Surat Pembaca

Tidak Terima Cashback Tokopedia, Malah Dituduh Memiliki Akun Ganda

Saya adalah pengguna aktif Tokopedia. Pada tanggal 10 November 2020 saya melihat ada kupon cashback Tokopedia 5% untuk semua pembelian dengan menggunakan OVO Cash di Power Merchant dan Official Shop. Tertarik dengan kupon itu maka saya membeli emas senilai Rp4.746.000 dengan nomor invoice: INV/20201110/XX/XI/671785214.

Setelah barang dikirim dan diterima, ternyata cashback tidak saya terima. Saya komplain ke CS, dijawab oleh ROBOT TANYA: Tanya cek, transaksi Anda tidak memenuhi Syarat dan Ketentuan Tokopedia untuk mendapatkan benefit promo cashback, sesuai syarat dan ketentuan poin M nomor 2 yaitu:

“Pengguna hanya boleh menggunakan 1 (satu) akun Tokopedia untuk mengikuti setiap promo Tokopedia. Jika ditemukan pembuatan lebih dari 1 (satu) akun oleh 1 (satu) Pengguna yang mempunyai informasi akun yang sama dan/atau identitas pembayaran yang sama, maka Pengguna tidak berhak mendapatkan manfaat dari promo Tokopedia.”

Padahal saya tidak mempunyai akun lain, lalu saya tanya akun mana? Dijawabnya oleh CS yang bernama Bena:

Setelah Bena lakukan pengecekan bahwa cashback atas transaksi dengan nomor invoice INV/20201110/XX/XI/671785214 tidak bisa diteruskan kepada Ibu dikarenakan sistem kami mendeteksi pelanggaran syarat dan ketentuan promo dimana penggunaan promo melebihi limit penggunaan promo per orang dan/atau kesamaan identitas Bapak dengan pembeli lain dengan pemilik akun :
Atas nama : A***
Email : gagaksmag***b@gmail.com
Nomor Handphone : 085******603

Ternyata itu akun Tokopedia adik saya. Saya tanyakan ke adik saya apa ada pembelian tanggal 10 November pake kode promo? Lalu di-capture-nya history transaksi tanggal 10 November 2020, dia hanya beli pulsa Rp200 ribu.

Lalu CS Bena meminta verifikasi scan KTP saya dan adik saya. Setelah diberikan, dipermasalahkan lagi nama adik saya beda di KTP sama di Tokopedia. Di Tokopedia adalah nama panggilannya, sementara di KTP memang tidak ada unsur nama panggilannya tsb. Setelah saya jelaskan dibalas lagi:

Mengenai kendala Ibu yang tidak mendapat cashback, Bena infokan untuk saat ini kendala Ibu sudah Bena bantu teruskan ke Tim Investigasi Tokopedia Care. Mohon kesediaan waktunya untuk menunggu maksimal 2×24 jam ya. Jika ada perkembangan info, akan disampaikan melalui Pesan Bantuan ini. ini email tanggal 14 November

Sampai saat ini tanggal 18 november, sudah 4×24 jam tidak ada kabar, saya tanya terus ke CS tidak ada balasan.

Apakah begini cara Tokopedia untuk hidup? Mengiming-imingi konsumen dengan kupon cashback untuk membeli di power merchant/official shop agar Tokopedia mendapatkan fee dari penjualan tersebut, tetapi ingkar dalam memberikan janji dengan menuduh sembarangan?

Saya akan beritahu ke semua orang agar tidak percaya begitu saja dengan iming-iming cashback dari Tokopedia, dan sebaiknya jangan menggunakan Tokopedia.

Siti Adeliani
Tangerang Selatan, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Apakah alamat kirimnya sama atau masih serumah? Atau anda pernah transfer untuk pembelian adik anda menggunakan rekening yang sama ketika anda beli? Jika iya disitu masalahnya. Kalau cashbacknya kecil tdk maslaah, kl cashback hingga ratusan ribu akan jadi masalah.

    • Kalo proses pembayaran masing2, soal alamat pasti sama karena alamat ktp awalnya masih sama2 dirumah orangtua, saya pun ada alamat rumah dy yg baru karena saya suka beliin buat ponakan kirim langsung, cashback 235rb-an.

      • @Siti Adeliani

        Cashback yang anda harapkan itu darimana asalnya.?

        Itu dari OVO. OVO yang menjanjikan Cashback bukan Tokopedia.

