Surat Pembaca

Penagihan Bank Mandiri Membabi Buta Kepada Kontak di Hape yang Bukan Merupakan Nomor Referensi

Saya Caicilia J, dengan no Kartu Kredit Bank Mandiri: 5243 25** **** 3049. Pada tanggal 16 September 2020 Bank Mandiri meneror no kantor suami saya, yang notabenenya bukan no referensi kartu kredit saya. Hal itu membuat HRD geram dan melakukan peringatan keras”jika Bank Mandiri masih menelpon kantor suami saya, pihak HRD tidak segan-segan melakukan kebijakan (PHK).

Sebenarnya bukan kali ini Bank Mandiri melakukan cyber bullying, karena sebelumnya, tetangga saya ditelpon untuk menagih utang saya, juga paman dari suami juga ditelepon. Saya gagal bayar sudah 1 tahun, karena usaha saya gagal.

Dan sebelumnya di tahun yang sama sekitar bulan Juli 2020 saya sudah kirim email ke Mandiri Care untuk negosiasi hutang tapi tidak ditanggapi. Tetapi mereka malah melakukan pencemaran nama baik dengan mengambil beberapa no dari kontak hape saya, padahal KTP saya jelas, alamat korespondensi juga jelas, kenapa saya tidak didatangi? Tetapi malah mempermalukan saya?

Mohon dijawab Bank Mandiri:

  1. Data nasabah apakah tidak dijamin kerahasiaannya?
  2. Tahu no suami, tetangga, paman, tahu suami kerja dari mana, no kantor suami dari mana? Karena no referensi adalah adik kandung saya.

Pada tanggal 17 September 2020 saya dipaksa untuk mengajukan permohonan melunasi hutang sebesar Rp16.000.000 dalam tempo 3 hari. Sejak awal saya sudah mengajukan sistem cicil karena sangat mustahil buat saya melunasi, posisi saya masih cari kerja, yang kerja hanya suami dan terancam hilang karena Bank Mandiri.

permohonan bank mandiri

Mohon setidaknya Bank Mandiri berkenan untuk mengabulkan permohonan cicilan yang 16 juta itu, selama 6 bulan saya akan usahakan, saya juga jual sepeda motor saya. Mohon jangan lagi mempermalukan suami saya, karena sumber penghasilan keluarga hanya pada suami, saya masih punya bayi, kalau suami kehilangan pekerjaan, kita makan apa?

Caicilia Juwanita
Sidoarjo, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Wah kalau begini cara bank mandiri saya akan tutup saja kartu saya, suatu saat mereka akan melakukan hal yang sama jika saya dalam kedadaan kahar...

    • Laporkan saja ke LPKN ( lembaga perlindungan konsumen nasional ).. dikota kami sempat ada mediasi ujung2nya pimipinan mandiri dimutasi.. dan para DC tidaknberani lagi intimidasi.

    • Kalau membaca sekali lewat, sama sekali tidak ada indikasi ‘membabi buta’.

      Coba deh di baca ulang, Bank Mandiri tidak membabi buta. Semua yang di hubungi Bank Mandiri adalah semua orang yang ada hubungannya dengan nasabah.

      HRD kantor suami nasabah, Tetangga nasabah. Dengan maksud mereka yang dihubungi bisa ikut meneruskan peringatan tagihan itu. Artinya ini sudah tepat sasaran, bukan membabi buta.

      Kecuali jika Bank Mandiri menghubungi orang lain yang di luar dari itu, menghubungi Valentino Rosi mungkin, nah itu bisa di katakan membabi buta. Karena rosi gak kenal dengan si nasabah. Dan tidak mungkin si Rosi akan meneruskan pesan tagihan Bank Mandiri itu kepada nasabah.

      Kalau di baca sekali lewat, memang terkesan mengkhawatirkan keadaan nasabah ini, merasa terimbas pandemi, anak masih bayi, harta satu satunya hanyalah motor. Rasa iba di ajak ikut berpikir.

      Namun, siapakah sasaran rasa iba itu.?

      Saya lihat, semua yang berkomentar sudah terperangkap oleh rasa iba ini. Sehingga menganggap keinginan nasabah harus segera dituruti. Ya wajar, karena mereka tidak berpihak pada bank. Dan tidak merasa di rugikan.

      Petugas Bank.? Oh Tidak Mempan.
      Mereka bekerja mengesampingkan hati nurani. Kalau hati nurani di nomorsatukan, bisa bangkrut deh semua Bank di Negeri ini.

      Nanti dulu, tahan dulu rasa iba itu.

      Rasa iba belum di ajak berpikir lebih dalam. Nasabah selama setahun belakangan, tidak ada usaha apapun untuk mencicil mengurangi tagihan. Setahun adalah waktu yang lama untuk menunggak. Lama banget.

      Mengajukan Permohonan sesuai kehendak nasabah, bukan memilih opsi keringanan yang di tawarkan oleh Bank bisa dikatakan ‘sifat semena mena’, seenaknya sendiri.

      Dan tidak mungkin itu bisa terealisasi.

      Bank Mandiri itu memegang amanah nasabah seluruh Negeri. Bukan hanya dikau seorang.

      Ya sudahlah, jadikan ini pelajaran, sebagai gambaran bagi pengguna kartu Riba’ yang lain. Agar bisa berpikir.

