Penagihan Tidak Sopan oleh DC Aplikasi Danafix Mengakibatkan Saya Diberhentikan dari Kantor

Saya sertakan bukti rekaman terbaru penagihan oleh Danafix dengan penagih orang yang sama, yaitu atas nama Pa*** Arf*******, yang mengakibatkan saya diberhentikan dari kantor karena penagihan yang tidak sesuai SOP, yaitu penagihan yang bersifat mengganggu dan terus menerus. Penagihan dengan memberitahukan pihak HRD kantor saya dan penagihan di luar jam dan hari yang ditentukan.

Nomor DC Danafix. penagihan melalui telepon WA

Penagihan terbaru terjadi di hari Minggu 29 November 2020 sekitar pukul 1 siang. DC atau penagih dengan tidak sopan mengatakan saya dan suami adalah sampah. Bahkan anak saya pun dibilang tukang utang juga, padahal anak saya masih dibawah 5 tahun. Bahkan di rekaman telepon terdengar jelas DC mengatakan kami keluarga sampah dan juga keluarga maling. Saya kira ini bisa saya laporkan dengan pasal 335 KUHP, perbuatan tidak menyenangkan, pasal 310 ayat 1, pasal 318 perbuatan fitnah.

Saya mohon dengan sangat pihak AFPI menindak tegas aplikasi Danafix dan pihak ketiganya. Saya sangat tidak terima terhadap ucapan DC tsb apalagi saat merekam ini saya loudspeaker. Bukannya saya tidak mau bayar tapi saya belum ada uang untuk bayar apalagi saya sudah tidak bekerja lagi. Saya ini manusia, saya miskin dan punya hutang, tapi saya punya harga diri.

Mohon diperdengarkan rekaman dari saya ini (penulis melampirkan rekaman telepon, hanya untuk pihak terkait jika diperlukan, red).

Terima kasih.

Yuan Farley
Tangerang Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

79 komentar untuk “Penagihan Tidak Sopan oleh DC Aplikasi Danafix Mengakibatkan Saya Diberhentikan dari Kantor

    • 3 Desember 2020 - (07:15 WIB)
      Permalink

      Adakami juga tuh. Saya lagi berdebat sama mas2nya yg telpon saya bilang “eh mas mas” ngga terima dibilangnya saya ngga sopan saya wkwkwkwk. Ngga sopan darimana coba. Udah gitu ngga ada restrukturisasi

    • 20 September 2021 - (22:13 WIB)
      Permalink

      Ya udah, ambil hikmah nya saja. Mungkin efek dari diberhentikan, membuat anda memulai bisnis sendiri.

      Kalau anda terus terpaku di DC, maka hidup anda murung terus. Diberhentikan dari kantor krn DC bukan aib, jadi tak perlu sakit hati. Tak perlu tak perlu takut esok makan apa, karena kita pasti diberi rejeki setiap hari nya

  • 1 Desember 2020 - (15:52 WIB)
    Permalink

    selama ada bukti dan lengkap bisa di laporkan …apalagi sampai anda di keluarkan dari kantor ya..itu sangat merugikan anda , dan logikanya juga akan merugikan pihak yang menagih juga…

    17
    2
  • 1 Desember 2020 - (18:22 WIB)
    Permalink

    Ya itu resiko pinjam pinjol. Sdh banyak cerita spt itu kok malah ikut2an, nunggak lagi. Sudah brp bulan nunggaknya kl blh tau? Tukang uatang? Bisa jd mereka katakan spt itu krn data anda memang banyak utang. Jika pinjol itu resmi, maka data anda akan terekam di bi. Dan itu datang diketaui oleh semua pemberi utang. Makanya jika anda akan hutang pasti di cek dl data utang anda. jika anda lanca bayar utang, tdk pernah terlambat apalagi nunggak besoknya anda utangan mudah, tp kl sering nunggak kedepannya cari utangan susah.

    12
    46
    • 20 September 2021 - (19:15 WIB)
      Permalink

      Bagus mala menutup akses ke riba. Lagian ngutang bukan sama DC.. DC aja tukang minjol, gaya lu mau ngatain orang tukang utang. Ehh DC itu tukang minjol juga, makanya kao nagih kaya orang kebelet BAB, dikejar juga sama Dc lain nya. Sesama tukang utang gak perlu lah saling ngatain. Masih mending kita yang beneran hutang, tapi nyari duit halal buat bayar utang. Makanya DC gak pernah naik pangkat hidup nya. Seumur hidup kerja nya cuma jadi tukang tagih utang tapi juga tukang utang terselubung???

  • 1 Desember 2020 - (22:07 WIB)
    Permalink

    makannya jangan ngutang di pinjol.. apa lagi ngutang buat bergaye waduh.. mending ngutang ke tetangga . emang ga ada kapok2 nya ya ngutang di pinjol

    6
    25
    • 20 September 2021 - (19:17 WIB)
      Permalink

      Sok suci,,, DC yang nagih aja tukang utang, padahal gaji gede. Dipake buat apan tuh gaji? Buat mabok? Narkoba? Kalo yang cewe buat operasi plastik kali ya. Masih mending ibu YBs, kerja halal, terjerat hutang karena kebutuhan keluarga saya yakin. DC kerjanya maki2 orang ngatain tukang utang, yawlahhh sendiri nya tukang ngutang, tukang minjol. Tunggu sebentar lagi Buat para Dc siap2 kantor2 kalian disidak ya.. ??

