SiCepat Express Belum Bertanggung Jawab atas Barang Saya yang Pecah Saat Pengiriman

Pada 4 Desember 2020, saya komplain melalui CS kurir SiCepat perihal barang saya yang pecah saat pengirminan yaitu berupa Tablet Microsoft, untuk detail foto dan video sebelum dan sesudah kerusakanpun sudah saya lampirkan.

Sebelumnya sayapun sudah menginformasikan kepada pegawai SiCepat bahwa isinya Tablet dan saya meminta menggunakan asuransi. Namun, dari pihak gerai SiCepat Sukabumi tidak memfasilitasi untuk packing kayu atau tindakan preventif lainnya.

Saya tidak tahu juga apakah sudah dimasukkan asuransinya atau tidak sesuai dengan permintaan saya. Pihak SiCepat Sukabumi hanya menempelkan stiker Fragile dan menyampaikan akan dimasukkan ke pengiriman khusus yang aman.

Saat_timbang_pengiriman_(1)-compress1

Setelah dihubungi kesekian kali oleh beberapa pegawai SiCepat, akhirnya pada 17 Desember 2020, saya bisa berkomunikasi via telepon dengan Pak Irfan sebagai Kepala Koordinator Operasional Sicepat Sukabumi di nomor 0813-xxxx-4978.

Saat itu melalui telepon beliau menyampaikan bersedia bertanggung jawab untuk memperbaiki Tablet saya yang pecah. Kemudian, Pak Irfan meminta Tabletnya yang rusak dikirim ke Sukabumi untuk diperbaiki dari gerai SiCepat Sukabumi.

Tetapi, keesokan harinya saat saya follow up kembali informasinya berubah lagi kali ini diinformasikan dari pusat yang akan bertanggung jawab.

Lebih parahnya lagi pada tanggal 30 Desember saat saya follow up kembali via email, customer service memberikan Informasi dari pihak mereka bahwa unit saya sudah diperbaiki pihak gerai dan sudah diterima pihak pengirim. Sontak saya merasa dibohongi dan dizhalimi karena unit saya masih ada di saya dalam keadaan rusak dan belum diperbaiki sama sekali.

Saya sangat kecewa pelayananan dari Sicepat yang bertele-tele bahkan sampai ada OKNUM yang BERBOHONG untuk menghindar dari tanggung jawab. Sudah lebih dari 1 bulan saya follow up pihak SiCepat tapi belum ada upaya nyata atas pertanggungjawaban dari SiCepat.

Saya harap Sicepat bisa menanggapi surat pembaca ini dan segera bertanggung jawab segera atas kerusakan barang yang saya alami.

Terima kasih.

Fachriza Azhar
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan SiCepat Ekspres atas Surat Bapak Fachriza Azhar

Dengan Hormat, Sehubungan dengan surat Bapak Fachriza Azhar pada tanggal 1 Januari 2021 yang berjudul “SiCepat Express Belum Bertanggung Jawab...
Baca Selengkapnya

29 komentar untuk “SiCepat Express Belum Bertanggung Jawab atas Barang Saya yang Pecah Saat Pengiriman

  • 1 Januari 2021 - (22:00 WIB)
    Permalink

    Itu pakai kardus tdk bungkusnya, bunnlenya tebal tdk? Lebih aman lagi pakai kayu. Kl cuma stiker fragile itu tidak ngaruh. Meski bawanya pelan pelan, slow, hati2 tp ketika proses pengiriman dr kota A ke kota B pasti ditumpuk dgn paket lain. Bukan cuma ditumpuk, jadi satu dgn paket lain dimasukin karung. Kl melihat cara bungkua spt itu, sangat tidak aman.

    • 2 Januari 2021 - (11:49 WIB)
      Permalink

      TS nya bilang sudah dimintakan pakai asuransi. Jadi kalau sudah begitu maka seharusnya pihak expedisi/asuransi bertanggung jawab penuh kalau sampai terjadi kerusakan.

      18
      • 2 Januari 2021 - (20:34 WIB)
        Permalink

        Ini pernyataannya TS:

        “Saya tidak tahu juga apakah sudah dimasukkan asuransinya atau tidak sesuai dengan permintaan saya.”

        Dia pengirimnya saja gak tahu apakah diasuransi apakah tidak. Gimana sih.

