XL Prioritas Merugikan dengan Menaikkan Limit Tanpa Sepengetahuan dan Persetujuan Pelanggan

Saya pengguna XL sejak tahun 2016, dengan nomor 0877-8520-28**. Awal tahun 2019 saya migrasi kartu saya menjadi pasca bayar dengan pengaturan limit Rp250.000/ bulan. Tidak ada keluhan apapun sampai service yang mengecewakan dari XL dengan kondisi kronologi sebagai berikut:

1. Tagihan Bulanan XL saya bulan Juni (Pemakaian 1-31 Mei) menjadi Rp493.729, Juli (Pemakaian 1-30 Juni): Rp528.045 dan Agustus (Pemakaian 1-31 Juli): Rp543.400.

2. Atas dasar kejadian ini saya tanggal 4 Agustus 2020 datang ke XL Center Kelapa Gading dengan penjelasan bahwa ada pemakaian langganan yaitu pembelian game voucher maupun langganan Spotify, yang dimana secara history pembelian di Google Play kami tidak ada data transaksi dan saya tidak sama sekali memiliki akun Spotify. Saat itu kami tidak dijelaskan bahwa ada kenaikan limit by system yang saya tidak pernah tau dan setujui sebagai konsumen. Untuk mengantisipasi tagihan membengkak berikutnya, saya turunkan limit saya per bulan menjadi Rp150.000/ bulan.

3. Sungguh mengagetkan bahwa tagihan bulan September 2020 saya (pemakaian 1-31 Agustus 2020) menjadi Rp1.573.059

4. Saya menelepon Call Center XL pada tanggal 13 September 2020 pukul 12.00, penjelasan adalah karena kesalahan input batas limit tagihan yaitu Rp1.500.000.

5. Berdasarkan penjelasan Call Center tersebut, saya mendatangi kembali XL Center Kelapa Gading. Sungguh mengecewakan pelayananan XL di tanggal 13 September 2020. Pada hari itu banyak sekali pelanggan yang mengantri menunggu dilayani, namun meja customer services malah banyak yang kosong.

6. Saya dilayani oleh orang yang sama yang melayani saya di tanggal 4 Agustus 2020. Penjelasannya lagi-lagi adalah karena langganan dan pembelian online yang tidak pernah saya lakukan.

7. Saya meminta manajer setempat untuk memberikan penjelasan. Namun saya lama sekali dilayaninya sampai harus menunggu sekitar 30 menit dengan alasan mereka lagi menganalisa history kenapa terjadi hal ini.

8. Manajer menjelaskan bahwa:

a. Limit awal Rp250.000 namun sudah berubah by system pada 24 Mei 2020 menjadi Rp450.000 dan 19 Juni menjadi Rp500.000 (kenaikan ini bukan permintaan dari saya, bahkan saya tidak diinformasikan dan tidak berdasarkan persetujuan saya sebagai pengguna).

b. Kemudian limit diturunkan menjadi Rp150.000 (sesuai permintaan saya pada tanggal 4 Agustus pada poin 2), namun berubah kembali pada tanggal 8 Agustus 2020 menjadi Rp1.500.000 by system. Saya tidak pernah melakukan permintaan menaikan limit, bahkan Manajer XL tidak dapat menunjukan bukti saya ada permintaan menaikkan Limit Rp1.500.000. Manajer XL menuduh saya menggantinya by system lewat aplikasi XL (lagi-lagi aplikasi ini tidak ada di HP saya, dan ketika saya coba login di depan mereka untuk melihat historynya, ternyata tidak dapat dibuktikan bahwa saya ada permintaan menaikkan limit menjadi Rp1.500.000).

9. Karena pembayaran kami lakukan autopay dengan kartu kredit, kami meminta pembayaran untuk dibatalkan dan disesuaikan dengan limit yang sudah kami minta sebelumnya yaitu Rp150.000/bulannya. Manajer XL menjanjikan akan memberikan jawaban beberapa hari lagi dengan menelepon anak saya. Namun sampai dengan 19 September 2020 kami belum mendapatkan telepon apapun.