      • Saya tau anda ini siapa?, terus kenapa mrk minta no darurat woy, Ktp saya aseli loh no kaleng2,alamat koreapondensi jelas, Selama 1 thn saya ada usaha buat ngumpulin, percuma saya bayar minimum paymum malah segunung, sekali lagi bukan ngak ada usaha, Model penagihannya tempo yg di berikan oleh mEreka kayak tes proklamasi? . Ya masalah dunk telpon ke no bukan refrensi. Lah mrk tau no tetanga.paman.no kantor suami dari mana? KTP ku jelas loh

    • Laporkan saja ke Bank Indonesia dan badan perlindungan konsumen nasional , pasti langsung ditindaklanjuti . Atau sekalian gugat secara perdata ke pengadilan sesuai domisili .

  • Saya berharap bapak rejekinya banyak, dan usahanya selalu berhasil. Gara tidak mengalami seperti saya. Saya sampai tengkar hebat sama suami. Benar2 bingung saya

  • Gawat bank Mandiri sudah ketularan gaya penagihan berantai .Padahal bank milik negara .Perlakuan Bank Mandiri terhadap nasabah mestinya mencerminkan perlakuan negara terhadap wargannya.
    Cecil kalau suamimu sampai di PHK gugat saja itu bank,minta ganti rugi yang besar sekalian.Di Surabaya Prof DR Soenarno Edi Wibowo SH MH .Beliau sedang mewakili saya menggugat sebuah bank .Sudah saatnya nasabah berani melawan secara hukum.

  • Kenapa ya bank pada ikut ikutan nagih kaya gini OJK hanya boneka pantas mau diganti oleh BI emang pantas bank dibawah OJK saja gini apalagi yang tidak

    • OJK mah pengawasan nya gak bagus. Cuma kegedean nama doank, OTORITAS tapi gk punya otorisasi. Saya setuju pengawasan Lembaga keuangan dikembalikan lagi ke BI.

  • Setau saya utk kartu kredit tidak ada penagihan spt ini . Sepertinya ibu pernah msk ke aplikasi mandiri dr hp . Ya jelas aja senua data terekam berikut nmr 2 ktr suami yg skr mereka teror.
    Mandiri edan juga skr

  • Jangankan sekedar yang pasang embel2 & tulisan ojk, ini bahkan bank milik negara pun penagihannya tidak sesuai uu & peraturan yang berlaku.
    Jadi di kemudian2 hari, kalau mau nulis surat terkait metode penagihan hutang, tidak perlu repot2 cari2 & kutip2 uu maupun peraturan. Sudah jelas uu & peraturan itu cuma sekedar macan ompong, penegakannya suka2. Terbukti bumn pun cuma memandang sebelah mata itu uu maupun peraturan, gak kebayang segala fintech & pinjol yang lain.

    Sungguh amat sangat memprihatinkan sekali kondisi penegakan hukum di negara kita.

  • Udah jangan hutang2 lagi ke lembaga keuangan. Karena hukum sudah kurang berpihak lagi kepada konsumennya. Mending hidup apa adanya. Gak usah gengsi2an.

  • Jangan mau bayar.. Buat apa di bayar klo dia sudah mencemarkan nama baik Qta.. Klo mw di bayar suruh pihak BANK menulis permintaan maaf di media elektronik karena sudah melakukan pencemaran nama baik.. Toh Qta juga bisa menuntut balik karena mereka sudah melakukan pencemaran nama baik..

  • Sy jg pernah mengalami penagihan cc mandiri seperti yg di alami teman2..bahkan kata2 nya tdk sopan bahkan di situ sdh sy jelas kan kalau suami sy ninggal.malah dia bilang knp ngga ikut mati aja sekalian dng suami..dan malah ngatain sy turunan maling...WA dia msh sy simpan smp skrng..bank mandiri standar BUMN lho..tmn2 sy yg kerja di mandiri smp greget bc WA sales tersebut..pesan sy buat BANK MANDIRI penagihan jngn arogan ..demikian terimakasih

    • Saya pernah diposisi ibu. Kaget juga sekelas mandiri kayak preman telf kantor membabi buta, bahkan teriak2 di telf. Disuruh bayar 9jt dalam waktu 2 hari, kalo gak mereka mengancam akan telf tiap jam. Tapi anehnya mereka gak mau datang ke rumah. usut punya usut, ternyata mandiri memakai jasa pihak ke tiga untuk penagihan, kl gak salah namanya Delta Solusindo. Kantor juga ada di surabaya. Tapi untungnya pihak kantor berpihak kepada saya, HRD dan beberapa teman kantor sepakat kalo Pihak Penagihan Telf mereka akan bilang sudah resign. Akhirnya telf lagi sampe mereka benar2 mendapat info kl saya sudah resign, padahal belum. Tak berapa lama telf hp dan masih tetap teriak2 di telf. Gak bisa diselesaikan baik2 sampai sekarang. Kalo feeling saya, mandiri gak mau tau, pokoknya pihak ke tiga itu berhasil menagih tagihan KK nya. Jika nanti surat pembaca ibu dibales sama pihak mandiri, pasti jawabannya text book, "mohon maaf bla bla bla bla.... Akan kami tindak lanjuti bla bla bla... Gitu sampe ibu diteror kantor suaminya".

      • Mandiri kayaq PINJOL Ilegal .. Lalu penyelesaiannya gmn Mba? apakah Mandiri bisa kena UI ITE? krn mengaksws data pribadi nasabah?
        Smg Bank Mandiri bisa lbh membantu dlm masalah yg dialami nasabah macet dengan bijak.