulan April.

Jawaban dari Cempaka :

Jawaban dari Vita (sudah 3x ganti orang yang menangani) :

Dan saya mendapat tagihan untuk membayar lewat email dari Cahyari (pihak BNI), lalu saya jawab sedang dalam penyanggahan, dan saya mohon bantuannya untuk follow-up. Namun dari balasan email saya, pihak BNI tidak memberikan balasan apa-apa lagi.

Saya juga sudah menanyakan lewat operator call center BNI, tapi lewat call center seperti berbicara dengan robot, saya malah dimarahin disuruh bayar, dengan mengatakan itu adalah tanggungan saya untuk membayar. Padahal saya menelepon hanya minta informasi mengenai hasil surat penyanggahan, saya tidak mau berdebat dengan BNI itu harus dibayar atau tidak. Tapi lebih baik diselesaikan dengan cara professional. Karena saya tidak berutang, tidak mungkin saya akan membayarkan tagihan tersebut, barangnya juga tidak ada di saya.

Bahkan saya sudah mengirim email ke merchant-merchant tersebut untuk keterangan saat penyidikan apabila diperlukan. Namun pihak BNI seperti enggan menyelesaikannya, dan menginginkan saya tetap membayar tagihan yang bukan transaksi saya. Sekarang saya hanya minta jawaban hasil surat penyanggahan, agar bisa saya proses ke tahap berikutnya.

Terima kasih.

Ariyani Sanjung
Kab. Bandung Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan BNI atas Surat Ibu Ariyani Sanjung

Menanggapi surat Ibu Ariyani Sanjung di www.mediakonsumen.com pada tanggal 12 Juli 2020 berjudul “Surat Penyanggahan Transaksi Kartu Kredit Belum Ada...
Baca Selengkapnya

32 komentar untuk “Surat Penyanggahan Transaksi Kartu Kredit Belum ada Jawaban dari BNI

  • 12 Juli 2020 - (12:51 WIB)
    Permalink

    Saya heran, kenapa bisa sering sekali terjadi ketidak-profesionalan semacam ini, di mana antara bagian penagihan “nampaknya” *sama sekali tidak ada kontak/koordinasi* dengan bagian yang lainnya.
    Sudah sering tayang surat di mana transaksi ataupun kredit yang sedang dalam sanggahan ataupun restrukturisasi, eh yang namanya “bagian penagihan” (kadang termasuk DC2 nya) ngakunya “gak ngerti apa2, pokoknya disuruh nagih ya nagih.”
    Mulai dari fintech yang baru buka, hingga s.d. bank pemerintah yang usianya sudah belasan/puluhan tahun, lah kok sama aja kejadiannya.

    Ini emang “bagian penagihan” itu 1 perusahaan (berada dalam 1 kantor/1 manajemen) atau berdiri sendiri ya? Kantor pusat di ibukota, mungkin bagian penagihannya di Antartika begitu, jadi gak ada komunikasi?
    Kan sudah pantas & selayaknya, ketika nasabah/konsumen mengajukan sanggahan ataupun restrukturisasi *yang sudah diterima & sedang dalam proses* ya berarti proses penagihan ditunda menunggu hasil proses tersebut. Jadi masalahnya apa: tidak ada komunikasi antar bagian, kesengajaan supaya nasabah/konsumen tetap membayar (yang untung juga perusahaan kan…), bad management, atau apa?

  • 13 Juli 2020 - (01:54 WIB)
    Permalink

    Turun prihatin dengan kejadian yang menimpa ibu. Semoga segera ada jalan keluar dari pihak BNI dengan cara yang profesional dan sepantasnya.
    Kalau boleh tahu bu, bagaimana kronologi penipuan transaksi kartu kredit ini bisa terjadi? Mungkin bisa diceritakan lebih detail agar pembaca lain dapat lebih berhati-hati juga berkaca dari kasus yang menimpa ibu.

    • 13 Juli 2020 - (19:29 WIB)
      Permalink

      Saya mendapat banyak sms dari merchant, pada saat yang bersamaan, ada telp masuk dari 021-1500046, mengatakan dari call center BNI, saya kaget ada sms bertubi-tubi, lalu dapat telepon dari nomor tersebut dan menanyakan data-data saya, dengan alasan akan menghapus transaksi. Sempat agak bingung, dengan nomor ini, saya beri semua data saya, & no cc. Lama-lama syukurlah saya merasa ingin mengakhiri, dan saya call back ke bni 1500046, dan ternyata itu penipuan, saya langsung blokir saat itu juga. Namun dari BNI tidak membantu dengan pembatalan ke merchant-merchant. Dan menjelaskan tetap saya harus membayar. Tapi Alhamdulilah, dapat saran dari saudara untuk laporkan ke kepolisian, karena 021-1500046 memang nomor BNI juga. di sms bni saya contact center BNI y 021-1500046. Setelah saya buat laporan, saya dapat himbauan, kalau saya tidak ada kewajiban untuk membayar karena memang penipuan lewat masking nomor telepon. Dari BNI tidak pernah memberi saran untuk lapor ke kepolisan, saran itu saya dapat dari saudara saya. Makanya, sekarang saya suka takut terima telepon dari 021-1500046, takut kejadian lagi. Dari pengalaman saya, jangan berikan data kalau ditelepon, meskipun nomor resmi bank seperti BNI, kecuali kita sendiri yang telepon ke call center.

