Surat Pembaca

Perhitungan Suku Bunga Home Credit Beda dengan Perhitungan Suku Bunga di Awal Penawaran

Halo Pembaca Mediakonsumen,

Nama saya Andi saya nasabah pembiayaan Multi Guna dari Home Credit dengan nomor kontrak 3904041504. Awalnya saya tidak minat untuk mengambil pinjaman di Home Credit, tapi karena dari marketing penawaran Home Credit telepon saya terus menerus akhirnya saya tergiur dikarenakan pinjaman tersebut bisa pelunasan di awal dan suku bunganya tetap perbulan. Dan saya berpikir nanti kalau ada rezeki saya mau lunasin semuanya di awal. Kemudian dari marketing Home Credit menjelaskan suku bunga tetap 2,39% per bulan, kemudian ok saya acc.

Saya mengambil pinjaman 20 juta dengan tenor 30 bulan, dengan suku bunga tetap 2,39% perbulan, dengan rincian:

  • Bunga: 2,39% × 20.000.000= 478.000
  • Pokok: 20.000.000÷30= 666.666
  • Asuransi: 35.000
  • Biaya pembayaran perbulan:5.000
  • Jadi total Angsuran perbulan: 1.184.600 dengan tenor 30 bulan.

Angsuran perbulan saya sudah 9 kali angsuran. Kemudian saya dengar di artikel-artikel atau di sosmed bnyak yang komplain kepada Home Credit mengenai perhitungan suku bunga atau pelunasan awal credit Multi Guna ini. Kemudian saya coba menghubungi call center Home Credit terus saya coba email untuk menanyakan rincian pembayaran angsuran yang saya bayar setiap bulannya. Betapa terkejut saya pas saya liat rinciannya ternyata selama 9 bulan saya bayar hampir 70% bayar bunganya. Angsuran pokok setiap bulannya hanya 300 ribuan. Sedangkan di awal penawaran suku bunga tetap 2,39% per bulan.

Kemudian saya tanya koq bisa seperti itu? Lalu pihak Home Credit menjelaskan kalau perhitungam suku bunganya menggunakan sistem anuitas, sistem anuitas ternyata di awal angsuran pokok yang kita bayar sangat kecil dan bunga yang kita bayar sangat besar, dan ini mempengaruhi kalau kita mau pelunasan awal (pantesan banyak yang komplain kalau mau pelunasan awal).

Dan saya mencoba terus menghubungi pihak Home Credit kalau saya maunya perhitungan suku bunga tetap perbulan dimana yang sudah dijelaskan oleh marketing penawaran dan saya baca juga di ringkasan perjanjian dokumen suku bunganya tetap.

Dengan surat yang saya buat ini mudah-mudahan ada solusinya. Terima kasih media konsumen.

Andi Lala
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Andi Lala

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Andi di MediaKonsumen.com pada 12 Agustus 2020 di kolom Surat...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Hampir semua lembaga keuangan menggunakan cara perhitungan bunga spt ini.ada baiknya sebelum tanda tangan minta skema perhitungan kredit apakah sisitem flat atau bunga besar pokok kecil.jadilah konsumen yg bijak.jadi kita bisa tau resikonya. Semua KTA pakai sistem spt itu.hati hati dan teliti

    • Sebelum sy trrima pinjamam sy sudah tanya pak ,penawaran marketing di awal menjelaskan suku bunga tetap dan sy lihat di ringkasan dokumen perjanjian juga suku bunga tetap perbulan,jadi yang tidak bijak itu HCI nya tidak sesuai perjanjian di awal

      • Mendingan langsng keojk dan bank indonesia..saya jamin bukan ibu aja nanti yg lapor pasti byk yg adh lapor..lama2 saya jamin hci akan sepi peminat

    • Memang benar ungkapan anda, saya setuju, seharusnya konsumen lebih bijak.

      Semua Kredit Tanpa Agunan memang Mencekik.

      Namun disini, awalnya Home Credit mengajak konsumen bersahabat, memenuhi kebutuhan nasabah mulai dari produk rumahan, seperti handphone, televisi dan laptop.

      Dari situ konsumen mulai menganggap bahwa Home Credit adalah sahabat baik, dapat membantu kebutuhan konsumtif mereka.

      Tanpa di duga tanpa dinyana, produk awal itu merupakan produk pancingan, yang sengaja dijadikan perangkap untuk menjerat nasabah lebih erat lagi, pada transaksi selanjutnya yang benar benar transaksi. Transaksi yang benar benar menguntungkan bagi Home Credit. Pinjaman Dana Segar. Dengan skema cicilan mulut manis marketing. Menjebak, menguras habis, untuk membangun Perusahaan agar lebih besar agar lebih jaya, ditengah tengah kesengsaraan nasabah. Sungguh kehadiran Perusahaan ini adalah Malapetaka. STOP MEMBAYAR.

