Surat Pembaca

GrabCar Sangat Mengecewakan

Dear Media Konsumen,

Pada tanggal 4 Agustus 2016 09:18:33, saya melakukan perjalanan dari Jalan Raya Puspiptek no 101 Setu, Tangsel ,Banten ke tujuan Stasiun Senen Jakarta Pusat dengan layanan GRABCAR dan driver Safarudin. Perkiraan kami saat itu, cukup untuk perjalanan sebelum keberangkatan kereta menuju Pemalang pada pukul 12:00 WIB.

Saya sampaikan ke driver, mohon dibantu lewat tol agar segera tiba di stasiun Senen. Driver menyanggupi dan menyatakan tidak akan ada keterlambatan. Namun saat di perjalanan, driver memutar-mutar kami ke Tanah Kusir, Permata Hijau Jakarta dsb, sehingga kami mengalami keterlambatan tiba di stasiun Senen dan tiket kereta yang sudah kami beli, dinyatakan hangus. Kami pun membeli lagi tiket kereta baru untuk tetap melanjutkan perjalanan kami ke Pemalang.

Berdasarkan kejadian tersebut, maka:

  1. Saya email support.id@grab.com pada tanggal: 9 Aug 2016, 3:04 p.m., 10 Aug 2016, 3:22 p.m., 16 Aug 2016, 2:05 p.m., 18 Aug 2016, 2:34 p.m., dan 28 Aug 2016, 3:48 p.m., tapi TIDAK ada TANGGAPAN, RESPON, PERTANGGUNGJAWABAN dan SOLUSI dari pihak Grab. Padahal saya telah detail melampirkan screenshot page history GrabCAR-nya, tiket kereta dan struk pembayaran tiket kereta via Indomaret.
  2. Dari KETIDAKPEDULIAN pihak Grab yang menahun, saya mau menuntut kompensasi Rp810.000, sejumlah tiket yang telah hangus tsb.
  3. Sebagai konsumen, saya benar-benar tidak dihargai, tidak dipedulikan bahkan membuat saya trauma. Sampai sekarang, saya masih marah, kecewa, kesal dengan KETIDAKPEDULIAN pihak Grab.
  4. Saya pernah satu kali ditelepon oleh CS Grab, tapi tanpa solusi, tanpa pertanggungjawaban dan katanya akan menghubungi saya lagi. Namun tidak pernah terjadi, tidak ada tindak lanjut dari pihak Grab. Ini juga menjadi salah dua KETIDAKPEDULIAN pihak Grab terhadap kasus saya. Saya benar-benar kesal setiap kali ingat kejadian itu.
  5. Tanggal 20 Oktober 2016 17:16 saya mendapat email dari Indra Gunawan (Grab) juga tanpa solusi, isi email sbb:
    Note:
    *Dax tidak mendengarkan arahan jalan yang benar dari Pax sehingga terjadi keterlambatan yang mengakibatkan tiket hangus.
    Pax sudah dihubungi dan sudah dijelaskan jika tidak ada penggantian terkait kondisi tsb oleh pihak Grab. Namun, kami akan membantu untuk menghubungi Dax agar mendapatkan solusi terbaik agar Pax dan Dax bisa . Hingga saat ini Nomor telepon Dax belum bisa dihubungi.
  6. Saya juga menanyakan kasus saya ke Grab via messenger Facebook tgl 21 November 2016 18:07, masih tidak ada solusi. Jawaban CS Grab : “Terkait hal itu, mohon menunggu balasan email lebih lanjut dari kami ya, Kak. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan waktu yang kami butuhkan untuk menindaklanjuti.
    Thanks.
  7. Tanggal 24 Juli 2020, pukul 15:46 an. Rara menghubungi nomor saya 0852.5758.20** dari nomor 021.8064.8711. Meminta saya mengirimkan bukti-bukti kasus saya. Sudah saya lampirkan seluruh bukti-bukti kasus saya via messenger Facebook Grab dan ditanggapi: “Saat ini sedang aku bantu eskalasi ke tim terkait ya Kak. Mohon ditunggu informasi selanjutnya Kak ? -Rara“.
    Namun sekarang, setiap kali saya messenger Facebook ke FB Grab, jawabannya hanya template: “Hai Kak, maaf banget aku masih belajar dan belum mengerti apa yang Kakak maksud ?“.
  8. Saya di-blacklist, saya diblokir, saya tidak dianggap.
  9. Tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020, saya terus berusaha untuk bisa mendapatkan ganti rugi material saya ke pihak Grab via email, sosmed messenger Facebook dan direct message Instagram. Namun masih tidak ada tanggapan positif dari pihak Grab.

