Keluhan Surat Pembaca Sekecil Apapun Nilainya, Namun Berarti Bagi Orang Lain 28 Agustus 2020 Robby 2 Komentar Fraud, Fraud Kartu Kredit, Kartu Kredit Mandiri, Keamanan kartu kredit, Sanggahan Transaksi Kartu Kredit Ikuti kami di Google Berita Masalah yang tak kunjung terselesaikan. Kronologis: Kejadian Pembobolan Kartu Kredit Mandiri / transaksi gelap saya pada akhir bulan November 2019. Hal yang Saya lakukan: Blokir kartu kredit Mandiri Melakukan laporan dan sanggahan terhadap transaksi yang tidak saya lakukan/dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Disini saya hanya membayarkan apa yang menjadi tanggung jawab saya Membutuhkan waktu sampai bulan Februari 2020 untuk sanggahan tersebut terselesaikan. Alih-alih terselesaikannya masalah transaksi gelap, muncul kembali nilai hitung yang berbeda dengan nilai transaksi yang saya lakukan. Saya cek , complain ke CS melalui telepon ataupun email. Namun tidak ada CS satupun yang bisa memberi jawaban yang pasti dan jelas. Bahkan meminta saya untuk membayarkannya terlebih dahulu yang nantinya akan dikreditkan (saya belum tahu nilai apa yang dibebankan itu). Yang akhirnya saya mendapat jawaban dari CS Mandiri melalui email yang bernama Seina pada bulan JULI 2020 (Feb 2020 – Jul 2020) … haha. Untung ada CS Seina yg menjelaskan jadi saya mengerti. Yang mana dijelaskan bahwa nilai hitung yang berbeda pada tagihan bln Feb 2020 itu adalah selisih kurs yang terjadi karena pihak merchant yang mengembalikan dana (transaksi gelap) dianggap kurang oleh Mandiri karena beda kurs dan dibebankan ke saya.. OMG!!! Dibebankan ke saya looohhh.. transaksi gelap oleh orang lain dan saya juga yang disuruh nanggung selisih kurs yang terjadi. Sudah komplain kesana kemari, berbulan-bulan namun tidak ada tindak lanjut dari Pihak Kartu Kredit Bank Mandiri. Saya juga sudah membuat sanggahan kembali untuk selisih kurs tersebut. Tapi seolah-olah Pihak Mandiri cuek saja. Email , laporan dan telepon dari nasabah dianggap lalu. Sekarang sudah mau memasuki bulan September 2020. Dimasa pandemi ini marilah kita untuk tidak semakin menyulitkan keadaan seseorang. Untuk Bank Mandiri semoga bisa ada jalan keluarnya. Thanks. Robby Wibowo Jakarta Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Samuel Wijaya28 Agustus 2020 - (10:09 WIB)Permalink Memang susah kalau transaksi KK dalam valas. Beberapa x saya refund (resmi dari merchant), rasanya memang selalu rupiahnya dapatnya lebih sedikit dibanding ketika saya transaksi di awal. Entah memang kurs-nya pas turun, atau kurs jual/beli dari acquirer yang memang merugikan ketika refund, entah lah. Pernah 1 x perasaan kurs sudah lumayan jauh bedanya, eh dapat rupiahnya tetap aja tekor. Apalagi kalau berhubungan dengan transaksi yang tidak kita lakukan sendiri, pasti lebih nyesek lagi karena selisih tersebut. Tapi di lain pihak saya salut dengan kegigihan penulis yang hampir 1 tahun belakangan “cuma” ngurusin selisih kurs tersebut. Lanjutkan hehehe. Btw kalau perkiraan saya sih gak bakalan dapat tuh selisih kurs, rumit masalahnya. Nilainya yakin sih “kecil” untuk ukuran bank ybs, tapi yah di mana2 korporasi susah untuk ngeluarin duit. Biasanya sih duit baru keluar setelah “terpaksa” contohnya misalnya karena dianggap bahwa cost “tidak mengeluarkan duit tersebut” menjadi terlalu tinggi (misalnya karena kasus viral, melibatkan public figure dll.) Kalau orang “biasa2 aja”… 1 Log masuk untuk Membalas
RobbyPenulis artikel29 Agustus 2020 - (12:46 WIB)Permalink Betul sekali Bro Samuel nyesek sekali. Kartu dibobol kita yg disuruh nanggung kerugiannya. Dan memakan waktu yg lama untuk hanya sekadar menagih janji mereka untuk mengkreditkan kembali. namun tdk ada tindak lanjut dari Mandiri . Perhitungan detail untuk setiap transaksi sy lakukan semenjak mereka trkadang jg terlambat mengkreditkan kembali nilai lebih yg telah kita bayarkan.. meski mungkin hanya bbrp ribu atau puluhan ribu untuk nilai bayar lebih itu. Perlu ditegur dlm wktu yg lama untuk bisa mendapatkan kembali. ( padahal habis pulsanya lebih mahal untuk tlp CS nya hahahaha ), Ya seperti itulah sebuah kebenaran dan keadilan namun dianggap sebelah mata oleh sebuah instansi. Salam Hangat Log masuk untuk Membalas