  • 1 Desember 2020 - (23:53 WIB)
    Permalink

    Resiko pinjam uang di pinjol y kaya gitu, kan dah banyak cerita yg sama, kenapa masih pinjam di pinjol

    6
    8
  • 2 Desember 2020 - (01:16 WIB)
    Permalink

    Lucu sekali keluhan Anda. “Penagihan yg tdk sesuai SOP, yaitu penagihan yang bersifat terus menerus”. Memangnya anda tau SOP Penagihan Danafix? Kapan dan dimana anda membaca SOP nya? Ini “tidak sesuai SOP” atau “tidak sesuai dengan keinginan Anda”? Keinginan Anda penagihannya cuma sekali sebulan dan dengan kata2 halus , Bu, gimana kabarnya, sudah ada uang blm utk melunasinya. Begitu?

    Sebutan dari DC utk Anda ya tidak sepenuhnya salah. Tukang utang, bukankah Anda memang berhutang? Anda berutang tapi tdk mau disebut tukang utang? Maling. Maling itu seseorang yang mengambil sesuatu yang bukan haknya. Uang pinjaman dan pengembalian TEPAT waktu dan sesuai tagihan adalah hak dari pinjol. Dengan menunda pembayaran, anda memaksa pinjol utk melakukan penagihan. Anda memaksa pinjol utk menyewa jasa DC. Anda sudah mengambil hak pinjol utk mendapatkan haknya. Ya itu artinya Anda maling. Sampah adalah sesuatu yang pantas dibuang. Definisi ini subjektif. Bagi kita botol akua adalah sampah. Bagi pemulung, botol akua adalah sesuatu yg bisa dijual. Pinjol menganggap anda nasabah yang pantas dibuang karena Anda mengganggu cashflow mereka. Ya, Anda adalah sampah menurut mereka.
    Jadi Anda mau melaporkan bahwa Anda difitnah (pasal 310 ay.1 dan 318)? Apakah Anda mngerti hukum? Apakah Anda memgerti definisi fitnah menurut hukum? Atau cuma baca dari google? Fitnah itu anda dituduh melakukan sesuatu yg tidak Anda lakukan. Anda dituduh membunuh tapi Anda tidak membunuh itu baru fitnah. Lha ini Anda memang tukang utang, Anda memang maling, kok malah malah mengeluh difitnah?
    “Saya miskin tapi saya punya harga diri”. Harga diri Anda berapa rupiah? Kalau Anda ingin orang lain menghargai Anda, ya bayar utang tepat waktu. Hargai prosedur pinjol. Mereka punya prosedur pengembalian x hari, dengan bunga y%, Anda minjem uang, ya artinya anda sepakat utk menaati aturan mereka. Dengan telat membayar, Anda tidak memghargai aturan mereka. Jangan berharap diri Anda dihargai kalau Anda tidak bisa menghargai orang lain.
    Anda mau melampirkan rekaman, upload aja di yutub, lalu linknya ditaruh di sini.. toh di yutub juga sudah banyak rekamam serupa kok. Dan saya kira itu tidak akan membantu Anda.
    Salam

    26
    69
    • 2 Desember 2020 - (06:27 WIB)
      Permalink

      Goblok lu, ngomong apa sihh nih orang hadeuhh.. udh tau orang lgi ada masalah bukan nya di tolong malah makin di pojokin TOLOL… jngn2 lu DC or karyawan Pinjol tersebut yaa ?!

      44
      10
      • 2 Desember 2020 - (08:13 WIB)
        Permalink

        @Tony. Mas, kalau mau mematahkan argumen saya, pakai kontra-argumen yang terstruktur ya jangan menunjukkan bahwa Anda bodoh. Apalagi sampai Ad Hominem, dikira saya DC atau karyawan pinjol karena saya berargumen seperti itu. Tidak ilmiah sekali prosedur pengambilan kesimpulan Anda.
        Orang lagi ada masalah, ya karena dia yang cari masalah.. sudah tau pinjol resikonya tinggi, berita penagihan brutal para DC sudah menghiasi media sosial dimana2, masih saja main api. Orang yang bikin masalah, pinjolnya yang disuruh cari solusi. Dia yang berak, pinjol suruh nyebokin. Lucu sekali.

        11
        25
        • 2 Desember 2020 - (09:22 WIB)
          Permalink

          Mas mau gak klo ada masalah dibilang sampah..klo cuma gara2 satu orang mengganggu cashflow kayaknya gak mungkin..cashflow itu terganggu juga dr nominal brapa yg dia pinjam..disitu kan gak dijelaskan..sori mas gw juga pernah berhadapan dengan DC cuma gara2 telat seminggu tp gak barbar gitu cara bicaranya..klo lembaga keuangan yang terstruktur pasti gak gitu…coba ortu anda disaat terdesak melakukan kaya gitu trs ortu anda dibilang sampah,gimana respon sampeyan??anda bisa ngmg panjang lebar krna anda blm ngerasa terlilit hutang…coba lebih bijak lagi dan coba jelaskan hutang seperti apa dan nominal brpa yg bisa ganggu cashflow keuangan

          20
          7
          • 2 Desember 2020 - (10:17 WIB)
            Permalink

            @Ferry : terimakasih atas responnya. Kebiasaan orang berhutang memang akan mengecilkan/meremehkan nilai utangnya sendiri. Persis seperti ada orang ngutang 200rb ke tetangganya, lalu ketika ditagih malah bilang “halah.. 200 rb doang lu tagih. Miskin lu!” Dalam kasus ini “Saya kan ngutang cuma sekian, tidak mengganggu cashflow”.. Sekecil apapun piutang tetap harus tertagih tepat waktu dan sesuai tagihan, kalau tidak , angka di laporan Laba-Rugi hanya akan menjadi angka tidak real dan tidak masuk ke cashflow, dengan kata lain menjadi piutang tidak tertagih.

