Surat Pembaca

Pihak Bagian Keringanan Bank Mega Mengancam Akan Mendatangkan 5 Debt Collector

Dear Bank Mega,

Saya Rini Risdiana, adalah pengguna kartu kredit bank mega dengan nomor 4201 9200 75** **52. Dimulai pada awal Januari, saya mulai gagal bayar dikarenakan perusahaan tempat saya bekerja melakukan PHK. Lalu di tanggal 10 atau 11 September 2020 datanglah debt collector ke alamat KTP saya, sampai akhirnya disuruh datang oleh tante saya, di alamat KTP saya, untuk ke alamat rumah saya.

Di situ debt collector bilang saya mendapatkan keringanan untuk menghubungi atau menemui Bu Husnul Khotimah. Tanggal 14 September 2020 saya menghubungi beliau, saya minta keringanan, tetapi hanya mendapat pemotongan pembayaran diskon saja, tidak mendapatkan keringanan untuk mencicil membayar sesuai kemampuan saya.

Akhirnya saya menyetujui untuk mengambil pemotongan pembayaran diskon dikarenakan yang WA saya bilang akan mendatangkan DC ke rumah kalau saya tidak menyetujuinya. Padahal saya baru sanggup bayar di tanggal 1 Oktober 2020 jika untuk pelunasan. Sampai akhirnya saya menyetujui di tanggal 28 September 2020 karena ada kata-kata mendatangkan debt collector.

Namun akhirnya di tanggal 28 September 2020 saya tidak bisa membayarnya. Saya sudah berusaha untuk meminjam kepada keluarga saya, tetapi tidak dapat, dan keluarga suami saya juga tidak dapat meminjamkannya.

Sekarang pihak keringanan Bank Mega WA saya, kalau tidak salah bernama Azzahra dengan nomor WA 0822 0822 20**, mengancam untuk mendatangkan 5 debt collector ke rumah mertua saya, dan menghubungi semua agency yang saya gagal bayar untuk datang ke rumah mertua saya.

Saya minta keringanan untuk cicilan sesuai kemampuan saya, tapi tidak diberikan.

Rini Risdiana
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Rini Risdiana

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Rini Risdiana di mediakonsumen.com (1/10), “Pihak Bagian Keringanan Bank Mega Mengancam Akan...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Gak usah takut Mbak Rini.Kalau sampai benar benar datang hadapi dengan tenang jangan terpancing emosi .Kalau mereka bersikap kasar usahakan rekam atau foto.Jangan lupa foto surat tugas dan identitasnya.Kalau sampai 3 orang atau lebih masuk rumah itu sdh memenuhi syarat dipidanakan.
    Saya pernah didatangi 3 orang kemudian 4 orang.Saya sedang gugat bank itu.Sidang perkaranya sedang berjalan di PN Surabaya.Saya juga berniat melaporkann unsur pidannya agar para tukang tagaih itu masuk penjara.Kebetulan ada teman lawyer yang sukarela membantu.Di perkara yang lain beliau sdh pernah memenjarakan 5 debt collector.Gak usah takut.Lawan secara hukum.Pahamkan bank bahwa keadaan sedang susah.

    • Wah saya stuju...tapi hanya segelincir masyarakat yg tahu hukum...coba seandainya semua masyrakat tau hukum pasti negara kita bersih dari dc....

        • Lawan aja mbak, saya yang bukan pemegang kartu aja digituin, saya sih pake lawyer untuk handle ya. Sekalian aja gak usah bayar kalo caranya gitu

    • Wah beruntung sekali bapak punya temen yang mau membantu, apalagi dengan sukarela seperti itu. Saya malah punya temen menanggapi hanya dengan berkata " bayar cicil aja bro ", bermaksud hati ingin meminta pertolongan ternyata hanya mendapatkan jawaban seperti itu. Salut buat temen bapak

    • Saya akhirnya sudah melunasinya dengan total keringanan yang diberikan setelah di ancam seperti itu.

      Akhirnya mendapat surat pelunasan. Dan saya sudah langsung memotong kartu kredit bank mega dan menelpon untuk menutup kartu kredit tersebut karna saya sudah tidak mau berurusan lagi dengan bank mega.

