Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Migrasi Paket IndiHome Dipersulit 14 Agustus 202015 Agustus 2020 DELVA 1 Komentar Call Center, Customer Care, Customer complaint handling, Downgrade layanan, IndiHome, Internet Service Provider, Migrasi layanan, Plasa Telkom, Telkom, Telkom 147, Telkom IndiHome, Telkom Indonesia Ikuti kami di Google Berita Saya mengajukan migrasi pencabutan telepon dan TV menjadi layanan internet saja sejak tanggal 21 Juni 2020, tapi hingga saat ini tidak ada tindakan sama sekali dari IndiHome. Dan tagihan saya sampai bulan Agustus ini tidak berubah sehingga saya keberatan membayar tagihan tsb. Adapun histori laporan komplain saya yang berulang kali ke 147 sbb: Tanggal 21 Juni 2020 nomor tiketnya IN69625983 Tanggal 03 Agustus 2020 nomor tiketnya 200803-120641 Tanggal. 08 Agustus 2020 nomor tiketnya IN72838265 Tanggal. 09 Agustus 2020 nomor tiketnya IN72894347 Tanggal. 13 Agustus 2020 nomor tiketnya IN73178301 Saya juga pernah datang ke Plasa Telkom setempat dan infonya perubahan migrasi hanya dapat dilakukan oleh Telkom Pusat. Mohon bantuannya untuk segera ditindaklanjuti karena sudah terlalu lama. Setiap saya telepon 147 jawabannya selalu akan dilakukan percepatan, tapi sampai hari ini saya telepon 147 lagi ternyata masih belum juga dilakukan perubahan migrasi sehingga akhirnya saya menulis surat ini. Terima kasih. Delva Bamahry Surabaya, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Samuel Wijaya14 Agustus 2020 - (10:34 WIB)Permalink Pasangnya MUDAH SEKALI, gak perlu ke plasa, gak perlu pake kertas hitam di atas putih, gak perlu materai. Begitu mau downgrade ataupun bahkan berhenti, segala channel online langsung berlaku seperti bukan channel resmi tapi cuma sekedar fanpage. Itu pun gak mau bilang terus terang bahwa “tidak bisa via online, mesti ke plasa” (mungkin karena malu sendiri kalau sampai terucap/tertulis peraturan yang primitif macam begitu?) Di plasa dibilang mesti ke pusat. Hahahaha, ini perusahaan milik negara bukannya memberikan servis terbaik tapi kok malah bikin susah rakyatnya. Mirip2 lah dengan perusahaan monopoli yang 1 lagi yang lagi rame karena nagih berjuta-juta selama masa pandemi. Log masuk untuk Membalas