Kecewa dengan Bank Mandiri

Saya pemegang kartu kredit bank Mandiri dengan nomor: 4137-19**-****-**41. Sejak awal tahun 2020 saya mengalami kesulitan keuangan, sehingga pembayaran kartu kredit saya menjadi tertunggak. Puncaknya di sekitar bulan Mei – Juni saya sudah tidak sanggup membayar, sehingga banyak dari pihak collection Bank Mandiri menghubungi saya. Saya tidak bermaksud untuk menghindar dari kewajiban saya.

Akhirnya saya mendapatkan pinjaman dari kerabat saya untuk menyelesaikan kewajiban saya, dan saya konfirmasi ke pihak penagihan bahwa saya bermaksud untuk menyelesaikan kewajiban saya dengan keringanan biaya bunga dan denda.

Pada sekitar awal Juli saya membayar kewajiban sebagai DP saya untuk menyelesaikan kewajiban saya. Sisanya saya minta untuk dicicil selama 3 bulan. Terjadi kesepakatan dengan pihak collection dan akan batal jika tidak ada pembayaran atau kurang bayar meskipun hanya 1 rupiah.

Lembar tagihan bulan Juli akhirnya tercetak. Saya kaget, ternyata masih dikenakan biaya bunga dan denda. Saya konfirmasi kembali ke pihak collection dan menyarankan saya untuk mengabaikan tagihan tersebut. Pembayaran angsuran pertama saya lakukan tanggal 25 Juli.

Di bulan Agustus saya sedikit lalai, saya akui saya lupa menaruh catatan saya untuk pembayaran angsuran dan saya tidak mendapatkan lembar tagihan bulan Agustus, sehingga saya tidak mengetahui tagihan apa saja yang tercatat di sana. Namun di sini saya tidak bermaksud untuk mengabaikan kewajiban saya.

Tanggal 25 Agustus saya membayar kewajiban saya yang saya ingat (sisa tagihan dibagi 3). Begitupun di bulan September, saya juga tidak mendapatkan lembar tagihan. Namun tetap saya bayarkan kewajiban saya tanggal 18 September sebesar yang saya ingat. Dengan adanya pembayaran kewajiban saya selama 3 bulan tersebut, saya merasa kewajiban saya di Bank Mandiri telah terselesaikan.

Di bulan Oktober ini saya ingin memastikan bahwa saya sudah tidak memiliki kewajiban lagi di Bank Mandiri. Tanggal 12 Oktober saya menghubungi pihak collection dan saya pun terkejut. Ternyata masih ada kewajiban sebesar sebesar Rp1 jutaan yang merupakan sisa tagihan saya yang belum terbayarkan, dikarenakan perjanjian saya dengan pihak collection batal karena ada kurang bayar di bulan Agustus – September sebesar puluhan ribu.

Saya jadi berpikir, karena kurang puluhan ribu saja, saya harus membayar 1 jutaan, sementara saya pun tidak mendapatkan konfirmasi dari pihak collection bahwa saya ada kurang bayar. Saya pun tidak mendapatkan lembar tagihan selama bulan Agustus – September. Pada tanggal yang sama, saya mencoba menghubungi call center Bank Mandiri untuk mengetahui rincian tagihan tersebut.

Pihak call center mengatakan bahwa tagihan saya merupakan sisa tagihan yang belum terbayarkan karena sistem menganggap bahwa saya melakukan pembayaran secara reguler, bukan mengikuti program keringanan cicilan.

Tanggal 13 Oktober saya kembali menghubungi pihak call center untuk membuat keluhan terkait collection, dan saya berharap ada pihak collection yang menghubungi saya untuk menjelaskan tentang hal ini. Namun tidak ada satupun dari pihak collection yang menghubungi, hingga tanggal 15 Oktober saya kembali menghubungi call center. Ternyata pihak collection hanya memberi catatan saja bahwa saya masih ada kewajiban dikarenakan perjanjian batal, tapi tidak ada yang mau menjelaskan langsung via telepon.

