Surat Pembaca

Kecewa dengan Mitra10.com Dikirim Barang Rusak, CS Tidak Ada, Pelayanan Sangat Amat Mengecewakan

Beberapa bulan ini saya melakukan pembelanjaan via Mitra10 untuk merenovasi rumah. Saya mempercayakan Mitra10 Qbig dan Gading Serpong. Selama ini tidak ada masalah, selalu berjalan dengan lancar dan baik. Pembelian via offline. Tapi berbeda hal dengan saat pertama kali saya melakukan pembelanjaan via online melalui Web Mitra10.com

Awal mula semua transaksi berjalan lancar sampai dengan proses payment. singkat cerita pembelanjaan saya di Mitra10.com dengan cabang Daan Mogot pada tanggal 13 Januari 2021 dengan no order #007724 melakukan pembelian 10 pc sealant bening Dextone menggunakan instant courier Gojek. Namun sampai malam belum ada proses.

Saya menanyakan via email ke ecommerce@mitra10.com, dan via chat whatsapp ke 087884821089 perihal tersebut. namun hingga surat ini dibuat tidak ada balasan yang saya terima, dibaca pun tidak. Oke lah hingga akhirnya tanggal 14 Januari 2021 barang tersebut dikirim… dari situ masalah pun mulai lagi.

Driver tidak mengetahui apa yang harus diambil. Driver menelepon saya sebagai pembeli dan tidak mengetahui order apa yang diambil. Akhirnya dikasih ke Kasir/CS saya tidak terlalu memperhatikan. Bukan pelayanan yang ramah saya terima, oknum tersebut malah menanyakan dengan lantang order apa? yang mana? Bayarnya via apa?

Saya menyebutkan no order 007724 dan sudah dibayar, transaksi via Mitra10.com. Tidak ada ucapan apapun, oknum tersebut hanya berkata “tunggu aja ya, bentar dicek dulu. gak tau orderannya yang apa”

Di situ saya naik pitam, tidak ada sopan santun dan tata krama yang diberikan oknum tersebut. Padahal di web Mitra10.com order tersebut sudah diproses oleh Yusuf Kelana_daanmogot dan ready for pickup.

Agar lebih mudah saya mengirimkan screenshot bukti transksi Mitra10.com ke nomor gojek tsb melalui whatsapp agar bermaksud mempermudah proses tracing si Oknum tersebut. yang saya kagetkan gojek tersebut berkata melalui whatsapp ” maaf pak. orderannya sudah saya batalkan. mbanya sombong dan tidak ramah sama sekali kepada saya, semoga driver lain bersedia mengambil”

Spontan saya membalas chat tersebut “Mohon maaf pak apabila demikian, terima kasih pak sudah membantu mengambil pickup saya.. saya akan coba tindak lanjuti perihal ini pak. Sekali lagi saya mohon maaf..”

Singkat cerita driver lain berhasil mengantar tanpa drama ataupun apalah saya gak peduli.

Saat saya proses unboxing dari 10 pc pengiriman, 1 barang rusak. Akhirnya saya proses pengajuan refund. Saya tidak bersedia menukar! Saya sungguh kecewa dengan pelayanan Mitra10 bahkan email dan whatsapp dan pengajuan retur rusak dengan nomor RMA 0005 hingga surat ini dibuat masih pending approval. Sudah mencoba via whatsapp tidak ada tanggapan.

Saya tidak kecewa terhadap Mitra10, tapi saran saya sebagai customer setia, lebih baik Mitra10 mempertimbangkan divisi online di divisi Mitra10.com.

Cukup sekali dan saya kecewa, apabila belum siap untuk online market, lebih baik nonaktifkan divisi online nya, tetap fokus pada offline store.

Andre
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Untuk divisi online nya memang masih berantakan dan terkesan masih setengah setengah Dan asal jadi jadi antara toko tempat pickup dan data base pemesanan online belum sinkron satu sama lain

    • Ya. Betul sekali. Setelah saya baca beberapa keluhan di media media lain.. Kasusnya banyak. Dari yg saat tiba disana belum tau apa pun. Barangnya yg tidak ada real stok nya namun sudah dikatakan bisa lsg dipickup dan lain lain... Sangat disayangkan perusahaan sekelas CSAP yg sudah TBK dan terpercaya dikatakan memiliki segala ISO dan lain lain.. Dalam proses onlinenya malah mengalami kejadian seperti ini. Lebih baik sistem pengelolaan online nya diberikan kepada pihak ketiga bila tidak sanggup. Dijaman seperti ini kami sangat amat mengharapkan pembelanjaan online untuk menghindari resiko interaksi langsung..

      Namun yg didapat dari pengalaman pertama kali.. Malah seperti ini...

      Semoga manajemen bisa melirik kelemahan ini...
      Terima kasih