Surat Pembaca

Akun Akulaku Saya Dibajak oleh Orang Lain

Pada tanggal 28 Oktober 2020 kemarin, saya mengalami kejadian langka dan sangat signifikan, dimana ketika saya sakit, tiba-tiba dari aplikasi akun Akulaku, saya mendapatkan notifikasi adanya transaksi sebanyak 2 kali. Transaksi pertama senilai total Rp6 jutaan dan transaksi ke-2 senilai Rp1,5 jutaan.

Dengan adanya 2 transaksi ilegal tersebut tentunya saya panik dan langsung menghubungi pihak CS Akulaku, dengan harapan agar masalah saya bisa diselesaikan dalam hari yang sama. Dari pihak CS menyampaikan bahwa transaksi itu terjadi dari platform e-commerce Shopee, sehingga saya disarankan untuk menghubungi pihak Shopee untuk proses cancel transaksi tersebut dan kemudian saya diberikan kode pesanan yang dilakukan oleh si pelaku. Setelah itu saya menghubungi ke pihak Shopee dengan harapan yang sama, transaksi yang dilakukan bisa segera di-cancel dan limit bisa kembali ke akun Akulaku saya.

Saya diberikan waktu 3×24 jam dan saya sudah menyampaikan bahwa mohon secepatnya, khawatirnya nanti keburu transaksinya sudah selesai dan dana tidak bisa dikembalikan. Setelah menunggu 1 hari saya mendapatkan email resmi dari pihak Shopee yang mengatakan bahwa transaksi sudah selesai, dan dana tidak bisa dikembalikan ke limit saya dengan alasan transaksi selesai di hari yang sama.

Pertanyaan saya apakah tidak ada kejanggalan? Transaksi kita secara normal di Bukalapak (dan lain sebagainya) jika kita beli barang tidak mungkin selesai dalam 1 hari, pasti ada suatu indikasi lain. Namun pihak Shopee tetap mengatakan hal yang sama bahwa dana tidak bisa kembali, dan saya merasa kecewa sekali dengan apa yang disampaikan oleh Shopee; sedangkan saya sudah melakukan hal secepat mungkin dalam pelaporan agar bisa segera ditindaklanjuti.

Kemudian saya disarankan untuk komunikasi dengan pihak Akulaku terkait dengan tagihan yang masuk ke akun saya. Dari pihak Akulaku juga mengatakan yang sama dan memberikan informasi, bahwa ada kode OTP yang dikirim ke nomor saya di tanggal yang sama. Padahal secara terang-terangan di nomor saya tidak ada kode OTP yang masuk di tanggal tersebut. Transaksi saya terakhir dan kode OTP yang dikirim Akulaku terakhir yang saya terima adalah tanggal 26 Oktober 2020. Namun pengaduan saya seperti tidak dianggap dan tagihan tetap masuk ke akun saya.

Tolong dari pihak Akulaku, saya ini korban dari penyalahgunaan akun yang digunakan transaksi oleh orang lain (yang entah siapa saya tidak tahu orangnya). Tagihan tersebut tentunya sangat berat jika dibebankan ke saya padahal saya di sini korban. Saya tidak setuju dengan tagihan tersebut dibebankan ke saya, karena bukan saya yang melakukan transaksi. Saya sempat membaca di Media Konsumen adanya hal yang serupa dan mohon bantuannya, dan kebijakannya agar bisa dihapus tagihan tersebut. Karena jujur saya merasa KECEWA SEKALI dengan sikap Akulaku yang seperti itu.

Jika memang Akulaku tidak bisa memberikan solusi terbaik bagi saya, saya anggap bahwa kinerja Akulaku 0%. Karena saya disini sebagai korban justru bukanya mendapatkan pelayanan dan perlindungan, malah saya dibebankan tagihan yang bukan dari saya yang buat.

Bagaimana jika akun Akulaku kalian tiba-tiba seperti itu dan kalian sudah melakukan hal serupa, dengan harapan limit bisa kembali tapi hasilnya tetap 0? Apakah kecewa? Pastinya kecewa.

