Surat Pembaca

SOP dan Kelambatan Tokopedia Sangat Menguntungkan untuk Penipu

Pada 19 Oktober 2020 saya membeli barang via Tokopedia. Penjual dengan ID Zero/id Iqbual (Iqbal) yang berdomisili di Surakarta sudah saya chat untuk menanyakan ketersediaan barang dan semua terlihat tidak ada yang aneh. Namun saat paket sampai ke saya pada tanggal 23 Oktober, isinya adalah barang sampah yang sama sekali berbeda dengan foto dan deskripsi yang diberikan Penjual, saya pun membuka proses komplain di sistem Tokopedia.

Komplain di Tokopedia secara otomatis (sistem) hanya menawarkan satu solusi, yaitu retur barang ke Penjual dalam waktu 2 kali hari kerja. Langsung Penjual meminta untuk retur ke alamat di Jayapura, dimana biaya kirimnya mencapai 10 kali lipat dari yang seharusnya.

Padahal sudah jelas dari page toko dan resi paket dia mengirim dari Surakarta (saya juga menaruh bukti-bukti ini ke Komplain dan Tokopedia Care).

Ketika saya menghubungi Tokopedia Care, tidak ada jawaban sampai tanggal 27 Oktober 2020, dimana tenggat waktu bagi saya untuk meretur barang akan berakhir di hari yang sama.

Jawaban dari pihak Tokopedia pun ternyata tidak membantu, karena mereka membenarkan posisi alamat Penjual

Bahkan ketika saya melampirkan bukti tambahan berupa ulasan dari pembeli lain per tanggal 27 Oktober 2020 yang terkena tipu oleh Penjual juga. Yang mungkin bernasib sama dengan saya, tapi proses Komplain sudah otomatis selesai dahulu karena respon dari pihak Tokopedia yang lambat.

Pihak Tokopedia hanya membalas dengan jawaban yang intinya sama saja, tapi kata-kata yang berbeda

Harga barang memang tidak besar, tetapi ini sudah terjadi terhadap saya 2 kali di dalam 1 bulan terakhir. Dan pihak Tokopedia di Tokopedia Care atau Komplain selalu memberikan jawaban berulang-ulang namun secara isi sama, hanya kata-katanya saja yang berbeda. Saya memberikan bukti screenshot baru pun seperti tidak dibaca dan dipahami.

Karena hal seperti itulah sistem Tokopedia sangat mudah dimanipulasi dan SOP customer center sangat mendukung penipu bisa lolos begitu saja.

Akhirnya pembeli harus memilih, rugi uang untuk retur dengan biaya yang sangat mahal karena kirim ke Jayapura, atau rugi uang karena dana akan diteruskan ke pihak Penjual oleh Tokopedia.

Gerard Randi
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Mirip sekali modusnya dengan surat yang tayang beberapa hari yang lalu. Marketplace-nya juga sama. Tujuan juga sama, ke ujung timur Indonesia.
    Seller-nya konon beda lokasi, tapi tidak tertutup kemungkinan 1 kelompok sindikat tuti yang sama ataupun lulusan perguruan tuti yang sama.

    Surat yang kemarin belum/tidak ada tanggapan resmi dari marketplace ybs (seperti yang memang sudah umum dilakukan marketplace tersebut terhadap surat2 yang tayang di sini). Entah apakah ada respon secara langsung kepada penulis surat. Yang jelas tidak/belum ada kabar bagaimana akhir ceritanya.

    Kalau kondisi marketplace-nya seperti ini, yang paling dirugikan adalah seller2 jujur tapi pemula alias yang baru mulai berjualan.
    Karena, kalau marketplace tidak segera mengambil tindakan2 preventif sekaligus MEMPERCEPAT WAKTU RESPONNYA TERHADAP KASUS2 YANG TERGOLONG TIME-SENSITIVE (kasus2 yang berkaitan dengan tenggat waktu yang dimiliki oleh konsumen, di mana tenggat tersebut juga sudah ditentukan sendiri secara sepihak oleh marketplace), maka akibatnya konsumen khususnya buyer "terpaksa" harus mengambil "tindakan preventif sendiri" dengan cara menghindari seller2 yang masih minim reputasi, review, maupun transaksi. Padahal semua seller yang kondisinya sekarang hebat2, awalnya juga minim reputasi maupun transaksi kan.