      Baru tau saya sampai di ancam seperti itu.

      Terima kasih untuk bank mega.

    • Bank Mega Tidak Punya Hati dan jiwa sosial ke Konsumen. Itu bank Tutup saja. Biar bangkrut dan tdk meresahkan masyarakat dengan program2 nya yg menjerat masyarakat.

      • Bank juga punya beban utk bayar gaji karyawan sewa bangunan, bayar utilitas, internet. Kalau bisnis pakai hati, apa bisa karyawan bank mega dibayar pakai hati? Listrik dibayar pakai hati, telfon dibayar pakai hati?
        Bank hanya menarik haknya yang memang seharusnya dibayarkan.
        Jadi sebenernya siapa yang tidak punya hati? Bank yang menarik haknya atau peminjam yang tidak bayar utangnya?

        • Setiao produk bank itu sudah ditanggung asuransi mas... jadi seandainya ada gagal bayar... aslinya mereka sudah dapat uang pengagantinya dari asuransi... apalagi produk CC dan atau KTA yang tidak ada jaminannya...

          Lain halnya fengan pinjaman yang ada agunannannya...

          • Ini jujur saya penasaran.. Asuransi yang bagaiman ya pak?
            Karena kalau saya cuma tahunya kalau dibilang ada asuransi kalau kita pemegang kartu ikut asuransi jiwa yang ditawarkan oleh pihak yang bekerja sama itu juga sifatnya asuransi jiwa..

            Sedangkan yang bapak bilang kalau setiap tagihan cc sudah pasti diasuransikan?
            Asuransi yang bagaimana ya?

          • Sbnrnya maslh asuransi itu hanya pihak bank yang tau atau pegawai yg pernh kerja diperbankan...tapi klu masyarakt biasa tdk akan tau maslh asuransi itu...coba kita fikir tdk mungkin sebuah bank besar mereka tdk menggunakan asuransi apalagi pinjaman kta atau cc....klu mrka tidak pakai asuransi setahun pasti bank itu akan bangkrut...dan jg setahu saya lima tahun atau 7 tahun gt kita tidak byr pinjaman itu otomatis pinjaman kita diputih kan...mangkanya jangan heran kita gagal bayar mau mendekati tahun ke 5 semua bank pasti akan membabi buta menagihnya..itupun jg yg nagih pihak ke3...krna klu pihak ke3 dpt dan berhasil maka uangnya diambil pihak ke 3

          • Semua bisnis pasti diasuransikan oleh owner/manajemen/direksi-nya. Itu sudah standar & kaidah bisnis.
            Bahkan bisnis asuransi pun diasuransikan ke perusahaan re-asuransi.
            Sehingga masuk akal & sudah sepantasnya bahwa kredit tanpa agunan (pasti) juga diasuransikan.
            Tapi saya kira keribetan klaim asuransi seperti yang sudah sering kita dengar di kalangan "klien asuransi umum (asuransi jiwa, kecelakaan, sakit dll)" kemungkinan besar juga terjadi di asuransi2 "high level," makanya bank & lembaga keuangan pasti juga lebih semangat untuk menagih kredit yang macet ketimbang "pasrah aja & menunggu hasil klaim asuransi nya."

  • Selama masa pandemi ini, kita bisa tau mana bank yg berbuat sewenang2 dan ga ada toleransi untuk meringankan beban konsumennya yg sedang kesulitan. Dari sini kita bisa mikir2 dulu untuk menjadi konsumennya

  • Cupu bisa nya mengancam saja kena pidana baru tau rasa harus nya bisa pengerti dengan situasi

    • Justru pandemi ini biaya tahunan biaya telat bayar malah sengaja dinaikan,lbh bijak aja memilih bank2 yg bnr2 ada timbalbaliknya, berterimakasih dan menghargai ke nasabahnya,bnyk ko buat pengalaman aja

  • Klo memang hal tersebut benar terjadi, hadapi saja bu. Selama mereka bisa menunjukkan surat penugasan dan sesuai SOP penagihan ya tidak masalah. Tetapi, klo mereka tidak berjalan sesuai SOP, apalagi sampai melakukan intimidasi atau tindak kekerasan, segera foto / videokan dan proses ke kepolisian. Sy rasa mereka sebagai bank tahu hak kita sebagai nasabah apa dan bagaimana managemen resiko untuk menghadapi nasabah yg gagal bayar. Ancaman secara bar-bar tersebut sebenarnya menunjukkan kualitas dari bank tersebut.