      • 14 Juli 2020 - (09:33 WIB)
        Permalink

        seinget saya call center BNI ga pake kode lokasi 021 deh mbak..
        saya dr surabaya kalo telp ke call center BNI lgsg ke 1500046, ga pake 021 segala.

        • 14 Juli 2020 - (10:34 WIB)
          Permalink

          Hmm, saya bukan nasabah bank ini, tapi saya juga selalu punya asumsi kalau nomor2 CS yang tanpa kode area “implisit” 021.
          Bahkan saya lupa2 ingat pernah ada pengumuman/saran resmi dari bank/perusahaan tertentu (lupa saya, entah di medsos atau di internet atau di e-mail atau di mana pun) bahwa kalau error/tidak bisa dial nomor CS tersebut, maka ditambah 021 di depannya…

          Hmmmmm, apa benar atau salah ya?
          Yang begini2 ini mesti ada klarifikasi khususnya dari provider seluler maupun landline, bagaimana prosedur handing-over nomor2 semacam ini. Karena yang jelas kalau nomor telepon rumah yang normal, memang perlu dikasih kode area di depannya kan kalau kita mau telepon pake HP.

          Kalau memang benar ada nomor2 landline/fixedline khusus yang MEMANG HARUS tanpa kode area (berarti MALAH TIDAK BOLEH dikasih kode area), hal begini2 bisa jadi lahan yang subur untuk penipuan, karena banyak orang yang gak tahu.

          • 14 Juli 2020 - (10:41 WIB)
            Permalink

            Soal ditanya data macam2, memang gampang2 susah, karena bank juga sering & harus minta data untuk verifikasi. Memang yang paling utama: kode di belakang KK tidak pernah diminta oleh bank.
            Tapi memang untuk data2 yang lain, memang gampang2 susah, apalagi kalau penipunya smart/pintar sementara nasabahnya lagi banyak pikiran & gak konsen, misalnya (namanya manusia kan ada ups & downs, emangnya mesin, mesin aja kadang juga mesti turun mesin).

            Bahkan ada bank tertentu yang *secara resmi/prosedural* memang ngasih kode verifikasi ke HP, tapi memang kode tersebut TIDAK DISEBUTKAN SECARA LISAN tapi diketik di layar HP. & yang penting ada konteks yang jelas kan kenapa kok tiba2 datang kode tersebut.
            Cuma memang sekali lagi kadang nasabah yang lagi gak konsen bisa salah paham.

          • 14 Juli 2020 - (16:03 WIB)
            Permalink

            Nahh, tp sms dari BNI selalu ada info, hub : 0211500046. Saya juga jadi bingung. Apalagi kan masalah CC ga ada kantor yg khusus ngurusin. Kalau saya datang ke kcp BNI, sama aj, disuruh telpon call center. Namanya urus masalah begini kan susah kalau penjelasan lewat telepon dan email. Urusannya aj saya lama di kepolisian, karena harus menjelaskan kejadian dengan detail. Saya pernah nanya juga ke kcp bni deket kantor ( saya ga mau menyebutkan ), saya nanya call center BNI yang resmi itu berapa aj sebenarnya, tp cs disitu juga ga tahu, mereka memberi saya nomornya dri hasil googling. Maksud saya nanya ke cs langsung d bank kan biar resmi yang jelas. Kalau dari google kan bisa jadi tidak valid.

        • 15 Juli 2020 - (08:46 WIB)
          Permalink

          Pas saya buat laporan ke kepolisian begitu mb. Tidak ada kewajiban bayar. Analogi kasusnya misal ambil kredit motor, dibulan ke-2 motor hilang, maka sisa pembayaran tidak wajib dibayarkan karena kendaraan hilang, selama memang ada laporan. Yang menagihnya juga kan debt collector ( penagih utang, dan dia hanya menagih karena alasan berutang). Kecuali kalau memang ada penjelasan mengapa menagihkan, walaupun tidak berutang.

          • 11 Desember 2020 - (11:43 WIB)
            Permalink

            Sudah beres urusannya, mba? Saya juga sama.

          • 13 Oktober 2020 - (14:04 WIB)
            Permalink

            kalau sdh email, bs kabarin balas komen disini y mb, nanti sy cek email. smangat mb nya, mdh2n lancar

          • 30 November 2021 - (13:23 WIB)
            Permalink

            Selamat siang, mbak Ariyani, boleh saya minta contact nya, saya mengalami musibah yg sama, bahkan di tagih dengan nilai yg sangat tinggi menurut saya .

            Terima kasih.

  • 14 Juli 2020 - (16:11 WIB)
    Permalink

    Walaupun sering ditagih, y sudah saya biarkan sekarang, walau sudah diancam akan ditagih debt collector, yang penting saya sudah pegang surat keterangan pelaporan dari kepolisian. Saya juga tidak mungkin membayarkan, barang2nya juga tidak ada di saya. Bukti email-email ke merchant juga saya bawa waktu ke kantor polisi.