    • Kebanyakan cicilan tetap.tapi yg gede semua pembiayaan itu denda keterlambatan bisa sampai 0.5persen sampai 1.5persb.mangkanya tagihn makin membludak krna denda ketwrlambatan

    • Semua perbankan nggak kyk gt..klu kita sdh nyicil 9bulan otomatis berkuranglah.. umpama utang 20jta selama 3tahun paling tdk bwrkurang 2jutalah...klu oelunasan khn paling tdk dihitung sisa bulannya brpa dan pokoknya dan penalti.

  • Iya sudah mulai tidak terbuka home kredit kepada nasabah.udah tutup aja,mohon OJK ditindak lanjuti lagi prosedur dari home kredit.saya juga sebagai nasabah sudah mulai tidak nyaman sama pihak home kredit, lagi keadaan pandemi malah disuruh bayar beserta biaya keterlambatan nya lagi?

    • Stop bayar aja klu sdh byk taghn krna keterlambatan.ntr klu ada uang cash langsng kekantor nego klu nggak mau mrka nggak ush byr selamanya

  • semua kta seperti itu perhitungan nya.. kebetulan saya punya kta dbs dan cimb, di welcome letter biasa dikasih ilustrasi perhitungan pembayaran nya.. meskipun dibilang nya bunga flat 2-3% perbulan, tapi perhitungan pembayaran ga sesimpel itu.. biasanya memang pembayaran awal2 itu sekitar 70% untuk bunga, makanya pas mau pelunasan diawal pada beda hitungan sama yang kita pikir..jadi kalo mau ajukan pinjaman (apapun) minta ilustrasi pembayaran nya, supaya lebih jelas..

    • Memang benar, perhitungan cicilan tidak ada yang sesimpel itu. Namun jika sejak awal nasabah sudah paham dengan aturan main cicilan yang kejam itu. Tidak mungkin mereka mau menerima pinjaman dari Home Credit.

      Disini jelas oknum Marketing, melakukan tipu daya, meyakinkan nasabah dengan mulut manis, namun,,,,,, bener bener miris.

      STOP MEMBAYAR. Fix

    • kalo KTA dari bank yang anda pinjam pasti lain pak perhitungan anuitasnya,kalo HCI perhitungan anuitasnya sepertinya seenaknya,padahal perhitungan anuitas yang sy coba cari tau tidak seperti perhitungan HCI yang bunganya 70 %di awal angsuran,Coba disini teman2 semua pelajari perhitungan anuitas sy juga serching2 tadi ,HCI perhitungan anuitasnya seenaknya .HCI menentukan besaran bunga dan angsuran pokok di perhitungan anuitasnya seenak jidatnya(gak tau pake jidatnya siapa itu dia)

    • kalo KTA dari bank yang anda pinjam pasti lain pak perhitungan anuitasnya,kalo HCI perhitungan anuitasnya sepertinya seenaknya,padahal perhitungan anuitas yang sy coba cari tau tidak seperti perhitungan HCI yang bunganya 70 %di awal angsuran,Coba disini teman2 semua pelajari perhitungan anuitas sy juga serching2 tadi ,HCI perhitungan anuitasnya seenaknya .HCI menentukan besaran bunga dan angsuran pokok di perhitungan anuitasnya seenak jidatnya(gak tau pake jidatnya siapa itu dia)

      • Betul Pak, Perhitungan Anuitas Versi HCI itu asal2an alias ngaco , sy juga mengalami seperti yg Bapak Alami , sy mencoba minta Tabel hutang pokok, HUtang Bunga dan sisa Hutang Pokok dari Awal Pembayaran sampai Akhir Pelunasan

    • di kontrak Ilustrasi nya Pokok nya itu Lebih Besar dari Bunga nya bang, secara tidak langsung si Home Credit Sudah Cacat Kontrak karena Perhitungannya tdk sesuai dengan di kontrak... walaupun Menggunakan Perhitungan Anuitas mmng Bunga Awal Pembayaran Lebih Besar dari Bunga di Next Pembayaran , tp Komposisi nya tetap Pokok itu lebih Besar dari Bunga ...

  • Kepada siapa saja yang memiliki kasus serupa seperti ini, STOP MEMBAYAR. Kenapa,? Karena ini murni PENIPUAN.

