DC Tunaiku Amarbank Tidak Punya Hati!

Saya punya pinjaman di Amarbank dengan nomor 48121349, dimana sebelum pandemi pembayaran saya lancar tidak pernah telat. Namun setelah pademi, gaji saya dipotong 40% dan tanggal gajian berubah yaitu tanggal 27 (saya jatuh tempo tanggal 9). Saya selalu bayar dengan dendanya Rp150rb jika saya telat. Akan tetapi tagihan 9 Oktober ini saya belum bayar dan saya bilang ke DC akan bayar seperti biasa tanggal 27.

Namanya musibah kita tidak tahu, dimana tanggal 25 saya harus operasi SC dan memerlukan biaya banyak (karena asuransi tidak cover semua). Saya butuh dana untuk membawa pulang anak saya dari RS, tapi pihak DC yang tidak punya hati tsb, memaksa saya membayarkan saat itu juga.

Ini gila ya? Bank lain saja ada pengertian dan toleransinya. Saya bilang bulan depan saya bayar 2 bulan, tetapi saya dimaki-maki, dengan kondisi stress karena belum bisa bawa pulang anak saya. Seperti inikah Amarbank? Seperti inikah Tunaiku? Bagaimana kalau saya telat 10 bulan ya? Ini 1 bulan aja sudah luar biasa tidak punya hatinya.

Intan Nurcahyani
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Tunaiku atas Surat Ibu Intan Nurcahyani

Pertama-tama, kami menyampaikan terima kasih atas informasi yang Ibu Intan Nurcahyani sampaikan. Menanggapi surat pembaca yang disampaikan oleh Ibu Intan...
Baca Selengkapnya

25 komentar untuk “DC Tunaiku Amarbank Tidak Punya Hati!

    • 30 Oktober 2020 - (11:37 WIB)
      Permalink

      @M.Abu Hasan

      Ada point penting yang bisa kita pelajari dari nasabah ini.

      Nasabah ini telat bayar dikarenakan, uang yang seharusnya untuk membayar hutang, di alihkan untuk membayar biaya rumah sakit.

      1. Tidak ada seorangpun tahu kapan musibah akan datang (versi pembelaan diri)

      “ Namanya musibah kita tidak tahu, dimana tanggal 25 saya harus operasi SC dan memerlukan biaya banyak (karena asuransi tidak cover semua) “

      Kalimat nasabah itu memang benar, itu adalah pernyataan yang sangat bermakna.

      Tapi dalam kasus ini, kalimat itu digunakan untuk membela diri, memang sudah bisa diterima logika, mendahulukan yang urgent daripada yang kurang begitu urgent dari itu.

      Kesehatan itu penting, kasus ini memang patut kita maklumi, dan semoga ibu @intan dapat diberikan kesabaran atas ujian yang saat ini dihadapinya.

      2. Tidak ada seorangpun tahu kapan musibah akan datang (versi yang lebih bermakna).

      Ingat lima perkara sebelum lima perkara, satu diantaranya, mengingat saat kaya sebelum datang miskin.

      Orang yang sangat kaya, hartawan sekalipun, pasti pernah di kondisikan pada keadaan miskin, misalnya saja, saat itu dia berada di tengah hutan, jauh dari fasilitas mewahnya, di tengah hutan uangnya tidak berguna, maka yang bisa dia manfaatkan apa yang ditemukan di tengah hutan itu saja.

      Namun disini walau miskin seperti itu, dia tetap bisa kembali dengan selamat, bahkan memiliki banyak pengalaman eksplorasi kekayaan alam hutan, yang sungguh luar biasa baginya.

      Perlu di garis bawahi, orang kaya itu sebelum pergi kehutan, dia sudah menebak akan miskin disana, maka dia mempelajari segala sesuatu yang bisa di upayakan dari kemiskinan itu.

      3. Miskin bukanlah Musibah

      Siapapun bisa Miskin, jangan takut miskin, dan miskin bukanlah musibah. Tidak perlu kalian koar koar tentang kemiskinan hanya untuk dikasihani. Seperti orang kaya yang koar koar tentang kekayaannya untuk di sanjung sanjung, tapi malah dia diberi julukan Orang Kaya Baru (OKB).

      Apakah kalian termasuk Orang Miskin Baru.? Tidak, jangan sampai anda mendapat julukan seperti itu, karena semua orang tidak ingin berlama lama miskin, yang diinginkan kaya selamanya, bisa membantu yang miskin.

