Sudah Melunasi Tagihan Akulaku, tapi Masih Ditelepon Bot

Saya memiliki kendala dengan Akulaku. Saya sudah membayar tagihan saya sebesar Rp216.00 melalui BRI virtual account pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 14.58 WIB. Di aplikasi Akulaku, status tagihan saya sudah lunas dan limit saya sudah kembali full, tapi saya masih terus ditelepon oleh BOT Akulaku, yang meminta saya untuk segera melunasi tagihan tersebut sebelum jatuh tempo, 25 Januari 2021. Saya juga sudah telepon CS Akulaku berkali-kali, mereka bilang tagihan saya masih ada. Ini bagaimana ya?

Oleh karena itu, saya ingin menutup permanen akun Akulaku saya dan me-nol rupiah-kan limit saya. Saya sudah minta ke CS untuk membuat limit saya jadi nol rupiah, tapi sampai artikel ini saya tulis, limit belum juga nol.

Untuk penutupan permanen akun, prosedurnya seperti apa? Saya sudah telpon CS dan mengirim email ke alamat yang diberikan CS, tapi tidak ada tanggapan.

Afra Augesti
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Akulaku atas Surat Pembaca Ibu Afra Augesti

Kepada Yth Redaksi Mediakonsumen.com di Tempat Dengan hormat, Terkait dengan surat pembaca konsumen dari Ibu Afra Augesti pada tanggal 25...
Baca Selengkapnya

10 komentar untuk “Sudah Melunasi Tagihan Akulaku, tapi Masih Ditelepon Bot

  • 25 Januari 2021 - (08:58 WIB)
    Permalink

    1.harus sudah tidak punya tagihan
    2.nanti CS akan bilang kalo udah tutup akun gak akan bisa lagi menggunakan akulaku bahkan membuat akun baru.
    3.anda hanya perlu setuju
    4.CS akan meminta anda mengirimkan foto KTP dan Foto Selfie ke email akulaku
    5.CS akan bilang setelah itu nanti ada Email balasan barupa surat pernyataan
    6.setelah dapat email balasan berupa surat pernyataan, anda harus print surat itu
    7.isi data sesuai KTP pada surat dan Tanda tangan
    8.foto surat tersebut
    9.kirimkan Surat tsb, Foto KTP, Foto selfie ke email akulaku, (harus menggunakan format PDF tidak lebih dari 2mb)
    10.penutupan akun DIPROSES
    Catatan: tanggal 3 januari saya mengajukan penutupan akun, dan akun saya benar2 ditutup pada tanggal 18 januari, jadi prosesnya agak lama

    • 25 Januari 2021 - (15:42 WIB)
      Permalink

      @Yopi

      Perlu anda ketahui,
      Yang sudah anda lakukan adalah Pemblokiran Akun permanen, bukan Penutupan Akun.

      1. Dari pernyataan ini, ketahuan kalau itu blokir permanen,

      “ nanti CS akan bilang kalo udah tutup akun gak akan bisa lagi menggunakan akulaku bahkan membuat akun baru. “

      Pemblokiran akun tidak menghapus akun. Akun atas nama anda, masih tersimpan namun dengan status terBlokir Permanen.

      Jika anda menggunakan nama anda untuk mendaftar kembali, Akulaku langsung menolaknya. Karena data yang anda berikan, masih tersimpan dan sudah masuk dalam daftar blacklist pada sistemnya.

      2. Penutupan akun seharusnya sewaktu waktu bisa daftar kembali, dan bisa dibuka kembali.

      Seperti tutup kartu kredit, kapanpun bisa daftar lagi.

      UnRegistrasi kartu sellular, kapanpun bisa di Registrasi lagi.

      Jika benar, data pribadi anda telah dihapus, maka mereka tidak tahu siapa anda dimasa lalu, jika anda mendaftar kembali, anda langsung diterima dan dianggap orang baru.

      3. Data Pribadi anda hanya terblokir di Fintech Akulaku

      4. Data anda masih bisa di pakai untuk mendaftar pada Fintech lain.

      Anda harus tetap waspada karena data anda masih tersimpan rapi di Akulaku.