    Btw, salut kepada penulis yang "berani" bertransaksi di seller yang minim reputasi, review, maupun transaksi.
    Saya 1 atau 2 x juga berlaku seperti itu, khususnya misalnya untuk beli case HP yang kw ataupun tidak bermerk alias murah(an), demi membantu seller2 tersebut. & memang syukurlah semuanya amanah.
    Tapi kalau untuk barang2 yang "serius" alias mahal(an) terus terang saya tidak berani di kondisi zaman now ini. Memang kasihan seller2 jujur yang pemula itu. Tapi yah mau bagaimana lagi.

    • Bukannya "berani" bertransaksi dengan seller yang minim reputasi, review, atau transaksi, memang kalau di dunia hobby saya, banyak yang jual barangnya bukan seller besar, melainkan sesama user yang kebetulan saja jualan barangnya, saya pun juga suka begitu. Namun, dulu transaksi di Tokopedia aman walaupun dengan seller seperti ini, karena barang tidak sesuai, tinggal upload bukti via foto dan video, uang langsung kembali. Apabila ada masalah, ada tombol "Bantuan" yang akan mematikan tenggat waktu Komplain agar tidak selesai otomatis sampai CS-nya datang.

      Sekarang semua feature itu sudah tidak ada, saat membuat Komplain, pilihan langsung otomatis retur. Buka Komplain pun belum pasti ada CS yang datang sebelum Komplain selesai otomatis.

      • Saran saya jika tuk kasus diatas. Pakai cara kirim paket lewat JNT dengan biaya bayar di tujuan. Jd kita sebagai pembeli ga rugi uang apa2 lagi.

  • Pukul 18.30 tgl 28/10 saya coba buka toko ID Zero/id Iqbual (Iqbal), tidak ada produk yang dijual. Dan, followernya cuma 5 orang. Tidak ada yang bisa dijadikan referensi.

    Kasus di atas seharusnya tidak perlu terjadi jika pembeli lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online, terutama dalam memilih seller, meskipun harga barang relatif murah tapi tetap hindari bertransaksi dengan seller abal-abal/seller tidak jelas.

    Permintaan dari seller abal-abal diatas untuk return barang ke Papua kuat dugaan adalah modus untuk mengulur waktu karena pengiriman ke Papua membutuhkan waktu yang relatif lama, disamping ongkir yang mahal, alhasil proses komplain akan gagal uang diteruskan ke seller.

    Lain kali, dalam bertransaksi online dipastikan dulu dengan seller via chat Tokopedia, jika barang yang dikirim tidak sesuai deskripsi maka pembeli berhak batalkan transaksi dan ongkir return barang harus ditanggung oleh si seller, mau ke Papua gak masalah, jika seller ga setuju jangan dilanjutkan.

    Ketika terjadi komplain, lampirkan kesepakatan chat dengan seller, sehingga seller ga bisa ngeles. Kepada CS @Tokopedia harusnya cepat merespon komplain pembeli, dan blokir seller-seller abal-abal yang terbukti menipu pelanggan.

  • Kalau saya sudah mengalami 2 kali.pertama waktu beli hp murah.niatnya buat kasih orang.penjual di cirebon.barang yg dikirim hp rusak.waktu komplain ,hp mesti diretur atas biaya sendiri.karena saya merasa keberatan maka saya malas kembalikan alias retur,saya kasih review buruk ke penjualnya agar tdk ada korban lagi.ke 2 baru aja terjadi.beli mop buat ngepel lantai.dikasih barang bocor.suruh retur.ya saya keberatan ongkirnya karena harus sy yg bayar.akhirnya selesai otomatis.saya berikan review buruk beserta photo kondisi barang.dan sekarang saya lebih baik belanja offline aja.

  • bukannya jika kita pilih asuransi jika retur , ongkos retur bisa di claim kan , kalau pengiriman ke papua saran saya sih mending pakek shopee . ada standart ekspress yg biaya lebih murah di banding dengan ekpedisi lain