10. Tanggal 19 September 2020 kami telepon ke call center dan kami disuruh menunggu 3 hari kembali.

11. Sampai dengan tanggal 27 September 2020 tidak ada kejelasan dari XL.

Mohon XL dapat bertanggung jawab atas kejadian yang sudah sangat merugikan kami sebagai konsumen. Saya sudah meminta limit saya menjadi Rp150.000 namun malah kami ditagihkan Rp.1.500.000. Angka Rp1.500.000 tidak akan pernah menjadi beban saya sebagai pengguna apabila sistem XL tidak menaikan limit tanpa sepengetahuan dan persetujuan kita sebelumnya!!

Lilik Budiono
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

12 komentar untuk “XL Prioritas Merugikan dengan Menaikkan Limit Tanpa Sepengetahuan dan Persetujuan Pelanggan

    • 29 September 2020 - (14:45 WIB)
      Permalink

      Saya berkali-kali mendapatkan jawaban “Kami Akan Lakukan Pengecekan”, sudah bosan 🙁

  • 29 September 2020 - (10:47 WIB)
    Permalink

    Na begini ini salah 1 “kengerian” auto2 yang intinya adalah otodebet tabungan ataupun KK. Makanya saya menetapkan diri sama sekali tidak mau & tidak akan tergiur dengan segala promo yang mewajibkan mengaktifkan auto2 semacam ini.

    Sehingga tagihan datang & saya bisa mengecek, kalau perlu protes bisa protes *sebelum* dibayar. Kalau tidak ada titik temu, ya silahkan blokir layanan, toh pilihan lain juga ada.

    Ketimbang yang seperti ini, yakin 100% bakal lebih sulit untuk minta “uang kembali” alias refund ketimbang metode saya di atas (protes dulu sebelum melakukan pembayaran).

    Auto2 memang praktis dalam arti konsumen gak usah mikir2 apa buat bayar tagihan bulanan. Yah mikirnya baru ketika kena kasus aja hehehe.
    Tapi bayar manual (tanpa auto2) juga bagus lah demi sel2 otak, memperlambat kepikunan…

    1
    1
  • 29 September 2020 - (19:58 WIB)
    Permalink

    Saya tidak akan berkomentar panjang lebar karena netral. Intinya yaitu download aplikasi My XL Pascabayar dan dari situ ada pengaturan limit yang dapat kita atur secara mandiri. Autodebet atau auto payment adalah hal yang biasa dan aman selama memahami ketentuannya kecuali kita sendiri yang mengubahnya.

    • 29 September 2020 - (20:06 WIB)
      Permalink

      Nah kalau penulis surat di atas menulis dengan jujur, berarti tidak aman dong auto payment nya.
      & soal app, tidak semua orang fasih menggunakan app.
      Memang ada kewajiban dari opsel bahwa pelanggannya harus install app?
      Ybs mengaku tidak pernah meng-install, jadi limit berubah dari mana?

      • 30 September 2020 - (05:54 WIB)
        Permalink

        Dulu waktu masih doyan belanja gamecash bayar pake XL, limit saya juga dinaikkan… Tapi ditelpon dulu, diinfokan bahwa bila benar pemakaian saya sampai dengan sekian ratus ribu maka saya berhak dapat limit lebih tinggi.

      • 30 September 2020 - (08:49 WIB)
        Permalink

        nah itu, kalau saya curiganya ada pihak yang menyalahgunakan nomor tersebut, kalau saya lihat dari ceritanya, pembelian game voucher dan langganan spotify ini mungkin saja bisa dilakukan anaknya, dan untuk aplikasi XL nya sendiri mungkin saja memang tidak ada di HP Ybs, tapi di hp anak nya.

        bisa jadi ini hanya orang tua yang menyangkal kenyataan bahwa anaknya telah menaikkan dengan sengaja dan memakai nomor HP tersebut untuk membeli keperluannya sendiri

    • 30 September 2020 - (14:02 WIB)
      Permalink

      Hallo Pak Ivan. Mohon maaf saya sudah tidak tinggal dengan anak saya sejak 2 tahun lalu. Terima kasih atas masukannya.
      baiknya XL segera membuktikan saja permintaan saya menaikan limit itu melalui apa, apakah via telp atau via aplikasi. saya melihat aplikasi bahkan tidak ada history untuk hal menaikkan limit. Sampai sekarang XL belum memberikan penjelasan dan bukti saya menaikan limit melalui apa.