            Kebiasaan lain orang berhutang adalah mencoba untuk memainkan psikologi penghutang. Rumus kalimatnya gini ” Bayangkan jika Anda/Ortu Anda/Anak Anda/… Anda di-tuduh/dibilang sampah/diberhentikan dari pekerjaan/dibentak/dipermalukan/di …. . Bagaimana perasaan Anda?” Rumus seperti ini adalah rumus basi, lagu lama dan semua orang bisa melakukannya. Sekarang coba dibalik, “Bayangkan jika Anda harus membayar karyawan xx orang/biaya sewa gedung/biaya listrik/biaya internet/biaya …. sementara pendapatan yang harusnya anda dapatkan , ternyata tidak dibayarkan? Anda mau bayar pakai apa? Listrik, gaji karyawan, bangunan tidak bisa dibayar pakai hati, ya pak.
            Anda pernah ditagih DC karena telat seminggu bayar, tapi tidak barbar gitu cara bicaranya. Lalu, apakah anda berpikir bahwa DC Danafix ini harus berperilaku seperti DC yang menagih Anda? Atas dasar apa Anda mengharuskan (anda pasti bilang “seharusnya DC itu begini begini) orang lain untuk berperilaku begini begitu seperti ini seperti itu?

            salam

            16
            10
        • 4 Desember 2020 - (15:45 WIB)
          Permalink

          Memang lucu sekali, anda berargumen seolah olah semua orang pasti tau mengenai masalah pinjol. Klo sy tau dari awal, sy ga akan kejebak begini, dan klo semua orang pengetahuannya seperti anda, tentu ga akan ada yg mau minjol, sy rasa ga akan ada pinjol yg bertahan jika memang smua org tau resikonya jika terjadi galbay seperti saya…lucu sekali anda

          2
          2
      • 2 Desember 2020 - (10:41 WIB)
        Permalink

        @Angga, ini org lg kesusahan. Bukan minta ceramah dari Anda.. Sok bener bgt seh nasehatin.. Emg situ udh bener ya? Sama kaya @Muhammad. Berasa kalian bener aja. Ga usah nanggapin apalagi sampe ceramah. TS cuma butuh solusi dr pihak pinjol terkait kok. Justru dgn Anda ceramah, malah Anda yg terkesan sampah. Trims

        16
        9
        • 2 Desember 2020 - (10:53 WIB)
          Permalink

          @Listio. Terimakasih responnya. “Ga usah nanggapin apalagi ceramah”. Mohon maaf, apakah anda berkewenangan untuk melarang saya komen di sini? Sebelum melarang, mohon sadar diri dulu Anda ini siapa, Admin website? Polisi? Presiden? Dewa? Jika Anda tidak punya kewenangan, saya menyarankan agar Anda tidak mengatur apalagi melarang orang lain untuk berkomentar ya. Apakah anda berpikir bahwa diri Anda adalah macan yang mengaum (orang yg punya kekuasaan), padahal Anda hanyalah kucing yang mengeong?
          Memang berdebat dengan Anda tidak akan pernah selesai, karena saya cek Anda adalah kaum pembela pengemplang utang. Bukti : https://mediakonsumen.com/2020/10/27/surat-pembaca/penagihan-fintech-uku-indonesia#comment-70823
          Last, silakan diteruskan pembelaan Anda terhadap pengemplang utang.

          Salam

          9
          5
          • 2 Desember 2020 - (11:15 WIB)
            Permalink

            Ckck.. @Angga, anda punya otak mbok yo dipake to? Saya bukan bela pengemplang utang, mereka juga ada alasan mengapa mrk blm sanggup bayar. Anda ga tau kan? Jadi jgn Asal jeplak saja. Tentu Anda sekolah dong yah Angga? Nah.. Manfaatkan ilmu yg diambil di sekolahan (kalo pernah sekolah) jadi Anda bisa membedakan mana yg membela dan tidak. Okey? Salut loh Anda selalu menasihati orang yang kesusahan. Bravo! 🙂

            14
            5
          • 2 Januari 2021 - (18:40 WIB)
            Permalink

            WongRUWET

        • 2 Desember 2020 - (11:38 WIB)
          Permalink

          @Listio Ardiantoro

          Jika anda punya solusi, katakan saja.

          Saya lihat disini, memang banyak yang berkomentar kurang tepat.

          1. Pahami judul kasus

          Disitu tertulis, [diberhentikan dari kantor]

          Dari situ harusnya teman teman ikut menghayati suasana hati dari penulis SP ini.

          2. Tidak ada satupun Respon dari penulis.

          Coba perhatikan, teman teman yang berkomentar panjang lebar, saling menyapa satu sama lain sesama pembaca, namun dari komen sebanyak itu, tidak ada satupun komentar balasan dari Penulis. Artinya suasana hari Penulis memang benar benar sedang tertekan.

          3. Bicara tentang Riba’ artinya bicara tentang sesuatu yang Agamis.

          Bicara Riba’ hanya pantas kita utarakan kepada orang orang yang ‘Namanya’ bisa kita asumsi bahwa dia seorang Muslim.

          Jika teman teman belum yakin, maka jangan menyinggung tentang Riba’, karena jelas tidak tepat sasaran.

          Contoh: saya tidak ragu berbicara Riba’ jika penulisnya bernama Anisa, Romadon, Lutfi, dan teman teman pasti tahu yang lainnya.

          4. Yang bisa diambil hikmah dari kejadian ini adalah :

          Jangan kita mengaku Miskin karena itu malah akan membuat harga diri terinjak injak. Penulis tidak ragu mengungkap dia miskin namun ingin di hargai. Padahal secara teori pengakuan seperti itu tidak membantu apapun. Malah bikin harga diri makin turun.

          Menjadi kaya itu mudah. Jika kalian ingin kaya maka anda harus tahu siapa orang miskin yang akan kalian bantu.

          Seperti kebanyakan orang kaya yang membangun usaha di awali dengan keprihatinan pada kerabat dekatnya yang banyak menganggur, selanjutnya merekrut mereka, merintis usaha semakin maju. Banyak usaha yang sukses karena diawali niat seperti itu.

