Pertanyaan dan Kritik untuk Home Credit

Saya, M. Ilham Maulana no kontrak 3904638341 memakai aplikasi Home Credit untuk membeli Velg mobil.

Saya sudah melunasi tagihan Home Credit pada tanggal 18.05.2020. sebelum melunasi saya telepon pihak Home Credit untuk menanyakan total seluruh tagihan yang harus saya bayar. Pihak Home Credit bilang total semua nya 3.261.000. saya lalu melunasi semua tagihan saya sebesar 3.261.000 dan setelah saya transfer dan melunasi tagihan saya, saya langsung telp dan konfirmasi kembali kepada pihak Home Credit bahwa saya sudah melunasi semua tagihan saya & pihak Home Credit pun mengkonfirmasi bahwa semua tagihan saya SUDAH LUNAS.

Bukti pelunasan

Tetapi pada aplikasi menyisakan 1 bulan lagi tagihan dan saya konfirmasi pada pihak Home Credit bahwa di aplikasi saya menyisakan 1 lagi tagihan. Pihak Home Credit menyatakan “ditunggu saja lagi diproses, dan apabila ada tagihan lagi tak usah dihiraukan saja karena bapa sudah melunasi semuanya. Kemudian saya pun meng uninstall aplikasi Home Credit karena saya sudah beres semua.

Satu bulan kemudian kakak saya menerima telpon dari pihak Home Credit bahwa saya masih ada tagihan sisa sebesar 125.000 tepatnya pada tanggal 14.06.2020. Pada saat itu kakak saya menjelaskan bahwa semua tagihan saya sudah lunas dan dari pihak Home Credit pun mengakui ada kesalahan dari pihak mereka dan mereka menyatakan tdk akan menghubungi lg karena sudah beres semua urusan. Dari pihak Home Credit pun setelah saya konfirmasi kembali pada saat saya sudah melunasi semua tagihan apabila ada tagihan kembali agar saya abaikan saja.

Nah pada tanggal 13.07.2020 kakak saya menerima telepon kembali dari Home Credit dengan customer service yang sangat tidak sopan dan tidak beretika menyatakan bahwa saya masih ada sisa tagihan saya naik sebesar 1.800.000. Saya bingung ini tagihan apalagi sedangkan saya sudah melunasi semuanya pada bulan Mei.

Atas kejadian ini saya merasa sangat kecewa dan dirugikan oleh pihak Home Credit. Ketika pandemi seperti ini tidak ada toleransi sedikitpun, semua tagihan harus dbayar. Dan ketika saya sudah melunasi semua tagihan, malah ditagih lagi dengan kata kata yang tidak mengenakan dan sangat kasar. Apabila seperti ini kejadiannya kami customer sangat dirugikan, tolong untuk OJK untuk mengawasi dan membatasi jasa peminjaman seperti ini karena yang dirugikan adalah masyarakat.

Mohon dari pihak Home Credit supaya dicek kembali karena saya sudah melunasi semua!!! Terima kasih.

Muhammad Ilham Maulana
Bandung, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Muhammad Ilham Maulana

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Muhammad Ilham Maulana di MediaKonsumen.com pada 13 Juli 2020 di...
Baca Selengkapnya

16 komentar untuk “Pertanyaan dan Kritik untuk Home Credit

  • 13 Juli 2020 - (18:18 WIB)
    Permalink

    Saya selalu gak habis heran dengan fintech2 yang “ngomongnya” kerja di bidang finansial (berhubungan dengan duit) serta berbasis teknologi, tapi terbukti bikin sistem IT untuk hitung2an saja gak beres.
    Padahal operator excel saja habis lulus les pasti juga bisa bikin rumusnya, lha wong semua function sudah tersedia & gak perlu bikin program sendiri dari nol.

    Lha ini fintech2 macam begini (ada BANYAK, bukan cuma yang 1 ini), ngitung lunas apa belum aja komputernya error.
    Jangan2 bukan cuma gak ada tenaga IT khusus, tapi operator excel pun pinjaman ataupun bahkan gak ada.

    Yang begini2 ini bisa dapat akreditasi pula…
    & juga langsung pake DC dengan omongan kasar, padahal kemungkinan besar yang salah juga bukan konsumennya.

    Entar paling juga tinggal bilang maaf atas ketidak-nyamanan. Kalau korbannya orang berduit pasti pantasnya bikin tuntutan penghinaan nama baik. Sayangnya/untungnya konsumen2nya duitnya pas2an semua, jadi aman dah LOL.

    • 17 Juli 2020 - (16:12 WIB)
      Permalink

      Sudah direspon, & bener kan apa saya bilang: maaf atas ketidak-nyamanan wkwkwkwkwkwk.

