Penagihan Fintech UKU Indonesia

Kepada Yth Fintech UKU Indonesia yang sudah diawasi OJK,

Saya sekarang sedang terkena musibah karena pandemi covid 19. Saya mau berusaha bayar dengan mencicil namun dari pihak UKU Indonesia tetap bersikeras tidak bisa program mencicil dan penagihan yang kurang kooperatif dan menyinggung saya dengan kalimat sebelum pengajuan harusnya dipikirkan dulu kalau tidak mampu bayar di jatuh tempo. Padahal hutang saya hanya 1.400.000 bukan puluhan juta.

Tolong UKU Indonesia dapat menindaklanjuti itikad baik saya dengan mencicil karena saya tidak mau punya hutang kembali jika harus diperpanjang terus menerus.

Riska
0812822437**
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

64 komentar untuk “Penagihan Fintech UKU Indonesia

  • 27 Oktober 2020 - (18:54 WIB)
    Permalink

    saya ikut prihatin mbak,dulu saya juga sama seperti mbak gali lobang tutup lobang.pada akhir nya alhamdulillah ada teman dan saudara yang bantu pinjamkan uang untuk melunasi semua pinjaman saya di pinjaman online.

    • 27 Oktober 2020 - (19:37 WIB)
      Permalink

      Padahal hutang riska hanya 1.400.000 bukan puluhan juta.

      Dikit ya hutangnya, tidak banyak.

      Tapi kok kenapa tidak di Lunasi saja.?

      9
      23
        • 27 Oktober 2020 - (20:07 WIB)
          Permalink

          Oia satu lagi karena fintech uku ini sudah di awasi OJk .jdi harus aDa win win solution buat nasabah harus nya.

        • 27 Oktober 2020 - (22:43 WIB)
          Permalink

          @Riska

          “ Padahal hutang saya hanya 1.400.000 bukan puluhan juta “

          Kata ‘hanya’ itu artinya apa.?

          6
          6
          • 28 Oktober 2020 - (11:13 WIB)
            Permalink

            Saya sangat berharap pihak UKU Indonesia yang membalas keluhan saya… karena itikad baik saya tidak di terima oleh pihak UKU Indonesia. Dimana telah di sah kan pada OJK otorisasi jasa keuangan…
            Uang segitu receh bagi saya dan saya dapat lunasi dengan jual aset saya tetapi bagaimana cara penagihan nya dan kebijaksanaan dari pihak fintech dalam menanggapi itikad baik customer

            2
            2
          • 28 Oktober 2020 - (11:37 WIB)
            Permalink

            @Riska

            Anda mengatakan,

            “Uang segitu receh bagi saya dan saya dapat lunasi dengan jual aset saya ”

            Ya kalo anda anggap Receh, Lunasin aja kenapa harus di tunda tunda seperti itu.

            6
            3
      • 27 Oktober 2020 - (22:10 WIB)
        Permalink

        Muhammad ini siapa sih? Klo saya perhatikan selalu berkomentar dan komentar nya itu lebih ke nyinyir dan terkadang ceramah. Berasa paling bersih sedunia yaa Anda.. ??Sebenarnya Anda siapa?

        15
        3
      • 28 Oktober 2020 - (11:30 WIB)
        Permalink

        Anda ini selalu ceramah ndak jelas, mndingan cerami saja pihak pinjol yg memberi aturan bunga seenaknya, dan cara menagih yg tidak sopan. Gak mutu banget ceramah anda itu. Ini orang sdh ada itikat baik minta mediasi. Tapi kalo saya lihat tiap anda komentar kok terkesan ceramah gak mutu

        3
        1
        • 28 Oktober 2020 - (12:04 WIB)
          Permalink

          Apalagi kalau dc nya nagih,terus nasabah bilang belum ada uang,dengan seenak jidat bilang jual omset saja atau cari pinjaman,padahal belum tentu sipenghutang punya omset.
          Berarti si penghutang tak sedikitpun dikasih kebijakan kan,malah dikasih solusi gali lobang tutup lobang..

