Surat Pembaca

DC Fintech Legal Masih Menagih Setelah 100 Hari, Bahkan Setahun

Kepada Yth. Media Konsumen yang saya percayai hingga sekarang untuk menyalurkan segala aspirasi permasalahan demi permasalahan masyarakat Indonesia. Pada khususnya, dengan ini saya ingin menyampaikan permasalahan yang saya alami oleh beberapa fintech yang berlogo OJK, yang entah kebenarannya itu benar adanya dibawah pengawasan OJK atau sudah tidak dibawah pengawasan OJK.

Saya mungkin salah satu dari sekian juta penduduk Indonesia yang gagal bayar pinjaman online, dikarenakan tidak adanya penghasilan tetap (menganggur). Hingga saat ini belum mendapatkan pekerjaan tetap dan saya terlibat didalam pinjaman online. Jangankan untuk bayar pinjol, untuk hari-hari cukup sudah bersyukur anak tidak terlantar. Akan tetapi mengapa fintech yang berlogo OJK sudah melewati 100 hari bahkan setahun, dengan tiba-tiba sang DC hadir kembali dengan mengatasnamakan fintech (nama pinjaman online)?

Mengingat akan kutipan dari Hendrikus Pasagi di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/3/2019) yang menyatakan “Penagihan yang dilakukan fintech lending maksimal 90 hari dan denda yang dikenakan maksimal 100% dari total pokok pinjaman.”

Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan OJK, Hendrikus Passagi mengatakan penyelenggara peer-to-peer (P2P) lending hanya bisa menagih cicilan yang tertunggak maksimal 90 hari. Setelahnya pinjaman tersebut tidak bisa ditagihkan lagi atau hangus. “Konsekuensinya nasabah peminjam akan dimasukkan ke daftar peminjam yang tidak bayar pinjaman. Mereka tidak akan dapat pinjaman dari P2P lending dan perbankan lagi.”

“Pada hari ke-90 ketika peminjam masih belum bisa membayar maka dia tidak boleh lagi ditagih. Jadi kalau ada istilah saya minjem banyak karena ‘gali Lobang tutup lobang’ ini nggak valid argumen ini, karena di hari ke-91 orang ini tidak boleh lagi ditagih,” ujarnya. Selain itu Ia menekankan bahwa fintech P2P lending adalah kesepakatan antar pihak, dimana ini dilindungi undang-undang hukum perdata dan siapapun yang bersepakat akan menjadi undang-undang bagi pihak yang bersepakat dan tidak ada pihak yang bisa mengatur.

Apakah sistem ini masih ini masih diberlakukan atau memang sudah ditarik sistem tersebut oleh pihak OJK? Jika masih diberlakukan bagaimana pihak OJK menyikapi permasalahan tersebut? Hingga sekarang isi dari DC FINTECH WA dan SMS berisi penagihan yang sudah melewati 100 hari, bahkan setahun masih ada dan masih belum lama itu semua ada di dalam HP saya. Akan tetapi sayang sekali isi percakapan telepon lewat WA tidak bisa saya rekam. Jika diperlukan untuk membuktikan kebenarannya itu semua masih ada.

Saya juga berharap minta OJK dan AFPI untuk menindak pihak DC dan penyedia KTA pinjaman online (fintech) yang masih saja menagih cicilan seperti biasa dan tidak mengindahkan himbauan dan peraturan. Karena kode etik saya tidak bisa menyebutkan nama fintech yang berlogo OJK tersebut karena saya juga belum tahu kebenarannya, apakah benar di bawah pengawasan OJK atau hanya logo tempelan saja pada fintech tersebut?

Terima kasih kepada Media Konsumen yang tak terhingga dan juga atas pembaca yang membaca isi surat saya ini, terutama yang bernasib sama seperti yang saya alami seperti ini. Marilah bersama kita bersatu untuk memperjuangkannya. Terima kasih.

Ahmad Mahdi
DKI Jakarta

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Maka dr itu fintech hapus saja dr Indonesia, mengapa mereka menyetujui para debitur dgn bermodalkan KTP saja? Tanpa mengetahui dengan visitor kantor atau rmah saat proses pengajuan, yg lebih gila lagi, bayar tepat waktu limit bisa naek trus, ilmu perbank an dr mana spt itu tanpa ada verifikasi untuk kedua ketiga keempat, llimitlangsung naik, dgn demikian 80% dapat dipastikan akan gagal bayar, managemen resiko spt apa yg diterapkan para fintech jika ada nasabah yg gagal bayar bahkan 80% ?? Itu dia mereka tidak siap dgn segala yg terjadi dikemudian hari, dgn kemudahan modal KTP bisa ajukan, itu bisa jd boomerang untuk para fintech. So jd lah perusahaan yg bijak, jgn gampangan, semua yg mudah akan sulit di akhir. Bank sudah lebih baik dr segalanya aturan jelas audit jelas, verifikasi jelas, yg ga mampu ga bisa minjem2 karena apa? Yg terjawab lah semua, pinjaman itu diberikan dgn jaminan yg baik dan bnar, ketika debitur ga sanggup bayar barang ambil, urusan beres, ni yg mempersulit kita2 sndiri, dan KTA KTA abal2 tanpa verifikasi