          Ada lagi,

          Fokus pada masa depan anak, rumah tangga akan cepat kaya.

          Kebanyakan orang yang berumah tangga akan cepat kaya jika masing masing dari pasangan sudah tahu rejeki yang dicari untuk siapa.? Ya untuk anak. Apa apa dipikirkan untuk anak. Seorang suami tidak lagi memikirkan kebutuhan hobi semata. Seorang istri tidak lagi memikirkan Perawatan semata. Mereka tidak lagi fokus bersenang senang berdua. Tapi fokus bagaimana caranya semua kebutuhan anak terpenuhi. Apa apa yang dipikirkan untuk anak. Tak peduli anak masih kecil, rejeki yang didapat selalu di hemat untuk perkembangan anak. Dari situ sedikit demi sedikit ekonomi rumah tangga akan semakin kuat. Karena setiap pendapatan dipakai untuk pengeluaran yang sesuai, pengeluaran untuk kebutuhan bukan keinginan.

          Secara teori, yang berambisi untuk kaya adalah seorang istri, suami harus menyesuaikan ambisi istrinya dengan bekerja lebih serius.

          Sekilas saja, intinya dalam hidup kita harus tahu masa dan peran kita.

          Pantaskah kita setua ini masih melakukan kegiatan ala anak muda.?

          Pantaskah kita sudah punya banyak anak namun tidak ada usaha untuk meningkatkan penghasilan.?

          Kalau anak SD diperintahkan menulis, coba nak tuliskan nama nama pekerjaan yang pernah kalian ketahui.?Mungkin masing masih anak SD itu bisa menulis lebih dari 100 jenis pekerjaan.

          Tapi yang sudah tua tidak berpikiran seperti itu, yang di pikirkan adalah Apa nama pekerjaan yang Gajinya Lumayan dan di kerjakan dengan santai dan ada Gengsinya.? Di pikirkan seribu kali juga gak bakalan sreg dan akhirnya gak mau kerja.

          15
          4
          • 2 Desember 2020 - (12:12 WIB)
            Permalink

            @Muhammad Woww.. Biang nya muncul.. sampe nulis cerpen sepanjang itu.. Saya ga baca tuh. Pusing bacanya kepanjangan. Yowess.. yg waras ngalah dah.. sakarepmu ae lah.. wes nyong cabut..ngalah ae lah yg waras

            4
            12
      • 3 Desember 2020 - (00:41 WIB)
        Permalink

        Ribet amat sih … Satu ngutang… Gk sanggup bayar… Satu ngasih utang gk liat kondisi nasabah bisa bayar atau engga

    • 2 Desember 2020 - (07:09 WIB)
      Permalink

      Gila, niat bgt nulis panjang. Ngomel dan nyerocos terus. Demen deh baca yg kayak gini tapi nyebelin kalo dia ngomong langsung.

      Yang kasih jempol keatas – yg ga pernah minjem dan cicilan pinjolnya lancar.

      Yang kasih jempol kebawah – yg ga sanggup bayar pinjol.

      13
      2
    • 3 Desember 2020 - (14:47 WIB)
      Permalink

      dari tulisan anda, sudah jelas anda berada di pihak mana…ok mungkin ini udah basi, bagaimana klo anak anda yang blum baligh dikatain tukang utang, apa anda akan diam saja? dan jika anda dan sekeluarga dikatakan sampah, apakah akan diam saja? jika anda sekeluarga dikatakan maling apakah anda diam saja? di tulisan saya jelas tertera, bukannya sy tdk mau bayar tp blum bisa bayar, klo maling itu kan mengambil hak org lain dgn paksa dan tidak ada niat utk balikin itu kenapa saya cantumin pasal 310 dan 318 artinya itu tuduhan tidak benar. Klo dibilang tukang utang, ok saya terima, yg sy ga terima adalah anak sy yg masih dibawah 5 th dibilang tukang utang, coba logika anda dimana? tulisan anda ini membuktikan anda juga tidak punya hati sm dengan dc yg tlp ke saya. Dan mengenai SOP DC anda bisa klik link ini https://money.kompas.com/read/2020/04/11/120800226/anda-dirongrong-debt-collector-nakal-adukan-saja-ke-sini?page=all.
      dan untuk masalah cashflow, sy kira sama” terganggu sejak pandemi, tapi sy ini pribadi bukan perusahaan, klo sy blum ada uang mau dibayar pake coba anda pikir. sekali sy tegaskan sy bukan tdk mau byr tp blum bisa bayar. Sy simpan tulisan anda.

      • 3 Desember 2020 - (16:43 WIB)
        Permalink

        @Yuan: Terimakasih atas komentarnya, dan terimakasih sudah menyimpan tulisan saya. “Bukanya saya tidak mau bayar, tapi belum bisa bayar”. Dalam dunia keuangan, tidak mau sama belum bisa itu sama saja, sama2 tidak tepat waktu dan harus ditagih sampai lunas. Anda niat bayar, anda tidak niat bayar, anda ikhlas bayar, anda tidak ikhlas bayar itu urusan Anda, urusan dengan pinjol adalah Anda bayar tepat waktu sesuai dengan tagihan.

        “Untuk masalah cashflow sama2 terganggu”. Masalahnya disini adalah siapa yang mengganggu siapa. Dalam kasus ini adalah Anda yang mengganggu cashflow pinjol, ya wajar kalau pinjol mengganggu hidup Anda. Kalau tidak mau diganggu, ya jangan ganggu pihak lain. Ini sama artinya anda mukul orang lain, tapi dipukul ganti, mewek, teriak2 di medsos, mau ngancam lapor kesana kemari.