      Simpan bukti tindakan Blokir Permanen itu sebagai senjata untuk membela diri, jika sewaktu waktu, ada oknum internal Akulaku yang menggunakan data anda untuk mendaftar pada Fintech lain.

      5. Yang sudah pernah berhubungan dengan Fintech menjadikan Privasi tidak suci lagi.

      Jangan berharap setelah tutup akun, anda akan hidup tenang seperti orang lain yang anti Fintech.

      Kalian sudah beda.
      Data Pribadi kalian sudah melanglang buana kemana mana. Sudah dipegang oleh DC seNusantara. Sudah di CopyPaste dan mungkin juga bisa di akses oleh Cukong dan Rentenir di Negeri PamanSam.

      6. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

      Syukur syukur tulisan saya dibaca oleh orang yang belum terjerumus dengan perkara Haram seperti ini.

      Agar mereka bisa menjauhinya.

      4
      2
      • 25 Januari 2021 - (15:56 WIB)
        Permalink

        Yaudah kalo mau diblokir limitnya ya tinggal ngomong aja, CUMAN LIMIT TIDAK AKAN JADI RP.0
        Tapi setiap transaksi akan gagal, dan nanti kalau mau digunakan limitnya tinggal ngomong lagi

    • 25 Januari 2021 - (18:59 WIB)
      Permalink

      Hati-hati Gan. Sampeyan jangan sembarang jawab komentar ‘malaikat’ yg satu itu. Dia itu yg paling suci. Paling bersih. Dia yg saat ini jadi hakim penentu nasib kaum ‘terjerumus’ fintech dan kaum yg berhutang. Kalau dia marah nanti keluar jurus skripsi 1001 halaman.

  • 25 Januari 2021 - (12:32 WIB)
    Permalink

    @Kepada yang tidak yakin bahwa Fintech Haram.

    Coba Renungkan kalimat dari nasabah Fintech ini,
    “Untuk penutupan permanen akun, prosedurnya seperti apa? “

    Yang sudah terjerumus pada sesuatu yang Haram, mereka tidak tahu bagaimana cara berhentinya, mereka tidak tahu bagaimana cara mengakhirinya.

    Mereka mencari tahu pada sesama mereka. Mereka seolah bodoh tapi pasti tidak mau dikatakan bodoh, dan memang mereka tidak bodoh. Karena memang tidak ada manusia yang bodoh.

    Dan ketika sudah mencoba berhenti pun, mereka selalu dihantui perasaan was was, ragu apakah upaya yang dilakukannya memang benar adanya.

    Seperti,

    Pemain Judi, yang tak tahu cara berhenti judi.

    Curhat sana curhat sini, bertanya kepada sesama mereka para pelaku judi. Bagaimana cara berhenti judi, bagaimana mengakhirinya.

    Ketahuilah, ketika anda mencoba sesuatu yang Haram, anda menjadi temannya setan. Setan memeluk anda erat erat, bukan memeluk dibadan tapi ke hati.

    Setan membutakan akal pikiran anda dari segala Sesuatu yang baik baik. Tetapi yang jahat akan terkesan baik.

    1. Sangat banyak informasi cara berhenti dari yang haram, tapi setan membutakan akal pikiran kalian.

    2. Di awal pertama kali anda terjerumus dengan yang Haram, sesungguhnya sudah banyak nasehat dari para penggiat agama, tapi setan selalu membutakan akal pikiran kalian. Kuping dan hati seketika panas jika membaca sesuatu yang agamis.

    Setan itu selalu ingin selangkah lebih cerdas dari manusia, maka kita semua jangan lelah untuk mengasah iman dan taqwa kita.

    Jika anda benar benar ingin berhenti dari sesuatu yang Haram. Jangan bertanya pada sesama pelaku haram. Jangan pula bertanya pada mereka yang dahulunya pernah terjerumus pada yang Haram.

    Jawabannya akan ada dalam dirimu sendiri ketika setan dalam dirimu tidak lagi nyaman bersamamu. Setan dalam dirimu tidak lebih cerdas dari kamu.

    4
    6

 Apa Komentar Anda mengenai Akulaku Indonesia?

Ada 10 komentar sampai saat ini..

Sudah Melunasi Tagihan Akulaku, tapi Masih Ditelepon Bot

oleh Afra Augesti dibaca dalam: 1 menit
10