    • 2 Januari 2021 - (13:32 WIB)
      Permalink

      Wooow.. sangat disayangkan ya pihak sicepat ga sigap dan cepat dalam melayani keluhan konsumen. Jadi aga takut nie pakai sicepat express. Makasih infonya mas fachriza.. semoga pihak sicepat bisa cepet tanggung jawab ya!

      • 2 Januari 2021 - (17:43 WIB)
        Permalink

        Itu Bukan Kesalahan Sicpat ya… Kalau w baca dari Atas – bawah, + Foti yg di berikan. Itu Murni kesalhan yg punya Barang.

        Alasannya
        1. Di kemasannya Cuma Isinya Kardus doang, sekarusnya pake kotak kayu kalau barang nya mudah pecah.

        2. Di Pacing nya Ngak ada Logo Barang Mudah Pecah… Sehingga kurir ngak tahu (Kurir kirim barang Dari Sabang – melauke ngak 1 orng doang).

        Ini saran untuk para pembeli / penjual di Olshop kalau mau barang aman jangan Tergiur Oleh Kurir dengan harga Murah / kurir yg memberi kita untung.
        Kalau kondisi barang mudah pecah/rusak Sebaiknya pakai Kotak Kayu / pakai Bublewarp yg tebal

        4
        10
        • 2 Januari 2021 - (19:15 WIB)
          Permalink

          Itu bukannya ada sticker fragile.. tandanyakan barang pecah belah..hehe.. duuh.. baru aja besok mau kirim barang pake si cepat,krn setelah bandingin harga lbh murah dari JNE.. Kalo gt mending mahal dikit kali ya yg penting aman.. i love JNE aja deh.. yg udah terbukti!

          4
          2
    • 3 Januari 2021 - (06:02 WIB)
      Permalink

      Itu pihak gerai Sicepat udah mau tanggung jawab diawal walaupun belum dilakukan berarti secara gak langsung sudah mengakui bahwa mereka bersalah.

      Dan perihal ada Oknum yg berbohong kepada customernya sih ini yang harusnya jadi perhatian utama dan jadi headline. Jago banget sampai berani berbohong gitu ke customernya, ga mikir panjang…Ckckck

  • 2 Januari 2021 - (11:07 WIB)
    Permalink

    seharus nya “seller lebih waspada .
    krana pasti udah tau cara kerja “kurir pengiriman.
    saya juga seller, om….
    saya penjual “blackmores and dettol

    jadi “lebih aman nya setiap pengiriman itu di bungkus bubble tebal, trus di masukan kardus , om
    jika perlu di paking kayu (baik sendiri atau expedisi )

    dr pada gini khan , bukan untung malah ambyar, om

  • 2 Januari 2021 - (11:49 WIB)
    Permalink

    Lain kali kalo mau ngirim paket jangan asal bungkus. Usahakan berbentuk kotak dari kardus. Dan di lapis buble 2 / 3 lapis. Minimal Pakai kardus bekas mie dan bagian luar di lakkban FRAGILE. Karena kalau rusak pihak ekspedisi tidak akan mau bertanggung jawab. Saya udh pengalaman barang rusak. Kalo masih ragu bisa tambah kan triplek pada bagian luar kardus sebagai pengganti packing kayu. Karena saya jualan barang mudah pecah. Tapi ga sampai koar2 di sini. Itu buat pelajaran. Lain kali bungkus yg serius jangan kaya bungkus nasi. Klo ga mau rugi di akhir

    2
    7
    • 2 Januari 2021 - (12:53 WIB)
      Permalink

      Fokusnya bukan masalah rusaknya sih ini tapi lebih ke ada oknum pihak SiCepat yang boongin customernya ngaku2 ke CS bahwa udah benerin unitnya TS padahal belum… Gile sih ini berani banget tu pake boong2 segala demi ga tanggung jawab…malah jadinya lebih berabe ini mah…

      15
  • 2 Januari 2021 - (15:28 WIB)
    Permalink

    Jujur saya merasa aneh kenapa para komentator di sini kebanyakan hanya menyalahkan pihak ekspedisi sedangkan sebagai seorang yang seller juga harusnya kita (seller) sudah harus siap siaga atas segala kemungkinan yang terjadi di jalan, semisal itu isinya gampang pecah ya kita kudu berusaha mikir gimana caranya supaya di jalan enggak pecah, pake bubble wrap yang sangat tebal, kardus lalu masukin lagi ke kotak kayu jika perlu. saya sudah langganan si cepat, saya pake bubble wrap dan kardus saja pun cukup sebenarnya selama tebal, melembung dan kardusnya tidak ada sela. baik kacamata, handphone, palet eyeshadow yang ada kacanya tidak pernah rusak, saya masukin botol kaca pun tidak pernah pecah.