        Terimakasih atas link yang Anda berikan. Pertanyaan saya, kira2 kalau DC menagihnya seperti di link yang Anda berikan itu, para pengemplang utang mau bayar ngga? Saya sarankan daripada anda teriak2 kesana kemari, bukanya masalah tambah selesai Anda malah habis energi, habis pulsa, habis bensin, habis uang untuk transport sana sini, lebih baik Anda jual aset anda, lunasi tagihan pinjol. Anda kira dengan ngirim email ke OJK, YLKI, etc anda akan di reply? autoreply iya.. “terimakasih telah menghubungi Otoritas Jasa Keuangan”. Anda kira dengan menelfon OJK masalah Anda akan dibantu? Coba aja telfon: Silakan tunggu.. operator kami sedang melayani pelanggan lain.. telolet telolet..lagu doraemon.. ga diangkat2.. sampe pulsa Anda habis. Atau jika anda beruntung diangkat operator paling cuma “baik, kami akan buatkan laporan dan akan kami teruskan ke pihak berwenang”.. kemudian berbulan-bulan tidak ada kabar. Sementara itu anda dan anak cucu cicit anda diserang oleh Negara Api alias DC.

        Finally, apa yang akan lakukan itu tergantung Anda sendiri. Tapi pertimbangkan baik2 untung ruginya. Kamu mau ngutuk saya ngga punya hati, pinjol rentenir, titisan iblis, DC calon penghuni neraka jahanam, itu semua ngga akan membuat pinjaman Anda berkurang. Gunakan kepala dingin Anda.

        Salam

        3
        2
        • 2 Januari 2021 - (18:44 WIB)
          Permalink

          biasanya kalo model kayak gini, dikehidupan nyata suka ngeyel dan susah kalah kalo argument

          Cirinya : tulisan org lain dicopy lalu ditanggapi

          • 3 Januari 2021 - (03:24 WIB)
            Permalink

            @otobalancing: Biasanya model kayak Anda suka salah mengambil kesimpulan,kebijakan, dan ngawur dalam pengambilan silogisme kausalitas (sebab-akibat).
            Contoh :
            Premis umum : Ayam berkokok ketika matahari terbit.
            Premis minor : Matahari terbit jam 6.30 pagi
            Kesimpulan orang normal : Ayam berkokok jam 6.30 pagi.
            Kesimpulan Anda : Matahari itu terbit karena ada ayam yang berkokok.

            Kalau mau mematahkan argumen, pakai argumen ya pak, jangan pakai Ad Hominem, nanti terlihat dungu.

    • 3 Desember 2020 - (16:45 WIB)
      Permalink

      Mas segala aturan dan tata cara penagihan mau apapun bentuk lembaganya sudah diatur dalam peraturan OJK..gw juga kerja dibagian penagihan..tp gak begitu caranya..tendang pintu orang,teriak2…kalau lembaga keuangan yang dinaungi ojk pihak penagihnya pun harus disertai surat tugas,id card,cara berpakaian pun ada aturannya..mana ada karyawan penagihan datang ke rumah orang pake celana semata kaki,pake sendal…penagihan pun dibatasi mas jam kunjungannya maks sampe jam 7 malam dan gak sekasar itu..baca aja lagi SOP penagihan yg baik bagaimana

      5
      1
    • 11 Maret 2021 - (06:06 WIB)
      Permalink

      Bahasanya DC ky gini nih, yg salah pinjolnya, mknya kl kasih approval kerjanya yg bener! Analis kreditnya cuma cr komisi kali, yg apply pinjaman itu ngga maksa kok wkt ngajuin pinjaman, salah pinjolnya saking rakusnya sm riba, siapa aja di approved walaupun gede resiko galbay. Lagipula dc pinjol legal/ilegal sama2 sampah mulutnya, kurang tau juga wkt ngelamar pekerjaan di cek atau ngga lulusan apa, mungkin nemu di terminal, ngga perlu cerdas, yg penting jago memaki, menghina, merendahkan orang, langsung diterima, buat dc jangan lupa, nasabah galbay itu hanya bisa digugat perdata, tapi kl kalian dc ngancam, sampe menghina orang, itu ranahnya pidana bos, UU ITE ps 29 bisa juga kena pasal perbuatan tidak menyenangkan, ancamannya penjara bos. Selama debitur tidak memalsukan data ketika apply, dan ternyata gagal bayar krn kena PHK, kamu cuma bisa gugat perdata, ngga ada org ga bisa byr utang masuk penjara kecuali ada unsur penipuan, jd hati2. Sy doakan ngga ada keluargamu yg kekurangan duit sampe minjol, kl ada biar tau rasa juga ditagih sm sodaranya sendiri.

    • 20 September 2021 - (19:22 WIB)
      Permalink

      Waww ini fix Begal nya danafix… Ooo jadi gak mau ikut aturan OJK ya? Meremehkan OJK gitu? SOP OJK penagihan gak boleh terus menerus, keluar kata2 kasar, apalagi penyebaran data karena kalian terdaftar. Ehh lupa Pinjol nya terdaftar, tapi begal nya mah ilegal ya kantor nya… Memang harus diusut ini kantor2 begal. Udah berani selalu bawa2 OJK, meremehkan OJK, polisi dan AFPI. Lagian lucu, DC aja banyak tukang utang… DC aja pada minjol, Pengakuan dari DC yang udah tobat, hijrah. Lucu loh masa sesama tukang utang saling ngatain???

  • 2 Desember 2020 - (06:30 WIB)
    Permalink

    Si Angga Tolol lu karyawan nya Pinjol tersebut yaa hhaha, orang lgi ada masalah malah di pojokin asu nih orang. Orang seperti ini nih yang gak punya hati..

    19
    6
    • 2 Desember 2020 - (08:17 WIB)
      Permalink

      @Tonny : Utang dibayar pakai uang, bukan pakai hati, Apakah mau anda bekerja, digaji pakai hati? Anda mau jual emas, dibayar pakai hati? Pakai terimakasih saja? Mohon logikanya digunakan, dan diasah.. saya khawatir logika anda sudah tumpul tertutupi oleh kebodohan Anda.

