Surat Pembaca

Indihome Tidak Terpasang dengan Alasan Jaringan Penuh

Perkenalkan nama saya Fatah, calon pengguna Indihome,

Pada bulan September-Oktobwr 2020, saya mencoba mendaftar untuk pemasangan Indihome di rumah. Setelah dicek melalui website indihome (https://www.indihome.co.id), tempat tinggal saya tercover oleh service Indihome.

Dan pada Tanggal 14 Oktober, teknisi melakukan survey, setelah dicek ternyata ODP terdekat sudah penuh semua jawaban selalu sama dalam dua bulan berulang kali saya mendaftar. Padahal menurut call center 1500xxx jaringan tersedia.

Pada tanggal 24 Oktober, saya beritikad baik mendatangi Kantor Telkom Sleman dengan nomor antrean 2, meminta tolong untuk dilakukan validasi ODP. Namun ternyata justru jawabannya mencengangkan, ketika terdapat pelanggan yang putus secara tidak resmi maka slot dalam ODP tidak dapat diganti pelanggan baru. Padahal ini baru pelanggan meminta tolong. Belum ada fakta mengenai status validasi ODP di area saya tersebut. Artinya ya sampai kiamat klo semua pelanggan dalam ODP itu keluar/putus layanan secara tidak resmi (behenti berlangganan dengan ditinggal begitu saja tanpa melapor telkom) maka akan jd slot ODP mati.

Hal ini sangat mengecewakan karena saya sebagai pelanggan malah disuruh mencari 4 pelanggan baru jika ingin menghadirkan ODP baru di area tersebut. Artinya beban marketing malah dipasrahkan kepada konsumen. Sedangkan tidak terdapat mekanisme waktu tunggu antrean yang jelas. Marketing juga sifatnya lepas tangan, hanya mencari sampai ada peserta mendaftar KTP dsb namun ketika disurvey tidak bisa. Maka sudah, dilupakan, tidak didaftar, tidak dibuatkan antrean sehingga ketika sudah memenuhi kuota dapat disediakan ODP baru.

Hal tersebut menyebabkan inefesiensi karena di satu sisi telkom rugi karena ada slot ODP tidak produktif karena beban pelanggan putus yang dibiarkan saja. Di satu sisi pelanggan baru kesulitan mendapatkan layanan karena secara tidak langsung dipaksa menjadi petugas marketing yang mencari empat orang sekaligus supaya bisa diusulkan pengadaan ODP baru.

Fatah Manohara
Sariharjo, Ngaglik, Sleman

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan PT Telkom Regional IV atas Surat Bapak Fatah Manohara

Dengan hormat, Terimakasih kepada Mediakonsumen.com yang telah berkenan memuat surat bapak Fatah Manohara pada tanggal 27 Oktober 2020 berjudul “Indihome...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • betul hal yang sama juga terjadi dgn saya di depok, sudah ada survei datang kerumah mengecek slot odp namun memang pihak teknisi bilang tidak bisa ditambah lagi padahal sederetan rumah sdh pakai semua dan ada 1 yg tidak lanjut berlangganan. mereka hanya menyarankan kami menunggu tanpa ada kejelasan.

    • pengalaman di rumah satunya juga demikian pak...kalau ada pelanggan yang putus tanpa lapor ke telkom...uda itu jaringan dibiarkan begitu saja. Padahal pemilik yang putus begitu saja orang kontrakan yang dah berhenti ngontrak. Jadi mau ditunggu sampai kapan pun ya dia ga bakal ada di situ. Sedang jatah dia dibiarkan jadi fosil di ODP,customer baru susah masuk.

  • Saya jg di depok pernah mengalami seperti itu,saat itu saya mau pasang yg per bulannya 280.000 sblm pajak teknisinya bilang penuh ,,,,,lusanya ada yg menawarkan kembali jika saya pasang yg biaya per bulannya 380.000 sblm pajak bisa langsung dipasang besok,,, benar benar aneh

  • @fatah manohara

    Anda dilayani oleh Oknum Teknisi indihome. Memang banyak sekali oknum teknisi seperti itu.

    1. Tidak sesuai SOP.

    Teknisi menyuruh pelanggan mencari 4 pelanggan baru jika ingin menghadirkan ODP baru di area tersebut. Jelas tidak ada SOP TeLkom seperti itu.

    2. Pertimbangan untung rugi Oknum Teknisi.

    Sebenarnya bisa saja teknisi langsung memasang ODP selama sudah ada Tiang telkom.

    Namun Oknum Teknisi itu merasa rugi sendiri. Alasannya,

    - Capeknya dobel.

    Ketika sudah mengerjakan sambung tarik pasang ODP, yang lumayan capek. Selanjutnya menyambung membuat jaringan dirumah pelanggan.

    Capeknya dobel namun bayarannya cuma dia dapatkan untuk 1 pelanggan. Berbeda jika capeknya itu terbayar untuk 5 pelanggan sekaligus. Terasa lebih seger.

