Surat Pembaca

Beli HP di Shopee, Isi Paket Batu

Pada tanggal 07 Desember 2020 saya pesan sebuah handphone di Shopee, yaitu Infinix Note 8 dengan nomor pesanan: 20120705YETQV6 melalui jasa kirim JNE dengan nomor resi: 8826412098557483 dari Semarang.

Deskripsi pesanan saya

Setelah 4 hari saya menunggu, paket akhirnya datang juga. Saya aga merasa curiga, karena paket yang saya terima keadaan penyok dan beratnya pun ringan. Ketika paket dikirim, saya pun selalu update di situs cek resi dan saat pengiriman barang pun terhenti di Semarang selama 1 HARI tanpa ada keterangan. Paket yang harusnya datang dalam 2 hari saja, tetapi malah hampir 3 hari untuk pengiriman dari SEMARANG ke BOYOLALI. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak saya inginkan, lalu paket saya foto dan saya videokan saat membukanya.

Setelah saya buka ternyata isi paket adalah BATU. Di situ saya mulai bingung dan saya chat seller-nya. Kata si seller, dia sudah mengirim barang yang benar, tetapi seller cuma menuliskan nomor resi dan nama saya saja di atas paket menggunakan spidol hitam.

Saya pun gak terima, karena saya merasa ditipu. Saya pun mengajukan pengembalian barang, tetapi si penjual menolaknya, dengan alasan mengirim barang sudah benar. Kalau tidak salah, saya juga tidak akan meminta pengembalian barang. Karena saya beli HP tersebut menggunakan cicilan AKULAKU, saya pun sudah konfirmasi ke AKULAKU, tapi tetap saja tidak bisa membantu, karena AKULAKU hanya menyediakan pembayarannya saja.

Selang beberapa hari, pihak Shopee pun mengabari saya lewat telepon dan disuruh meng-upload bukti seperti foto dan video. Saya pun melakukan seperti apa di arahkan pihak Shopee dan si pihak penjual pun sama disuruh meng-upload bukti seperti yang saya lakukan (penulis menyertakan link Youtube untuk 6 video unboxing, yang masing-masing berdurasi 30 detik – redaksi).

Sampai berhari-hari saya menunggu hasil keputusanya, sampai di akhir bulan tagihan saya pun muncul. Mau gak mau saya harus bayar dulu itu tagihan. Ya saya kesel lah orang saya aja ditipu, pesanan HP malah dikirim batu. Sudah menunggu berhari-hari, katanya Shopee sedang melakukan investigasi pada pihak jasa kirim JNE, tapi hasilnya pun nihil.

Selang beberapa hari saya dapat notifikasi dari Shopee untuk meng-upload bukti terakhir, dan saya pun meng-upload bukti terakhir. Penjual pun disuruh melakukan hal yang sama seperti saya, tetapi penjual tidak bisa menunjukan bukti yang di minta pihak Shopee, otomatis pengajuan pengembalian saya disetujui pihak Shopee.

Saya pun mengembalikan barang tersebut dengan panduan yang diberikan oleh Shopee. Selang 2 hari, barang tersebut diterima oleh penjual, tapi penjual malah mempersulit saya dengan naik banding lagi dengan keterangan barang yang diterima tidak sesuai. Padahal di keterangan penjual dapat naik banding jika barang yang saya kembalikan tidak sampai ke penjual.

Masalah ini dikonfirmasi oleh Shopee lagi, dan masalah pun kembali. Ribet karena Shopee sedang menunggu konfirmasi dari pihak ekspedisi. Padahal masalah ini sudah 1 bulan lamanya, tapi tidak ada kelanjutannya, cuma ada sedang menunggu konfirmasi dari pihak terkait.

Tolong Shopee segara urus masalah ini, karena saya merasa keberatan dengan masalah ini, tidak menerima barang tetapi disuruh bayar. Saya sebagai buruh harian pun merasa berat sekali karena permasalahan belum terselesaikan sudah sampai 1 BULAN ini dan saya harus menanggung cicilan di AKULAKU.

Terima kasih untuk Media Konsumen yang telah membantu menyampaikan permasalahan saya.

Deni Kristianto
Boyolali, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan JNE atas Surat Sdr. Deni

Sehubungan dengan surat pembaca yang telah dimuat di Mediakonsumen.com pada tanggal 13 Januari 2021 berjudul “Beli HP di Shopee Isi...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • akhirnya saldo dibalikkan ke pembeli, videonya terpotong², video utuh ada di hp dia, tapi kalo penjual bawa ke pengadilan juga hampir pasti kalah, dia tidak ada bukti video rekaman saat pengemasan

    • Kalo kita chat ke Seller nya di Shopee, katanya permasalahannya ada di Ekspedisi. Akibatnya ekspedisi yang bersangkutan tidak diaktifkan lagi oleh Seller.

      Sekarang tinggal ekspedisinya tindakannya ke depan gimana. Saran saja kepada penulis, videonya bisa diupload di Youtube aja gan. Nanti link nya bisa di attach disini. Siapa tau ada tindakan lebih lanjut dari pihak ekspedisi yang ingin mengusutnya sampai tuntas. Untuk meluruskan asumsi - asumsi juga.

  • Hahaha dilihat dr cara buka paket, sudah sangat meragukan. Seller, buyer dan kurir. Kl saya disuruh curiga, maka saya pilih buyer. Paket tdk ada update sehari jg tidak masalah, sudah sering terjadi. Apalagi jika pengiriman padat, bnayak kurir yg absen, dll. Dan kl niat mengganti dgn batu tdk mungkin cuma 2-3 butir. Tnggu saja nanti mana yg benar di pengadilan Tuhan.

  • Menguatkan lagi, di gambar kedua diatas yang di attach oleh Penulis. Perhatikan bahwa label pada kardus tersebut tertulis :
    To : Bayu Banzal . . . .
    Semarang . . . .
    Jln Kawi Oey . . . .
    yang juga bisa dilihat Di Video "Bukti ke 4" detik ke 0.03 yang di upload penulis di Youtube ini
    https://www.youtube.com/watch?v=tALLXzvx4HA&feature=youtu.be

    Setelah di plastik dibuka di video unboxing, kardus kemudian dibalik dan terdapat label dari JNE dengan kode PSR (akan lebih terlihat jika dibuka dengan laptop dengan mode fullscreen) pada detik ke 0.09

    Kesimpulannya kardus tersebut bukan merupakan kardus yang dikirimkan toko online Aaron.nick dari Semarang ke Boyolali dan bukan merupakan kardus sesungguhnya.

    Bagaimana tindakan perusahaan yang namanya disebut dalam Surat Pembaca ini ? Patut kita nantikan..