Ada pertanyaan di kepala saya yang merasa seperti dicurangi oleh pihak Bank Mandiri. Pertama, jika saya mengikuti program keringanan cicilan, kenapa tidak tercatat di sistem Bank Mandiri dari awal saya bayar DP? Kenapa saya masih dikenakan biaya bunga dan denda? Kenapa pembayaran saya dianggap oleh sistem sebagai pembayaran reguler?

Kedua, kenapa pihak collection tidak mengingatkan saya bahwa ada kekurangan bayar di bulan Agustus dan di bulan September? Sementara saya juga tidak mendapatkan lembar tagihan. Apakah memang seperti ini cara pihak collection yang sengaja membiarkan nasabahnya menjadi lalai sehingga perjanjian batal? Apakah seperti ini cara Bank Mandiri untuk tetap mengambil keuntungan dari orang yang sedang kesulitan? Jujur saja, saya kecewa jika caranya seperti ini.

Hingga mendekati akhir bulan Oktober ini pun saya masih belum menerima lembar tagihan, apakah Bank Mandiri sengaja membiarkan nasabahnya lalai untuk membayar kewajibannya? Saya tidak ada maksud untuk menghindar dari kewajiban saya. Namun dengan kondisi keuangan saat ini saya sangat keberatan jika harus menanggung seluruh sisa kewajiban saya. Uang yang saya dapat untuk membayar kewajiban di Bank Mandiri adalah uang yang saya pinjam dan harus saya kembalikan juga kepada pemiliknya.

Saya harap ada dari pihak Bank Mandiri yang bisa memberikan solusi untuk kedua belah pihak, baik dari sisi Bank Mandiri yang tidak merasa dirugikan dan dari saya yang merasa dirugikan/diberatkan. Sekian dan terima kasih.

Hardhana Ardwistia Ardiato
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mandiri atas Pengaduan Bapak Hardhana Ardwistia Ardiato

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami dan terima kasih atas masukannya. Menindaklanjuti pengaduan Bapak perihal di atas, pada...
Baca Selengkapnya

29 komentar untuk “Kecewa dengan Bank Mandiri

  • 26 Oktober 2020 - (18:28 WIB)
    Permalink

    Seharusnya datang langsung ke Bank, minta restrukturisasi utang dan bayar angsuran langsung ke Bank, jangan bayar percaya dengan debt collector KK. Debt collector berharap nasabah pailit dan tidak bisa bayar sehingga mereka ada job. Dan debt collector tidak punya kewenangan untuk memutuskan tentang cicilan atau restrukturisasi utang nasabah, yang berwenang hanya Bank penerbit KK.

    Berdasarkan keterangan di atas, pembayaran angsuran KK tidak ada kaitannya dengan kesepakatan dengan debt collector, sehingga Bank mencatat sebagai pembayaran reguler, bukan program keringanan.

    Sebaiknya datang ke Bank, bayar sisa utang, minta surat pelunasan dan gunting KK, sehingga tidak ada tagihan lagi dibelakang hari. Jangan sampai satu dua atau sepuluh tahun kedepan kembali diuber-uber sama debt collector!

    11
    • 26 Oktober 2020 - (19:30 WIB)
      Permalink

      Saya mau lihat dulu respon dari bank mandiri seperti apa. Kalau memang tetap menyalahkan saya sepenuhnya dan membebankan semua kewajibannya kepada saya, cukup merasa tau aj saya dengan cara kerjanya seperti itu

      • 27 Oktober 2020 - (11:35 WIB)
        Permalink

        Jangan sekedar cukup tahu saja.

        Harusnya dengan perlakuan seperti itu sudah membuat anda kapok berurusan dengan kredit.

        Dan memberi info kepada oranb oranb bahwa kartu kredit sangat menyengsarakan.

        • 27 Oktober 2020 - (11:46 WIB)
          Permalink

          Anda bisa memberikan solusi untuk masalah saya dan bank mandiri? Yang saya butuhkan saat ini adalah penyelesaian masalah yang tidak merugikan kedua belah pihak.