    dilihat dari gambar saat penimbangan di atas, saya saja yang sekadar lihat sudah ngeri~ kalau TS nekad itu sudah risiko, kenapa dikirim??? enggak bisa pulang dulu diperbaikin dulu begitu kemasannya yang lebih kokoh???

    ini mah, saya nangkepnya seller merugi karena kesalahan sendiri terus menyalahkan ekspedisi. terima kasih.

    3
    11
      • 2 Januari 2021 - (19:47 WIB)
        Permalink

        loh,

        gini lo masyarakat yang kadang tidak mau open-minded dan sering tidak logis yang selalu merasa tahu mana korban mana tersangka.

        1. kronologisnya pengirim saja tidak tahu produk yang akan dikirim kan sudah masuk asuransi apa belum, padahal dalam proses transaksi akan ada bukti berupa struk beserta prosesnya (bila barang itu benar diasuransikan pasti akan ada biaya tambahan)

        2. sudah tidak tahu itu diasuransikan atau tidak pengirim tetap mengirimnya, setelah cacat dia meminta ganti rugi sedangkan hanya orang yang memiliki bukti tertulis garansi/asuransi saja yang dapat mengklaim ganti rugi tersebut, bahkan sekelas seller shopee saja harus ada bikti video on boxing kok untuk klaim, ya pengirim harus ada sesuatu juga buat klaim dong~ mana ada yang menanggung kerugian tanpa jaminan.

        3. tidak pernah ada pihak ekspedisi yang memaksa pengirim untuk tetap mengirim barang, berarti pengirim memang mantap ingin mengirim terlepas ekspedisi lalai dalam mengedukasi pengirimnya juga salah.

        4
        4
        • 2 Januari 2021 - (19:55 WIB)
          Permalink

          4. pengirim hanya memberitahu orang ekspedisi di awal sedang di bagian barang yang sangat penting di mana nanti akan dilihat oleh kurir dan petugas gudang yang menerima tidak ada apa-apa

          yang memberi label adalah pihak ekspedisi berarti ini sudah lumayan baik karena paling tidak mereka peduli dibanding pengirimnya sendiri yang tidak melabeli apa pun.

          5. Ada HARGA ada RUPA. Dengan memilih Si Cepat pengirim/calon penerima telah memilih harga yang “paling murah” di mana membuat banyak kemungkinan pengirim sengaja tidak mengeluarkan biaya lebih. Kayu dan triplek itu lumayan mahal. Adanya dipackingan sendiri. Atau minimal J&T bukan Si Cepat.

          6. Pihak pengirim sudah diberi petunjuk untuk mengirim barangnya, jika dia ada pentunjuk ke dua, ketiga, keempat sampai dengan tanggal 30 Desember berarti pihak pengirim tidak kunjung mengirim sesuai perjanjian awal sehingga mudah diajak ke sana-sini.

          Dan sebagai CS, CS hanya bisa menerima info dari satu arah. Dia tidak bisa mencari tahu kabar seperti tanya ke tetangga. CS pusat, CS point dan semua CS lokasinya berbeda. Kalau CS yang menerima sama dengan info 1 yang dia dapatkan infonya cuma info dari pihak 1.

          Jangan sempit mikirnya, lari-lari sedikit.

          4
          4
          • 2 Januari 2021 - (20:17 WIB)
            Permalink

            Gilee.. lo dukun atau pelanggan si cepat ye? Ko bisa tau sampe detail gt!! Gw sie simple aja ya,kalo udah DIBOHONGIN mana bisa gw percaya lagi.. Apalagi buat perusahaan besar kaya si cepat,ko kaya perusahaan abal2 aja pegawainya bohongin customer.. bilang udah dibenerin padahal belum!! Dadah.. byebye aja deh kalo gw digituin.. I LOVE JNE N TIKI ..

