Tunaiku Amar Bank Menyulitkan Nasabah yang Ingin Mengajukan Restrukturisasi

Kredit pinjaman saya no 59149035 jatuh tempo setiap tanggal 12. Saya sudah berulang kali mengajukan restrukturisasi akibat kondisi saya yang sudah diberhentikan dari perusahaan tempat saya bekerja. Tapi pengajuan restrukturisasi saya selalu ditolak dengan alasan yang tidak jelas. Meskipun begitu saya masih berusaha untuk terus membayar. Sampai akhirnya saya benar-benar menunggak pada bulan September 2020.

Saya masih tetap mengajukan permohonan restrukturisasi. Saya sengaja memang tidak pernah menjawab telepon, sms atau email penagihan karena orang orang yang menagih selama ini tidak bisa diajak bicara, hanya suruh bayar dan bayar saja. Tidak bisa memberikan solusi.

Kalau saya mengajukan restrukturisasi artinya saya masih ada itikad baik untuk membayar. Saya bahkan mendatangi kantor cabang Bank Amar di Wiyung Surabaya tapi tetap tidak ada yang bisa memberikan solusi. Saya disarankan untuk bayar angsuran berjalan dulu setelah itu baru bisa pengajuan restrukturisasi. Apa yang menjamin jika saya bayar dulu baru bisa pengajuan restrukturisasi?

Saya punya itikad baik untuk bersedia menemui pihak Tunaiku langsung tanpa perantara (collector lapangan). Tetapi jawaban yang saya terima adalah saya disuruh datang langsung kekantor di Jakarta. Secara logika, jika saya saja kesulitan membayar angsuran saya apa mungkin saya buang-buang uang untuk ke Jakarta. Bukankah sangat disayangkan untuk sekelas Bank Amar tidak bisa/tidak mampu menunjuk pihak yang bisa mewakili manajemen di salah satu cabangnya khususnya di Surabaya untuk melakukan negoisasi dengan nasabahnya?

Saya hanya akan berbicara langsung dengan pihak yang terkait langsung dengan Tunaiku yang bisa/berwenang terkait pengajuan saya. Jawaban otomatis dari sistem dengan kalimat yang sama yang tidak ada solusi atau pun ancaman serta teror dari pihak collector mohon maaf saya tidak mau meladeni.

Silahkan menghubungi saya lewat email & mari bertemu di kantor Anda. Dan jangan lagi mengirim debt collector yang sok-sokan mau mengintimidasi saya. Meskipun saya perempuan kalau saya dipermalukan saya gak akan tinggal diam. Sampaikan saja itu ke semua debt collector Anda. Jika keluhan ini tidak segera direspon akan ada surat ke 2 & seterusnya disertai bukti email & WA dari pihak Amar yang menyinggung saya.

Terima kasih.

Selvi Indah Hartini
Surabaya

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Tunaiku atas Surat Ibu Selvi Indah Hartini

Pertama-tama, kami menyampaikan terima kasih untuk informasi yang Ibu Selvi Indah Hartini sampaikan Menanggapi surat pembaca yang disampaikan Ibu Selvi...
Baca Selengkapnya

7 komentar untuk “Tunaiku Amar Bank Menyulitkan Nasabah yang Ingin Mengajukan Restrukturisasi

  • 23 Desember 2020 - (12:01 WIB)
    Permalink

    @Selvi Indah

    Dari kalimat ini,

    [Secara logika, jika saya saja kesulitan membayar angsuran saya apa mungkin saya buang-buang uang untuk ke Jakarta].

    Itu menandakan anda masih bisa menggunakan Logika. Tapi Logika itu harus dikembangkan lagi.

    Hingga akhirnya Logika anda akan berkata bahwa Fintech Tidak Punya Hati Nurani.

    Lalu, ketika mengetahui itu, untuk apalagi bersusah payah menuntut sesuatu yang tak pasti. Pakai Logika lagi. Lupakan Restrukturisasi, anda tak punya uang, hadapi saja yang sudah ada didepan mata.

    1. Jangan takut diPermalukan.

    Resiko tidak ada uang untuk membayar, ya sebagai gantinya terima saja diPermalukan.

    2. Di Kejar DC pada situasi Pandemi adalah Pemandangan yang Lumrah.

    Semua orang akan memaklumi anda, semua orang tahu dimana mana lagi krisis.

    3. Siapkan berjuta Alasan untuk menunda Pembayaran.

    Resiko tidak ada uang untuk membayar, anda harus memiliki berjuta Alasan untuk meyakinkan DC yang mungkin akan datang kerumah anda.

    Jangan bersikap Cuek dengan DC, berilah Alasan mengenai Upaya yang sedang anda lakukan untuk Membayar.

    4. DC tidak akan pernah capek menagih, anda pun jangan pernah capek menyiapkan berjuta Alasan.

    5. Semakin lama, pasti emosi DC semakin menjadi, jangan terpancing Emosi. Tunjukkan rasa memelas, itu strategi agar suasana tidak menjadi Gaduh.