          • 27 Oktober 2020 - (11:59 WIB)
            Permalink

            Anda sama saja memaksakan bersahabat dengan bos yang pelit.

            Merengek rengek agar bos menjadi loyaL.

    • 27 Oktober 2020 - (02:24 WIB)
      Permalink

      Terima kasih sudah mengingatkan, ini menjadi pelajaran untuk saya juga dan memang untuk penggunaan kartu kredit kita harus memiliki pengendalian diri yang kuat.

        • 27 Oktober 2020 - (11:44 WIB)
          Permalink

          Disini saya yang punya keluhan dan saya masih punya kesabaran untuk menunggu respon dari bank mandiri. Kenapa anda terlihat seolah2 memprovokasi ya? Anda terlalu cepat menilai seseorang. Sebaiknya sebelum anda mengeluarkan kata2 anda harus berkaca kepada diri sendiri, jangan sampai kata2 yang anda keluarkan berbalik kepada anda.

          • 27 Oktober 2020 - (12:14 WIB)
            Permalink

            Kalimat ini,

            “ Sebaiknya sebelum anda mengeluarkan kata2 anda harus berkaca kepada diri sendiri, jangan sampai kata2 yang anda keluarkan berbalik kepada anda “

            BERKACA PADA DIRI SENDIRI

            Bank mencatat bahwa anda lalai. Tapi anda merasa di curangi oleh Bank.

            Itu cermin atas kasus anda saat ini. Apakah cerminan itu sudah sesuai.?

            Anda terlihat bijak namun Logika hanya anda gunakan untuk membela diri semata.

            7
            4
  • 27 Oktober 2020 - (00:59 WIB)
    Permalink

    Diperbankan bekerja sesuai system seperti yg anda ketahui kurang 1 rp pun anda dianggap gagal sesuai perjanjian. Lalu apanya yg mnrt anda tdk wajar? Lebih baik belajar atau tanya ke org yg ngerti perhitungan denda/ bunga.
    Jika jatuh tempo pembayaran akhir di tgl 10 anda bayar tgl 11 bkn berarti anda telat bayar 1 hari . Denda nda akan dihitung dari tgl belanja sampai tgl bayar (tgl 11).
    Secara umum mmg bank ybs berhitung dari systen bkn manusia yg bekerja . hubSemoga bermanfaat.

    • 27 Oktober 2020 - (02:22 WIB)
      Permalink

      Saya mengerti tp anda bs baca dari awal saya tulis surat bahwa saya sedang mengalami kesulitan keuangan. Jika anda mengalami apa yang saya alami, anda pasti akan melakukan hal yang sama. 1 rupiah pun yang anda keluarkan itu sangat berarti untuk anda saat ini. Anda tidak tahu saat kewajiban saya di bank mandiri selesai saya harus selesaikan kewajiban saya dengan orang lain karena uang yang saya gunakan adalah uang hasil pinjaman dari kerabat saya. Dan saya disini tidak bermaksud kabur dari tanggung jawab saya, saya sudah bayar kewajiban saya tapi saya kecewa kenapa dari pihak bank mandiri seolah-olah tidak peduli dan sengaja membuat saya lalai? Tidak ada pemberitahuan bahwa saya ada kekurangan bayar, dan saya pun tidak mendapatkan lembar tagihan. Ketika saya menunggak beberapa bulan kenapa pihak penagih bisa mengingatkan saya sementara giliran saya kurang bayar puluhan ribu mereka tidak mengingatkan saya?
      Bank bekerja memang menggunakan system, namun system dibuat oleh manusia yang bekerja di dalamnya. Semoga bisa membuka logika dan hati nurani yang membacanya

      1
      2
      • 27 Oktober 2020 - (11:46 WIB)
        Permalink

        Kalau di baca dari awal,

        1. Anda mengaku beberapa kali melakukan kelalaian.

        2. Omong kosong 1 rupiah sangat berarti. Itu hanya kata kiasan semata. Pengguna kartu kredit mana mungkin bisa hemat.

        Anda hanya bisa menikmati arti 1 rupiah itu jika anda sudah tidak punya hutang sama sekali.

