Permohonan Keterlambatan Pembayaran kepada Kredivo, Akulaku & Kredit Pintar

Saya ingin mengkonfirmasi permintaan maaf saya atas keterlambatan pembayaran saya di Fintech Kredivo, Akulaku dan Kredit Pintar, dikarenakan saya belum bisa membayar pinjaman saya, bahwa saya sedang dalam kesulitan keuangan.

Untuk Fintech yang saya sebutkan tadi diatas, mohon kesediaannya menunggu, karena saya belum ada dana untuk membayar. Jika saya sudah ada dana, saya pasti akan menghubungi pihak anda.

Saya mohon pengertiannya. Saya mohon maaf, saya tidak akan lari dari tanggung jawab saya.

Kepada Fintech yang saya sebutkan diatas, saya tetap meminta untuk meringankan beban saya dengan kembali mengajukan permohonan Restrukturisasi Pinjaman dan Penurunan Bunga. Saya sudah pernah mengajukan via email ke pihak Anda, tetapi belum ada jawaban atau kejelasan yang pasti.

Saya mohon kebijakan dan pengertian Fintech yang saya sebutkan di atas. Saya mohon juga kepada pihak OJK dan AFPI membantu saya dalam persoalan atau permasalahan saya ke Fintech-fintech tersebut. Karena saya benar-benar kesulitan membayar pokok utang, apalagi ditambah bunga. Saya hanya ingin ada keringanan atas musibah yang menimpa saya, agar saya dapat membayar anda, tetapi dengan cara diangsur/dicicil.

Saya mohon kepada Kredivo, Akulaku dan Kredit Pintar, agar DC-DC anda tidak meneror, mengancam, menagih dan memaksa saya untuk segera melunasi pinjaman saya, baik melalui pesan SMS, whatsapp, telepon, atau datang kerumah. (Saya sudah pernah mengirimkan bukti-bukti perlakuan DC Fintech tersebut diatas ke OJK, AFPI dan Fintech yang saya sebutkan di atas).

Saya sudah jelaskan di atas tadi panjang dan lebar kepada anda alasan saya. Saya harap fintech yang saya sebutkan diatas mengerti dan memakluminya. Saya mau fokus mencari uang untuk membayar Anda.

Sekali lagi saya katakan, mohon pengertian  Kredivo, Akulaku dan Kredit Pintar.

Terima kasih. Terima kasih juga untuk Media Konsumen.

Salam sehat untuk kalian semua.

Joyce Octoviana
Bandung, Jawa Barat


Catatan redaksi (diperbarui 12/2/2021): Surat ini juga mendapat tanggapan dari Kredivo dan Akulaku sbb:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Kredit Pintar atas Surat Ibu Joyce Octoviana

Kepada Yth, Ibu Joyce Octoviana Elizabeth Wakkary, Menanggapi surat Ibu Joyce melalui Website www.mediakonsumen.com pada tanggal 30 Januari 2021 berjudul...
Baca Selengkapnya

52 komentar untuk “Permohonan Keterlambatan Pembayaran kepada Kredivo, Akulaku & Kredit Pintar

        • 30 Januari 2021 - (11:25 WIB)
          Permalink

          Hi Muhammad.
          Nama elo bagus.
          Tapi, hati elo jahat seperti Iblis !

          Elo aja yang harus dihapuskan dari negeri ini, agar negeri ini damai dan sehat otaknya dari orang-orang seperti elo.

          2
          14
          • 30 Januari 2021 - (16:59 WIB)
            Permalink

            Holaaa sobat pintar nama lo juga bagus tapi sayang mental nya… ?

            4
            3
          • 31 Januari 2021 - (06:04 WIB)
            Permalink

            Para fintek, tidak akan mendengarkan keluhan,mereka hanya ingin duit nya kembali secepatnya,saya juga pernah terjebak disana, belajar dari pengalaman kita kita itu tidak boleh gali lobang tutup lobang, boleh berhutang tapi harus 30% dari penghasilan kita, hidup hemat solusi tepat di masa pademi kaya gini, thanks

          • 10 Februari 2021 - (23:38 WIB)
            Permalink

            Dimana ada fintech di stu ada si muhamad yasalaaam……

      • 31 Januari 2021 - (01:33 WIB)
        Permalink

        Joyce tenang aja, fokus aja k masalah mu, g usah ladeni penyimpang perhatian krn itu hny akan menyita waktu, pikiran n kekuatanmu utk yg g brguna. Kamu butuh smua itu utk hal2 yg lebih penting n utama. Mungkin pepatah “Anjing menggonggong kafillah berlalu” lbih cocok dlm situasi ini. Stay calm!!!