            1
            1
          • 2 Januari 2021 - (20:26 WIB)
            Permalink

            Ada HARGA ada RUPA?? Jadi secara ga langsung lo mau bilang sicepat tuh harga murah dan kualitas juga murahan?? Weww.. gw kira lo pelanggan setia si cepat.. taunya lo jelekin juga tuh sicepat.. hikssss… oke deh gw coba nanti pake J&T sesuai saran lo.. selingkuh dikit dri JNE & TIKI.. thank you bossss!!!

          • 2 Januari 2021 - (20:47 WIB)
            Permalink

            Untuk @Zinedine

            Di stiker pengemasan pengirim di foto atas yang diunggah sendiri oleh TS, di sana jelas sudah ada tulisan si cepat HALU.

            Layanan HALU itu adalah pilihan layanan paling murah singkatan dari HARGA MULAI DARI LIMA RIBU.

            Berarti apa? Pengirimlah yang memilih jasa paling murah. Bukan saya yang merendahkan pihak ekspedisi. Tolong bacanya pelan-pelan, kepleset malu.

            2
            2
  • 2 Januari 2021 - (17:33 WIB)
    Permalink

    Terlepas siapa yg salah diawal dalam prosedurnya sih jika benar kata pengirim bahwa sudah ada pihak sicepat yang mau bertanggung jawab diawal berarti pihak sicepat mengakui sudah lalai dan bersalah.

    Seharusnya mereka diawal menolak paket tersebut kalau dirasa kurang aman apalagi pengirim sudah mengiformasikan bahwa isinya adalah barang elektronik dan juga seharusnya mewajibkan tindakan pencegahan lain misalnya suruh dipacking kayu jangan main asal terima barang cuma ditempel sticker fragile doang, terlalu percaya diri ini mah. Karena yang lebih tahu sikon dilapangan adalah pihak ekpedisi itu sendiri. Customer sebagai orang awam seharusnya di edukasi dari awal.

    Apalagi dengan adanya pelaporan tidak benar bahwa dari pihak gerai ke customer service sicepat bahwa tablet tersebut sudah diperbaiki dan diterima pengirim padahal menurut pengirim belum diperbaiki dan masih rusak, berarti ada yang salah ini di internal SiCepat sampai harus berbohong. Apakah untuk menghindari tanggung jawab? Kalau sudah ada kebohongan seperti ini sih menurut saya sudah kelewatan.

    Saya jadi HATI2 dan takut menggunakan jasa SiCepat kalau cara penyelesaian masalahnya ada hal2 yang tidak benar disampaikan yang merugikan customer.

    Semoga SiCepat dan pengirim barang bisa segera menyelesaikan masalah ini.

    Terima kasih.

    15
    1
  • 2 Januari 2021 - (18:28 WIB)
    Permalink

    Waduuuh… ngeri ya berarti pake SICEPAT, sampai ada pihak yang berbohong segala yang merugikan customernya!

    Padahal saya lumayan sering pake kurir sicepat karena lumayan murah, jadi takut nih klo sampai ada masalah kaya gini pake sicepat lagi.

    8
    1
  • 2 Januari 2021 - (19:44 WIB)
    Permalink

    Kalo menurut saya sih kesalahan dr pihak pengirim nya. Seharus dr pihak pengirim lah yg berinisiatif melakukan packing secara aman karena yg nama nya pihak expedisi cuma mengantar dan kalo suruh mereka bungkus jarang ad cabang yg menyediakan sistem membungkus kiriman dengan bagus. Dan di lihat dr bungkusan jelas bungkusan nya juga sangat “fragile” bukan cuma barang nya doank yg “fragile”. Dan kalo ente berharap pihak expedisi untuk memperlakukan barang berlabel “fragile” dengan baik itu adalah hal yg hampir mustahil dan bukan cuma expedisi indonesia saja yg bgt bahkan expedisi di luar negeri juga bgt.

    4
    2
  • 2 Januari 2021 - (20:03 WIB)
    Permalink

    Itu tablet seken kah, kalau dibungkus pake bubble warp didalam dan dilapisi kotak dan dilapisi lagi dengan 2 bubble warp ada kemungkinan pecah ndak y,, kecuali dipijak..
    Tapi gak mungkinkan ekpedisi nginjak tu paket..
    Saya pernah ngirim hape y kayak gitu aja bungkusnya..