        Hanya orang yang tanpa hutang yang bisa menikmati hartanya. Walau 1 rupiah.

        3. Sistem bank dibuat oleh setan, bukan manusia.

        4. Logika akan berfungsi baik disaat anda pada posisi ditengah tengah. Yang bisa menggunakan logika atas kasus anda adalah orang yang tidak memihak bank dan juga tidak memihak anda.

        7
        1
        • 27 Oktober 2020 - (12:32 WIB)
          Permalink

          Sebegitu emosinya kah anda dengan bank? Apakah ada lembaga keuangan yang lebih baik lg selain perbankan?

    • 27 Oktober 2020 - (11:54 WIB)
      Permalink

      Sejak dulu, Perhitungan Bank memang tidak wajar. Ini murni salah nasabah. Nasabah baru sadar di permainkan disaat kantong sedang tipis.

      Seolah olah baru ini saja di permainkan, padahal sejak awal memakai kartu kredit, sudah banyak uang yang dia bayarkan sebagai fee dari aktivitas kreditnya. Tapi tidak dia singgung.

      Yang dia singgung saat dia dalam kondisi kantong tipis. Kalau kantongnya tebal, ya tidak begini jadinya.

      Inilah ciri manusia yang merugi.

      5
      1
      • 27 Oktober 2020 - (12:10 WIB)
        Permalink

        Tergantung dari sisi mana anda melihat sesuatu, jika anda melihat dari sisi yang jelek maka anda akan selalu melihat bahwa itu jelek, begitu pula sebaliknya. Saya masih ada keyakinan bahwa bank mandiri masih memiliki niat baik untuk membantu menyelesaikan permasalahan saya. Dan saya sudah sampaikan ke anda, jika anda punya solusi untuk saya dan bank mandiri bisa disampaikan saja. Jangan berkomentar hanya untuk menjelekkan kedua belah pihak

        • 27 Oktober 2020 - (12:23 WIB)
          Permalink

          Solusi dari saya. Lunasi dan segera tutup kartu kredit anda. Dan bertobat.

          1. Saat ini kantong anda sedang tipis. Anda keteteran dan merasa di curangi Bank. Namun anda tetap ingin bersahabat dengan Bank. Itu tidak bagus.

          2. Bank hanya menghargai nasabah berkantong tebal.

          Apakah anda yakin, kantong anda akan kembali tebal, dalam waktu dekat.?

          3. Sadarlah anda bahwa ini adalah peringatan untuk anda. Bahwa anda tidak cocok memakai kartu kredit.

          Finansial anda yang goyah mengikuti goyahnya kantong kebanyakan orang. Kantong anda tidak spesial.

          4. Kalau anda tetap merasa tidak bisa hidup tanpa kartu kredit, ya sudah, anda bersahabat pada sesuatu yang curang. Maka kemudian hari anda juga akan mencurangi orang lain.

          1
          3
          • 27 Oktober 2020 - (12:30 WIB)
            Permalink

            Solusi anda tidak menyelesaikan masalah saya, hal itu sudah terpikirkan oleh saya ketika saya merasa kecewa dan menuliskan surat pembaca ini. Sekarang yang saya butuhkan adalah solusi untuk menyelesaikan kewajiban saya di bank yang tidak merugikan keduabelah pihak. Saya tidak akan bisa keluar dari permasalahan ini jika tidak ada pembayaran atas kewajiban saya yang seharusnya tidak dibebankan seluruhnya kepada saya karena saya merasa ada kelalaian juga pada pihak bank. Jadi jika anda tidak mau terlalu mencampuri urusan saya dengan bank mandiri sebaiknya anda berkomentar yang sewajarnya saja. Jangan menggurui, dan jangan menjelekkan keduabelah pihak, titik.

