Surat Pembaca

Jadi Korban Penipuan yang Menguras Kartu Kredit BNI Saya

Kepada Yth Bpk Direktur BNI,

Saya Wendi Asrizal nasabah kartu kredit Bapak sejak 2015 dengan no 410505****7450 dari Solok Sumbar.

Awal bulan Oktober 2019 saya dapat telepon dari seseorang yang mengaku pegawai BNI. Awalnya diinformasikan data lengkap saya, kemudian diinfokan penambahan limit menjadi 16 juta dan kemudian telah terjadi penumpukan bonus sebanyak 3.000 point. Saya juga ditawarkan untuk memilih merchant untuk penarikan point tsb, saya pilih Shoopee untuk merchant dengan bonus 4 juta dan 200 ribu seperti terlampir.

Kemudian saya diarahkan untuk menyebutkan nomor yang ada di balik kartu untuk melakukan transaksi penarikan point. Ini terjadi 2 kali transaksi seperti terlampir.

 

Setelah saldo saya berkurang baru saya sadar bahwa saya tertipu. Akhirnya saya lapor ke BNI dan jawabannya katanya ditanggung oleh pemegang kartu kredit. Padahal saya sudah buat surat pernyataan tentang keberatan dengan 2 transaksi tsb.

Dengan ini saya tidak habis pikir kenapa BNI tetap membebankan kepada saya tagihan atas transaksi yang tidak saya inginkan akibat penipuan tadi? Semoga surat pembaca ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan pihak BNI bisa mengklarifikasi penipuan ini atas transaksi yang harusnya bukan jadi beban dari pemegang kartu kredit.

Terima kasih, wassalam.

Wendi
Solok, Sumbar

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Ya elah mak, benar2 ga bisa ngomong apa2, org kaya ente bagusan ga usah punya kartu kredit, bukan hanya memberi kode CVV yg jelas RAHASIA, namun juga malah membantu penipu dengan menyebutkan kode OTP, pengacara terhebatpun tidak akan bisa bantu anda, anda termasuk beruntung tertipunya cuma segitu, klw ratusan juta, habis ente..

  • fatal kesalahan anda ...yg biasanya d lakukan oleh pemilik kartu baru,.100%sanggahan tdk akan d terima.hati hati bermain HP dan kartu cc jka ada tlpon,yg nomornya aneh dn gk pernah liat jgn d trima.utk aman,.lbh2 menatasnamakan cc

  • Anda bukan korban tapi kebodohan yang dipelihara. Bagaimana bisa bank memberikan kartu kredit kepada anda, pada orang yang tidak bisa menjaga rahasianya sendiri? Bayar saja tagihan dan tutup KK, anda tidak layak mendapatkan KK.

  • Jangan pernah membagi PIN, OTP, Alpha Numeric atau Password, Nama Ibu Kandung, dan 3 angka di belakang kartu debit/kredit kita pada siapapun karena hal2 tersebut adalah pintu2 terakhir dari kartu kredit/debit kita, bahkan pada anggota keluarga kita - yang kita sendiri belum tahu tingkat pemahaman dan tanggungjawab mereka. Saya pernah menceramahi oknum yang mengirim SMS dan wa via nomor Gojek, meminta sandi dan otp Tokopedia dan foto depan belakang kartu debit. Bahkan jika ada pegawai bank, polisi atau jendral manapun yang menanyakan hal2 diatas jangan mudah memberitahu karena pasti punya maksud tertentu.

  • kayaknya bank kudu minta hasil test iq dl sama kostumernya .padahal tiap sms kode otp yg masuk ada tulisan supaya jgn di share ke org lain
    masih aja salahin banknya .

  • Yg salah siapa yg suruh tanggung jawab siapa, di mana2 OTP itu rahasia, gk boleh d kasih ke siapapun termasuk nomor kartu, pas buat kartu kredit apa gak baca persyaratan nya, BUDAYAKAN MEMBACA, paling benci orang2 yg bisa baca tp tak ngerti dengan maksut yg di baca, saya jelasss bela BANK BNI

  • Menurut saya itu kecerobohan Anda sendiri yang tidak bisa menjaga kode Rahasia OTP dan 3 digit belakang kartu,
    Karena kode tersebut memang kode rahasia yang tidak boleh diberikan kepada siapapun termasuk pihak BNI, 100% itu kecerobohan penulis yang kurang hati-hati dalam menjaga keamanan kode.

  • Numpang ngakak di lapak pelawak. Kasih OTP 2×, kasih CVV, ya udah kelar. Sekarang kalo bank ngebalikkin ke situ; "Anda kali yang mau nipu supaya berharap dapet dana gratisan?", gimana?

    Udah 5 tahun di dunia perkartukreditan seharusnya nggak seawam itu sih. Atau jangan-jangan ini akal-akalan untuk menjatuhkan kredibilitas bank?

    • Turut prihatin pak Wendi. Itu murni keteledoran bapak yang teratur iming² limit and point.
      Semoga selanjutnya tidak terulang kembali atas kejadian yang menimpa bapak. Ingat cvv di belakang kartu and kode OTP jangan kasih ke siapapun selain anda sendiri yang melakukan transaksi. Itu jelas bakal terjadi penipuan.
      Kalau pak Wendi melapor ke polisi untuk mengusut tuntas untuk menginvestigasi nantinya pak wendi bakal mengeluarkan dana lagi. Kalau ditelusuri lewat laporan ke polisi dan pihak shopee atau customer service shopee mau membantu mungkin bisa ditanyakan ke arah mana Alamat barang yang di tunjukan.
      Mungkin dari penerima barang tersebut polisi bisa menyelesaikan maslah atas penipuan yang menimpa pak Wendi.
      Semoga bapak bersabar