    Ini beberapa kata yang mungkin bisa semua pahami. Yang belum terjebak pun juga bisa memahaminya agar tidak terjebak.

    JEBAKAN PENIPUAN MARKETING HOME CREDIT.

    1. Marketing, menghubungi anda melalui penggilan suara telepon.

    Data pribadi anda masih tersimpan rapi di Home Credit saat kemarin anda mengambil cicilan produk barang dari mereka (handphone, laptop, atau barang lainnya). Sehingga si Marketing dengan leluasa menghubungi anda.

    2. Marketing, dengan mulut saktinya, meninggikan keperkasaan kondisi ekonomi anda.

    Dari riwayat cicilan produk barang yang kemarin, mereka memberi sanjungan, memberi anda pujian, akan kelancaran cicilan produk barang dihari kemarin itu, yang sudah anda Lunasi. Meninggikan keadaan ekonomi anda bahwa anda mampu dan anda cocok memperoleh penawaran produk mereka selanjutnya.

    3. Marketing, terus menerus melakukan point 1 dan 2 itu.

    Pagi Siang Sore hampir-Malam, marketing perusahaan ini terus menerus menawarkan produk berupa Dana Segar. Terus Menerus tak kenal lelah, tak kenal waktu, pantang mundur membujuk merayu. Selalu dan selalu.

    4. Anda Luluh.

    Anda yang tadinya cuek, lama kelamaan mulai meladeni ajakan obrolan si Marketing, membiarkannya bercerita lebih detil mengenai produk mereka itu.

    5. Nah, disini PENIPUAN terjadi.

    "Awalnya saya tidak minat untuk mengambil pinjaman di Home Credit, tapi karena dari marketing penawaran Home Credit telepon saya terus menerus akhirnya saya tergiur dikarenakan pinjaman tersebut bisa pelunasan di awal dan suku bunganya tetap perbulan"

    Itu, adalah kata kata yang teringat oleh anda, atas rayuan mulut manis si Marketing.
    Kata kata yang membuat anda tergiur, seolah olah memang penawaran itu adalah penawaran baik dan akan membantu.

    6. Namun ternyata..... 'mulut manis si Marketing' tidak sama dengan 'skema cicilan di Sistem Home Credit' yang sesungguhnya.

    "pihak Home Credit menjelaskan kalau perhitungam suku bunganya menggunakan sistem anuitas, sistem anuitas ternyata di awal angsuran pokok yang kita bayar sangat kecil dan bunga yang kita bayar sangat besar, dan ini mempengaruhi kalau kita mau pelunasan awal (pantesan banyak yang komplain kalau mau pelunasan awal)."

    Jika anda masih mengingat kata kata penawaran dari mulut si Marketing, seperti pada point 5. Itu artinya anda memang TERTIPU. STOP MEMBAYAR adalah Respon setimpal.

    Namun berbeda jika sejak awal si Marketing menjelaskan aturan main dengan penuh keterbukaan, transparan, secara utuh seperti deskripsi pada skema cicilan di sistem Home Credit, memastikan anda benar benar paham akan kewajiban terutang anda, maka STOP MEMBAYAR adalah DOSA BESAR, itu sama saja anda Lari dari Hutang, Azabnya Dobel.

    Nb. si Marketing tidak benar benar transparan, sehingga ungkapannya bertolak belakang, mengandung unsur PENIPUAN, agar mudah menggaet banyak nasabah demi melejitkan nama baiknya sendiri. Marketing seperti ini dapat merusak dan menghancurkan nama baik Perusahaan nya.

  • Betul sekali Pa ,STOP PEMBAYARANnya UTAMAKAN KELUARGA,sudah bunganya melebihi 100% aturan OJK,intimidasi dari DC HCI,via tlp yg dluar jam aturan,DC KRMH sdh seperti tukang pukul gerombolan,ga usah takut GALBAY,kdepannya biasakan CASH jgn ngutang lagi...ok

    • Ini bukan Home Creditnya yang bermasalah. Tapi si Marketing nya yang menggaet nasabah dengan akal tipu daya.

      Sebelum ada di Indonesia, Home Credit sudah lama berdiri dan sejak dulu aturan main riba’ nya memang seperti itu. Dan kini ketika muncul di Negeri kita pun mereka menggunakan sistem cicilan yang sama. Jangan lagi di ragukan perbedaannya, jangan pula menyalahkan.

      Ini murni penipuan dari si Marketing.

      Sudah pasti Perusahaan Home Credit tidak ingin Marketing berbicara kabur, buram, yang penting manis, di hadapan calon nasabahnya. Yang Perusahaan SOP kan pasti pada prinsip Transaparan dan Keterbukaan.

      si Marketing hanya ingin cepat mencapai target dalam menggaet banyak nasabah, mengejar reward. Namun salahnya, si Marketing menggunakan akal bulus, tipu daya.