  • 27 Oktober 2020 - (08:32 WIB)
    Permalink

    Sy Pernah mengalami hal mirip, karna kurang bayar 200 rupiah ( karna salah masukin pembulatan) akhirnya kena denda 1,8 jt, minta keringanan denda
    via call centre, maupun tertulis, tapi tetapp di tolak tidak ada keringanan sama sekali

      • 27 Oktober 2020 - (11:56 WIB)
        Permalink

        Belajar itu tidak mesti berdasarkan pengalaman diri sendiri. Ini masih belum membuat anda kapok.

        Belajarlah dari kasus kasus orang lain yang lebih parah dari kejadian anda ini. Biar anda sadar, anda telah berurusan dengan sesuatu yang keji, sesuatu yang di haramkan oleh agama.

        1
        6
        • 27 Oktober 2020 - (12:01 WIB)
          Permalink

          Terima kasih, saya terima saran anda tp kenapa sepertinya anda yang lebih emosi? Anda punya masalah dengan perbankan? Sebaiknya anda tulis surat pembaca sendiri saja untuk menceritakan pengalaman anda dengan perbankan, agar bs jadi pelajaran untuk kita semua.

          • 27 Oktober 2020 - (12:27 WIB)
            Permalink

            @bro Hardhana , menurut saran saya coba kita liat dulu apa jawaban atau tindakan yg akan dilakukan oleh pihak KK mandiri dalam menanggapi keluhan anda di MK ini . Kalo belum juga ada jawaban dari mereka, coba anda datangi langsung ke divisi colection KK mandiri. Dengan datangnya anda ke sana , itu sudah merupakan bentuk itikad baik anda dalam menyelesaikan masalah ini. Untuk @bro Muhammad , mohon lebih bijak lagi dalam memberikan saran komentar bagi mereka yg sedang mengalami kesulitan. Berikan mereka support dalam menyelesaikan permasalahan yg sedang mereka hadapi.

          • 27 Oktober 2020 - (12:31 WIB)
            Permalink

            Saya memiliki masalah dengan orang orang seperti anda. Sebagian dari harta anda itu adalah hak orang miskin. Walaupun memang anda sudah menyisihkan harta anda untuk orang miskin, namun hitung hitungan anda tidak tepat. Karena sudah anda kurangi untuk membayar biaya ini itu dari tagihan kartu kredit anda. Sudah anda kurangi untuk membayar bunga hutang anda.

            Orang orang seperti anda ini menambah kesengsaraan orang miskin.

            1
            10
  • 28 Oktober 2020 - (13:28 WIB)
    Permalink

    Alhamdulillah hari ini sudah ada komunikasi antara saya dengan pihak bank Mandiri terkait keluhan yang saya sampaikan. keduabelah pihak sudah menemukan kesepakatan dan menurut saya ini sudah menjadi solusi terbaik bagi saya ataupun bank Mandiri. saya harap semoga dengan adanya kejadian seperti ini akan menjadi pengalaman dan pelajaran untuk saya. terima kasih atas respon yang baik dari bank Mandiri, semoga kedepannya tidak ada lagi kesalahpahaman antara saya dan bank Mandiri. sekali lagi saya ucapkan terima kasih

    • 28 Oktober 2020 - (13:54 WIB)
      Permalink

      @Hardhana

      Wah baguslah pak udah dapat solus terbaik dengan bank Mandiri. Trus kalo masalah mas Hardhana dengan pak @Muhammad gimana, udah ada solusi belum?

      • 28 Oktober 2020 - (14:09 WIB)
        Permalink

        Saya tidak mempunyai masalah dengan @muhammad. Dari awal pun saya juga tidak merasa memiliki masalah dan tidak membuat masalah dengannya. Kalau dia ada masalah dengan saya, saya tidak tau apa masalahnya dan kenapa dia harus marah terhadap saya?
        Saya menulis keluhan di MK karena saya ada masalah dengan bank Mandiri, dan alhamdulillah sudah ada solusi.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mandiri?

Ada 29 komentar sampai saat ini..

Kecewa dengan Bank Mandiri

oleh hardhana dibaca dalam: 3 menit
29