Kebijakan Home Credit Indonesia Tidak Fleksible (Bagian Kedua)

Saya adalah nasabah Home Credit Indonesia-dengan nomor tagihan: 3802580668, Dan sudah mengajukan relaksasi untuk pembayaran yang sudah disetujui menjadi Rp.729.000 hingga 12 bulan. Walau berat saya menyetujuinya, untuk pembayaran jatuh tempo tgl. 30 Oktober hingga 03 November 2020. Diinformasikan akan dikirimkan link perjanjian melalui sms, tetapi hingga hari ini saya tidak menerima.

Tiba-tiba Hari Minggu tgl. 01 November 2020 pukul 14.29 saya dihubungi bahwa saya belum melakukan pembayaran tagihan sebesar Rp1.345.400. Saya kaget dan pertanyaan bagaimana dengan perjanjian yang sudah saya setujui. Diinformasikan bahwa saya tidak setujui, padahal saya setujui (terlampir balasan email persetujuan saya dan konfirmasi dari pihak HCI bahwa email diterima dan akan dikirimkan linknya. Yang hingga saat ini tidak saya terima).

Lalu pada Hari Senin, tgl 02 November 2020 pukul 08.06 pagi saya menghubungi call bantuan Home Credit Indonesia yang diterima atas nama Bapak Aldi (saya tidak yakin nama sebenarnya), saya ingin mengklarifikasi mengenai perjanjian baru saya, tetapi call centre yang harusnya membantu, menjawab dengan arogan dan kasar. Ada apa dengan nomer kontraknya, hingga saya memutuskan pembicaraan karena arogansi Home Credit Indonesia yang sangat membuat saya tidak nyaman untuk melanjutkan pembicaraan.

Harusnya ada SOP yang mengatur proses layanan seperti apa. Sungguh sekali lagi saya dibuat sangat kecewa dengan pelayanan home credit indonesia. Saya masih menunggu, tentang perjanjian yang sudah disetujui hingga hari ini.

Terima kasih

Syarifudin
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Syarifudin

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Syarifudin di MediaKonsumen.com pada 2 November 2020 di kolom Surat...
Baca Selengkapnya

9 komentar untuk “Kebijakan Home Credit Indonesia Tidak Fleksible (Bagian Kedua)

  • 3 November 2020 - (13:53 WIB)
    Permalink

    Home credit laagi..home credit lagi..hadeeuuhhh segitu bobroknyakah management home credit..?? Sdh bnyk nasabah yg mengeluh dan teriak2 disini masih jg blm ada perbaikan..???????????????

    • 3 November 2020 - (19:55 WIB)
      Permalink

      Lain kali pembicaraan direkam aja pak, saya juga begitu di tlpn dan di email beda, entah ojk bertindak atau tidak dengan hci, payah banget pelayanannya bunga selangit pelayanan payah..

  • 3 November 2020 - (14:35 WIB)
    Permalink

    Home credit lagi home credit lagi…konsumen kooperatif dan baik sekalipun masih aja di rugikan dan di buat susah.. apalagi konsumen yang galbay…sungguh pelayanan dan management home credit yang tidak profesional..STOP mengunakan jasa Home Credit. Sebarkan dan infokan ke saudara tetangga teman seluruh indonesia biar hancur dan bangkrut. Kepada @Muhammad waktu dan tempat di persilakan.

      • 3 November 2020 - (20:38 WIB)
        Permalink

        wkwkwkwkkk
        sekali lgi kaya komen gw yg udah udah, di negara muslim terbesar, masih ada aja ummatnya yg kejerat riba sedangkan ulama yg biasa bawa bawa umat malah hidupnya mentereng, makin sibuk mengejar duniawi

    • 3 November 2020 - (20:17 WIB)
      Permalink

      Home Credit..legal rasa ilegal, pengembalian bunga diatas 100% tp OJK tutup mata, mungkinkah ada udang di balik bakwan..entahlah..hanya Tuhan & merekalah yg tau, yg pasti semakin bnyk orng2 yg terjebak & kecewa dngn Home Credit & itu akan menjadi bom waktu buat Home Credit..do’aku semoga saja Home Crediy cepet bangkrut & OJK buka mata & telinga mendengar keluhan2 korban Home Credit termasuk saya..?

  • 4 November 2020 - (09:25 WIB)
    Permalink

    Home Credit lagi, Home Credit lagi,,,
    Sudah banyak yg menjadi korban Home Credit,,,, management amburadul, isinya hanya DC semua,,,
    Bagi yg blm terlanjur jgn Anda terjebak iming2 pinjol ini…

 Apa Komentar Anda mengenai Home Credit Indonesia?

Ada 9 komentar sampai saat ini..

Kebijakan Home Credit Indonesia Tidak Fleksible (Bagian Kedua)

oleh Syarifudin Syarifudin dibaca dalam: 1 menit
9