          1
          1
          • 28 Oktober 2020 - (12:09 WIB)
            Permalink

            Mndingan hapus saja Pinjol d negara ini. Bukanya membantu tapi malah mencekik kok. Ntah OJK atau bukan sama saja semua

          • 28 Oktober 2020 - (12:22 WIB)
            Permalink

            Kok omset sih pak @Asep ? Korset kali ya maksudnya pak Asep? Bener tuh mbak @Riska , kalo ada korset yang udah nggak kepake mending jual aja sepertii sarannya pak @Asep, kan mayan buat nyicil utangnya

          • 28 Oktober 2020 - (12:25 WIB)
            Permalink

            Jualan kali ya omset nya banyak .. ??

          • 28 Oktober 2020 - (12:29 WIB)
            Permalink

            Jadi no wonder sih ya pak @Asep nya missqueen, bedain aset, omset, korset dan pinset aja nggak bisa wakakakakaak

            1
            1
          • 28 Oktober 2020 - (12:32 WIB)
            Permalink

            Genset .. ??

  • 27 Oktober 2020 - (21:26 WIB)
    Permalink

    Kl lg susah ngadu ke MK biasa
    . . Udah jual aset aja lunasi hutangnya, jual hpnya daripada hp bt nulis aduan di MK pinjol gak terbayar .. jauhi pinjol jauhi rentenir ..

        • 28 Oktober 2020 - (12:17 WIB)
          Permalink

          @Asep Itu hp yg buat nulis di MK kan aset .. lo jg cmn monyong doank kasi solusinya .. saya kan sekedar kasi solusi .. drp ngadu di mk mnding jual hp ..

        • 28 Oktober 2020 - (11:51 WIB)
          Permalink

          Ngapain saya harus jawab pertanyaan anda Muhammad .
          Anda itu pihak Uku atau Anda mau bantu saya ? ?

          Kesan nya kok bela banget ya ke pihak UKU atau jangan jangan anda DC nya ?

          • 28 Oktober 2020 - (11:53 WIB)
            Permalink

            @Riska

            Ya jawab aja, Bulan apa riska pinjam di UKU.?

            Nanti ada kesimpulan yang akan aku tulis.

            6
            2
  • 28 Oktober 2020 - (11:33 WIB)
    Permalink

    @muhamad Anda ini selalu ceramah ndak jelas, mndingan ceramahii saja pihak pinjol yg memberi aturan bunga seenaknya, dan cara menagih yg tidak sopan. Gak mutu banget ceramah anda itu. Ini orang sdh ada itikat baik minta mediasi. Tapi kalo saya lihat tiap anda komentar kok terkesan ceramah gak mutu

    1
    1
  • 28 Oktober 2020 - (11:55 WIB)
    Permalink

    Kalau anda DC Uku harus nya sudah tau kapan saya pinjam tidak perlu memaksa saya kesimpulan apa yang akan anda berikan cuma hinaan atau ceramah??

    2
    1
      • 28 Oktober 2020 - (12:04 WIB)
        Permalink

        @Muhammad: Anda ga usah byk mulut bos! Saya perhatikan setiap Anda berkomentar itu selalu nyinyir dan ceramah ga jelas. Hidup anda sudah benarkah? Setiap ada konsumen tulis artikel di MK, selalu saja anda muncul dgn komentar nyinyir, ceramah yang gak berfaedah gitu. Numpang Viral? Biar terkenal?

        3
        4
        • 28 Oktober 2020 - (12:22 WIB)
          Permalink

          Apa sekarang anda kenal saya.?

          Malah sekarang saya yang mengenal anda karena saya melihat foto anda di situ.

          Lalu, siapa sebenarnya yang mau terkenal, anda atau saya.?

          12
          4
    • 28 Oktober 2020 - (13:28 WIB)
      Permalink

      @Riska

      Kesimpulan :

      1. Nasabah ini, hutang di UKU ketika sudah krisis lebih dulu. Sehingga sudah pasti, dia tidak mampu membayar sampai pada angsuran terakhir.

      “Saya sekarang sedang terkena musibah karena pandemi covid 19”

      Pikirkanlah, ini sudah bulan ke berapa dari awal mula negara mengalami krisis.?