    - Nyenengin Teknisi yang lain.

    Oknum Teknisi merasa rugi, ketika ODP sudah tersedia karenanya, namun dikemudian hari pelanggan baru lainnnya di layani oleh teknisi selain dirinya.

    Yang dia pikir teknisi lain itu bener bener enak, hanya memasang jaringan dirumah pelanggan dan langsung colok di ODP itu. Enak bener kerjanya namun bayarannya sama saja.

    3. Namun kantornya memaklumi mereka.

    Dengan alasan efisiensi, karena antrian sedang ramai, mengerjakan untuk 5 pelanggan di titik yang berdekatan adalah sesuatu yang benar benar efisien.

    4. Indihome naik daun pelanggan dibuat ngemis ngemis.

    Memang hukum pasar sudah bermain, namun hukum pasar yang sudah tidak sehat karena banyak disisipi oknum.

    • solusi bahasa diplomatisnya , diminta menunggu pemekaran jaringan. Bisa gitu ya tanpa effort, pelanggan disuruh jadi marketing. Setelah terpasang, pelanggan bayar lho....bukan ngemis, bukan nyari gratisan.

      • Itu permainan tenisi indihome saja agar bisa bermain memeras pelanggan. Mereka biasa bermain di kabel. Free dari telkom 250m, tapi mereka bilang 80 atau 100m. Bisa di pasang tapi jgn sampai ketahuan telkom. Harap benahi kmbli sistem kerja tenisi di indihome agar pelanggan tidak di rugikan. Juga buat para mitra indihome, banyak sekali akun2 sales yg mereka pakai tapi salesnya tidak ada lagi. Khusus wilayah bogor depok. Terima kasih

        • Ya emang kalau kita mau pasang IndiHome disuruh nambah uang buat narik kabel dari titik ODP sampai kerumah + gak jamin internetnya lancar/sering gangguan

        • sangat memprihatinkan kak kalau benar. Memang tidak tertera prasyarat dan kondisi dalam brosur/informasi penjualan produk. Kalau kaya begitu konsumen dirugikan karena informasi menjadi terbatas. Jika disebut kelebihan kabel dikenakan biaya sekian, pemasangan ODP baru dikenakan sekian akan lebih adil bagi pelanggan dan juga menguntungkan bagi telkom. Tidak rembes ke oknum yang tidak bertanggung jawab yang mungkin merugikan customer dan telkom. Penelantaran pelanggan ini yang sangat disayangkan, kasusnya sangat umum. Padahal kita calon customer, bukan calon dhuafa yang ngemis dan jadi beban telkom.

          • Ya jadi sekarang cuman bisa nungguin ntah kapan dia mau pasangkan, kita juga nelponin ke pihak IndiHome sama ke kantor habis pulsa berapa + bensin bolak balik sudah berapa.
            Nanti juga dia bakalan rugi sendiri dan ngemis ngemis kepada pelanggan yang melakukan berlangganan baru jaringan Internet IndiHome

  • Wah korban BRI banyak ya ternyata. Suami saya juga saldonya ditarik oleh orang tidak dikenal sebanyak 10 juta rupiah. Sudah masuk laporan 3x ke BRI juga jawabannya selalu sama bahwa transaksi normal. Lah normal gimana padahal suami saya dan kartu ATM berada dirumah pada saat penarikan dilakukan. Kami sudah menawarkan memberi bukti tp tidak ditanggapi oleh BRI dan BRI menyatakan akan melakukan Investigasi. Tapi hasil investigasinya selalu sama bahwa transaksi normal. Investigasi macam apa yang dilakukan BRI... Gini nih kalau yang komplain satu orang sendiri2 gak ditanggapi. Apa nunggu viral dulu baru pihak BRI menanggapi kasus ini.

  • Saya juga mengalami yang sama, sudah terdaftar sebagai berlangganan baru dari tanggal 10 Agustus 2020 hingga sekrang belum ada pihak dari IndiHome untuk melakukan pemasangan. Dan say juga sudah di hub dari pihak yang terkait mengatakan bahwa wilayah saya sudah siap di pasang 3 hari setelah terdaftar,, tetapi pada saat teknisi mengubungi dan melakukan survey mengatakan bahwa JARINGAN ODP SUDAH PENUH... Saya terus coba menguhungi pihak IndiHome supaya untuk percepat pemasangan dan hasilnya pun nihil malah di kasih nomor pengaduan IN XXXXXX
    Sungguh saya kecewa malah di suruh untuk mencari 5 pelanggan supaya melakukan pembukaan ODP baru.