        • 20 Desember 2021 - (07:18 WIB)
          Permalink

          sdh sy balas y emailny, maaf terlambat. intinya ga perlu dibayar krn memang tdk pakai. Banyak2 berdo’a sj, krn tumpuan hanya pada Allah, tidak bisa berharap pd manusia atau organisasi manapun,. silakan dcek y emailny, sdh sy balas. silakan komunikasi d email tsb.

  • 14 Juli 2020 - (16:15 WIB)
    Permalink

    Kalau di SMS resmi memang ada 021 nya, ya berarti benar & no problem dikasih 021.

    Terus itu kalau ada CS yang gak ngerti nomor CS pusat & malah mesti nanya mbah G, itu antara bank nya atau CS ybs yang gak beres…

  • 28 Juli 2020 - (12:04 WIB)
    Permalink

    Saya menuliskan kelanjutannya di sini:
    https://mediakonsumen.com/2020/07/25/surat-pembaca/kelanjutan-proses-penyanggahan-bank-bni-masih-terus-ditagih-oleh-pihak-collection.
    Saya akan terus update perkembangannya sebagai pembelajarannya bersama untuk pembaca, bagaimana saya tidak berutang, namun ditagih debt collector karena dikatakan berutang. Dan saya pun juga menyangkal tidak asal menyangkal,saya menyangkal ke pihak BNI setelah saya melaporan ke pihak kepolisian.

      • 12 Desember 2020 - (17:14 WIB)
        Permalink

        Coba tulis saja mb kronologinya, krn banyak yg mengalami. Saya tidak tahu bu, krn belum ada kejelasan, yang pasti sy tidak mungkin bayar kalau tidak utang. Lagipula kartu kredit sebenarnya sudah ada asuransi untuk yang menangani kredit macet. Apalagi saya bukan kredit macet, memang penipuan.

  • 23 Oktober 2020 - (10:14 WIB)
    Permalink

    Bu aryani… syarat dan berkas apa aja yg ibu bawa ke kantor polisi bu.? Saya udah email ibu. Karena saya juga mengalami hal yg sama .. tapi sepertinyapihak Bank BNI mempersulit saya.. karena saya mengajukan penyanggahan tidak boleh.. trus saya minta bukti rek koran nya tidak juga di berikan.. tolong bantu jawab bu.. saya juga dalam kebingungan saat ini..

  • 30 Oktober 2020 - (16:57 WIB)
    Permalink

    Kok susah sekali ya mekanisme dari BNI ini?
    Kebetulan saya dan suami tinggal di luar negeri. Beberapa kali ada transaksi tidak dikenal maka kami tinggal lapor pihak Bank dan minta dibatalkan transaksi tidak dikenal tersebut. Kenapa Bank BUMN/Lokal kalau ada kejadian serupa tetap membebankan ke konsumen, seharusnya pihak Bank bisa memberikan professional secure transactions ke customers.
    Jadi ngeri bila ditelpon pihak BNI.
    Yang mana saya sering banget ditawari program asuransi Kartu Kredit BNI dan memang nomor pasti diawali 021.
    Pihak bank sepertinya tidak memberikan jaminan perlindungan ke nasabah mereka.

  • 30 Oktober 2020 - (23:09 WIB)
    Permalink

    Sy jg perna ngalamin di tlp sm 021150046. Awalnya dpt sms kode otp belanja di merchant. Pihak menelpon awal alasan ada upaya pembajakan,lalu cs itu tau data” sy malah. Cm bedanya dia tidak tau no cvv kartu sy. Dia cm mau minta no cvv sy dgn alasan ingin membatalkan transaksi tersebut. Untungnya sy sadar sy tidak memberikan no cvv. Sy tnya balik koq CS minta no cvv. Lalu penipu itu jwab no CVV gpp Pak, aman,yg penting bukan kode otp yg diminta alasannya. Ttep sy gk kasih,sy lsung matikan. Lalu sy tlp CS call center bni tanpa kode 021. Emg itu no yg ada 021 nya penipuan. Akhirnya ganti kartu sy. Yg sy bingung itu penipu bs tau data” sy,nama ibu kandung sy dan smuanya lho.

    • 12 Desember 2020 - (17:11 WIB)
      Permalink

      nah itu, nomor bs sama, & data bisa diketahui persis untuk bank sebesar BNI. Kalau data lain msh mungkin, tapi nama ibu kandung itu yang buat saya juga bingung kok bs tahu, apakah oknum ex-pegawai atau bagaimana.

      • 22 Juni 2021 - (07:32 WIB)
        Permalink

        Bagaimana perkembangan kasus ibu apakah sudah clear ? Saya ada mengirimkan email kronologi kasus saya mohon untuk dibalas Bu saya tunggu.terima kasih

 Apa Komentar Anda mengenai Bank BNI?

Ada 32 komentar sampai saat ini..

Surat Penyanggahan Transaksi Kartu Kredit Belum ada Jawaban dari BNI

oleh Ariyani dibaca dalam: 1 menit
32