Ilustrasi Headline Keluhan Surat Pembaca GrabCar Sangat Mengecewakan 9 Januari 2021 Siti Djumiati 23 Komentar Customer complaint handling, Customer Service, Driver Grab, Grab, GrabCar, Kompensasi kerugian, Taksi Online, Transportasi online Ikuti kami di Google Berita Dear Media Konsumen, Pada tanggal 4 Agustus 2016 09:18:33, saya melakukan perjalanan dari Jalan Raya Puspiptek no 101 Setu, Tangsel ,Banten ke tujuan Stasiun Senen Jakarta Pusat dengan layanan GRABCAR dan driver Safarudin. Perkiraan kami saat itu, cukup untuk perjalanan sebelum keberangkatan kereta menuju Pemalang pada pukul 12:00 WIB. Saya sampaikan ke driver, mohon dibantu lewat tol agar segera tiba di stasiun Senen. Driver menyanggupi dan menyatakan tidak akan ada keterlambatan. Namun saat di perjalanan, driver memutar-mutar kami ke Tanah Kusir, Permata Hijau Jakarta dsb, sehingga kami mengalami keterlambatan tiba di stasiun Senen dan tiket kereta yang sudah kami beli, dinyatakan hangus. Kami pun membeli lagi tiket kereta baru untuk tetap melanjutkan perjalanan kami ke Pemalang. Berdasarkan kejadian tersebut, maka: Saya email support.id@grab.com pada tanggal: 9 Aug 2016, 3:04 p.m., 10 Aug 2016, 3:22 p.m., 16 Aug 2016, 2:05 p.m., 18 Aug 2016, 2:34 p.m., dan 28 Aug 2016, 3:48 p.m., tapi TIDAK ada TANGGAPAN, RESPON, PERTANGGUNGJAWABAN dan SOLUSI dari pihak Grab. Padahal saya telah detail melampirkan screenshot page history GrabCAR-nya, tiket kereta dan struk pembayaran tiket kereta via Indomaret. Dari KETIDAKPEDULIAN pihak Grab yang menahun, saya mau menuntut kompensasi Rp810.000, sejumlah tiket yang telah hangus tsb. Sebagai konsumen, saya benar-benar tidak dihargai, tidak dipedulikan bahkan membuat saya trauma. Sampai sekarang, saya masih marah, kecewa, kesal dengan KETIDAKPEDULIAN pihak Grab. Saya pernah satu kali ditelepon oleh CS Grab, tapi tanpa solusi, tanpa pertanggungjawaban dan katanya akan menghubungi saya lagi. Namun tidak pernah terjadi, tidak ada tindak lanjut dari pihak Grab. Ini juga menjadi salah dua KETIDAKPEDULIAN pihak Grab terhadap kasus saya. Saya benar-benar kesal setiap kali ingat kejadian itu. Tanggal 20 Oktober 2016 17:16 saya mendapat email dari Indra Gunawan (Grab) juga tanpa solusi, isi email sbb: Note: *Dax tidak mendengarkan arahan jalan yang benar dari Pax sehingga terjadi keterlambatan yang mengakibatkan tiket hangus. Pax sudah dihubungi dan sudah dijelaskan jika tidak ada penggantian terkait kondisi tsb oleh pihak Grab. Namun, kami akan membantu untuk menghubungi Dax agar mendapatkan solusi terbaik agar Pax dan Dax bisa . Hingga saat ini Nomor telepon Dax belum bisa dihubungi. Saya juga menanyakan kasus saya ke Grab via messenger Facebook tgl 21 November 2016 18:07, masih tidak ada solusi. Jawaban CS Grab : “Terkait hal itu, mohon menunggu balasan email lebih lanjut dari kami ya, Kak. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan waktu yang kami butuhkan untuk menindaklanjuti. Thanks.“ Tanggal 24 Juli 2020, pukul 15:46 an. Rara menghubungi nomor saya 0852.5758.20** dari nomor 021.8064.8711. Meminta saya mengirimkan bukti-bukti kasus saya. Sudah saya lampirkan seluruh bukti-bukti kasus saya via messenger Facebook Grab dan ditanggapi: “Saat ini sedang aku bantu eskalasi ke tim terkait ya Kak. Mohon ditunggu informasi selanjutnya Kak ? -Rara“. Namun sekarang, setiap kali saya messenger Facebook ke FB Grab, jawabannya hanya template: “Hai Kak, maaf banget aku masih belajar dan belum mengerti apa yang Kakak maksud ?