    • Susah pidanakan perbankan...wong klu kita kekantor yg bersangkutan mrka mana mau ngaku klu pakai dc mrka bilang tdk mengenal itu dc...saya mau mengasih tau..klu dc kermh trs mrka pakai alasan tlp kekantor perbankan kita jangan percya klu mrka tlp kantor perbankan..saya jamin mrka pasti tlp kantor dcnya tapi bukan perbankan.mrka bgtu supaya kita takut dan percya...saya berani bilang bgini krna saya mengalaminya...intinya jgn pernh takut yg namanya dc....klu kita takut mrka malah senang..dan inget bgtu dc sekali datang trs bwrantem sama kita selamanya itu dc tdk akan berani kermh lagi...krna dc itu sdh dianggap gagal...siapa pun jg merka yg bermuka sangar dan kejam klu denger namanya penjara jeruji pasti mrka takut....

  • Hahhaha..mereka cuma gertak saudara2..itu yg tlp nggak mgkn dari pihak bank langsng.pasti sdh dari dcnya...pokoknya kita didatangi dc tdk ush takut...pertma minta id card sama surt kerja merek langkap dengan tandatangan atasannya..biasanya dc cuma bw surat kerja tapi tandatangan atasan dan stempel perusahaan mrka tdk ada...klu tdk lengkap sebaiknya kita jgn mau terma...

  • Setahu saya....pihak bank manapun tidak pernah menelpon nasabahnya, biasanya mereka yg menelpon adalah para sales KTA, sales CC, sales Asuransi dll yg bekerja sama dg bank tsb

  • TIdak usah takut mba.... saya dari thn 2015 sampai saat ini masih berurusan dgn bank mega. Di bln September 2019 sampai desember 2019 mereka tlp terus dan tlp ke hp istri bahkan ke tempat kerja istri di tlp juga. Kita mau selesaikan tp dgn cara bayar cicil pokoknya krn itu termasuk kategori riba. Kita dibantu sama pihak komunitas Antiriba, Mereka ketakutan, bahkan dc ny pun bilang. Jgn bawa2 lawyer lah toh yg ditagih jg nasabah. Lalu saya bilang, kalian itu pihak ke 3. Knp saya tidak lakukan hal yg sama minta bantuan komunitas Antiriba kita bahkan kita minta bantuan pihak xbank juga. Alhamdulillah mereka tidak tlp lagi sampai saat ini. Padahal saya sudah info, saya akan bayar dgn cicil pokoknya. Inti nya jgn pernah takut akan gertakan Dc. Undang2 ttg cc juga gk begitu kuat kok. Klo mereka kasar, bs kita laporkan jd pidana.

  • Bank MEGA lagi Bank Mega Lagi, sbnernya hanya ancaman. Klo mertua sy di datangi 2 DC trs dimintain pelunasan,Ya di lunasi saat itu jg. Stlh 10 th di tagih lagi?surat pelunasan entah kmn,Semua orang terdekat di telp nin&mengancam?

    • wahh ini benar2 gila, saya ngalamin hal yang sama mbak. bingung gimana lagi cara nutupnya. padahal udah bayar lunas.

  • Bank Mega, Tutup saja, biar tdk ada Kemaksiatan dalam hukum transaksi Riba Disana. Dan tdk ada masyarakat yg terjerat secara sosial dan ekonomi krn program2 bank mega yg menjebak dan menjerat para korbannya.

    Bank yg gak sopan dalam komunikasi ke konsumen fkm hal pelunasan hutang menurut saya saat ini bank Mega. Jadi buat apa bank mega diberi kesempatan hidup.