Akulaku yang Tidak Peduli Konsumen

Saya adalah pemilik akun Akulaku dengan nomor terdaftar 0812129050**. Semenjak tanggal 25 September 2020, saya tidak bisa menggunakan fitur cicilan di Akulaku dengan alasan mitigasi risiko. Berkali-kali saya telepon bagian CS 1500920 dan jawaban tetap sama, saya diharuskan belanja menggunakan full payment di Akulaku supaya sistem membacanya dan nilai kredit saya naik.

Sampai saat ini, pembelian/pembelanjaan saya ke-13, tetapi skor kredit saya juga tak kunjung meningkat dan fitur cicilan hanya sebagai gimmick saja. Di sini saya sangat kecewa sekali. Saya sudah menjadi konsumen Akulaku dari Juli 2019. Hingga saat ini saya mempunyai limit kredit 2 kali dari awal saya registrasi. Pembayaran selalu bagus dan tidak pernah telat.

Apakah ini cara Akulaku yang pelan-pelan mau mempersulit saya sehingga saya memutuskan untuk tidak menjadi konsumen Akulaku lagi dan berpindah ke aplikasi sebelah (Kre***vo)? Saya mohon jangan PHP kepada konsumen Anda tetapi fitur tidak bisa digunakan alias hanya sebagai gimmick saja!

Mohon penjelasannya Akulaku.

Oka Putra Wirja
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Akulaku atas Surat Pembaca Bapak Oka

Kepada Yth. Redaksi Mediakonsumen.com di Tempat Dengan hormat, Terima kasih atas hubungan yang terjalin dengan baik antara Akulaku dan Mediakonsumen.com...
Baca Selengkapnya

11 komentar untuk “Akulaku yang Tidak Peduli Konsumen

  • 18 Oktober 2020 - (11:19 WIB)
    Permalink

    Gw juga sama waktu itu akun akulaku mati suri telfon cs juga percuma memang kalo aktifkan lagi lu beli barang pake akulaku bayar cash cukup 3-4 kali transaksi aja per bulan habis itu baru fitur cicilan dibuka gw pake cara itu berhasil kok

    • 18 Oktober 2020 - (13:37 WIB)
      Permalink

      Jgn terlalau berharap bang.sy dri awal akulaku ada.sy udh pakai.tpi lama2 semua di persulit.kredit barang ga bsa.pinjam tunai 500rb aja syaratnya ga karuan.beli barang byr pakai saldo ga bisa.sekarang akulaku ga semudah dulu.

    • 18 Oktober 2020 - (13:40 WIB)
      Permalink

      Jedah brp lama dr akun gak bisa dipakai ke akun bisa dipakai lagi om? Jadi 3-4 kali beli barang bayar cash itu periode brp lama?

    • 18 Oktober 2020 - (14:47 WIB)
      Permalink

      Hutang bukan karena tidak punya uang, tapi karena berambisi naik limit. Wah wah wah………..

      Kalian, saat ini bisa saja berbangga bangga sebagai pengguna aplikasi haram. Berambisi naik limit.

      Orang lain, pun melihat kalian sah sah saja. Itu memang hak kalian, duit duit kalian.

      Namun kalian akan merasakannya nanti, disaat kalian berada dibawah, tak mampu membayar hutang, harga diri akan terinjak injak, sebagai azab dari ke haram an, yang kalian halalkan.

      Disaat itulah kalian akan mengalami sesuatu yang tidak mungkin pernah terlupakan (terhina siang dan malam). Walaupun nantinya urusan beres, nyatanya sepanjang hidup, kalian akan di kenal tetangga dan kerabat sebagai orang yang pernah di kejar kejar penagih. Terhina sekali.

      Semua Fintech tidak ada yang bersahabat, cepat atau lambat pasti nasabah akan merasakan kejamnya Fintech.

      Jika kalian jeli mengamati, orang di sekeliling, sudah banyak yang makin menderita karena terjerat Fintech ini.

      Iklan memang terlihat bersahabat, tapi kenyataannya, semua Fintech adalah sama. Sama sama ingin merampok kantong anda.

