Tagihan Akulaku yang Seharusnya Lunas Malah Ditagih Terus

Saya Danang Artanto dari Sukoharjo, sungguh menyayangkan pihak Akulaku yang seenaknya sendiri. Dengan awal cerita, pembelian pertama barang Mi Band dengan DP 0 Rupiah dengan tenor 3 bulan. Tidak lama, saya bayarkan cicilan pertama pada tanggal 4 Juli pukul 13.20.42 sebesar Rp149.000. Pembayaran ke-2, saya bayarkan pada tanggal 27 Juli 2020 pukul 10.01.03 sebesar Rp149.000.

Nah, karena saya anggap aman, saya putuskan pembelian HP Xiaomi senilai Rp2.399.000 dengan tenor 3 bulan juga, tetapi, saya lunasi dulu Xiaomi Mi Band nya pada tanggal 8 Agustus 2020 pada pukul 13.59.40 sebesar Rp149.000. Untuk pembelian HP Xiaomi ini, saya bayarkan tanggal 25 Agustus 2020 pukul 14.19.53 sebesar Rp523.000.

Saya konfirmasikan dengan pihak CS Akulaku mengenai tagihan Xiaomi Mi Band-nya, yang katanya sudah dianggap lunas pada tanggal 4 September, dan saya diberi nomor penagihan: 02124112009. Dan jika pada tanggal 18 September, tagihan masih muncul, saya diminta menghubungi lagi pihak Akulaku.

Pada tanggal 19 September 2020, saya mendapatkan sebuah email dari Akulaku yang mengatakan Mi Band saya masih belum lunas. Akhirnya saya telepon lagi pihak Akulaku, tetapi kenapa tahu-tahu menjadi tidak lunas? Dan katanya untuk pembayaran harus sering melakukan pengecekan. Selama ini uangnya di kemanakan?

Danang Artanto
Sukoharjo, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Akulaku atas Surat Pembaca Bapak Danang

Kepada Yth Redaksi Mediakonsumen.com di Tempat Dengan hormat, Terima kasih atas hubungan yang terjalin dengan baik antara Akulaku dan Mediakonsumen.com...
Baca Selengkapnya

3 komentar untuk “Tagihan Akulaku yang Seharusnya Lunas Malah Ditagih Terus

  • 21 September 2020 - (22:11 WIB)
    Permalink

    Sabar bro,memang pinjol itu tidak menjamin bro,mau yg diawasi OJK apa lagi yg tidak diawasi OJK.kinernya itu tidak sesuai dengan pemerintah/OJK.
    Karena pinjol itu sebenarnya makelar cuma berbentuk aplikasi.
    Mungkin uangnya belum disetorkan kepada pihak investornya/pihak ke 3.
    Hanya Saran bro,
    Kalau memang tidak ada kebutuhan yg mendesak jangan belanja online,karena online yg ditakutkan terjadi adanya sistem sistem yg tidak sesuai.walaupun praktis,tpi kalau terjadi kegagalan,pending,atau hal yg semacamnya repot.krn kita tidak tau menau orangnya,tempatnya,dan kejadianya.
    Online itu ibarat keyakinan dan kepercayaan.
    Tp tidak tau nantinya gimana keadaan kedepan.

    • 21 September 2020 - (22:35 WIB)
      Permalink

      Sekedar share juga.
      Memang benar bahwa transaksi online itu lebih “tidak berwujud” sehingga lebih “terasa tidak aman.”
      Tapi kalau menurut saya pribadi, selama faktor2 yang terlibat terpercaya, mulai dari yang jual, tempat jualnya, sampe metode pembayarannya, maka seharusnya sih tetap aman walaupun terasa “tidak aman.”
      Kenapa saya berani bilang begitu, karena saya sudah transaksi online mulai dari barang puluhan ribu sampe jutaan, mulai dari beli bolpen sampe HP, harddisk internal maupun external, monitor dll.

      Walaupun semuanya terpercaya, memang masih juga ada resiko di “online” nya, misalnya nyangkut dll (beda dengan kalau beli offline, kan uang tinggal keluar dari dompet kita masuk ke dompet dia).
      Tapi ya itu, selama semuanya terpercaya, maka nyangkut pun pasti urusannya gak dibuat ribet.

      Nah, surat di atas kan menyangkut 1 nama perusahaan fintech, di mana bisa di-search di MK ini aja bahwa ternyata cukup banyak yang mengeluh. Itu baru di MK, belum di sosmed & media yang lain.
      Jadi kalau saya bilang, ini bukan melulu gara2 “online” nya, tapi lebih ke fintech yang terlibat.

      Demikian pendapat saya, masing2 orang bisa beda pendapat tapi tetap bersaudara.
      Yang penting silakan mengambil keputusan & tindakan sesuai keyakinan masing2, & segala untung rugi silakan dipertimbangkan masing2 & di kemudian hari jangan menyalahkan orang lain atas segala keuntungan ataupun kerugian yang didapat hehehe.

    • 22 September 2020 - (09:40 WIB)
      Permalink

      waktu itu sempat dapat email harus mengirimkan bukti pembayaran dalam waktu 3 hari. sudah dikirimkan tapi masih tidak ada respon.. luar biasa..

 Apa Komentar Anda mengenai Akulaku?

Ada 3 komentar sampai saat ini..

Tagihan Akulaku yang Seharusnya Lunas Malah Ditagih Terus

oleh David Danang Artanto dibaca dalam: 1 menit
3