Keluhan Surat Pembaca Pesanan dari Merchant Akulaku Tidak Dikirimkan, Seller Tidak Bisa Dihubungi 13 Desember 202022 Desember 2020 ari 5 Komentar Akulaku, Akulaku Merchant, Belanja Online, Call Center, Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Fintech, Kredit online, Marketplace, Pembatalan pesanan, Status kiriman barang pesanan Ikuti kami di Google Berita Kepada Yth, Akulaku Pada tanggal 01 Desember 2020 saya ada melakukan pesanan Samsung Galaxy Note 9, Info dari seller barangnya ready dan ketika saya rasa sudah cocok otomatis saya pesan. Besoknya status barang sudah dikemas dan dikirim dan barang juga sudah di-pickup kurir Sicepat. Namun begitu saya tracking tidak ditemukan di website resmi Sicepat. Saya tunggu besoknya karena saya curiga ini barang kok bisa dapat no resinya tapi statusnya tidak ditemukan dan saya telpon pihak ekspedisinya. Info dari pihak ekspedisi no resinya kemungkinan salah dan saya konfirmasi ke seller yang mana jawabannya itu lama dan sangat slow respon, katanya tidak ada kesalahan info dari seller. Di sini curiga ini resi palsu dan saya chat terus si seller akhirnya mengakui pesanannya belum diproses dan sampai sekarang status pesanan saya masih belum berubah. Dan saya akhirnya tanggal 5 Desember mengajukan cancel barang karena merasa ditipu oleh pihak seller namun di sini dari pihak Akulaku minta saya konfirmasi ke seller via chat. Namun dari pihak seller tidak ada respon dan sangat slow respon, saya marah dan akhirnya seller setuju mau cancel. Dan pada hari ini betapa terkejutnya dari pihak Akulaku meminta saya menunggu 14 hari lagi dan minta konfirmasi lagi ke seller via live chat. Sudah tahu masalah saya di sini saya ditipu dan seller tidak bisa dihubungi. Saya sudah mengirimkan bukti via feedback dan jawaban Akulaku hanya disuruh konfirmasi seller via live chat maks 14 hari padahal dari chat WA seller nya sudah ada konfirmasi untuk cancel dan nomor WA nya juga sama dengan yang di live chat si seller.. Saya tidak mau nunggu selama 14 hari dan minta pesanan saya untuk dibatalkan, di sini kesannya Akulaku melindungi seller penipu. Saya akan laporkan masalah ini ke OJK dan ke pihak yang berwajib, bukti obrolan dengan cs Akulaku juga saya rekam sebagai bukti. Terima kasih. Ari Adhitia Banjarmasin Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tonny13 Desember 2020 - (09:54 WIB)Permalink Akulaku lagi yang selalu bermasalah, laporkan saja Gan ke pihak OJK dan pihak berwajib lebih cepat lebih baik.. 2 Login untuk Membalas
M Zubir13 Desember 2020 - (16:13 WIB)Permalink Duh, akulaku lagi. Kenapa ga beli langsung aja di gerai offline Samsung, setiap sudut kota ada, atau via Samsung official store di olshop yang terpercaya? Kenapa mau ribet urusan belanja, udah olshopnya gak jelas dan apalagi sellernya. Jika harga Samsung Galaxy Note 9 jadi pertimbangan, mungkin lebih murah daripada toko resmi, maka hal itu patut dicurigai, karena harga hp biasanya tidak lebih murah daripada toko resmi, lebih mahal ya. Sebaiknya, jika mau beli hp, beli di toko resmi, baik online atau offline, lebih aman dan terpercaya. Resiko beli hp secara online adalah di ekspedisi, seringkali hp dinyatakan hilang sama kurir atau sengaja “dihilangkan”. Entahlah! 2 1 Login untuk Membalas
Muhammad14 Desember 2020 - (11:19 WIB)Permalink @M Zubir Mereka tuh baru ajuin hutang pak, belum beli. Dan mereka tuh tidak paham kalau antara Fintech dan PenjuaL Barang itu ada Jarak dan bukan dalam satu ruangan. Dan antara Penjual Barang dengan Pemilik Barang [yang punya stok barang] ada Jarak pula. Jadi trasaksi mereka itu melewati: Fintech – Penjual Barang – Pemilik Barang. Makanya ribet dan Lama. Masing masing mereka itu punya catatan sendiri sendiri, Pemilik barang mencatat barang yang diambil oleh Penjual. Penjual melaporkan Barang sudah dikirim ke pembeli. Fintech melaporkan tagihan yang dikenakan untuk Nasabah. Nasabah ongkang ongkang kaki sambil Ngopi menunggu barang datang. Yang @M Zubir saranin memang tepat, kalau mau beli barang cepat diproses ya harus beli dengan orang/toko yang punya stok barang itu. Tapi ya mereka tidak bisa begitu, mereka cuma bermodal Aplikasi Hutang aja. Memang keadaan didunia seperti ini. Orang miskin serasa tak dihargai, padahal mereka ngutang juga ujung ujungnya kan pasti Bayar. Mereka ngutang kan karena memang terpaksa, kalau tak segera punya barang itu, takut dikatakan miskin. Takut dikatakan miskin tapi sudah ketahuan miskin oleh Fintech Penjual Barang dan Pemilik Barang. Takut dikatakan miskin pada teman sekantornya atau teman sekampungnya. Tapi sudah ketahuan Miskin pada Fintech berskala Nasional, pada Penjual Barang pada Pemilik Barang pada DC DC. Ya kalau telat bayar malahan teman sekampungnya juga bakalan paham kalau dia orang miskin. Itu ada percakapan di WA. Nasabah bertanya kepada PenjuaL “ Niat Jualan gak sih? “ Harusnya Penjualnya jawab gini, “Anda Niat BeLi gak sih.? Kalau Niat Beli kenapa ngutang.? Bayar Cash Dong.! “ Gitu deh jadinya. 3 Login untuk Membalas
Hilman14 Desember 2020 - (20:24 WIB)Permalink Kalau mau beli hp di akulaku wajib di official storenya sih. Soalnya emang fitur chat sampai pengiriman barant di akulaku ini kurang bagus… Kalau mau beli di luar official store beli nya lewat shopee. Nanti pembayaran nya via metode akulaku 2 Login untuk Membalas