      Sebelum dia pinjam di UKU, ekonomi negara sudah krisis duluan. Namun dia masih menganggap tidak akan terkena dampak krisis.

      Sudah krisis lebih dulu baru kemudian mengajukan pinjaman di Fintech UKU. Ya sudah di tebak, bakalan begini jadinya.

      2. Kalimat dari DC Fintech ini,

      “ sebelum pengajuan harusnya dipikirkan dulu kalau tidak mampu bayar di jatuh tempo “

      Kalimat itu adalah wajar. DC sebelumnya tidak tahu kalau nasabah ini sudah lebih dulu terdampak krisis. DC mengira kantong nasabah ini masih aman sehingga menyetujui pinjamannya.

      3. Nasabah ini sesungguhnya bisa langsung Melunasi.

      “ Uang segitu receh bagi saya dan saya dapat lunasi dengan jual aset saya ”

      Namun tidak dilakukan karena terlanjur Sakit Hati dengan kalimat DC.

      “ pihak UKU Indonesia tetap bersikeras tidak bisa program mencicil dan penagihan yang kurang kooperatif dan menyinggung saya “

      4. Nasabah ini beranggapan Fintech OJK pasti baik.

      Fintech OJK dianggapnya fintech yang ramah, baik hati dan tidak sombong. Fintech OJK pasti patuh dengan ketentuan OJK. Pasti menyetujui semua permintaan nasabah. Dia tetap pada satu Prinsip itu saja.

      5. Nasabah ini belum tahu tentang kejamnya Fintech walaupun itu atas pengawasan OJK.

      Nasabah ini belum terbangun dari rebahan di ranjang. Dia masih larut dalam hiburan yang dia tonton di Handphone barunya.

      Yang dia tonton pastinya tidak jauh jauh dari aplikasi Tiktok (yang Haram).

      Rengekan nya kepada Fintech seperti dia merengek pada teman baiknya. Padahal seharusnya dia tahu, wujud aslinya Fintech itu berisi orang orang yang Kejam, tidak dia tidak keluarganya semua bakal di satroni tidak pandang bulu.

      Nasabah ini, berharap kepada OJK (yang tak pasti) mempertahankan ego, mengorbankan waktu tenaga pikiran privasi hanya karena uang yang katanya ‘Receh’.

      Privasi itu lebih mahal dari segalanya, buat apa berlama lama berurusan dengan perkara keji seperti ini. Hiduplah dengan normal tanpa hutang.

      13
      6
      • 28 Oktober 2020 - (14:07 WIB)
        Permalink

        @Muhammad: ckckck.. DIA CERAMAAH LAGEEE BROO!! ???? Yg TS inginkan itu jawaban/respon dari UKU nya langsung broo MUHAMMAD YANG MAHA BENAR bukan dari Anda. Laaah ini malah ceramah…hadehh.. situ Admin atau DC dr semua pinjol ya? Saya perhatikan setiap keluh kesah orang yg terjerat hutang selalu Anda ceramahin dengan ceramah Anda yang tak berfaedah itu

        4
        12
        • 28 Oktober 2020 - (14:27 WIB)
          Permalink

          Ya.pak muhammad itu kadang ada bnr ya.wlopun pro kontra ceramahnya.jdi pinjam saja sama pk muhammad klo ga punya uang.tentunya ga ada ribanya mungkin.maap y jdi.ikutan komen

      • 28 Oktober 2020 - (14:28 WIB)
        Permalink

        @Muhammad ini kayaknya udah bosan main tiktok dan ghibah di twiietr makanya sekarang larinya ke MK buat muasin hasrat ghibahnya wkwkwkwk

        2
        5
      • 28 Oktober 2020 - (15:17 WIB)
        Permalink

        pak @Muhammad yg terhormat.
        Saya CC tiktok tersinggung dengan omongan bapak yang bilang tiktok itu haram (hahahha). Bapak kerja sebagai DC atau pun di Pinjol aja itu lebih haram pak. Nama anda muhammad pasti tau kan dosa riba seperti apa “seperti bersetubuh dengan ibu kandung sendiri”.
        “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Dia akan ganti dengan yang lebih baik”.

