Surat Pembaca

Miris! Perhitungan Pelunasan Awal Kredit Multiguna Home Credit Indonesia Tidak Sesuai Penjelasan Marketing saat Penawaran

Dear Redaksi Media Konsumen,

Nama saya Siti Khodijah, peminjam Multiguna Home Credit Indonesia dengan nomor kontrak 3902343587. Awal saya tertarik untuk mengambil Multiguna Home Credit Indonesia karena penjelasan marketing saat menawarkan pinjaman tersebut yang berujar “Kapan saja ibu bisa melakukan pelunasan awal dengan hanya membayar: (jumlah yang ibu terima – jumlah yang dibayarkan) + adm Rp 150.000”.

Bahkan sebelum saya diharuskan tanda tangan kontrak secara online (yang terkesan diburu-buru sekali pada saat itu oleh marketing), saya dengan tegas menanyakan kembali kebenaran pelunasan awal tersebut sebanyak 2 kali berturut-turut dan pihak marketing Home Credit Indonesia masih dengan jawaban perhitungan pelunasan awal yang sama (jumlah yang ibu terima – jumlah yang dibayarkan) + adm Rp 150.000.

Sehingga pada 9 September 2020, saya berniat melakukan pelunasan awal. Karena dirasa sudah sedikit kewajiban hutang di Home Credit Indonesia dan mengingat usia saat ini sudah lebih dari 50 tahun yang tidak tahu kapan Allah SWT akan memanggil saya. Sehingga saya berniat menyelesaikan segala sangkutan hutang di dunia.

Dari Juli 2019 sampai Agustus 2020, saya sudah melakukan pembayaran ke Home Credit Indonesia sebanyak 16 kali cicilan Rp1.628.100/bulan sudah termasuk bunga, asuransi Aman dan biaya-biaya lain:

  • Nominal yang diterima: Rp25.000.000
  • Angsuran per bulan: Rp1.628.100
  • Angsuran dari Juli 2019 sampai Agustus 2020: 16 x Rp1.628.100 = Rp22.793.400
  • Pelunasan Awal sesuai penawaran marketing: (Rp25.000.000 – Rp22.793.400) + Rp150.000 = Rp2.356.600

Maka dari itu saya menghubungi CS Home Credit Indonesia bermaksud menyegerakan pelunasan awal tersebut. Namun alangkah kaget nya ketika CS bilang bahwa pelunasan awal yang harus saya bayar Rp19.000.000-an. Saya harus mengatakan ‘setuju’ untuk melakukan pengaktifan pelunasan awal dan apabila sampai pada masa jatuh tempo dan belum melakukan pembayaran, asuransi Aman yang dibayarkan setiap bulan akan hangus. Dalam arti kata setelah pengaktifan, tidak dibayar, setiap bulan saya tetap akan dikenakan biaya asuransi Aman ini tapi tidak ada perlindungan apapun.

Mendengar penjelasan CS tersebut sangat membuat saya syok setengah mati mana sudah umur begini, bagaimana bisa? Sudah bayar Rp22.793.400 dan sekarang mau melakukan pelunasan awal harus membayar Rp19.000.000-an sangat berbeda dengan janji manis penawaran awal marketing. Perincian tidak akan diberikan sebelum ibu setuju asuransi Aman tidak di-cover lagi, tapi tetap harus dibayar.

Beberapa kali mengirim email ke Home Credit Indonesia jawaban mereka kurang lebih sama semua, tidak ada solusi sama sekali. Padahal mereka yang menawarkan dan memikat di awal. Tolong Home Credit Indonesia apabila niat kalian baik ingin membantu ekonomi masyarakat kecil dengan memberi pinjaman janganlah memakan saudara sendiri.

Terima kasih redaksi Media Konsumen. Besar harapan saya surat ini bisa dimuat di Media Konsumen.

Siti Khodijah
Palembang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Home Credit atas Surat Ibu Siti Khodijah

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Ibu Siti Khodijah di MediaKonsumen.com pada 9 September 2020 di kolom...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Ya @Donnie HCI ternyata kaga terdaftar di daftar Fintech yang legal di OJK,,saya barusan udh liat juga,,kaga ada nama HCI,,parah ternyata HCI PENIPU kaga terdaftar di OJK

  • hukum nya yang berlaku saat ini :
    Syarat gampang = bunga tinggi contoh nya pinjol
    Syarat rumit = bunga kompetitif contoh bank.

    besok lagi buat kesepakatan di atas materai untuk perhitungan pelunasan dengan marketing nya kalau perlu rincian cicilan perbulan sampai lunas dari situ ketahuan sistem nya pakai anuitas atau bungan flat. Kalau cuma by omongan tanpa bukti tidak akan kuat ketika kita fight dengan mereka.