Saya bahkan memberikan saran agar ganti rugi saya dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu driver sebagai mitra pelaksana jasa, dan oleh pihak GrabCar sebagai pihak penyedia jasa.

Mohon bantuannya Media Konsumen dan terima kasih. Bukti perjalanan via GrabCar terlampir.

Best regards.

Siti Djumiati
Tangerang Selatan, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Gemes sama yg bilang harus berangkat lebih awal. Si ibu itu jam 9 berangkat untuk naik kereta yang jam 12. Menurutku itu udah masuk kategori berangkat lebih awal. Jarak jakarta tanggerang harusnya cukup 2 jam via tol.

    • beginilah potret sang ibu yang mau menang sendiri. kan sdh tau jarak dr puspitek ke stasiun senen itu lumayan jauh (bknnya dekat) , apalagi perjalanan di darat dgn transportasi umum (taxi online). kalau ingin cepat sampai kenapa tidak naik kereta terlebih dahulu dari stasiun serpong ke stasiun tanah abang, nah dr situ baru naik taxi online ke stasiun senen. selain bs menghemat waktu, kan bs menghemat biaya jg. apalagi ini kan berangkatnya jam 09:18 (bkn jam padat disaat org mau brgkt kerja yg membuat kereta berjubel). coba belajar hidup realistis, ikhlas, & smart bu...

  • Ibu ini termasuk kategori kikir bin pelit, sudah kejadian tahun 2016 masih juga ditagih. Seharusnya, jika sudah dikomplain dan tidak mendapatkan ganti rugi, ya ikhlaskan saja dan berdoa semoga diberi rezeki yang berlimpah. Memendam kekecewaan yang terlalu mendalam akan membuat kepahitan dalam hidup dan anda akan semakin rugi, karena akan berpengaruh pada etos kerja anda.

  • Bu, Saya jg pernah berangkat dr Blok m ke Gambir kereta jam 5 pagi, memang pagi sepi ga macet tp Saya prefer berangkat jam 4 dan pesen grab jam 3.30. alan terapi krn adek Saya Itu tipe mepet2 jadilah grab dpesen jam 4.15 dan nyampe jemput Saya jam 4.40. meskipun supir sudah ngebut, kami semua sampai di Gambir persis saat kereta berangkat ke Bandung hahaha. Ya sudah alhasil beli tiket lg utk keberangkatan berikutnya. Saya nuntut Grab? Ya enggalah Wong kesalahan sendiri. Lagian ngotot jg buat apa? Cape2in diri sndr. Kalo Saya lihat anda sudah ngawur sekali dr tangsel ke Senen pagi Hari berangkat selang 3 jam. Ya ga salah abang supirnya. Wong mepet2 bgt.

    • Menurut saya, kalau sedari awal udah bilang lewat tol, dari Puspiptek ke Senen mah bisa cepet. Kalau sampai muter-muter lewat Tanah Kusir, Permata Hijau, itu mah jalur motor, mobil juga kena macet. Ini nggak tahu yang bego sopir Grab atau bagaimana, nggak tahu juga. Repot kalau sudah telat tiket kereta hangus, harusnya sih kalau jadi kesalahan sopir Grab, dia yang mesti tanggung jawab, cuma kondisi jalan mana tahu. Lha wong orang dari Jakarta ke Bandara Soeta aja bisa telat gegara macet tol, udah lewat tol lho ini.

  • "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan waktu yang kami butuhkan untuk menindaklanjuti.
    Thanks.“sekarang kalimat di atas hanya sebagai key word yang sering di ucapkan tetapi sebatas SOP saja.. Semua layanan call center atau customer service semua hampir menggunakan kalimat itu tapi ya.. Sebatas copy paste atau memang ending percakapan harus pakai format itu... Semoga ada kejelasan.. Atau klau mau ya ikhlaskan.. Semoga ada gantinya..