  • 28 Oktober 2020 - (14:33 WIB)
    Permalink

    Bapak muhammd yang terhormat

    Anda seperti nya gagal tenar di tiktok ya. Kok aneh ceramah ke tiktok.

    Terima kasih bapak atas nasihat nya. Saya terima dengan baik. Tp saya mau bilang jika bapak comment seperti ini banyak netizen nnti nya. Hahaha… BYE

    SEMOGA NASIHAT ANDA DI TERIMA TUHAN. THNKS

    2
    7
      • 28 Oktober 2020 - (16:17 WIB)
        Permalink

        @Riska: sudah biasa si MUHAMMAD ini selalu ceramahin orang² yang berkeluh kesah tentang hutang di MK ini. Coba Anda liat thread orang lain yang sebelum2nya.. Selalu saja si MUHAMMAD ini koment dan ceramahin TS yang gak berfaedah sama sekali dan ga memberi solusi. Berasa dirinya paling bersih saja.

        2
        5
        • 28 Oktober 2020 - (18:04 WIB)
          Permalink

          @ Listio

          Nak tio, ini ada 2 kisah.

          1. Riska meminjam uang dengan Tio, 50 ribu. Sudah lama belum di kembalikan, Tio menagih,

          Tio : Ris, mana duitku 50 ribu yang lo pinjam kemarin.?

          Riska : Yaelah yo yo, duit 50 ribu aja ditagih, kayak duit jutaan aja.

          Riska : Lagian duit itukan dari emak lo yo, emak lo aja mungkin gak nagih kayak lo.

          2. Riska meminjam uang di Fintech UKU. Sudah lama tak lunas lunas, DC menagih,

          DC : Maaf Saudari Riska, hutang anda sudah jatuh tempo, bagaimana ini.?

          Riska : Yaelah pak pak, hutang saya hanya 1.400.000 bukan puluhan juta.

          Riska : Lagian, Fintech UKU kan OJK. Selow aja pak ntar saya cicil.

          Begitulah keadaan yang kalian tertawakan itu.

          • 28 Oktober 2020 - (19:11 WIB)
            Permalink

            @Muhammad

            Berarti si @Riska ini selain punya hutang di fintech UKU juga punya hutang sama @Listio ya? Wah parah juga nih si Riska utangnya dimana-mana

          • 29 Oktober 2020 - (07:21 WIB)
            Permalink

            @Muhammad: Saya tdk menertawakan, saya hny miris aja thd komentar ada pada setiap konsumen di MK yg keluh kesah tentang hutang. Mrk tdk butuh koment & ceramah Anda yg gak berfaedah itu. Mrk hny butuh respon dr perusahaan ybs apapun itu permasalahannya. Paham ya? @Nicko: Jgn menertawakan org yg lg kesusahan. Mudah²an kedepannya bukan Anda nanti yg kesusahan ya.

  • 28 Oktober 2020 - (19:08 WIB)
    Permalink

    Sebetulnya penulis ini sombong merecehkan uang 1,4 jt .. tp tak sanggup mbayarny .. aneh sih mosok blng receh tp gak sanggup bayar .. di tagih teriak2 di MK.. semoga cepet beres ..

  • 29 Oktober 2020 - (05:14 WIB)
    Permalink

    Muhamad maha benar klw bicara,klw gtuu lunasin aja bayarin hutang b riska,banyakin amal jgn cerama aja skalian tuntasin..smoga ada solusiny b riska

  • 29 Oktober 2020 - (08:59 WIB)
    Permalink

    Terima kasih Bapak/Ibu/kakak kakak di comment MK ini. Terima kasih atas masukan kalian…

    Saya disini bukan numpang tenar atau bangga punya hutang di masukkan ke MK namun saya mau pihak UKU menyelesaikan dengan comment di komplain saya ini . Karena jika dia di awasi OJK harus nya berani comment dan memberikan solusi yang terbaik untuk customer.