Moh. Anugrah Hidayatullah
0812175325**
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Akulaku atas Surat Pembaca Bapak Anugrah

Kepada Yth Redaksi Mediakonsumen.com di Tempat Dengan hormat, Terkait dengan surat pembaca konsumen dari Bapak Anugrah pada tanggal 12 November...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Assalamu'alaikum mas,saya juga pernah mengalami hal serupa
    Pihak akulaku dan shoopee sama saya suka lempar tangan

    Saran saya tenang saja,kita sebagai korban disini
    Nanti kalau ada tagihan dari akulaku biasa nya telpon/wa
    Bilang saya yang sebenarnya,bahwa mas nya ketipu
    Terus nanti kalo ada DC yang telpon atau wa juga ,tangtangin saja sekalian suruh kerumah

    Pasti selama 3 bulan kedepan bakalan diteror sama DC nya,tapi tenang aja

    Saya sudah hampir 3 bulan DC gak berani datang kerumah,walau pun nanti kerumah gak bakalan saya bayar

      • saya jg mengalami kejadian yg sma pak . akun akulaku saya diretas . brusan DC akulaku dtg kermh . nagih saya , sedangkan saya ajh gg merasa ngambil hp . jd saya ketiban pulung . saya sdh bicara ke atasannya . kalo tagihan diberatkan ke saya . saya minta kompensasiny . karena saya tidak merasa membeli hp tersebut . alamatnya pun bukan alamat saya . dri awal saya sudah chat penjual dan saya tlp ke pihak akulaku . tp tidak ditindak lanjuti . saya sangat kecewa sekali ..

    • Saya sampai saat ini di teror namun saya sudah laportkan ke YLKI dan OJK juga ke Polisi atas kasus ini. Harapan saya agar bisa segera ada tindakan tegas. Sangat meresahkan

    • bapak DEDI saya butuh nomor kontak anda.. saya terkena tipu akun akulaku saya di retas dan limit saldo habis tanpa saya melakukan transaksi sama saya sendiri.. apa yang harus saya perbuat pa.. saya engga sanggup bahkan keberatan sekali untuk melunasi bukan tagihan yang saya sendiri tidak melakukannya

  • Ya salahmu juga kali...jelas sudah pernah membaca kejadian serupa sebelumnya kok masih bertahan pakai akulaku... kan yg namanya jaga2 itu sebelum kejadian...

    • mana saya tahu gan kalau jadinya seperti ini karna kasusnya akun saya di bajak orang yang saya sendiri tidak pernah memberikan kode OTP ataupun password saya ke orang lain. Kejadian serupa ternyata setelah saya baca dari artikel di MK banyak hal yang sama dengan yang saya alami.

    • Bukan hanya akulaku kang... Kejadian seperti ini bisa terjadi dimana saja dan bisa menimpa siapa aja.

  • Saran saya mas bikin laporan dulu ke polisi tunjukin surat dari polisi nya kalau ada dc nagih kaya temen saya tinggal ciriin dc nya biar gak berani balik lg siapin aja bukti lengkap nya akulaku ataupun kredivo banyak kasus kaya gini setidak nya tanpa otp pun bisa dibobol makin canggih emang sekarang

  • @Tidak peduli siapa anda

    Cepat atau lambat kalian pemegang akun,

    1. Akun Fintech (apapun Fintechnya)

    2. Akun shopee yang Paylater nya anda aktifin.

    3. OVO yang Paylaternya aktif.

    Pasti akan mengalami hal serupa seperti pada kasus ini. Sudah ratusan orang yang mengalami Peretasan seperti itu. Semua berakhir dengan penyesalan, karena apapun alasannya tagihan itu wajib di bayar pengguna.

    Sebelum terlambat,

    1. Hapus akun/unReg akun Fintech anda.

    2. Unreg Fitur Paylater di shopee/Marketplace anda.

    3. Unreg Fitur Paylater di OVO/E-Wallet anda.

    Ketahuilah sebenarnya, pengguna yang diretas sudah sangat berhati hati, sudah sangat waspada, namun tetap saja peretasan terjadi.

    Kenapa itu bisa terjadi, karena asalnya Fintech dan Paylater itu adalah sistem transaksi Haram. Cepat atau lambat yang haram akan membawa penyakit.

    Selain itu, para penjahat semakin ramai mendalami modus peretasan, karena modus ini benar benar bisa berjalan mulus, bisa menghasilkan pundi pundi uang secara cepat. Tanpa topeng tanpa keluar rumah, hanya duduk diam sambil ongkang ongkang kaki, mereka siap mencari mangsa. Merekalah pemicu penyakit itu.

    Penyakit akan cepat muncul dikala pemicunya semakin banyak.

    Apakah kalian akan tetap menanti penyakit itu muncul.? Jangan menantang.! Jangan hanya cengar cengir saja, sudah banyak kejadian mau nunggu apalagi. Buruan hapus.

  • Di data personal akun akulaku itu kan ada data alamat pemilik akun dan nomor hp pemilik akun jd siapa aja yang belanja menggunakan akun tersebut tapi nama dan alamat nya tidak sesuai dengan pemilik akun sudah pasti bukan pemilik akun yang melakukan transaksi tersebut dan pemilik akun tidak bisa di bebankan pembayaran kredit dari transaksi tersebut.