      14
      9
    • 2 Desember 2020 - (07:02 WIB)
      Permalink

      Wusss kalian yg suka minjam/ngutang memang gak punya uang kok sok²an bisa bayar hutang…
      Pembualan…
      Alasannya ketika di tagih gak ada/ belum ada uang… Lah situ gak bisa menjamin bayar hutang ngapain minjam/ngutang…
      Udah tau itu RIBA… Klian gak tau RIBA, ya klian ATHEIS aja.. Yang perlu diubah itu mindset kalian, untang tetaplah hutang. DC menagih adalah tugas dan tanggung jawab dia.
      Pantas kmu dikeluarin dari pekerjaanmu, ya mana ada mereka mau bantu kamu kalau memang dasarnya gakau membayar…
      Tiap bulan itu gajian, UTAMAKAN bayar hutang jika tidak mau MATIMU TERHAMBAT KARENA HUTANG…
      MEMANG KAMU SAMPAH, PANTAS DIBUANG.

      11
      6
      • 2 Desember 2020 - (08:18 WIB)
        Permalink

        @Dilo. Pada saat pinjam, tutup mata sama Riba. Pada saat ngga bisa bayar utang baru teriak “ini riba”

        6
        3
        • 2 Desember 2020 - (08:24 WIB)
          Permalink

          Emangnya ada penulis teriak “INI RIBA”…?

          Kalo kmu nyindir saya, kamu salah. Saya tidak pernah minjam uang,, apa lagi di aplikasi Pinjaman Online…

          • 2 Desember 2020 - (08:28 WIB)
            Permalink

            @Dilo: tidak menyindir Anda. Jangan salah sangka. Justru saya menambahkan pendapat Anda.

            “Udah tau itu RIBA… Klian gak tau RIBA, ya klian ATHEIS aja.. Yang perlu diubah itu mindset kalian, untang tetaplah hutang. DC menagih adalah tugas dan tanggung jawab dia.
            Pantas kmu dikeluarin dari pekerjaanmu, ya mana ada mereka mau bantu kamu kalau memang dasarnya gakau membayar…” –> orang yang meminjam pinjol, pada saat melakukan pinjaman, saya rasa mereka sudah tau kalau akad itu riba, tapi tutup mata. Tapi ketika mereka gagal bayar, baru mereka ngeluh “ini riba”

            Salam

            4
            1
          • 7 Desember 2020 - (22:09 WIB)
            Permalink

            YAH BEGINI LAH INDONESIA. Yang cuma memberi pendapat malah di kira belain pihak Sono. Padahal , kita di sini semua belum tentu tau bagaimana ceritanya VERSI ASLI TANPA DI REKAYASA pihak korban. Yah bagaimanapun memang . Namanya hutang ya hutang . Apalagi di pinjol yang aksesnya cuma sebatas online . Mungkin nih ya . Pihak pinjol bisa TLP kantor karna memang keterlambatan dari jatuh tempo sudah terlalu lama. Saya bisa bilang begini karna saya juga dulu mengalami seperti ini . Walaupun gak di keluarin sih . Namun memang gimana gimana saya yang salah. Yang dimana sudah menjadi tanggung jawab saya untuk mengembalikan tidak saya kembalikan . ??

      • 2 Desember 2020 - (15:18 WIB)
        Permalink

        pada berantem aje, padahal blom tau ts nunggak udah berapa lama…

        soal perlakuan dc di kasus ini masih blom bisa di jugde karena blom ad kepastian sudah menunggak brp hari/bulan…

        untuk ukuran 1 bulan kebawah memang keterlaluan, tp untuk ukuran 6 bulan ke atas, saya rasa masih lembek karena hanya dari telfon saja di tagihnya…

        untuk yg bilang laporkan saja ke polisi.. bisa liat komentar angga, jelas posisi ts di pengadilan nanti lemah.. karena ucapan dc tidak berbau fitnah, untuk SOP balik lagi ke berapa lama ts menunggak..

        andaikan ts menang di pengadilan, ttp tidak ad solusi yg jelas, karena yg salah adalah pihak ketiga, karena perusahaan hanya memberikan data, urusan penagihan di serahkan pada pihak ketiga.. dc hanya di penjara 1 hari saja karena pasti di tebus oleh perusahaan nanti.. percuma

        8
        1
    • 2 Desember 2020 - (11:12 WIB)
      Permalink

      Bisa tuh di laporin ke pihak kepolisian…
      Kumpulin data nya aja pak….
      Di Indonesia banyak lembaga bantuan hukum

      6
      1
  • 2 Desember 2020 - (07:03 WIB)
    Permalink

    S&k saat anda meminjam sudah jelas, tidak hanya pinjol, perbankan pun sama, bukan memihak pinjol ataupun merendahkan anda, tp yang namanya riba ya itu resiko nya. Jadi buat pelajaran yg lain jangan pernah pinjam dana aplikasi online, kalo kita baik sama tetangga sama saudara pasti kita butuh selalu di bantu kok

    3
    2
  • 2 Desember 2020 - (07:04 WIB)
    Permalink

    Nanti hutang jadi penghbat kamu masuk surga… So berhenti ngutang…
    Jangan sok² bisa bayar hutang…
    Lu ngutang liat dlu penghasilan dan pengeluaran bulanan…

    2
    4
    • 2 Desember 2020 - (10:35 WIB)
      Permalink

      kayaknya banyakan kaum ngutanger mau bayar ogah..pas dapat utangan senang.pas nunggak ga bayar di tagih merasa terzolimi..kocak kaum +62

      6
      2
      • 2 Desember 2020 - (10:57 WIB)
        Permalink

        @ricky: betul, Ngutanger dan pembela2nya memang bertebaran hingga di pelosok negeri ini. Mereka meminta untuk dipahami kesulitannya, diringankan pembayarannya, dicarikan solusi (yang bikin masalah yang berhutang, si pemberi hutangnya yang disuruh cari solusi).