    Thnks

  • 14 Juni 2021 - (11:17 WIB)
    Permalink

    Untuk si Muhamad kang tagih uku, 1 saran sy yah, dulu sy jg banyak bacot sm kaya anda ngomentarin org yg utang dan lg susah, dia ngomong receh 1.4 krna sangking kesalnya! belajar memahami makna kalimat, kalau dia cicil 1.4 itu tdk ada apa” maksudnya, sy kena batu-nya jg dlu mengomentari org berhutang sy merasa diri sy hebat krna ga berhutang waktu demi waktu sy dapat imbasnya jg tp sy jadikan pelajaran tuk ga mengomentari kesusahan org lain, jadi klo anda merasa uku adalah benar dgn cara seperti itu baik” pak diatas MK masih ada Tuhan, ga selamanya orang yg jahat dibiarkan merasa tenang, kita ga tau masa depan apa yg bakal terjadi dgn fintech” mau ojk atau ilegal 1 doa sy dn sy perkatakan : suatu hari nanti stiap org fintech baik ilegal dan ojk akan kena imbas dri semua perbuatan mereka, merasa benar dgn memberi pinjaman berbungga dn menyusahkan org dn anda tau salah tp anda membenarkan hati” pak, azabnya lebih parah lg kepada org yg membenarkan perbuatan yg salah, kalau anda bilang membantu memberi pinjaman satu kata buat anda f**k, ga usah membantu kalau ujungnya lu susahin, org minjem itu krna lg susah bukan krna dia mampu, bodoh bgt punya cara berpikir seperti itu. Buat ibu sy paham kondisi ibu, semoga ibu sudah diselesaikan semua urusanya yah amin, ga lama lagi Tuhan pasti menjawab doa orang” yg disusahkan oleh fintech” yg berlagak seperti bank ini. Sepahit”nya gagal bayar akan lbih pahit usahanya ditutup bukan sm ojk tapi sm Tuhan, segala sesuatu ada konsekuensinya, apalagi perbuatan kejam dan jahat porsi konsekuensinya berlipat kali ganda. Ini doa saya mewakili semua doa” org yg disusahkan oleh fintech” mau ojk kek ilegal kek may God pay them back with all bad things they have done to others. Amin.

    • 26 Juli 2021 - (23:03 WIB)
      Permalink

      Banyak bngt ya DC nongol di sini. Yang aneh nya DC berasa kaya dy aja yang minjemin uang dari kantong nya. Ya elahh kejar target makan riba aja sampe segitu nya. Kasian anak bini perut nya meleduq nanti makan duit haram. Kaya nya harus minta bantuan Pak Sunan lagi, kali ini berantas jasa DC yang abal2 dan kasar. Bukan pinjolny aja yang harus diberantas.

  • 12 April 2022 - (22:03 WIB)
    Permalink

    Halo Bp/Ibu , ijinkan saya utk memberikan komentar terkait UKU. Pertama kita harus melihat dahulu apakah si nasabah memiliki tagihan diatas 90 hari dan juga apakah si nasabah mengajukan pinjaman dengan sistem cicilan atau sekali bayar.
    1. Berbeda dengan case nasabah yg memang Pinjaman lewat jatuh tempo diatas 90 hari dimana nasabah hanya melunasi di biaya pokoknya , admin pajak dan bebas Denda.
    2. Kita ambil case nasabah saat pengajuan dengan cara cicilan. Jika nasabah telat membayar cicilan maka nasabah berhak mendapat keringanan tagihan denda (30 hari up) sesuai aturan dan kebijakan perhitungan SOP fintech masing2 dibawah naugan OJK, namun jika keterlambatan hanya dibawah 1 Minggu, baiknya melakukan cicilan dan atau pelunasan tagihannya.
    3. Jika nasabah di awal pengajuan pinjaman dengan sekali bayar itu bisa mengajukan perpanjangan dan atau pelunasan tagihannya.

    (Saya hanya memberi saran, Terima Kasih)
    Semoga berguna ?

 Apa Komentar Anda?

Ada 64 komentar sampai saat ini..

Penagihan Fintech UKU Indonesia

oleh Riska dibaca dalam: <1 menit
64