    6. Dalam proses itu, niatkan dan fokuskan upaya untuk menyiapkan uang untuk membayar.

    Uang sifatnya mudah lenyap. Berapapun uang yang mampu anda sisihkan. Segera sisihkan, jangan ditunda tunda dan jangan pakai nanti nanti.

    7. Kebanyakan orang yang tulus ingin membayar hutang, dalam prosesnya, akan mendapatkan rejeki yang tak terduga.

    Tuhan menyertai orang orang yang berbuat kebenaran. Apalagi orang yang berniat berTobat.

    Itulah upaya yang bisa anda lakukan. Anda tak punya uang, anda perlu jalani strategi itu.

    Jangan merasa tertekan sendiri, karena jutaan orang sedang mengalami apa yang anda alami, tapi mereka bisa, dan ada strategi.

    10
  • 23 Desember 2020 - (23:24 WIB)
    Permalink

    Saya saja waktu datang ke kantornya tunaiku, untuk melunasinya saja hanya di janjikan akan di kembalikan uang sisa yang kelebihan, hingga saat ini pun tidak juga di kembalikan, bahkan mengajukan lagi saja sulit alasan ini itu, bagusnya saya bisa lunasi dan tidak pernah telat, hanya mereka saja yang tidak ada itikad untul mengembalikan sisa uangnya, susah kalo urusan dengan riba

  • 24 Desember 2020 - (02:31 WIB)
    Permalink

    Inilah contoh dimana yang ngutangin lebih galak daripada yang diutangin.

    – “saya sengaja tidak membalas email, telefon, sms dari dc..”. Apapun alasannya, cacian, makian, ya itu konsekuensi yang Anda tanggung. Mau ngutang, mau restukturisasi, ngga mau dimaki.. mau enaknya saja.

    – “saya diminta bayar dan bayar, tidak ada solusi”. Ya berarti memang tidak ada solusi! Solusinya Anda harus bayar sesuai tagihan. Anda yang ngemplang, orang lain yg suruh cari solusi. Anda yang berak, orang lain yg suruh nyebokin.

    – “sangat disayangkan bank Amar tidak mampu menunjuk pihak utk melakukan negosiasi dengan nasabahnya.” Hai, Anda itu bukan nasabah prioritas, Anda bukan pemilik bank, anda itu cuma pengemplang utang. Macam ratu saja.. DC lah yang cocok utk Anda, tidak perlu negosiator.

    – “Silahkan menghubungi saya lewat email & mari bertemu di kantor Anda. Dan jangan lagi mengirim debt collector yang sok-sokan mau mengintimidasi saya. Meskipun saya perempuan kalau saya dipermalukan saya gak akan tinggal diam. Sampaikan saja itu ke semua debt collector Anda. Jika keluhan ini tidak segera direspon akan ada surat ke 2 & seterusnya disertai bukti email & WA dari pihak Amar yang menyinggung saya.” Nah, artinya ini suatu bentuk pengancaman terhadap bank. Kepada Yth Bank Amar, mohon nasabah, eh maksud saya pengemplang seperti ini diteror saja. Jangan ke orangnya, karena Anda tidak akan diladeni. Tolong teror orang tuanya, tetangganya, saudaranya. Pengemplang ini sudah mengajak perang dengan Anda. Anda dengan bala tentara DC Anda seharusnya mampu mengatasi pengemplang galak seperti ini.

    2
    10
  • 30 Januari 2021 - (01:39 WIB)
    Permalink

    Semua bisa diselesaikan, bukan semua bisa dikomporin. Terlihat engkau orang yg bertanggung jawab atau bikin gaduh. Saya dukung orang yang punya niat atau punya solusi penyelesaian masalah.

  • 27 Februari 2021 - (04:42 WIB)
    Permalink

    Awal februari 2021 saya dapat info dari bank lain. kalau daya ada tunggakan di bank ini untuk pinjaman yang sudah berlangsung dari oktober 2019. Padahal saya tidak pernah mengajukan pinjaman, tanda tangan kontrak, bertemu ataupun dihubungi pihak Bank.
    Saya langsung le kantor bank buat pengaduan. Dan setelah di cek, dana di cairkan ke rekening saya tanpa izin dan persetujuan. Dana yang masuk saya juga tidak tahu asalnya dari pinjaman tersebut.
    Sekarang disuruh bayar cicilan dan bunga. Saya mengajukan keberatan dan hanya bersedia mengembalikan sesuai dana yang di cairkan. Bunga berkali lipat dan saya sama sekali tidak tau ada pinjaman. Bank juga tak pernah menghubungi. Mungkin kalau saya gak cek BI checking sampai sekarang juga gak tau ada pinjaman.

 Apa Komentar Anda?

Ada 7 komentar sampai saat ini..

Tunaiku Amar Bank Menyulitkan Nasabah yang Ingin Mengajukan Restruktur…

oleh Selvi Indah dibaca dalam: 1 menit
7