        Ketika pada pembela ngutanger berkicau( atau tepatnya menyindir) “Semoga Anda tidak berhutang ya, hidup Anda lancar terus”. Sebaiknya di amin kan saja. Tak lupa balas aja “Semoga Anda juga ketika meminjami uang ke orang , orang itu tidak ngemplang ya”

        Salam

        9
        4
        • 2 Desember 2020 - (11:01 WIB)
          Permalink

          ogah kasih pinjam duit ke org.di tagih galakan yg punya utang.apes2 malah kyk kasus di medan kemarin itu .wkwkwwk

          4
          1
  • 2 Desember 2020 - (13:11 WIB)
    Permalink

    Kalau yang namanya hutang, sebaiknya setiap gajian langsung di bayar dulu, mau nanti ga bisa makan itu urusan nanti, itu pesan dari ibu saya, semoga menjadi pembelajaran

    5
    1
  • 2 Desember 2020 - (15:27 WIB)
    Permalink

    Ya sudah sih..klo ybs mau lapor ke polisi… monggo…itu kan hak dia. Nnt kan bs di buktikan mana yg benar mana yg salah. Jgn pd debat disni…utk Mbak n Mas nya yg sdg dlm masalah…yg sabar ya…ttp ikhtiar utk bs membayar hutangnya serahkan semua nya sm Tuhan. Tunjukan itikad baik mbak n mas nya utk membayar hutang…di cicil atau gmn baiknya. Bicarakan baik2 dgn pihak pinjol…klo mbak n mas nya sdh berusaha menunjukan itukad baik tp tidak mendptkan respon yg baik dr pihak pinjol br ke langkah selanjutnya…entah membuat laporah ke pihak berwajib atau yg lainnya.

  • 2 Desember 2020 - (18:46 WIB)
    Permalink

    Gue bilang juga apa, mari sama2 kita bikin bangkrut itu pinjol, tahan diri jangan kepancing untuk pinjam, mereka itu rentenir Yang berlindung di aturan pemerintah. Nikmat 1 menit, sengsara seumur hidup, blum diakherat nanti, jika anda memakan riba Tuhan marah dan Tuhan tidak menunggu menyiksa anda diakherat tapi langsung didunia anda bayar dengan kesengsaraan.

    4
    1
  • 2 Desember 2020 - (20:29 WIB)
    Permalink

    Buat TS nya tolong habis lapor pihak berwajib di update lagi disini ya, orang2 disini udah pada kritik & saran + adu argumen karna anda. So jangan OMDO ya buat laporan nya.. ?

  • 2 Desember 2020 - (20:33 WIB)
    Permalink

    Karena setau saya yang nama nya TIDAK BISA BAYAR HUTANG apapun alasan nya pasti ada resiko nya bukan pinjol aja yang keras tapi BANK PLAT MERAH KUNING HIJAU BIRU PUN KERAS BUAT ORANG YANG NUNGGAK HUTANG

    1
    1
  • 3 Desember 2020 - (00:41 WIB)
    Permalink

    Gimana kak, sudah jadi lapor polisi belum? Lapor OJK? Lapor kemana lagi, YLKI, KPAI, MUI?

    Anda mau nurutin saran orang2 yang bilang “gak usah bayar, gagal bayar utang itu bukan pidana kok. Tapi perdata. Anda ga akan dipenjara”. Ya monggo kak. Memang Anda tidak akan dipenjara, tapi nama Anda akan dipermalukan di seluruh dunia, dan bukan cuma Anda, tapi suami Anda, anak Anda, ortu Anda, dll.. Anda kehilangan pekerjaan, suami/istri Anda juga bisa kehilangan pekerjaan, kantornya diteror. Belum lagi BI checking anda akan jelek. Danafix ini pinjol resmi https://danafix.id/blog/there-are-many-variations#:~:text=Danafix%20Kini%20Terdaftar%20di%20OJK,melayani%20kebutuhan%20keuangan%20rakyat%20Indonesia. Kalau sudah resmi, nasabah2 ngemplang utangnya di share ke BI Checking (sekarang namanya SLIK).
    Mau ke Pengadilan? Lawyer itu minimal 5juta perjam lho. Bayar utang aja anda ngga bisa, mau bayar lawyer.. Mau ke LBH, nyari lawyer gratisan? Para mahasiswa jurusan hukum yg lagi praktek disana? Boleh dicoba. Tapi bagi mahasiswa jurusan hukum, dan pengacara2 baru, banyak kasus yg lebih menarik dan populer utk mereka tangani. Misal isu lingkungan, isu korupsi pemerintah daerah, isu2 seperti itu akan menambah portofolio profesi mereka. Isu orang ngemplang utang bukanlah isu signifikan buat lawyer pemula maupun mahasiswa hukum. Tapi ya silakan kalau mau nyoba mah…
    Salam

    6
    1
  • 3 Desember 2020 - (11:01 WIB)
    Permalink

    Bergitulah hukum alam ada hak ada kewajiban, tidak bermaksud membela pihak danafix, pada saat dipinjamin baik2 tapi kalau ditagih alasan seribu alasan bahkan banyak yang sengaja ajak berantam agar utangnya tidak perlu bayar..Saya pengusaha kelontongan, banyak yang minjam dengan saya tapi kemungkinan yang bayar (kewajiban) sangat kecil kebanyakkan dalih..

