Surat Pembaca

Kritik dan Saran untuk Marketplace

Saat bertransaksi online di marketplace, tidak jarang pembeli menanyakan ketersediaan barang yang hendak di beli dengan chatting. Hampir semua penjual mengetik jawaban barang tersedia dan silahkan diorder melalui mesin penjawab otomatis atau diketik manual. Untuk mereka calon pembeli yang lebih berhati hati, tidaklah langsung turun order kepada pelapak yang menjawab dengan mesin otomatis. Biasanya pembeli melakukan transaksi pembelian jika ada jawaban secara manual yang mengatakan barang tersedia.

Tapi apakah memang benar barang tersedia? Belum tentu. Ada beberapa skenario yang dijalankan oleh pelapak. Pertama, pelapak mendiamkan sampai akhir deadline, lalu mengatakan maaf, barang tidak tersedia, silahkan untuk membatalkan transaksi. Kedua, didiamkan saja, karena jika sudah tercapainya tenggat waktu, otomatis transaksi dibatalkan by system jika tidak dikirim. Ketiga, di akhir deadline penjual/pelapak akan mengirimkan barang yang kualitasnya rendah dari yang disepakati. Biasanya 1 hari sebelum deadline diberitakan bahwa barang yang dibeli tidak tersedia, dan yang tersedia adalah kualitas lain, perbedaan harga akan dikembalikan dalam bentuk dana pembeli, jika tidak ingin silahkan melakukan pembatalan transaksi.

Kalau pembeli tidak setiap hari membuka chatting, yang terjadi adalah kasus 1 dan 3. Akhirnya pembelilah yang harus membatalkan transaksi atau mengembalikan barang yang tidak sesuai. Alasan penjual sangat tepat, yaitu penjual sudah memberitahukan lewat chatting, bahwa barang tidak tersedia, yang ada kualitas lain, dan ada permintaan ke pembeli untuk membatalkan pesanan. Apakah cara ini dibenarkan oleh pihak admin marketplace?

Sebagai pembeli, layaknya disandera agar tiap hari melihat chatting yang dibuat penjual. Biasanya mereka tidak menjawab sampai di tanggal deadline. Dan hampir selalu pembeli yang diminta untuk membatalkan transaksi.

Saat pembeli mengajukan komplain ke admin atas permintaan penjual tersebut, malah petugas admin menanyakan kembali apakah memang pembeli meminta pembatalan pesanan. Sehingga terkesan pembelilah yang wajib melakukan pembatalan transaksi walaupun tidak ada barang. Seharusnya pihak admin dan penjual otomatis membatalkan pesanan tersebut. Bukan meminta pembeli untuk membatalkan.

Jika pembeli menyetujui pembatalan dari penjual atau pembeli. Dana yang dikembalikan akan berkurang dari nilai saat transaksi. Entah perbedaan nilai uang tersebut mengalir ke penjual atau ke mana, di sini jelas pembelilah yang dirugikan. Saat transaksi pun pembeli yang mengunakan kartu kredit ada pemotongan nilai administrasi dari bank. Jadi 2 kali terdebit.

Jadi marketplace disarankan untuk dapat membuat peraturan yang dapat memberlakukan kewajiban penjual untuk membatalkan transaksi jika barang tidak ada serta pengembalian uang otomatis dan tidak terpotong. Serta diwajibkan ada pengurangan nilai untuk penjual. Pembeli tidak mengetahui apakah ada pengurangan nilai untuk membatalkan transaksi. Terima kasih.

Joeng Sukamto Jusuf
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Komentar

  • Setuju. Masih banyak hal yang membuat pembeli tidak nyaman. Belum lagi pembeli yang tertipu karena system marketplace yang belum bisa diandalkan. Di forum mediakonsumen.com ini sering muncul.
    Untuk cari aman, saya menggunakan system COD saja, bayar ditempat, kalau tidak ada itu ya nggak jadi belanja. Kalau terlanjur transfer susah klaim nya.