“. Saya di-blacklist, saya diblokir, saya tidak dianggap. Tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020, saya terus berusaha untuk bisa mendapatkan ganti rugi material saya ke pihak Grab via email, sosmed messenger Facebook dan direct message Instagram. Namun masih tidak ada tanggapan positif dari pihak Grab. Saya bahkan memberikan saran agar ganti rugi saya dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu driver sebagai mitra pelaksana jasa, dan oleh pihak GrabCar sebagai pihak penyedia jasa. Mohon bantuannya Media Konsumen dan terima kasih. Bukti perjalanan via GrabCar terlampir. Best regards. Siti Djumiati Tangerang Selatan, Banten Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Ivan9 Januari 2021 - (12:13 WIB)Permalink “Pax sudah dihubungi dan sudah dijelaskan jika tidak ada penggantian terkait kondisi tsb oleh pihak Grab.” saya rasa sudah normal kalau anda memakai jasa seperti ini sudah jelas tidak ada kompensasi untuk kondisi seperti yang anda sebutkan. tidak peduli anda melampirkan bukti dalam bentuk apa pun grab tidak bersalah. berangkat lebih pagi kalau tidak mau terlambat 10 2 Login untuk Membalas
alfian10 Januari 2021 - (08:31 WIB)Permalink ya allah kasus 5 tahun masih ajah di ungkit, lapang dada ajah bu, iklasin ajah itung² sedekah, insya allah malah lebih berkah buat ibu,, drpd ibu mengharapkan yang tidak pasti,, dpasti hidup ibu gak bakalan tenang,, 3 3 Login untuk Membalas
notebook7 Maret 2021 - (10:23 WIB)Permalink Itu mah supirnya kaga tau jalan, patokan nya pake maps doang, udah jelas suruh via tol, ngapain coba pake ke tankus segala, permata hijau, hahaha Pdahl mah tinggal masuk tol bsd bablas wiyoto wiyono keluar jatinegara bisa, rw mangun bisa mana aja juga udh deket? Login untuk Membalas
anton betton9 Januari 2021 - (13:32 WIB)Permalink sungguh luar biasa, begitu sabar menuntut ganti rugi atas kejadian tahun 2016. 3 Login untuk Membalas
Doan9 Januari 2021 - (13:36 WIB)Permalink Lo nya aja stres jarak puspitek tangsel ke stasiun senen berangkat jam mepet ? 2 2 Login untuk Membalas
Muhammad9 Januari 2021 - (13:50 WIB)Permalink Lain kali kalo mau pergi2 jgn mepet2 waktu perjalanan apalagi pagi dan menuju jkt. Terus kalo ibu tau jalur, boleh ibu langsung tunjukin ke driver nya langsung belok kanan kirinya.. kalo ibu ga tau jalan liat di google map.. tol tidak menutup kemungkinan tidak macet apalagi jkt. Ibu menuntut ganti rugi atas dasar yg kurang jelas Itu kenapa pihak grab tidak mengerti. Ikhlaskan saja bu. Ini udah thn 2021. 8 1 Login untuk Membalas
Yopi10 Januari 2021 - (17:02 WIB)Permalink Waw 2017, 2018, 2019, 2020, saya jadi takut ketika anda mati nanti jadi gentayangan nagih itu duit ke grab sama driver wkwkek 4 1 Login untuk Membalas
Asus9 Januari 2021 - (14:45 WIB)Permalink Kalau serius nuntut ganti rugi ya datang langsung aja ke kantor Grab, ngapain cuma nunggu ditelpon dan diselesaikan lewat sosmed, email dan sejenisnya? Masa selama 5 tahun gak ada waktu sama sekali? Lebih enak tatap muka langsung, itu pun kalau mitra drivernya masih aktif buat diminta pertanggungjawaban. Toh ini udah tahun 2021, Hehehe. 3 1 Login untuk Membalas
Risan Yusup9 Januari 2021 - (23:51 WIB)Permalink Nah betul, datang ke kantor grab setelah kejadian. Mungkin di daerah pemalang ga ada kantor grab Login untuk Membalas
John9 Januari 2021 - (19:34 WIB)Permalink Pengen tenar bu? Katanya suruh lewat tol tapi pas diputer²in diluar tol diem aja. 1 1 Login untuk Membalas
Airish9 Januari 2021 - (21:07 WIB)Permalink Saran aja kalo mau berangkat ke stasiun itu 3-4 jam sebelum jadwal keberangkatan, lebih baik nunggu di stasiun ketimbang telat, karena pernah sekali nyaris telat karena berangkatnya mepet dr rumah, untung drivernya ngebut karena aku cerita jam keberangkatan nya? 1 1 Login untuk Membalas
Dasiri Dasiri9 Januari 2021 - (21:25 WIB)Permalink Dimana mana kalo mau naek transportasi umum kaya kereta jarak jauh minimal 1 jam sebelum jam berangkat ada di stasiun Jangan mepet mepet berangkatnya apalagi naek taksi online bukan mobil pribadi Trus kejadiannya tahun 2016 waw super sekali ??? 1 1 Login untuk Membalas