    • iya kak, bervariasi ya mintanya...kadang suruh nyari 3 kadang 4...kakak dapat 5...kok kaya MLM saja. Itupun baru sebatas dapat diajukan. Tidak langsung ODP dapat disediakan. Kakak masih diperlakukan baik, diberi nomor pengaduan, saya bahkan tidak diberi nomor. Apalagi begitu tahu pengajuan pemasangan tidak melalui kantor tersebut tapi melalui sobat.indihome.co.id . Langsung diblok dengan tidak dapat ngepush teknisi, saya minta tolong utk validasi ODP pun juga diblok dengan berbagai macam alasan, dan sama sekali tidak diberi nomor pengaduan yang bisa dipantau. Dan diujung nya pasti... disuruh nyari customer juga ujunh ujungnya untuk mau pasang.

      • Ya kayak gini kan nanti dia sendirinya yang bakalan ngemis ngemis kalau semua yang daftar berlangganan baru udah pada gak mau memakai jaringan Internet IndiHome wkwkwk

  • Saya daftar udah 2 tahun yang lalu di THN 2018. Padahal wktu itu saya sanggupi masang 5 rumah termasuk rumah saya. Teknisi nya menghubungi akan pasang tanggal sekian. Sy udh libur kerja eh dia gak datang, trus datang esok harinya. Saya tanya, knapa km gak datang, km mau saya kasih uang brapa. Teknisinya minta 500rb. Trus sy bilang, klw km datang kmaren, saya kasih kamu 2 juta, pdhl sy sudah siapkan uang 3 juta buat beli rokok mreka. Tpi saya dipermainkan, kurang ajar tu teknisi di tmpat saya. Trus operator Indi nya nelpon, apa udh dipasang pak. Blum saya bilang, saya dipermainkan dgn teknisi kurang ajar. THN 2019 dihubungi lgi, trus di kasih nomor teknisi yg sama. Pokoknya sy GK mau masang indihome sampai teknisi di tempat saya diganti.

  • di daerah mana Kak...kok tega banget memperlakukan pelanggan begitu, andai biaya pasang resmi dinaikkan juga kita ga masalah yg penting jelas.

  • wah wah ternyata tidak aku sendiri yg kena nasib kaya ts, gw tgl 24 okto 2020 daftar bro katanya besok teknisi datang eh beneran datang tapi ga sampai rumah wkwkwk

    aneh? sama bro wkwkwkw

    logika ya lu bertamu ke rumah org terus tutupan, ada no wa, kenapa ga ditelepon atau wa aja, sebelumnya emg nelpon tapi posisi aku lagi main game terus ke tolak, terus dia wa, dari indihome mas, bla bla kutunggu nih dirumah eh jam 17:50 katanya kerumah tapi tutupan padahal didalem gw nungguin, kalo tutupan kena ga wa lagi aja, kenapa tadi wa cuma buat ngabarin dari indihome doang ga bilang kalo udah didepan gitu

    beberapa hari kemudian baru bales "jaringannya penuh" kalo penuh kenapa ga ngabarin dari kemarin2 bambank!!!

    dan waktu daftar juga selesnya bilang deket dan tersedia odpnya. seles yang kudaftarin juga cuma bilang "akan ada teknisi datang nanti" "akan ada teknisi datang nanti" gitu terus sampai gw bacotin juga karna keselnya

    waktu daftar fast respon abis daftar ga ada tanggung jawabnya main ilang ilangan

    sangat disayangkan, tinggal nunggu hancurnya aja, nanti kalo udah banyak wifi swasta yang cover banyak tempat org2 juga males pakai indihome lagi, targetnya mereka(oknum) kebanyakan org awam lah aku yg paham ya ku follow up terus sampai jelas jadi masang kagak

    • Saya pun sudah coba terus chat ke CS IndiHome apakah kita bisa menggunakan kabel yang sudah berhenti langganan? Di jawabnya "ditunggu aja ya kak sehingga pemerataan jaringan di wilayahnya" saya jawab "apakah saya harus menunggunya hingga bertahun tahun? Sampai di situ tidak ada respon lagi dari pihak yang terkait.

      • solusinya yang tidak solutif...bahasanya mengusir secara halus...ditanya bisa atau tidak, jawabnya diluar itu. Apakah pantas disebut customer service.

  • wah...kalau diingat ingat ternyata sama, tidak ada satu pun yg ketemu. Padahal saya pgn nemenin survey ODP...

    jadi cm wa....tanya alamat....kemudian mau d survey...tp ga pernah k rumah...tau tau beberapa jam kemudian ngomong ODP penuh.

    • besok saya mau nyoba dateng ke plasa terdeket karna temen saya di fb, dia daftar online kata selesnya odp penuh waktu ke plasa bisa dan langsung bisa dipasang. ya kali aja bernasib sama tapi kalo emg beneran gabisa ku batalin aja pemasangannya daripada nunggu ga jelas gini

      • coba bikin surat pembaca juga kak, ga ada salahnya daripada digantung tidak jelas seperti ini.

        • Jangan kan mau buat surat pembaca kak. Yang kakak ini saja tidak ada jawab dari pihak IndiHome...

          • o iya....nanti kalau lwt sini ga ditanggapin, naik ke lapor.go.id dan naik juga, tidak ke telkom regional setempat tp telkom pusat.