  • Setuju sekali dengan kalimat2 yang di atas di komen di atas saya.

    Kalau dapat duit (pinjaman) cuma modal klik2 di HP, pasti bunga tinggi & kalau mau ubah2 pelunasan (maju ataupun mundur) bakal rumit/dipersulit

    Sebaliknya, kalau untuk dapat duit (pinjaman) nya susah, mesti banyak syarat maupun surat2, itu ntar bunga "normal" & sudah jelas segala ketentuan maupun persyaratan kalau mau pelunasan awal; kalau mau mundur pun relatif lebih gampang nego nya.

    Jadi, ketika butuh duit pinjaman, silakan pilih sendiri, mau yang mana.
    Mikir bener2 di depan, jangan sampai bingung/paniknya di belakangan.

  • Inti nya gini saja.. kalau hci itu gak usah di bayar.. bunga sudah gede nelpon pun kayak gak tau jam untuk menagih.. pagi siang malam subuh.. biadab bukan... keringanan pun juga tidak ada.. lebih baik gagal bayar.. biar dia gugatan di pengadilan..

  • Setuju Banget Untuk Pak Sjamsiah, Gagal Bayar Sekalian Aja, Kita dah mengajukan Relaksasi dari awal Pandemi Ndak ada Realisasi Yang Membantu, malah jawaban Anda Bukan Kreteria Berdampak Covid, Padahal sudah 3 kali saya Pengajuan HCI keduanya Lancar tanpa Halangan, Giliran Kita Kesusahan pinjaman yang ketiga Gabay pihak HCI terus Meneror Telpon Pagi, siang, sampai Pagi Lagi, bahkan Hari Minggu Pun Ditelpon Gila Bener HCI, Padahal Pinjaman ketiga ini Saya sebelumnya lancar bayar sampai angsuran ke 16 tenor 34, Giliran Bulan April Pandemi Muncul Kita Gabay, Bahkan Sampai Bulan Ini, sy dapat SMS harus Bayar sisa Hutang 14jtan Lebih Dengan Pinjaman awal 13jt. GILA BENER HCI.
    Yang Penting Prinsip Saya Lebih Baik Malu Sesaat Dari Pada Sakit.

    • Sama saya ada jg pinjaman 18jt, tenor 40bln bln April masuk cicilan 23x cicilan per bulan 1.032.700 dr pandemi SDH tiap bulan mengajukan relaksasi ngk di kabulkan sampai sekarang di putus cicilan hrs lunasi 17.566.000.
      Minta keringanan malah di suruh cari pinjaman....
      Bener berner lintah darat

  • Perlu diketahui bahwa pelunasan di awal atas cicilan akan jauh lebih besar kita bayar daripada membayar secara teratur setiap bulan sampai lunas. Kenapa? Karena pelunasan awal ada penaltinya (hukuman). Serta ada perhitungan sendiri yang berbeda dg perhitungan secara reguler (membayar sampai habis waktunya). Lagi pula dalam perjanjian disebutkan nasabah akan membayar sacara teratur setiap bulannya sampai habis waktunya. Tidak ada disebutkan membayar setengah jalan baru bayar sekali gus sisanya. Habis. Kalau ada seperti itu berarti pelanggaran dong.

    • Ada di sebutkan mengenai pelunasan di awal. Mulai dari team marketing kita menggaet nasabah di jelaskan berulang ulang kalau dengan sistem bunga tetap pelunasan di awal akan lebih mudah tinggal bayar sisi pokok + 150.000(biaya adm)

  • kena jebakan ....biasanya consumen malas baca isi perjanjian nya yang beratus lembar. langsung tandatangan aja. yang penting duit cair.
    giliran di akhir baru sadar..

  • Tidak masuk akal kalau perhitungannya : jumlah yang diterima – jumlah yang dibayarkan) + adm Rp 150.000. Kalau jumlah yg dibayarkan lebih besar bagaimana? Minus dong. Sedangkan kredit pasti lebih mahal dari uang yg diterima karena adanya bunga.

  • pinjaman saya 28.300.000 tenor 42bln, sdh angsur 29x 1.416.400 = 41.604.000 mo pelunasan lbh awal di prjanjian awal dlu klw pelunasan hanya mmbayar sisa pokok hutang plus bunga 1bln plus adm 150.000, bbrp kali blsan email, lalu di kirim totalnya sy hrs mlunasi dgn jumlah 16.000.000 ??? dl hnya coba2 ternyata benar uang masuk, bener2 terjebak dgn linntah darat ???