AneGoogle10 Januari 2021 - (01:02 WIB)Permalink Susah mau nuntut kalau naik transportasi beginian. Harusnya karena kondisi lalintas harus menyediakan waktu lebih awal. 1 Login untuk Membalas
Tandy10 Januari 2021 - (08:40 WIB)Permalink Gemes sama yg bilang harus berangkat lebih awal. Si ibu itu jam 9 berangkat untuk naik kereta yang jam 12. Menurutku itu udah masuk kategori berangkat lebih awal. Jarak jakarta tanggerang harusnya cukup 2 jam via tol. 2 11 Login untuk Membalas
Dimas10 Januari 2021 - (10:46 WIB)Permalink Anda sepertinya bukan warga Jakarta kalo gitu. 8 3 Login untuk Membalas
8212 Januari 2021 - (10:50 WIB)Permalink Dari pintu Tol nggak langsung di Gerbang Stasiun Senen. 1 Login untuk Membalas
HENDRI TJAHJADI12 Januari 2021 - (13:55 WIB)Permalink beginilah potret sang ibu yang mau menang sendiri. kan sdh tau jarak dr puspitek ke stasiun senen itu lumayan jauh (bknnya dekat) , apalagi perjalanan di darat dgn transportasi umum (taxi online). kalau ingin cepat sampai kenapa tidak naik kereta terlebih dahulu dari stasiun serpong ke stasiun tanah abang, nah dr situ baru naik taxi online ke stasiun senen. selain bs menghemat waktu, kan bs menghemat biaya jg. apalagi ini kan berangkatnya jam 09:18 (bkn jam padat disaat org mau brgkt kerja yg membuat kereta berjubel). coba belajar hidup realistis, ikhlas, & smart bu… 1 Login untuk Membalas
Satria10 Januari 2021 - (09:59 WIB)Permalink Ibu ini termasuk kategori kikir bin pelit, sudah kejadian tahun 2016 masih juga ditagih. Seharusnya, jika sudah dikomplain dan tidak mendapatkan ganti rugi, ya ikhlaskan saja dan berdoa semoga diberi rezeki yang berlimpah. Memendam kekecewaan yang terlalu mendalam akan membuat kepahitan dalam hidup dan anda akan semakin rugi, karena akan berpengaruh pada etos kerja anda. 6 1 Login untuk Membalas
Dimas10 Januari 2021 - (10:45 WIB)Permalink Harusnya berangkat lebih awal sih. 3 1 Login untuk Membalas
Theresia10 Januari 2021 - (20:43 WIB)Permalink Bu, Saya jg pernah berangkat dr Blok m ke Gambir kereta jam 5 pagi, memang pagi sepi ga macet tp Saya prefer berangkat jam 4 dan pesen grab jam 3.30. alan terapi krn adek Saya Itu tipe mepet2 jadilah grab dpesen jam 4.15 dan nyampe jemput Saya jam 4.40. meskipun supir sudah ngebut, kami semua sampai di Gambir persis saat kereta berangkat ke Bandung hahaha. Ya sudah alhasil beli tiket lg utk keberangkatan berikutnya. Saya nuntut Grab? Ya enggalah Wong kesalahan sendiri. Lagian ngotot jg buat apa? Cape2in diri sndr. Kalo Saya lihat anda sudah ngawur sekali dr tangsel ke Senen pagi Hari berangkat selang 3 jam. Ya ga salah abang supirnya. Wong mepet2 bgt. 4 Login untuk Membalas
Setiawan11 Januari 2021 - (06:17 WIB)Permalink Menurut saya, kalau sedari awal udah bilang lewat tol, dari Puspiptek ke Senen mah bisa cepet. Kalau sampai muter-muter lewat Tanah Kusir, Permata Hijau, itu mah jalur motor, mobil juga kena macet. Ini nggak tahu yang bego sopir Grab atau bagaimana, nggak tahu juga. Repot kalau sudah telat tiket kereta hangus, harusnya sih kalau jadi kesalahan sopir Grab, dia yang mesti tanggung jawab, cuma kondisi jalan mana tahu. Lha wong orang dari Jakarta ke Bandara Soeta aja bisa telat gegara macet tol, udah lewat tol lho ini. Login untuk Membalas
Andre Arya11 Januari 2021 - (09:07 WIB)Permalink “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan waktu yang kami butuhkan untuk menindaklanjuti. Thanks.“sekarang kalimat di atas hanya sebagai key word yang sering di ucapkan tetapi sebatas SOP saja.. Semua layanan call center atau customer service semua hampir menggunakan kalimat itu tapi ya.. Sebatas copy paste atau memang ending percakapan harus pakai format itu… Semoga ada kejelasan.. Atau klau mau ya ikhlaskan.. Semoga ada gantinya.. Login untuk Membalas