Surat Pembaca

Saldo Rekening 117 Juta Rupiah Terkuras di BCA

Saya adalah korban tindak kriminal penipuan/skimming untuk rekening di BCA, Pengurangan Saldo sebesar Rp117 Juta a.n. Arief Suryo Widodo (51702033**) dengan kronologi seperti di bawah:

24-10-2020 (08.20): Saya berada di area rest area Cibubur, tepatnya di lantai 2 ATM center. Karena tidak terdapat ATM BCA. Saya akhirnya memasukkan kartu ATM saya ke ATM BRI (ATM Bersama). Dengan maksud untuk melakukan transaksi tunai/ambil tunai.

24-10-2020 (08.24): Saya kesulitan karena mesin ATM tersebut tidak merespon apapun di layar setelah saya memasukkan kartu ATM. Tombol cancel sudah dipencet berkali-kali tapi tidak ada respon apapun.

24-10-2020 (08.28): Ada seorang laki-laki yang datang ke mesin ATM sebelah saya dan bertanya kenapa macet. Saya bilang bahwa kartu ATM saya tertelan dan orang tersebut menekan tombol di sisi layar. Hingga keluar di layar tampilan memasukkan PIN ATM dan saya memasukkan nomor PIN seperti biasa. Namun mesin ATM tersebut masih tidak merespon apapun. Sampai sekitar 2 menit ditunggu.

24-10-2020 (08.32): Karena tidak ada respon dari mesin, akhirnya saya meninggalkan mesin ATM dengan maksud menelpon Halo BCA untuk blokir rekening dengan alasan kartu tertelan.

24-10-2020 (08.40): Saya menelepon halo BCA, dan melakukan prosedur verifikasi seperti biasa. Saya terheran ketika dari Halo BCA bilang bahwa saldo saya tinggal 600.000 rupiah. Padahal semalam saya masih cek bahwa saldo saya Rp117.600.000, dengan memberi perincian transaksi sbb:

  • Rp75 Juta ke Rekeningan BCA Satria Gumilang (3790550705) pada 24-10-2020 (08.34)
  • Rp25 Juta ke Rekening BCA Arman (1392858258) pada 24-10-2020 (08.35)
  • Rp7 Juta ke Rekening OCBC pada 24-10-2020 (08.36)
  • Rp2.5 Juta (4x) ditarik Tunai pada 24-10-2020 (08.36)

Pihak Halo BCA pun menindakkanjuti dengan pemblokiran rekening saya.

24-10.2020 (09.20): Saya kembali ke TKP dengan maksud untuk menghubungi keamanan via CCTV. Namun ternyata di area ATM center tersebut tidak terpasang CCTV. Hanya CCTV di tiap mesin ATM dan bukan CCTV milik pengelola rest area.

24-10-2020 (10.00) : Pihak Halo BCA menelpon saya dan membuatkan laporan kriminal.

26-10-2020 : Saya menanyakan perihal update untuk case saya dan sangat-sangat mngecewakan bhawa pihak BCA seprti melepas tangan dengan masalah ini. Padahal itu artinya semua uang saya habis. Saya sebenrnya yakin dari pihak internal BCA dapat menindaklanjuti dengan me-transfer balik uang saya ketika sejak awal pelaporan saya buat. Mohon dapat membantu saya.

Bukti Surat Kronologis dan Permohonan Pembekuan

Terima kasih.

Arief Suryo Widodo
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Akibat dari penegak hukum yang malas bekerja, maunya tunggu laporan di kantor dan minta uang kopi... padahal kasus sepele... secara mau buka rekening bank saja ribetnya minta ampun...ya tinggal telusuri ke mana uang di transfer... tapi kalau polisinya malas ya gini deh.. penipuan yang berkelanjutan dg modus ATM dan HP...

  • Ya Allah...fenomena apa ini ?kok banyak penjahat daripada manusia yg baik. Turut berduka atas musibah yg bpk alami. Buat para penipu2 diluaran sana segera bertobat,karma itu ada dan sdh banyak yg menghujat kalian para penipu !!

  • Melihat pelaku skimming ATM diatas sangat cepat menguras rekening korban, coba dilihat histori transfer, dimana pelaku menguras rekening korban, lewat ATM mana?

    Soalnya, berdasarkan keterangan dari pelaku skimming yang tertangkap yang ditulis di media, setelah pelaku mendapatkan nomor kartu ATM dan PIN korban lewat skimming, pelaku akan menggandakan kartu ATM untuk mengakses rekening korban.

    Kuat dugaan, pelaku yang ada disekitar ATM BRI yang meminta korban untuk memasukkan PIN adalah komplotan penjahat, setelah dia mendapatkan nomor ATM dan PIN, dia segera mengirimkan ke kelompoknya untuk menggandakan ATM dan menguras rekening korban. Cara pelaku dalam melakukan kejahatan bisa dilihat dari histori transaksi. Tidak ada kejahatan yang sempurna, apalagi di era digital, semua terekam di sistem.

    • Ngapain repotrepot gandakan kartu bos? Dari kronologisnya, langsung disikat ditempat ini sama pelaku. Emangnya nomer kartu aja cukup buat nggandakan kartu? Gandakan fisik sih iya cepet, data lainnya kan tersimpan di magnetic kartu atm.