      Pahamilah segala sesuatu dari sifat dasarnya, yang haram akan tetap haram, yang keji akan tetap keji. Hanya tunggu tanggal main nya saja.

      Contoh,

      A. Harimau pada dasarnya adalah binatang buas dan keji.

      Ketika anda memelihara harimau, orang lain tidak mungkin melarang anda, bahkan sebaliknya, mereka ikut terhibur karena melihat harimau itu seperti binatang jinak dan berkata,

      “ Wah lucu banget, keren banget bisa pelihara harimau “

      Namun apa yang terjadi ketika tiba tiba harimau itu menggigit anda, maka secara serentak orang orang akan berkata,

      “ harimau adalah binatang buas, salah sendiri kenapa di pelihara “

      B. Fintech pada dasarnya, ingin merampok kantong anda, bunga berlipat, dilengkapi dengan DC yang tidak kenal hati nurani.

      Saat kantong stabil, anda dengan bangga mengatakan, “Gue selama ini pinjam di aplikasi Fintech itu, aman aman saja, malah limitku semakin besar“. Dan orang lain yang mendengar itu lalu berkata,

      “ Wah Fintech itu bersahabat benget ya, jadi pingin berhutang juga deh “

      Namun apa yang terjadi jika kantong anda krisis, telat bayar dan didesak DC. Melihat kejadian itu, orang lain sertamerta akan berkata,

      “ Kok mau maunya pinjam hutang berbunga, kok berhutang bisa sampai sebanyak itu. Telat bayar wajar dong di kejar kejar DC, kenapa nangisnya ke kami, beresin sendirilah “

      C. Sebelum menyesal, pahami tanda tandanya dari sekarang.

      Dalam semua sisi kehidupan, masalah masalah yang muncul yang awalnya hanya dianggap sepele, namun nyatanya itu merupakan tanda tanda dan peringatan. Tanda tanda yang di hadapkan sedikit demi sedikit itu seharusnya sudah bisa menjadi bahan pertimbangan, untuk ‘lanjut’ atau ‘stop dan berpaling’.

      Jika Lanjut, apa strateginya.?

      Jika Stop, berpaling kemana.?

      D. Sesal di akhir adalah kebodohan.

      Jangan sampai kalian mengacuhkan tanda tanda itu tanpa strategi. Jika terlambat, banyak dari kalian yang hanya bisa terperangah dan menangis, mengeluh mengeluh dan mengeluh. Gaduh sana gaduh sini, mengadu domba sana sini, koar koar dengan tameng Hukum. Padahal sebenarnya anda sudah layak disebut Pecundang.

      Jangan mudah tertipu daya setan. Setan semakin cerdas membalut yang haram terlihat halal.

      Jadilah manusia yang lebih tangguh darinya.

      11
      1
  • 18 Oktober 2020 - (23:48 WIB)
    Permalink

    Pada dasarnya pinjol itu manis di awalnya aja. Tp begitu sang bos pinjol merasa ada yg tdk beres dari nasabah..disitulah sdh mulai kelihatan watak asli bos pinjol. Dia bakal menyuruh dc nya utk menggeragoti nama baik kita. Di adu domba antara dc dan nasabah sementara sang bos pinjol cengar cengir di balik meja kantor sambil ngunyah paku payung..
    Kita punya pilihan dlm hal ini. Kita jgn nyinyir kpd yg memanfaatkan pinjol krn pilihan dia ya berarti dia lbh tahu kondisi dia. Yg tdk mw manfaatkan pinjol pun ya pilihan dia..
    Kembali kpd individu masing2

    • 5 November 2020 - (23:30 WIB)
      Permalink

      Udah stop bro jangan tergiur iming2 naik limit kita gak tau keadaan kita kedepannya.
      Mending klo pengen punya barang mending nabung ajah
      Ane ajah udah kapok pake apk akulaku,kredivo dll nya udah ane uninstall semua.
      Hikmah pandemi covid ane mencoba menjauhi hal2 yang berbau riba

 Apa Komentar Anda mengenai Akulaku?

Ada 11 komentar sampai saat ini..

Akulaku yang Tidak Peduli Konsumen

oleh PUTRA dibaca dalam: 1 menit
11