Surat Pembaca

OVO PayLater Tidak Bisa Ditutup Meski Tagihan Sudah Rp0

Saya sangat kecewa dengan OVO PayLater. Tagihan OVO PayLater di Tokopedia sudah dilunasi per tanggal 3 Oktober 2020 dan ketika dicek kembali di dashboard OPL tersebut memang sudah Rp0. Namun limit-nya ada selisih Rp41.113, dari jumlah limit Rp2.000.000.

Ketika itu saya hubungi pihak OVO sampai 2 kali, untuk memastikan memang apakah ada selisih atau apa? Pihak OVO pun infokan saya masih memiliki tagihan sejumlah Rp 43.***. Seketika saya jadi bingung, tagihan apa lagi dengan jumlah segitu? Sedangkan tagihannya sudah dibayar lunas. Pihak OVO menjelaskan kembali tagihan tersebut adalah penalti tagihan.

WHAAAAT?! Kenapa ada penalti tagihan, sedangkan cicilan berjalan cuma ada 1 tagihan dan semenjak COVID-19 OPL diblokir, karena informasinya untuk keamanan (mungkin menghindari penggunaan di masa pandemi). Tapi penalti itu sangat mengganggu. Saya pun tanpa panjang kali lebar meminta agar bisa segera dibantu agar bisa lunas. Saya diberikan nomor Virtual Account untuk pembayaran dan muncul notifikasi pada lampiran. Ya, benar, Anda tidak memiliki tagihan.

Saya menghubungi pihak Taralite dan mendapatkan info yang sedikit berbeda. Pihak Taralite menginfokan harus melunasi dahulu tagihan tersebut yang akan muncul pada akhir bulan ini (Oktober 2020). WHAAATT?? Apalagi ini? Sampai saya membuat ini pun pihak Taralite belum merespon email saya atas pertanyaan: “Apa jaminannya jika harus membayarkan tagihan yang kalian sebut penalti itu? Jangan-jangan sengaja agar ada penambahan biaya yang kalian sebut itu penalti?”

Saya gak akan pernah menggunakan lagi OPL, karena tampaknya pihak OVO dan Taralite untuk kerja samanya masih kurang.

Asep Setiadi
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan OVO atas Surat Pembaca Bapak Asep Setiadi

Dengan hormat, Terima kasih atas kepercayaan Bapak Asep Setiadi untuk terus menggunakan OVO sebagai platform untuk pembayaran digital dan kami...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Waduwh bisa begitu ya,untung saya belum jadi daftar karena keburu gak bisa pas mau daftar,klo di sebelah limit cm 500k tp ada biaya bulanan 12.500,buat nalangin token listrik sama pulsa pas lg urgent lumayan,dan sejauh ini gak ada masalah,ketika akhir bulan dibayar lunas,selesai..
    Semoga segera dapat solusi permasalahannya

    • Karena sejauh ini pembayaran tagihan cukup lancar. Tapi ketika ingin tutup akun OPL nya seperti ini kejadiannya. Ga akan mau lagi buat pakai.

      • OVO adalah sistem pembayaran Haram.

        Sadarkah kalian, menggunakan aplikasi ini menjadikan anda sebagai anak buahnya.

        1. Anda akan belanja walau tidak ingin belanja.

        2. Anda akan beli, lebih dari sejumlah yang ingin anda beli.

        3. Anda selalu di bayang bayangi untung rugi. Untung jika pakai, rugi jika tak pakai.

        4. Jika tak pakai, anda kepikiran rugi, sampai terbawa mimpi.

        5. Jika anda rugi, untungnya lari kemana.? Jika anda untung, lalu siapa yang anda rugikan.?

        6. Jika anda untung sebenarnya anda telah menzalimi yang rugi, jika anda rugi sebenarnya anda telah terzalimi yang untung.

        7. Itu gambaran kehidupan modern balutan setan yang kalian jalani saat ini.

        8. Semoga kalian segera bertobat.

        OVO sudah haram, ditambah lagi Paylater, Haram pangkat 2 tuh jadinya.

  • Saya juga dah kapok pake OPL... seenak²nya minta lgsg dilunasi semua tagihan (yg semestinya saat itu masih sisa 3x angsuran)... kalo mau lunasin semua langsung ya potong dong... Aneh, mrk yg closed kok maksa saya harus lunasi lebih cepat.

    Skrg sudah lunas semua.. dan sorry.. Ga akan pake produk apapun dari Tarralite. Ga profesional.

    • Niat saya cuma ingin tutup akun PayLater doang. Tapi ada segala penalti tagihan. Kalau pembayaran lebih cepat dikenakan penalti sebagai penjelasan awal, ga bakal saya tulis artikel di sini. Tapi prosedural penutupan akunnya sangatlah lamban.

  • Hmm.. kalo saya lebih aneh.. OPL tdak pernah di pake sekalipun.. tiba2 di blokir dengan alasan saya ada tagihan.. tapi.. saya cek gak ada tagihan. Saya tlpon ke CS.. malah bilangnya OVO lgi dlam perbaikan.