        Dari mana Cashback OVO, ya dari duit duit semua pengguna OVO dikumpulin jadi satu, terkumpul sampai bermilyar milyar dalam bank. Bank itu memberi bunga, dan OVO mengembalikan bunga itu pada kalian dalam bentuk Cashback. Itu jelas Riba’. Riba’ yang teramat jelas.

        Jika anda bingung kenapa Cashback tak dapat, ya harusnya pahami OVO anda itu, bukan Tokopedianya.

        OVO itu jadi benalu saja di Tokopedia. Rating Tokped jadi turun gara gara OVO nyelip sana nyelip sini. Disemua tempat diselipin OVO. OVO slonong boy.

    • @Hery Mulyanto

      Semua orang selama ini keliru, ketika di Tokopedia terlihat ada Cashback OVO, maka orang orang mengira bahwa uang Cashback itu asalnya dari Tokopedia. Sehingga ketika tidak dapat Cashback maka Tokopedia yang disalahkan. Itu adalah kekeliruan masal.

      Yang sebenarnya adalah :

      1. Jika dana/point Cashbacknya terisi di OVO, itu artinya OVO yang menawarkan Cashback.

      Uang itu asalnya memang dari OVO. OVO nyelip di Tokopedia jadi benalu. Memanfaatkan Transaksi di Tokped agar manarik pengguna OVO lebih banyak lagi.

      Sehingga jika terjadi permasalahan mengenai Cashback yang tidak masuk di OVO yang wajib kalian pahami adalah s&k OVOnya bukan Tokopedia.

      2. Jika Tokopedia menawarkan Cashback, maka dana akan terisi di ‘SaLdo’ Tokopedia itu sendiri.

      Nah jika Tokopedia menjanjikan Cashback yang akan masuk di ‘SaLdo’. Jika Cashback tidak masuk, Tokopedia pantas disalahkan.

      3. S&K Cashback OVO pada transaksi di Tokopedia di kendalikan oleh sistem OVO, bukan sistem Tokped.

      Jika Tokped yang pegang kendali maka dengan Dermawan Tokped akan membagikan dengan enteng Cashback kepada para pengguna Tokped.

      Rating Tokped cepat naik, Tokped di kenal Dermawan Cashback. Ya Tokped tidak rugi karena itu Dana OVO Uang OVO.

      Jika Tokped Dermawan seperti itu, OVO yang rugi banyak.

      Makanya OVO yang pegang kendali.

      4. Contoh sederhana :

      Pemerintah memberikan bantuan sosial. Uang itu di bagikan oleh kurir yang bernama Andi.

      Kurir membagi bagikan pada orang yang anda lihat.

      Apakah ketika anda tidak dapat, anda akan bertanya pada kurir yang bernama andi itu.?

      Pak andi, kenapa saya tidak dapat bantuan.?

      Apa kata kurir andi.? Saya cuma memberikan bantuan pada orang yang sudah tercatat pada kertas kopelan yang saya bawa ini.

      Ya kopelan itu di tulis oleh pemerintah sumber uang itu.

      Kurir Andi dikendalikan oleh pemerintah.

      Tokopedia pun seperti itu. Tokped memegang S&K dari OVO karena Cashback itu Uangnya dari OVO.

      Jika tidak dikendalikan oleh pemerintah, kurir andi akan memberikan bantuan pada keluarganya sendiri. Keluarganya senang, andi pun disayang.

      Jika tidak dikendalikan OVO, Tokped akan memberikan Cashback hanya pada akun pengguna tertentu, yang dalam lingkup sesama pegawai Tokped itu sendiri. Pegawai Tokped makmur sendiri karena makan semua Cashback OVO.

      Lalu,

      Apa keuntungan kurir Andi.? dan apa keuntungan Tokped.?

      Orang miskin penerima bantuan selalu menantikan kedatangan andi dan andi dikenal sebagai orang yang amanah.

      Para pengguna OVO tertarik belanja di Tokped. Dan pengguna di Tokped semakin banyak.

  • Kalau dilihat syarat & ketentuan cashbacknya :
    Setiap promo Tokopedia tidak berlaku untuk produk Logam Mulia Batangan, Voucher Belanja, Voucher Internet, Voucher Pulsa, Paket Data, dan Minuman Beralkohol.

  • Iya biasanya tidak bisa, tapi diketerangan voucer tdk ada itu, dan bisa diklik untuk pembelian emas, makanya saya beli, kalo tidak bisa utk apa saya beli di toko powermerchant yg hrgnya lebih mahal dr non merchant. Hanya untuk mendapatkan fee 1% dari penjualan, cara yg tidak etis.