      Kalau memang ada fitur menaikkan limit dengan MUDAH di XL perioritas tersebut, maka seharusnya dapat dengan MUDAH juga historynya dapat dilihat dengan aplikasi XL Perioritas, namun kenyataannya tidak Semudah itu

  • 1 Oktober 2020 - (09:11 WIB)
    Permalink

    Saya dulu memang pernah migrasi ke XL Prioritas dengan mengambil Promo 50% untuk tahun 2018. Paket yang saya ambil 250.000, yang dengan Promo 50% menjadi 125.000/bulan sebelum ppn. Pembayaran autodebit saya masukkan ke kartu kredit saya. Bulan pertama langsung muncul tagihan aneh, yang tidak pernah saya setujui. Entah aplikasi apa, yang pasti dalam tiga hari saya ditagih 4000 rupiah. Karena saya bisa cek tagihan maka saya tanyakan ke CS, saya tegaskan tidak pernah menyetujui dan minta untuk dihapus dari tagihan saya. Tentu saja harus ngegas dan maki maki. Dan tagihan saya berubah. Setelah hampir berakhir tahun 2018 saya minta berhenti, karena malas debat untuk berbagai perintilan kecil yang mengacaukan tagihan. Tagihan bisa sampai 150-160rb.Lagian di brosur tertulis untuk tahun 2018, jadi menurut saya wajar saya menarik diri dari program Prioritas. Saya telpon CS mereka bilang tidak bisa karena nomor saya cantik, hahahaha. Lho saya kan migrasi bukan beli baru. Sampai tahun ini saya memang menggunakan nomor ini sudah 19 tahun. Saya naik banding ke Xplor Central Park dan minta pembatalan, mereka tidak setuju, karena pasca bayar tidak bisa kembali ke prabayar. Lalu saya keluarkan brosur yang tidak menuliskan syarat itu. Akhirnya setelah debat saya menang, program prioritas saya dicabut, tapi saya ada tagihan 270k yang sekali lagi tidak ada bukti saya harus bayar untuk apa, katanya akumulasi sisa tagihan, terpaksa merelakan bayar, daripada tidak bisa cabut dari program Prioritas. Dan bebas, saya hanya mengisi pulsa 25rb untuk tetap aktif dan kuota kuota internet saya aktifkan nomor dari operator lain. Nyesek banget.
    Nah untuk Sdr Lilik Budiono, penulis artikel asli, saya ingin sampaikan bahwa di aplikasi Google Play ada menu pembayaran yang otomatis mendeteksi nomor XL/AXIS dan/atau kartu kredit yang diinput secara manual untuk pembayaran aplikasi atau pembayaran registrasi premium / VIP untuk aplikasi apapun, termasuk Spotify, Games dan sejenisnya. Mungkin ada orang lain yang memasukkan nomor anda, di account Google Play nya. Sementara di App MyXL kita dapat memasukkan nomor XL apa saja di mana kita bisa melakukan pengaktifan program paket atau kuota ke nomor nomor tersebut. Seharusnya download aplikasi MyXL (untuk pengguna Prioritas, warnanya Abu Abu, waktu itu).
    Semoga masalah anda cepat terselesaikan dengan baik. Terima kasih

 Apa Komentar Anda mengenai XL Axiata?

Ada 12 komentar sampai saat ini..

XL Prioritas Merugikan dengan Menaikkan Limit Tanpa Sepengetahuan dan …

oleh Lilik Budiono dibaca dalam: 2 menit
12