      Untuk respon setimpal atas penipuan ini, maka STOP MEMBAYAR bukanlah dosa, namun sesungguhnya upaya untuk menghindari geliat tipu daya agar tidak lagi menzalimi anda.

      Fix. STOP MEMBAYAR.

  • sy nasabah hcl jatuh tempo tgl 16.
    mulai teror tlpn dr tgl 14 dan 15 sehari bisa 10-15 X.
    tiap di angkat di matikan

    hcl sialan

    • Sama sya jg di teror telpon trs menerus 24 jam.siang dn mlem..sehari bisa 20 x..gk pny adab

  • @Noverdian

    Kalimat anda ini,

    “sya berani bilang bgini saya berulang kali melakukan pelunasan bgini…byr pokoknya aja..denda keterlambatan y aku nggak mau byrlah…”

    Mengindikasikan anda memang belum bertobat dari hutang riba’. Anda masih terus terusan hidup ngeRiba’. Anda menganggap mudah menyelesaikan riba’ (dengan cara anda sendiri) sehingga anda tidak merasa kapok.

    Itu yang saya takutkan, itu yang saya khawatirkan.

    Contoh nyata ada padamu @Noverdian

    Orang sepertimu yang tidak melewati aturan main riba’ dengan benar. Yang melalui aturan main riba’ dengan strategi mengambang, membiarkan kewajiban terutang sampai yang memberi hutang menyerah dan pasrah, menerima negosiasi seenak diri pribadi.

    Maka orang yang seperti anda ini, tidak akan pernah mendapat hikmah dari peristiwa hidup yang kemarin itu.

    Dengan kemenangan anda terus menerus seperti itu, anda akan semakin menjadi terperdaya dalam hidup serba meRiba’.

    Jangan di contoh orang yang seperti @Noverdian ini.

    Jika kalian memang terpaksa hutang Riba’, maka kalian seharusnya sudah tahu konsekuensi didalam jeratan Riba’ itu, walau sakit, perih, pedih, semua itu harus anda lalui. Jangan kalian menzalimi orang lain dari keRiba’ an itu. Sesungguhnya Riba’ itu bukan orangnya yang salah tapi sistem Riba’ nya yang kejam.

    Saya menyarankan kalian untuk membayar hutang riba’ secara tuntas, hutang pokok+bunga+denda, semata mata agar kalian benar benar merasakan memang sakit hidup dalam keRiba’ an. Dan bisa mengambil hikmah, untuk tidak mengulangi hutang Riba’ lagi. Dan terlintas rasa KAPOK untuk meRiba’.

    @Noverdian, coba anda sesekali, berhutang dengan orang secara langsung, bukan secara online. Gunakan strategi mengambang anda. Membiarkan hutang anda sampai 2 tahun tak ada kabar. Kemudian lihat raut wajah, mimik wajah orang yang memberi pinjaman pada anda. Apakah anda tega, apakah anda berani.?

    Cobalah sesekali, begitu.

  • DIMANA-MANA ORANG YANG UTANG LEBIH GALAK DARI PADA ORANG YANG NGASIH UTANG..

    TAPI KETIKA ORANG NGASIH UTANG GALAK, ORANG YANG NGUTANG SERASA DIDZOLIMI..

    KASET KUSUT KEHIDUPAN PENGUTANG...

  • Hallo. Saya ingin bertanya ke pada kalian semua. Keluarga saya pernah pinjam ke HCI 25 jt. Dengan cicilan 1.2 selama 28x namun anehnya ada cicilan yang ke 29 ada nominal 14 jt. Pertanyaan saya yang 14 jt itu bunga atau apakah ? Karena bila cicilan saja 1.252.500×28= sudah 35 jt apa ini bukan termasuk bunga ? Atau apa ada yang seperti kejadian saya.

  • itu seandainya dengan Peritungan Anuitas pun Jumlah yg di Sodorkan HCI ngaco , coba minta ke HCI Tabel HUtang Pokok, Hutang Bunga serta Sisa Hutang Pokok , seperti Tabel yg ada di Ilustrasi di KOntrak , walaupun di Hitung dengan Sistem Anuitas harusnya dimana2 Bunga < dari Pokok seperti yg tertuang dalam Kontrak Elektronik sy curiga sistem perhitungan di HCI yg ngaco, makanya Pihak HCI dari Bagian Kreditur nda berani ketemu dengan Debitur secara Langsung ....