  • 3 Januari 2021 - (01:10 WIB)
    Permalink

    Maksudnya tablet microsoft apaan sih? Surface book?
    Ini baru pertama kali ngirim elektronik apa bijimana? Udah packingan kaya gitu, ngga bisa packing kayu tetep mau aja dan asuransi gatau ada apa engga (ini kan bisa dicek di resi dan kalau asuransi kurir dicek dulu barangnya).
    Udah kejadian kaya gini ya pada lempar²an pasti, bersabar aja. Lain kali preventif daripada menyesal gini tong

  • 3 Januari 2021 - (06:08 WIB)
    Permalink

    Ini TS harusnya Headlinenya itu ada OKNUM SiCepat yang Bohongin Customer.

    Harusnya perihal kebohongan ini yang jadi perhatian utama dan jadi judul.

    Jago banget sampai berani berbohong gitu ke internal dan customernya, ga mikir panjang…Ckckck

  • 3 Januari 2021 - (07:59 WIB)
    Permalink

    Ada hater garis fanatik ternyata di sini.. Atau cuma kompor? ?

    Headline surat terbuka dengan isi sudah jelas tidak sinkron.. Si penulis lebih menitikberatkan pada pecahnya tablet.. Btw, ini baru informasi dari penulis.. Jadi inget kejadian di dumay beberapa waktu lalu soal iBox..

    Entah kenapa kok saya merasa yang ngomporin di sini malah si penulis sendiri yah? Biar tetap ada yang belain.. Ohh sama beberapa kali ada statement I love JNE dan Tiki.. Curiga nya makin curiga euy..hahahahaha..

    Note nih buat para pembaca budiman yang lain.. Mohon tanggapi dengan melihat 2 sisi.. Jangan langsung ngejudge macem kejadian iBox.. Kronologi nya juga masih simpang siur terlepas dari bohong atau tidak nya.. Lagi pula siapa yang bisa pastiin kalau si CS udah berbohong? Si penulis? Siapa tau penulis yang bohong?

    Btw saya bukan seller atau pelanggan setia si cepat.. Tapi kalau misal mau bawa merk JNE atau Tiki, mereka juga ada masalah kok..hehehehe.. Jangan terlalu ngompor atau ngiklan.. Masalah di pihak kurir akan selalu ada.. Tinggal gimana kita ngikuti user agreement nya aja pas pakai jasa kurir.. Kalau barang pecah belah, selalu gunakan asuransi untuk nanti nya jika ada masalah maka bisa di klaim.. Dan juga jangan berserah banget sama plastik bubble warp.. Itu kan juga ada kelemahannya, gak menjamin 100% barang mu aman dari kepecahan..

    Akhir kata, semoga masalah penulis cepat di selesaikan..
    Buat Si Cepat, di tingkatkan lagi pelayanan nya, terutama jika kalau bener itu ada pembohongan.. 🙂

    • 3 Januari 2021 - (14:29 WIB)
      Permalink

      Betul, saya tipe yang jarang mau masuk diskusi seperti ini sebenarnya, tapi dari awal saya baca tulisan TS dan ditambah balasannya saya jadi yakin ingin mengetik panjang~ karena memang seaneh itu.

    • 17 Maret 2021 - (14:59 WIB)
      Permalink

      Sy salah satu customer yg barangnya rusak gara2 sicepat dan mereka sm sekali ga mau tanggungjwb..dan bnyk org internal slh satu marketplace yg blg sicepat ini bermasalah..dari segi sistem dan kurir mereka

  • 17 Maret 2021 - (14:54 WIB)
    Permalink

    Paket sy jg rusak gara2 sicepat. Cs dan kurir tdk mau tanggungjwb sama sekali. Malah menyalahkan sy katanya paket sy tdk proper menurut mereka. Yaaa kalau tdk proper kenapa ga ditolak aja dr awal???? Kl kurir terima dan mengambil paket saya, berarti dia setuju membawa paket saya dengan selamat sampai ke penerima..tp pas ternyata paket rusak mereka sibuk nyari pembenaran..sucks lah sicepat..hati2 aja yang mau pakai kurir ini..ada kenalan karyawan slh satu marketplace online jg bilang kl sicepat ini bermasalah

 Apa Komentar Anda mengenai SiCepat?

Ada 29 komentar sampai saat ini..

SiCepat Express Belum Bertanggung Jawab atas Barang Saya yang Pecah Sa…

oleh Fachriza dibaca dalam: 1 menit
29