Surat Pembaca

Hati-Hati dengan Tagihan Air Kelolaan BSD CITY (Bumi Serpong Damai)

Berawal dari tagihan air saya bulan Agustus 2020 yang mencapai Rp.1.438.080 , saya merasa tidak pernah memakai air sebesar itu. Setelah kejadian ini kemudian timbul niat untuk menanyakan tagihan air tetangga-tetangga yang ternyata hampir semua tagihan air para tetangga saya di Kireina Park BSD ini sekitar Rp. 190.000 an. Sementara saya sejak menempati rumah sejak Mei 2019 tagihan air saya rata-rata Rp.400.000 an s/d Rp.500.000 an dan puncaknya tagihan Agustus 2020 yang mencapai Rp.1.438.080.

Padahal pemakaian air kami hanya untuk mandi 4 orang saja (suami/istri/dan 2 anak), itupun setelah covid. Sebelumnya hanya berdua karena anak-anak pada ngekos dan untuk cuci baju kami memakai jasa laundry di luar dan tidak memakai air rumah. Pemakaian air lainnya hanya untuk siram tanaman di lahan yang sangat terbatas, untuk cuci mobil kami juga pakai jasa car wash.

Tanggal 24 Agustus 2020 petugas dari BSD berkunjung ke rumah saya yang hadir  Pak Jatmika,Pak Agus,dan Bu Tuti. Mereka datang untuk mengecek meteran air dan bersyukur meteran air saya normal dan instalasi air tidak ada yang bocor.

Pada tanggal 26 Agustus saya bersurat ke Presiden Direktur Sinar Mas Land (SML) namun belum ada respon, surat diterima oleh Bu Frisqa di receiving room.

Pada tanggal 27 Agustus 2020 petugas dari BSD berkunjung ke rumah saya untuk melakukan “TERA” meteran air. Dan menurut petugas, meteran air saya normal. Kembali saya sampaikan ke petugas BSD memang dari awal pun meteran air saya normal,yang tidak normal adalah tagihan air saya setiap bulannya

Berikutnya pada tanggal 7 September 2020, berkirim surat kembali ke Direktur finance perihal: Komplain tagihan air, namun belum juga ada respon.

Sejak saya tinggal di BSD hampir 15 bulan petugas catat meter air dari BSD tidak pernah saya kenal dan tidak pernah izin ke saya untuk memasuki lahan/properti saya. Yang seharusnyalah secara etika sewajarnyalah petugas catat meter air tersebut izin dahulu ke saya selaku pemilik rumah dan bisa dilakukan pengecekan air bersama , jadi ada transparansi.

Puncak tagihan air saya yang tidak normal di bulan Agustus 2020 membuat saya untuk mengecek sendiri meteran air saya setiap harinya jam 07.05 AM , dan dari hasil pencatatan harian saya selama 21 hari ini rata-rata pemakaian air saya 1m3 s/d 1.2 m3 setiap harinya yang jika diasumsikan per-meter kubiknya Rp. 8.000. Asumsi saya pakai air 1.2m3 setiap harinya dan harga per-meter kubik Rp.8000 maka tagihan air saya per-bulan 1.2 m3 x 30 hari x Rp.8000 = Rp. 288.000.

Yang saya sesalkan sampai dengan surat ini saya buat belum ada tindak lanjut dari BSD atas ke-tidak normalan tagihan air saya dan belum ada refund atas pembayaran tagihan air yang selama ini saya bayarkan

Arifin Hakim Siregar
Kireina Park Nusaloka, BSD

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Saya juga mengalami hal yang sama dengan tagihan air BSD.

    Rata2 pemakaian hanya Rp 80.000 - 120.000/ bulan. Tiba-tiba naik tiap bulan dari 2 juta, 4 juta dan 5,5 juta. Jadi total adalah Rp 11.500.000.
    Bayangkan 5,5 juta adalah krg lebih 650 m3 air yg dipakai dalam satu bulan, sangat tidak masuk akal !!

    Padahal tidak ada kebocoran sama sekali dan Anehnya setelah di komplain, pemakaian air menjadi Normal kembali ?!!

    Sy komplain ke CS sampai berulang kali dan capek dan janjian dengan petugas tapi tidak datang2 trus.

    Sampai Petugas akhirnya datang 2x dan bohong bilang kalau ada kebocoran meteran jalan terus, padahal cek bersama tidak ada meteran jalan yg artinya tidak ada kebocoran sama sekali ( sayangnya sy tidak video waktu cek )

    Sy sudah terlanjur bayar tagihan yg 2 juta. Dan dari Pihak BSD : Pak Agus, Pak Anang dan satu petugas lagi, tetap ngotot minta sy bayar.