  • Masih mending anda tidak dapat cashback buk. Kalau anda belanja di Sh*pee dan kejadian hal seperti ini, akun anda langsung dibekukan tanpa kompromi.

    Jika anda tidak dapat cashback ya berarti segitu rezeki anda. Cashback itu anggap saja bonus, jika tidak dapat toh anda juga tidak "dirugikan".

    Saya juga sering mengalami poin, cashback hangus beratus-ratus ribu, tapi woles saja buk. Segitu rezeki saya.

    • Saya rasa ini bukan mempersoalkan tentang rejeki. Tapi tentang reputasi Tokopedia sebagai marketplace yang lebih suka mengandalkan sistem yang kaku daripada mengandalkan kapasitas sumber daya manusianya sendiri untuk menilai sebuah transaksi tersebut valid atau fraud.

      Dalam platform Media Konsumen sendiri sudah banyak laporan dari pengguna Tokopedia yang mengeluhkan betapa sistem yang diterapkan Tokopedia terkesan semena-mena padahal transaksi yang dilakukan tidak memiliki unsur/indikasi fraud atau manipulasi.

      Kita misalkan saja, A adalah pengguna yang jujur dan tidak pernah terbersit dalam benaknya untuk melakukan transaksi fraud atau manipulasi. Kemudian A mendapatkan penawaran cashback dengan diharuskan bertransaksi, besar kemungkinan A akan memanfaatkan penawaran ini. Setelah A bertransaksi dengan harapan akan mendapatkan cashback dari transaksinya, ternyata sistem membatalkan cashback dengan alasan di luar dugaannya. Sistem Tokopedia dapat menuduh A melakukan manipulasi transaksi, membuat akun ganda, atau memanfaatkan penawaran melebihi kuota wajar. Tuduhan-tuduhan ini ternyata disebabkan hanya karena A memiliki adik/kakak yang sama-sama pengguna Tokopedia dengan alamat yang sama, penggunaan koneksi internet yang sama, lokasi GPS yang sama, pernah melakukan transaksi yang dikirimkan kepada adik/kakaknya semisal pulsa, dll.
      Adik/kakak dari A sendiri juga tidak melakukan manipulasi transaksi, dan hanya bertransaksi wajar menggunakan kode promo jenis lain yang ditawarkan Tokopedia.
      Namun tetap saja sistem mendeteksi bahwa A melakukan kecurangan dengan pembuatan akun yang memiliki kesamaan dengan adik/kakaknya.

      Lalu kira-kira apa yang dirasakan oleh A?
      Pastilah frustrasi, merasa dituduh, merasa tertipu, dan merasa tidak diperlakukan adil karena mendapat tuduhan yang tidak dia lakukan. Jika saja A tahu bahwa pada akhirnya transaksi dia akan dipermasalahkan hanya karena ada kesamaan data dengan anggota keluarga, apakah mungkin A akan melakukan transaksi di Tokopedia di awal? Tentu tidak.

      Jadi, bagaimana mungkin sistem “yang semena-mena” seperti ini bisa dibiarkan saja? Semua keputusan dilakukan oleh sistem tanpa melibatkan manusia di dalamnya.
      Jika begitu, apakah 1 orang pengguna Tokopedia tidak diperbolehkan memiliki anggota keluarga atau rekan yang sesama pengguna Tokopedia? Apakah jika seandainya saya adalah kakak ipar dari A dan kebetulan bertempat tinggal di satu lokasi yang sama dengan A tidak boleh membuat akun saya sendiri dan tidak boleh memanfaatkan program cashback dengan transaksi milik saya sendiri? Apakah saya sebagai kakak ipar A tidak boleh sekedar membelikan pulsa untuk A sebagai hadiah untuk adik ipar saya sendiri?
      Logikanya ada di mana?
      Jika memang hubungan kekerabatan dipermasalahkan oleh Tokopedia, sebaiknya dari awal diberitahukan saja bahwa satu rumah atau satu keluarga atau satu KK atau satu kerabat hanya boleh memiliki 1 akun Tokopedia saja.

      Jadi saya rasa ini bukan tentang rejeki dan bukan tentang nominal cashback, tapi tentang kapasitas dan keprofesionalan Tokopedia dalam menilai apakah sebuah transaksi tersebut wajar atau tidak dengan menyertakan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan jika memang sudah memberikan tuduhan.

