Penagihan ke Nomor HP Saudara dan Pelunasan Lebih Awal Tidak Manusiawi

Yth pihak Home Credit Indonesia,

Saya pemilik dari no kontrak 3802351489 no hp 0856463613** minta tolong perhatikan nasabahmu ini yang menjerit karena keadaan ekonomi di musim ini yang turun drastis. Tolonglah para penagih angsuran PT Home Credit Indonesia jangan lagi meneror saudara saya yang tidak tahu apa-apa lagian yang hutang itu saya tolong sikap yang profesional. Jangan PT HCI menuduh saya maling gitu, kalau seperti itu Demi Alloh saya akan bilang ke anak turun saya jangan pinjam di HCI.

Ini kronologi saya begini, pinjaman pokok 10.500.000, tenor saya 39 bulan dan saya sudah mengangsur 21 x bulan, jadi 535.000 x 21 bulan = 11.235000 jadi kurang 18 bulan. Tapi kemarin mengajukan pelunasan saya kaget dan jengkel banget kenapa pihak PT HCI kok tidak manusiawi banget. Nominalnya yang disodorkan saya 8.200.000. Lha saya sudah mengangsur dengan total jumlah 11.235.000, kamu anggap apa?!!

Tolong pihak HCI utamakan kenyamanan dan kejujuran untuk perhitungan pelunasan yang benar, kalau memang PT HCI seperti itu saya tidak akan mau bayar lagi sepeser pun. Terima kasih.

Hormat saya

Moh Abdi Navis
Mojokerto, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Moh Abdi Navis

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Moh Abdi Navis di MediaKonsumen.com pada 22 September 2020 di...
Baca Selengkapnya

20 komentar untuk “Penagihan ke Nomor HP Saudara dan Pelunasan Lebih Awal Tidak Manusiawi

  • 22 September 2020 - (09:32 WIB)
    Permalink

    kalau saya tidak salah hitung berarti bunganya sekitar 30% per tahun, luar biasa mahal. Kalau pinjam lebih baik di bank, bunga max 15%.
    Pelunasan dipercepat biasanya tidak mengurangi pembayaran jadi sisa angsuran itu yang dilanasi. padahal logikanya kalau dilunasi lebih cepat kan mereka mestinya senang karena cepat beres jadi seharusnya ya jangan mahal2

    1
    1
  • 22 September 2020 - (11:52 WIB)
    Permalink

    @karina

    Anda berucap,
    “ Jangan PT HCI menuduh saya maling gitu, kalau seperti itu Demi Alloh saya akan bilang ke anak turun saya jangan pinjam di HCI.”

    Sadarkah anda dengan ucapan anda itu.

    Saat ini anda masih berada di dalam jeratan riba’, masih sebagai nasabah aktif HCI, masih ada kewajiban terutang pada HCI, lalu anda menyebut “Demi Alloh saya akan bilang ke anak turun saya jangan pinjam di HCI.”

    Apakah anda sadar.?

    Anda sama kondisinya dengan, Pemabuk minuman keras yang masih memegang botol dan masih menenggak minuman keras, sambil berkata “ Demi Alloh saya akan bilang ke anak turun saya jangan minum Minuman Keras.”

    Ketahuilah, bahwa Tuhan sangat meLaknat manusia yang menentang apa yang di Haramkan atasnya. Anda telah menerima Azab Riba’, siang gelisah malamnya tak bisa tidur. Itu adalah azab yang benar benar nyata.

    Jalan keluarnya,
    Selesaikan dulu perkara Riba’ anda, lunasi hutang anda secepatnya, penuhi kewajiban kontrak anda dengan sistem riba’ itu (sistem yang dibuat oleh setan). Jika anda sudah menyelesaikan semua kewajiban terutang anda, nama anda bersih dari HCI, barulah anda berhak berkata “ Demi Alloh saya akan bilang ke anak turun saya jangan pinjam di HCI.”

    Begitupun buat pemabuk, yang ingin bertobat. Lepaskan dan buanglah jauh jauh botol minuman keras itu. Bersihkan badan anda dari efek mabuk yang tersisa. Baru kemudian anda berhak menyebut nama Tuhan.

    Anda sebagai nasabah sama jahatnya seperti HCI. Anda harus mengakui dan meminta maaf kepada semua orang yang sudah terganggu dan terusik karena hutang riba’ anda ini. Karena kegelisahan demi kegelisahan yang mereka rasakan itu sudah pasti akan merembet pada catatan dosa untuk anda.

    5
    14
    • 23 September 2020 - (12:28 WIB)
      Permalink

      Maksud penulis mungkin setelah apa yg dia alami, mudah2an anak keturunannya jangan sampai ada yg pinjam di HCI lagi. Itu yg saya tangkap maksudnya.

      Lagian kalau cicilan udah melebihi pokok mendingan sekalian nggak usah dibayar lagi. Apalagi udah diteror dikata2in maling begitu. Mau gimana lagi kalau memang sudah tidak bisa mencicil.
      Mudah2an jadi pelajaran hidup buat kita semua.

      • 22 September 2020 - (16:49 WIB)
        Permalink

        Iya semenjak tentangga saya aja udh gak ada yg pake lg untung nya mungkin terjebak rayuan bungan ringan yang di hitung nya blm sama yg lain nya

  • 22 September 2020 - (19:39 WIB)
    Permalink

    Saya minta maaf saya ga lagi2 minjam di home credit lagi.tolong cara ngelunasi dengan nominal ringan gimana ya

  • 23 September 2020 - (09:00 WIB)
    Permalink

    Setahu saya yg namanya kredit kalau pelunasan dipercepat ada dendanya. KPR/KKB/KTA semua ada denda untuk percepatan pelunasan. Kartu kredit pun meskipun bunga 0% kalau mau dilunasin malah kena denda pelunasan. Masing2 Bank / perusahaan berbeda ketentuannya.

  • 23 September 2020 - (14:43 WIB)
    Permalink

    Itulah dahsyatnya RIBA
    Pelunasan lbh awal kena penalti
    Terlambat bayar pun kena denda
    Soal sdh angsur 21 kali, tp pelunasan masih tinggi, krn HCI model angs + bunga sistemnya PIRAMIDA. Angs awal awal mengurangi pokoknya sedikit sekali, spt hnya byr bunganya (saja) yg besar. Angsran mendekati akhir, kebalikanya. Saran sy, cari bntuan aja pinjaman ke kerabat unt pelunasan, selsaikan sesuai aturan HCI, anda sdh terperangkap riba, Jgn lupa baca “QS. Al Baqarah 275.”

  • 24 September 2020 - (19:59 WIB)
    Permalink

    Kalopun ad sodaramu di kuburan yg msh pegang hp mgkn juga akn di tlp sm HCI pdhl bkn kontak darurat .. bener2 sgt menggangu .. pinjem di HCI hrs kuat mental di teror dr sblm jatuh tempo sampai telatt 1 hr .. siap2 hp full batrei krn bakal ada ratusan panggiian perhari … mka lunasi dan hapus aplikasinya dr hp dan jgn terpancing promo apapun . .. jauhi riba .. hidup akn sengsara dg riba

 Apa Komentar Anda mengenai Home Credit Indonesia?

Ada 20 komentar sampai saat ini..

Penagihan ke Nomor HP Saudara dan Pelunasan Lebih Awal Tidak Manusiawi…

oleh karina dibaca dalam: 1 menit
20