    Anehnya begitu banyak warga BSD yang sy temui di CS adalah mempunyai permasalahan yang sama, yaitu masalah tagihan air yang sangat tidak wajar, bahkan ada yg tagihannya sampai 20 jutaan

    Awalnya Solusi yg diberikan oleh Pak Agus sebagai Penanggungjawab adalah sy diminta kembali ke CS, sedangkan sy sudah ke CS berulang kali dan tidak ada solusi. Kan aneh banget solusinya, seakan tidak memberikan dan tidak ada solusi. Akhirnya setelah marah2, baru di minta untuk isi Surat Keberatan.

    Sy rasa permasalahan ini bakal berkepanjangan dan tidak ada solusi yang memuaskan.

    Jadi sy mau mengajak semua warga BSD yang mengalami hal yang sama dan tidak wajar ini untuk sama2 kita ajukan keberatan ke Pihak Pengelola PDAM BSD dan kalau perlu bisa dilaporkan sebagai penggelapan atau penipuan.

    Silahkan komentar dibawah ini apabila mengalami hal yang sama. Terimakasih

    • pak saya juga mengalami kenaikan drastis yang sangat tidak masuk akal,padahal rumah juga sering kosong selama covid,,karna saya pulang kampung berbulan"dan biasanya juga saya bayar perna 8 bulan baru bayar itu pun ngga sampe 1juta,,tp kemarin tgl 17 maret 2022 saya dapat surat tagihan air saya mencapai 5 juta pak,,dan mereka bilang ada kebocoran juga,padahal di rmh mana ada kebocoron,,mungkin masalah ini harus kt tindak lanjutin pak

      • Saya juga mengalami hal yg sama, kebetulan tagihan di ruko golden boulevard bsd, biasanya pemakaian tidak lebih dr 10m3, karna ruko hanya utk kantor, bulan april 2023 melonjak jadi 59m3 pemakaian, dan puncaknya mei 2023 kami dibebankan pemakaian 180m3, kami dari bulan april 2023 sudah komplain ke sinar mas tp jawaban mereka meteran kami normal. Biasanya bayar dibawah Rp 100.000/bulan, bulan apr 2023 melonjak jadi hampir Rp. 600.000, dan bulan mei 2023 ditagih hampir Rp. 2.000.000 hanya utk tagihan air saja (diluar sampah dan keamanan). Saya rasa ini modus org PAM, mereka memanipulasi data meteran, sehingga kita dirugikan (diwajibkan bayar sesuai tagihan mereka yg kita sendiri tidak pakai, tidak tau asal 59m3 dan 180m3 itu darimana, karna di kantor kami staf hanya 3 org dan itupun pemakaian air hanya utk BAK/BAB, tidak ada yg mandi, dan tidak ada toren, jadi mustahil pemakaian kami segitu besar) dicek org lapangan bsd katanya normal, tidak ada kebocoran, jd aneh larinya kemana 59m3 dan 180m3 air itu??? Sudah 11 th lebih kami menempati ruko ini dan baru kali ini kena biaya air sebegitu besar, kami sudah komplain ke sinar mas dan jawaban mereka tetap sama, meteran kami normal dan tidak ada kebocoran, jadi pertanyaan kami lari kemana itu air puluhan kubik? Kita aja heran bisa ditagih puluhan kubik pdhal pemakaian kita normal. kami sbg konsumen yg sangat dirugikan atas masalah ini. Saya yakin udh banyak org yg dimanipulasi data meterannya utk keuntungan pihak2 tertentu. Semoga yg manipulasi ingat dunia akhirat!

  • Iya bu, ini belum kita ajukan Surat Keberatan tapi sudah di telpon oleh Pak Sukandi ( Koordinator CS PDAM ), katanya kasus akan di tutup dan tetap menyalahkan kita

    Jadi sy sekarang mau mengumpulkan lebih banyak lagi dan untuk semua warga BSD yang dirugikan untuk menuntut tindakan semena2 dan tidak adil dari PDAM BSD untuk di bawa ke jalur yang lebih serius.

    Silahkan email ke azgroup.adm@gmail.com untuk bisa komunikasi lebih lanjut. Terimakasih

  • Mohon informasinya dari Bapak/ibu serta rekan2, apakah sudah ada solusi terbaik terhadap kasus tersebut di atas?
    Karena kami pun mengalami hal yang sama di komplek Nusa Loka, mohon saran & sharing pengalaman untuk solusi permasalahan tersebut.

    Terima kasih sebelumnya 🙏

  • Sayapun mengalami hal yang sama. Saya pemilik rumah di puspita loka. Tiba2 tagihan bulan januari melonjak menjadi 81 meter3 padahal hanya 6 orang yang bekerja. Meski sedang ada renovasi tp penggunaan sebanyak sangatlah tidak mungkin. Akhirnya tukang saya diminta untuk melihat pemakaian per hari dan ternyata hasilnya adalah 2,6 meter3 atau 26000 liter per hari. Sangat tidak wajar.
    Mohon informasinya apakah sudah ada tanggapan dr pihak bsd?.

Penulis
Arifin Hakim Siregar