    Dan kejadian iti terjadi bukan pada saat pandemi. Tapi jauuh sebelum orang2 tau apa itu COVID-19.

    Tapi karena banyaknya keluhan tntang ovo.. jadi kepikiran.. apa saya trmasuk beruntung karena OPL sya di bekukan sepihak ??

    • Iya better jangan pakai lagi deh. Saya sampai minta rinciannya dan minta penjelasannya. Bahkan sudah ada yang menghubungi saya siang tadi, menjelaskan tagihan 43rb tersebut untuk tagihan Desember 2019. Ya Tuhan... logikanya ketika ada tagihan yang belum terbayar kenapa tidak ditagihkan di bulan berikutnya.. Menurut saya ini sangat membuat pengguna bingung dan saya yakin banyak yang tidak mau pakai paylater OVO jika seperti ini caranya.

      Beruntunglah kak diblokir dan better minta ditutup saja. Masih lebih baik Findaya Paylaternya Gojek. Full Payment tiap bulan, jelas rincian penggunaannya, dan tidak ribet.

      • Ko bisa mirip bgt kaya saya dan ternyata bukan saya doang tapi banyak orang.., gimana kalo ada orang khilaf langsung bayar aja, tarulah diminta 100rb per orang dikalikan yg hilaf ada 1000 pengguna, ckckck

  • kekecewaan sama seperti saya,bedanya saya perjanjian cicilan ketika perbaikan sistem yang mereka lakukan sekitar 5 bln lebih dan saya tidak bisa nyicil..tiba-tiba taghihan berlipat..dan sampe sekarang belum saya bayar..karena,pihak taralite tidak bisa menjelaskan dengan rinci..perjanjian cicilan tapi harus bayar berlipat..sampe DC yang WA nagih pun tidak bisa menjelaskan..dan tidak nagih lagi..
    perbaikan sistem tapi malah bikin pusing konsumen itulah OVOPAYLATER!!!

    • Saya juga tetap memperjuangkan perhitungan yang transparan dan benar-benar jelas. Masa selisih Rp 2.784 untuk tagihan akhirnya coba.

      Saya sampai buat perhitungan ini :

      Tagihan OPL Tokopedia saya sudah Rp 0. Pada saat ingin menutup akun ternyata infonya saya masih memiliki tagihan sejumlah Rp 43.787.

      Limit saya Rp 2.000.000

      Balance limit akhir saya Rp 1.958.997

      Otomatis ada selisih Rp 41.003

      Saya komplain ke OVO dan dengan kekehnya kalau tagihan saya adalah Rp 43.787. Oke ada selisih baru lagi yaitu Rp 2.784.

      Biaya apa Rp 2.784. Ini adalah biaya denda tagihan.

      --------

      Singkat cerita, saya memiliki transaksi cicilan di bulan Desember 2019 sejumlah Rp 1.565.946 dengan tenor cicilan 12 bulan. Tagihan perbulannya adalah Rp 130.497. Namun, ada transaksi yang dibatalkan sejumlah Rp 347.704.

      Informasi dari pihak OVO adalah saya jadinya hanya memiliki tagihan sebanyak 9 tenor cicilan saja karena sudah ada 2 kali pembayaran dari pengembalian dana yang Rp 347.704 itu.

      Setelah saya hitung, bukan 9 kali cicilan melainkan 10 kali dengan rincian berikut :

      Rincian pembayaran 8 tagihan normal = Rp 130.497 x 8 = Rp 1.043.976

      Lalu tagihan ke-9 bayar kembali sejumlah Rp 133.281 jadi totalnya Rp 1.177.257. Di sini saja sudah masuk si denda Rp 2.784 itu loh ya.

      Transaksi saya sejumlah Rp 1.565.964 dibatalkan sebagian sejumlah Rp 347.704 maka nilai transaksi hanya menjadi Rp 1.218.260.

      Nilai transaksi baru dikurangi pembayaran tagihan = Rp 1.218.260 - Rp 1.177.257 = Rp 41.003

      Saya cek ke dashboard OVO di Tokopedia, jika limit saya Rp 2.000.000 dikurangi balance yang tersedia Rp 1.958.997 maka selisihnya Rp 41.003

      Perhitungan saya sampai benar-benar balance ga melebihi limit.

      Seharusnya saya bisa bayar sejumlah tagihan tersebut ya bukan Rp 43.787

      Denda 2.784 ini kalian hitung ke mana? Kenapa dimasukan lagi ke tagihan yang akan muncul di akhir bulan Oktober 2020?

      Ini saya anggap belum clear ya, karena perhitungan kalian tidak bisa balance Rp 0 di akhir malah menyisakan Rp 2.784 (surplus).

  • Saya pernah kejadian seperti itu, jika kejadian lagi
    Lebih baik kita berkumpul dan langsung kekantornya