    • Ini kan bahas Pinjaman Online yg OJK kalo batas penagihan 90 hari kan aturanya lewat dari itu hangus...namanya kita butuh uang trus pinjam di pinjol karna mudah prosesnya. Tapi sistem Pinjol yg gila dengan cara menagih ke mana2 jika terlambat, bahkan memaki orang seenak jidatnya itu yg harus dipertanyakan apakah ada aturan pihak Pijol "BOLEH MENAGIH DENGAN KATA2 SEENAK JIDATNYA ," Masih lagi bunganya yg betul2 gila .....
      Pinjol Bukanya menolong tapi malah nambah sengsara.
      Jadi kalo bahas masalah Pinjol pake embel2 ceramah soal Riba ,dosa , atau apalah itu gak nyambung.

  • ncang ncing nona dan tuan jgn saling menyalahkan hanya krna perbedaan pendapat,toh qta jga tinggal d negara yang banyak perbedaan seperti budaya ras dan yg lainnya.
    buat kalian yang mampu mending bantu yang kurang
    buat kalian yang berpendidikan jangan lah menghujat
    karna pada dasar nya qta mnusia tak luput dri slah dosa ataupun khilaf.
    perbedaan itu biasa trgantung sudut pandang qta menilai
    apabila semua di bikin sama ataupun sederajat di posisi seperti apakah yang kalian inginkan,
    orang kaya
    orang beriman
    orang terpilih
    orang berpendidikan
    sudah kah anda pilih apa yang anda inginkan?
    toh pilihan d atas tidak ada yang buruk knpa anda masih sibuk milih mana yang terbaik.
    perlu di ketahui tidak ada manusia yang sempurna

  • Masalahnya pengen bayar Tp Mau dibayar pake apa. Sedangkan uang pinjol juga yang make teman dan teman itu ga mau bertanggung jawab

  • Itu DC DC pada ngotot banget argumennya.. wkwkw neraka atau syurga itu urusan masing masing.. gak usah mendahulukan tuhan.. emang DC yang digaji pake duit riba yakin masuk surga..

  • Semoga cepat selesai, Pak... Kmrn sy ada pinjol 14 skrg sisa 5... Kuncinya kalo dihub diangkat aja dan negosiasi terus sesuai kemampuan kita...

    Minta bunga stop dan kasi tau kemampuan kita nyicil segini... Kalo gak mau lewatin aja dl smp pinjol mau... Dan buat prioritas mana yg hrs dilunasin dan jangan bareng cicilnya nanti malah pusing sndiri... balik lagi sesuaikan kemampuan kita...

    Kalo ada yg nagih kasih tau aja kita lg nyicil pinjol lain... Biasakan minta surat pernyataan dr pinjol kalo kita akan cicil dgn nilai dan tenor waktu yg sesuai kesepakatan... Jgn cm deal di wa, itu bakalan kagak beres2... Kalo mereka gak mau lewatin aja...

    Surat pelunasan difoto dan disimpan baik2 karena sy ada bbrp pinjol masih nagih padahal sdh lunas... padahal ke tenaga pwnagihan sdh 10x sy kasi bukti pelunasan... Bahkan ada yg pake lawyer (kagak tau bener apa bukan) krn sy cek ke lokasi eh ternyata ruko jual beras...

    Kalo ada dc dtg, pertama minta surat tugas dan foto KTP mereka, foto plat motor mereka dan minta kel atau temen atau RT/RW dampingin dan videoin... Jadi kalo ada tindak pidana bs lapor polisi, kasi bukti... paling enak sih kasusin aja... Ada kok yg sdh masuk gara2 mau ancam gorok leher sy... Masih anak muda ingusan, galak di telp sm wa pas diangkut nangis2...

    Intinya kita selesaikan hutang, tapi harus pinter atur pembayarannya... Mau itu lunas semua smp 10thn yg penting kita niat utk lunasin...

  • Banyak yg sudah tau pinjol kaya apa dan bagaimana cara nagihnya jika telat / gagal bayar
    Tpi masih banyak yg nekat pinjol dan berurusan dgn dc
    Bukankah lebih baik mencegah???
    Sebutuh2nya mending jgn lari ke pinjol...udah riba...kena bi checking...ditagih mulu bikin risih
    Kalau kalian minta pinjol hilang....justru kalian yg harus stop pinjam di pinjol
    Klo bukan kita sendiri yg memulai trus siapa lagi