      Saya harap semoga ada perbaikan sistem pada Tokopedia agar hal seperti ini tidak berulang-ulang kali terjadi, yang mana sangat merugikan pengguna Tokopedia yang jujur baik dari segi materi, waktu, tenaga dan psikis karena jelas seseorang yang sudah jujur dalam bertransaksi tidak akan mungkin tenang menjalani harinya jika dituduh melakukan hal yang tidak dia lakukan.

  • Itu kakak beradiknya sudah ovo primer belum ya ...& percuma jg ya membagikan Referal kl sistem marketplce seperti itu, separti gk ada gunanya ,. Seperti hanya untuk menjebak akun pengguna..

  • Saya Juga pengguna tokopedia....setahu saya untuk produk emas / investasi tidak bisa pake kode promo / cashback maupun kita beli pake cicilan..

  • Coba disimak nih ya.. Syarat dan ketentuan di toko ijo ini, diantaranya disrbutkan bahwa "cashbacj dibatalkan jika ada kesamaan alamat", waraskah ini..? Sy pernah tanya sama toko ijo
    - Apakah dalam 1 alamat tidak boleh ada lebih dari 1 akun? Bagaimana kalau dalam 1 rmh, ada banyak saudara yang masing2 punya akun di toko ijo ini? Bagaimana pula dengan nasib anak kos? Bagaimana kalau kita mau beli barang di toko ijo, saat itu minta dikirim ke alamat kantor yang gedungnya banyak karyawannya, yang saat bersamaan ada yang transaksi juga dan dikirim ke alamat kantor? JAWABANNYA TOKO IJO TIDAK MELARANG 1 ALAMAT ADA LEBIH DARI 1 AKUN.. Sy langsung tertawa, kog perusahaan yang mengaku online no.1, ada bikin aturan yang begitu bodohnya... Wkwkwk.. Yang namanya transaksi online, mau transaksi dimana aj, ya bebas2 aj, yang penting akun di verifikasi dengan identitas masing2, akun yang sudah diverifkasi dengan identitas, MUTLAK ADALAH AKUN SAH..

  • Sebagai pengguna selaku penjual dan pembeli ketika membaca SP ini keanehan pertama langsung tertuju pada CASHBACK untuk Produk LOGAM MULIA. Dimana Logam Mulia jelas tidak bisa mendapatkan CASHBACK.

    Kita membeli LOGAM MULIA di Tokopedia berkali - kali dan memang TIDAK AKAN ada CASHBACK nya, pembelian bahkan kita UNBOXING di channel youtube kami https://www.youtube.com/watch?v=MFvYBmtQHfg

    Kalo memang dapet CASHBACK pasti tokonya memasang iklan LOGAM MULIA, tetapi bukan di kategori produk LOGAM MULIA, yang jelas jelas melanggar aturan tokopedia. Mungkin itu bisa jadi alasan CASHBACK nya tidak jadi didapatkan.

    Kemungkinan kedua terkait persamaan alamat. Persamaan ALAMAT saja memang TIDAK dipermasalahkan oleh tokopedia. Permasalahan muncul dengan FAKTOR PENDUKUNG LAIN seperti koneksi internet yang sama, riwayat pembayaran dengan metode yang sama pada 2 akun dengan alamat yang sama, atau bahkan penggunaan KOPUN di waktu yang sama (sama-sama 10 November) .

    Mengapa Tokopedia terkesan ketat sekali dalam memoderasi penggunaan Kupon dan Cashback ini ? (Untuk akun diatas kami "ALVIN" yang berkata "toko ijo bikin aturan yang begitu bodohnya.." Tidak lain karena adanya kasus penjahat Cashback yang memanfaatkan platform ini seperti yang bisa dibaca disini https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190723151630-185-414730/tokopedia-buka-suara-soal-penjahat-cashback

  • Kalau ujung2nya bikin kecewa mending Tokopedia jangan kasi iming2 Cashback, fix slesai masalah. Terserah lah org yg mau belanja atau tidak. Biar ga banyak yg merasa di permainkan. Karena kasus seperti itu banyak, terutama yg tinggal 1 kos, 1 rumah rata2 pakai tokopedia yg sama, ga menutup kemungkinan bahkan mereka saling pinjem2an duit buat bayar. Bener komen 32, mending buat aturan 1 lokasi atau 1 rumah atau 1 desa atau 1 kecamatan cuma boleh punya 1 akun toped hehe. Atau buat aturan 1 kabupaten punya 1 akun toped. Biar sama2 ga kecewa kan damai