      Enak bener kalau korporasi, pokoknya gerak cepat nagih begitu “telat” (katanya) 1 menit. Pake fisik & kata2 kotor bila perlu, bahkan bikin grup & bc ke semua contact.

      Entar ya gitu deh, tinggal buang napas pakai kata2 maaf.

      Terus kerugian emosional & psikologis siapa yang mengganti-rugi?

      Ini yang “katanya berijin & diawasi” loh. Kebayang gak kalau yang gak ada “stempel ijin” tersebut?
      Hahahahaha dagelan yang sungguh lucu sekali.

      Intinya: sebisa mungkin jangan berhubungan dengan lembaga2 begini dah. ATUR KEUANGAN supaya gak perlu ketemu yang begini2.
      Nah, kalau mau kredit untuk konsumsi bagaimana? Makanya kalau yang kepingin begini2, lebih baik ngelamar untuk punya kartu kredit. Itu bisa otomatis cicilan (BUKAN BAYAR MINIMUM LHO YA, baca dengan benar).
      & paling gak, cicilan di KK setahu saya gak ada yang sistemnya error begini, orang sudah bayar ya sudah bayar.
      Kalau yang banyak nulis di sini kan memang karena macet…

  • 14 Juli 2020 - (00:05 WIB)
    Permalink

    Lagi & Lagi HCI…!!!!…kok gk ada Kapok”nya Para Konsumen yg Memakai jasa HCI…HCI tuh gk ubahnya RENTENIR yang TERLEGALISIR..LINTAH DARAT KELAS KAKAP…bikin Tweet aja rame” Tag HCI…biar Calon Konsumen bisa Mikir 1000x sblum memakai jasa HCI….

    • 14 Juli 2020 - (22:24 WIB)
      Permalink

      HCI ga punya rasa manusiawi di saat kondisi seperti ini
      Tapi slalu nawarin pinjaman trus
      Orang telat pembayaran lu tlpn trus sampai 12x sehari
      Di mane otak lu sama rasa manusiawi lu
      #jauhkanHCI

  • 14 Juli 2020 - (10:32 WIB)
    Permalink

    Kejadian sama yang saya alami sudah lunas tapi ada biaya kwitansi yang jumlahnya 1 kali angsuran padahal kwitansi beserta konfirmasi sudah dijelaskan ke cs tapu tagiahan tetap jalan terus, emang parah ini hci, kapok saya mah

  • 14 Juli 2020 - (16:55 WIB)
    Permalink

    Hci emang rentenir saya nyesel pake hci udah bunganya tinggi cs nya kasar2 lagi neror tiap jam tiap 10 mnt bikin setres saya berharap OJK bertindak jgn pura2 budeg dan buta korban hci minta keadilan

    • 14 Juli 2020 - (19:49 WIB)
      Permalink

      Wes nggak usah pakai hci sangat mengecewakan…saya sampai skrng nggak tak byr hci krna saya telah dikecewakan..katanya klu sdh jln 6x bisa ngajukan lagi tapi apa buktinya pinjam lagi ditolak..mendingan nggak tak byr sisanya bro…ada yg nagih tak tunggu dipengadilan klu mereka mengancam perkarakan

  • 15 Juli 2020 - (07:52 WIB)
    Permalink

    Iy saya juga kesel bgt SM hci giliran kita gak mau pinjam di paksa suruh pinjam pas ada korona minta keringanan gak di respon malah nagih terus neror terus ke kontak darurat juga padahal sebelum ada pandemi angsuran saya lancar gak pernah telat giliran telat nagihnya kaya ke koruptor yg maling milyaran saya biarkan aja ntar kalo dah ada uang juga di bayar

  • 15 Juli 2020 - (09:14 WIB)
    Permalink

    Saya sudah pernah ajukan keringanan juga, karena bagaimanapun kondisi seperti ini SEMUA terdampak. Tapi hasilnya nihil. Sangat mengecewakan, padahal selama ini saya bayar angsuran tidak pernah telat.

  • 17 Juli 2020 - (21:35 WIB)
    Permalink

    Klo kejadiannya kayak gitu, klo gw pribadi dah megang bukti kuat pelunasan cicilan trus masih aja ditagih smpe 2 bln berikutnya mendingan gw ajak perang aja tuh org yg nagih dgn pake kata2 kasar n dibuat dirugikan harga diri n martabat seorang lelaki. Meskipun sampe ke polisi atw smpe ke liang lahat pun gw jabanin tuh org apalagi berdiri di pihak yg benar. Harga diri n martabat lelaki tuh sangat tinggi boss di dpn keluarga sendiri dibanding di dpn keluarga org lain.

 Apa Komentar Anda mengenai Home Credit Indonesia?

Ada 16 komentar sampai saat ini..

Pertanyaan dan Kritik untuk Home Credit

oleh Ilham dibaca dalam: 1 menit
16