    1
    2
  • 3 Desember 2020 - (19:17 WIB)
    Permalink

    Dalam melakukan penagihan memang dari pihak DC harus punya etika….seandainya menunggak 1 bulanpun asalkan bisa bayar plus dendanya di bulan depan biasanya DC biasa memaklumi… Seandainya bulan depannya macet juga,bagi pihak berhutang kan bisa di usahakan dengan menjual sedikit barang berharganya buat pembayaran cicilannya….jadi sama2 enaklah…yang pinjam enak…yang kasih pinjam enak…. Soal bunga ya resiko…karena sebelum meminjam kan dah di jelaskan soal pembayarannya…

    • 20 September 2021 - (22:14 WIB)
      Permalink

      Ya udah, ambil hikmah nya saja. Mungkin efek dari diberhentikan, membuat anda memulai bisnis sendiri.

      Kalau anda terus terpaku di DC, maka hidup anda murung terus. Diberhentikan dari kantor krn DC bukan aib, jadi tak perlu sakit hati. Tak perlu tak perlu takut esok makan apa, karena kita pasti diberi rejeki setiap hari nya

  • 3 Januari 2021 - (03:23 WIB)
    Permalink

    @otobalancing: Biasanya model kayak Anda suka salah mengambil kesimpulan,kebijakan, dan ngawur dalam pengambilan silogisme kausalitas (sebab-akibat).
    Contoh :
    Premis umum : Ayam berkokok ketika matahari terbit.
    Premis minor : Matahari terbit jam 6.30 pagi
    Kesimpulan orang normal : Ayam berkokok jam 6.30 pagi.
    Kesimpulan Anda : Matahari itu terbit karena ada ayam yang berkokok.

    Kalau mau mematahkan argumen, pakai argumen ya pak, jangan pakai Ad Hominem, nanti terlihat dungu.

  • 20 September 2021 - (20:17 WIB)
    Permalink

    Pihak collector danafix juga kebanyakan emang tuti. Waktu itu saya ditawarin untuk pembayaran pokok pinjaman saja. Dan saya menyetujui. Karena memang disaat cicilan saya tinggal 2x lagi saya sudah tidak sanggup bayar,, selama cicilan 6 bulan toh saya lancar bayar selama 4x. Saat saya ditawarin pembayaran pokok saya sanggupi donk, karena memang niat bayar Insya Allah. Saya minta no VA yang sudah diganti nominal nya. Ehh maah disuruh transfer aja ke rek VA biasa nya dengan nominal gopek, katanya nanti setelah bayar baru dirubah tagihannya. Saya langsung searching ya penagihan si pinjol laknat ini. Dan banyak ya g tertipu oleh DC. Banyak yang sudah bayar malah masih terus ditagih, makanya saya kekeh untuk diganti dulu nomina di aplikasi, baru saya bayarkan. Ehh malah marah2 katanya ya udah kalo gak mau dibantu. Lahh kamu mau bantu apa nilep uang saya? Akhirnya gak oernah email lagi. Hari ini tiba2 nagih nelp kantor, ehh sudah nelp kantor masa iya buat ulasan di google maps perusahaan saya. Legal sesuai SOP? Saya ditagih pun masih niat bayar, tapi ya gak mau kao ditipu. Gw buat bayar pinjol aja harus ngutang susah2 ngumpulin uang, masa iya mau gitu aja kena tipu DC nakal. Nah berhubung sudah pencemaran nama baik. Saya akan laporkan ke pihak kepolisian ulah nya ini. Saya akan lampirkan surat kuasa dari perusahaan saya juga yang sudsh dicoreng. Karena menagih dengan cara menjatuhkan yang tidak bersangkutan dengan hutang saya. Setelah ada bukti pelaporan akan saya up ke madia konsumen. Kebetulan saya juga berniat mendatangi langsung kantor danafix. Semoga segera di cabut sama OjK, seperti pinjol2 lain yang diluar SOP penagihan nya. Dan sudah saya ss untuk komen2 DC petantang petenteng yang meremehkan OjK, AFpI dan pihak kepolisian. Untuk yang merasa dirugikan pelaporan sebaik nya dilakukan secara langsung di kantor OJk, kantor polisi disertai dengan bukti Video kita sudah melapor. Jadi akan ada bukti2 seandainya permasalahan ini tidak di tangani. Justru semakin bagus karena mereka membawa label ke legalan mereka, tapi bertindak di luar SOP pinjol legal. Salam semangat yang hidup nya sudah dihancurkan oleh Pihak ke 3. Karena yang mau saya up bukan pinjol nya, tapi pergerakan Jasa pihak ke 3 yang meresahkan, karena mereka bukan karyawan pinjol, mereka disewa mereka punya kantor sendiri. Itulah yang harus diviral kan, disidak pihak2 terkait. Pinjol nya punya label OjK, tapi jasa begal yang mereka sewa kebanyakan ilegal..

    • 20 September 2021 - (21:09 WIB)
      Permalink

      Ini br aja kejadian sama saya. Ditawarin byr 2.550 dianggap lunas krn ke va biasa saya udh byr. Di ksh surat lunas tp cm email dr gmail. Udh curiga tuh saya. Eh bener dong hr ini dpt 4 email dr dc nagih2 saya lampirin aja dan saya cc ojk dan afpi. Kl saya msh ditagih jg saya mau lapor polisi krn ditipu. Wa yg nawarin saya keringanan tb2 udh ceklis 1. Kurang ajar nih danafix

      1
      1
      • 20 September 2021 - (22:50 WIB)
        Permalink

        Nahh ini kak, yang menyebabkan saya kekeh minta ganti nominal. Karena ditempat lain aja diganti nominal nya. Masalah nya kak, OJK pun tutup mata kalo cuma laporan via email atau chat. Harus diusut tuntas datang ke kantor nya. Saya pun akan mendatangi kantor danafix setelH lapor polisi.

 Apa Komentar Anda mengenai Danafix?

Ada 79 komentar sampai saat ini..

Penagihan Tidak Sopan oleh DC Aplikasi Danafix Mengakibatkan Saya Dibe…

oleh yuan kambey dibaca dalam: 1 menit
79