      4. Yang kaya harus siap miskin, yang cantik harus siap jelek, dan yang hidup harus siap mati.

      Hidup harus ada strategi, kita hidup di jaman yang dulunya juga hidup orang orang sukses. Jadikanlah mereka contoh, jadikanlah mereka panutan. Dan berpedomanlah pada yang baik baik dan sudah terbukti.

      8
      5
      • 30 Oktober 2020 - (15:52 WIB)
        Permalink

        Tutup amar bank …mohon OJK dan satgas …bertindak tegas …juga pada pinjol legal yg bunga nya besar … terutama pada illegal

        22
        • 30 Oktober 2020 - (22:26 WIB)
          Permalink

          Kalo lihat cerita” orang tentang DC amar bank kayaknya mereka itu preman yg sengaja di pelihara untuk menagih nasabah yg telat aku harap sih OJK lebih meninjau lagi ijin amar bank

          12
    • 30 Oktober 2020 - (17:24 WIB)
      Permalink

      Klo w mah dimaki maki sama debt colector w bacok sekalian kasih makan kaga maki maki orang….sama sama bernyawa jgn takut bacok aja…debt colector kaya gitu berani lewat tlpon giliran video call ngeper alias cemen…asal tau aja debt colector lewat tlpon /wa masih bocah cuma foto doang tampilan serem ambil foto orang…suruh kerumah w sejalian w bacok….

      18
      • 30 Oktober 2020 - (19:14 WIB)
        Permalink

        Ya betul DC foto nya palsu, mereka lulusan SLTA sederajat, sudah di ajarkan kekerasan , etika juga tidak ada , kasih makan orang tuanya hasil dari maki2 nasabah.

        11
  • 30 Oktober 2020 - (19:10 WIB)
    Permalink

    Saya juga nasabah Amarbank/Tunaiku, jatuh tempo 24 OCT 2020 masuk angs ke 8 dr 12 bulan, kebetulan sampai tanggal sekarang juga belum trima gaji dr perusahaan yg terpotong 20% juga, DC cal sy minta di bayar akhir bulan tgl 30 OCT 2020 dgn alasan tutup buku, sy sudah info akan sy bayar + denda tunggu gaji cair, tgl 28 dan 29 OCT d Tel tiada henti ,sy gk angkat ,karena DC uda info akhir bulan OCT harap di bayar, di wa lagi dg tidak sopan ” MANA BUKTI TRANFERNYA ” , menodong nasabah, sy tdk balas .

    • 30 Oktober 2020 - (19:24 WIB)
      Permalink

      Harus nya ada toleransinya,mr M ceramaah mulu klw mau ceramah di mesjid,eh iya skalian dah bayarin tuuh jgn ceramah doank wkwkwkwk

      8
      3
    • 30 Oktober 2020 - (23:56 WIB)
      Permalink

      Padahal situasi selerti ini bank lain memberikan keringanan ya kak tapi tunaiku tidak kak boro boro keringanan bunga aja tetap kena kak gila

    • 21 Juli 2021 - (12:20 WIB)
      Permalink

      Betul sekali saya pun nasabah disitu. Sudah kali ke 2 mengajukan. Yang pinjaman pertama mulus tidak pernah telat lunas. Ditawarkan pinjaman ke 2. Ternyata terdampak pandemi seperti ini. Ini lagi kejadian, kemarin saya ributin. Saya telat bulan kemarin h+3 saya bayar, lalu telat bulan ini saya bilang setelah gaji masuk saya bayar. Karena uang darurat terpakai untuk perawatan saya terkena covid. Ehh dy bilang katanya nasabah nya pada kena covid di wisma atlet pada bayar lancar. Saya jawab, koq tau pada di wisma atlet? Bukan nya preman collector baru dapet no cust kalo mereka telat bayar? Lalu menagig dengan ketus dan pengancaman akan dapat penalty bila 3 kali berturut2 dan tagihan dikirim ke email kantor. Penagihan nya kaya nya mereka bayar ormas, bukan bayar jasa yang terpercaya seperti bank2 besar. Yang saya harapkan coba ormas2, atau pun perusahaan jada collecting yang abal2 juga ditutup segera. Termasuk pinjaman online yang memakai jasaa ormas dan preman sebagai pihak penagih. Termasuk tunaiku tolong copot embel2 BANK nya. Mereka bukan bank, penagihan tidak sesuai SOP bank.

  • 30 Oktober 2020 - (19:51 WIB)
    Permalink

    Bukan bermaksud menggurui, semua pinjaman online, CC, semua jenis cicilan yg ada bunga dan ada denda nya jika telat itu adalah RIBA…
    Hutang harus di bayar tapi tidak denga Riba/Bunganya…
    Mari baca dan renungkan surat Al Baqoroh ayat 275 sd 280…
    Mari kembali kepada Allah, yg maha kaya, maha penolong, mari kita memohon ampunan Allah swt…
    Jauhi RIBA….

    6
    1
  • 30 Oktober 2020 - (20:16 WIB)
    Permalink

    Mana mungkin DC pnya pengertian,Ama perusahaan yg menyewanya,tahunya duit kembali aja,hati2 sama App ini,pengelaman temanku,diteror tiap hr tiap jam,nelp kekantor terus,jadi ingat waspadalah waspadalah ??

  • 30 Oktober 2020 - (21:10 WIB)
    Permalink

    Saya jg di teror dan di tlp dan dimaki maki untung sy rekam ucapan dc nya jd bs bt bukti lapor ke polisi mrk mengancam sy lwt wa jg saya simpan bt bukti nanti.

  • 30 Oktober 2020 - (21:39 WIB)
    Permalink

    Di luar masalah riba atau bukan, namanya hutang tetap harus dibayarkan. Mau hutang bank, pinjol, teman, tetangga bahkan saudara (saudara/tetangga/teman pun bisa meminta tambahan ketika mengembalikan uang pinjaman). Namun jika ditelaah, pihak DC Tunaiku memang sudah diluar kontrol dalam penagihan. Disarankan menghubungi pihak Tunaiku untuk meminta keringanan/restrukturisasi. Semoga permohonan keringanan bisa berjalan dengan lancar.

    NB: komen tidak perlu panjang x lebar x tinggi karena akan luas hasilnya.

    • 30 Oktober 2020 - (23:54 WIB)
      Permalink

      Betul kak saya setuju hutang seperak lun harus tetap di bayarkan, akan tetapi disini pihak dc tunaiku benar benar tidak beretika bahasanya

  • 30 Oktober 2020 - (23:20 WIB)
    Permalink

    mbak intan, sy jg nasabah bank tp bkn bank amar

    memang resiko klu kita berhutang tanpa jaminan. KTA atw Kartu kredit, beda lg resiko klu utang pke jaminan ada hak sita , mk dg itu yg salah kita krn sblm approval kan pas proses apply pasti ada syarat dan ketentuan ini yg kdg setiap org dlm akn melakukan agritmen tdk dipikirkan , akn klausula resiko dll.

    soal DC kasar dimn mana sm , macet 1 hr sm macet 180 hr / 6 bln . dlm resiko.

    jd saran sy berhati²lah dlm pinjaman KTA/ personal loan / Kartu kredit. krn pinjam tanpa ada jaminan tdk ada hak sita barang , resikonya DC yg nguber spy adanya pmbyran plus trjadi bunga ,

    ingat pke pinjam pokok tdk bs di nego , yg bs dinego, pibalti, bunga, denda .

    selesaikn dg cermat ada uang sgr dulu bru nego sepakat saat itu jg trnfers kan. spy sistem bs di setop .

    • 30 Oktober 2020 - (23:53 WIB)
      Permalink

      Saya ada kartu kredit dan kta di bank lain dan dc mereka tidak seperti amarbank. Masih ada bahasa halus dan etika nya

  • 31 Oktober 2020 - (01:10 WIB)
    Permalink

    Gk terbayar krn trll bnyk cicilan kk cc kta … akhirnya pusing di uber2 dc tiap hr .. jauhi hutang jauhi riba .. semoga cpt beres

  • 31 Oktober 2020 - (06:19 WIB)
    Permalink

    Saya Juga ada Pinjaman Amar bank, emang sistem penagihannya bisa di bilang gila, sebelum jatuh tempo di telponin sama robot, pedahal udah bayar masih aja itu robot ngomong belum bayar, nah yg kedua pas sesudah jatuh tempo di telpon sm DC, email sama wa, Tibang telat sehari ngomongnya ampun, pedahal saya udah bilang bayar sama denda²nya, kalo udah lunas amar bank saya mau tutup dan tidak pakai lagi, baik itu amar bank dan pinjol lainnya.

 Apa Komentar Anda mengenai Tunaiku Amar Bank?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

DC Tunaiku Amarbank Tidak Punya Hati!

oleh Intan Nurcahyani dibaca dalam: 1 menit
25