        2
        5
      • 31 Januari 2021 - (06:44 WIB)
        Permalink

        PRAMS
        DOAN
        MUNTAZIR
        mereka itu kemungkinan DC nya lurr atau jg bisa di bilang pemakan “uang riba” jika mereka benar kerja di DC pinjol,, pinjol misi dan visinya merusak pikiran manusia yg sebenarnya itu tujuan rencana dajjal,, pemgaruhi orang begitu mudah dengan iming2 yg mudah di wujudkan seketika,, saya pernah alami jg,, baiknya berdoa dan pasrahkan saja pd alloh azza wajala yg pasti isi seluruh alam semesta ini milik alloh azza wajala,, jangan takut di ancam manusia,, takut saja akan alloh azza wajala,, yakinlah dengan taubat jauhi dosa riba dan meminta rejeki yg jauh dari haram pasti akan terbayar secepatnya,, insya alloh amiin,, maaf dan makasih lurr

        2
        4
    • 30 Januari 2021 - (20:53 WIB)
      Permalink

      Saya disini hanya menyampaikan keluhan atau pengaduan saya di Media Konsumen mengenai masalah yang saya alami.
      Keluhan saya ini, saya tujukan ke pihak Fintech-fintech tersebut diatas, agar bisa menghasilkan solusi yang baik.
      Saya tidak lari dari tanggungjawab saya.

      Seharusnya kalian bisa melihat sisi positif dari setiap kejadian yang tidak menyenangkan.
      Dengan demikian, kalian bisa mengambil hikmahnya.

      Kalian boleh saja berkomentar atau memberi solusi atau apalah tentang keluhan atau masalah saya atau mungkin juga masalah orang lain melalui Media Konsumen ini, tapi kalian juga harus menjaga perasaan saya dan orang lain juga.
      Jangan sampai komentar yang
      tadinya ingin kalian jadikan motivasi
      untuk saya dan orang lain malah menyakiti perasaan kita mengalaminya.

      Saya tidak pernah mengenal kalian yang ada disini.
      Tapi, mengapa kalian jahat sama saya dengan memberi komentar-komentar negatif seperti itu ?!
      Mengapa kalian terus-menerus menebarkan KEBENCIAN ?
      Mungkin hanya itu yang kalian miliki !
      Jika kalian punya banyak kebaikan, pasti kalian akan menyebarkan KEBAIKAN.

      Jika kalian membenci saya, ingat ya :
      Saya mengasihi kalian. Saya tidak membenci kalian.
      Sebab, mengasihi itu lebih indah dari membenci.
      Di dalam Kasih tidak ada permusuhan, sebab Kasih mampu meredam emosi dan mendinginkan api amarah.
      Kasih tidak butuh pembelaan dan pembenaran, sebab Kasih selalu mampu untuk mengalah.
      Kendalikan hati kalian !

      Terima kasih Media Konsumen.
      Terima kasih semuanya.
      Salam sehat selalu dan damai selalu.
      God bless you all. ??

      5
      1
    • 30 Januari 2021 - (21:14 WIB)
      Permalink

      Saran sih kalo ngutang jangan untuk konsumtif.. apalagi untuk keperluan yang sifatnya kesenangan atau bukan urgent.
      Dan kalo bisa hutang itu 30%dari penghasilan.. jadi biss terkontrol..
      Semoga permasalahanya segera selesai..

      7
      1
      • 30 Januari 2021 - (21:19 WIB)
        Permalink

        Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu.

        Stay healthy Muntasir.
        Stay blessed.

        2
        1
    • 31 Januari 2021 - (10:05 WIB)
      Permalink

      Sabar aja bang
      Semoga masalah anda satu persatu bisa teratasi

      Intinya jgn berhenti berusaha selagi masih diberikan kesehatan .

  • 30 Januari 2021 - (08:57 WIB)
    Permalink

    pinjaman tanpa agunan y gitu bos, kecuali pinjaman dg agunan, paling disita/dilelang

    10
    1
    • 30 Januari 2021 - (09:56 WIB)
      Permalink

      Gak.
      Pinjaman biasa, dibawah 2jt, buat tolongin teman yang membutuhan.
      Dia belum bisa bayar, karena masalah keuangannya.
      Jadi gw lah yang bertanggungjawab.
      Yaudin, gw ngomong gitu aja ke fintech2 tsb.

      • 2 Februari 2021 - (04:06 WIB)
        Permalink

        Bu,saya lihat bahasa ibu adalah bahasa seorang kristiani dan saya juga seorang kristiani (maaf kalau menyangkut agama). Tp terkait dengan masalah hutang ini, kenapa sampai ada 3 fintech yg meneror ibu?dengan asumsi kalau ibu memiliki pinjaman di bawah 2 jt,mengapa sampai ada 3 fintech yg dipakai?bukankah nilai di bawah 2 jt cukup 1 fintech saja yg dipakai? Kalaupun memang teman ibu yg meminjam dan alasan sampai memakai 3 fintech yg berbeda untuk gali tutup lobang, untuk apa ibu sampai sebegitunya membantu teman ibu dengan menyusahkan diri sendiri? Seharusnya cukup meminjam di 1 fintech dan ketika teman ibu belum bisa melunasi pinjaman dr ibu, ibu seharusnya cukup menghadapi permasalahan dengan 1 fintech saja kan? Kalau memang ibu berhutang kepada fintech untuk membantu teman,maka perlu ibu ketahui bahwa selain kasihilah sesamamu manusia,ada yg lebih penting juga yaitu “kasihilah dirimu sendiri”. Bagaimana mungkin teman ibu yg meminjam uang tp justru ibu yg pontang panting pasang badan menghadapi seluruh debtcoll yg meneror anda? Dimana letak ibu mengasihi diri ibu sendiri?
        Lalu kemudian secara jujur saya merasa bahwa pernyataan ibu tidak relate dengan kenyataan yg ibu hadapi, hanya untuk membantu teman dengan sejumlah uang di bawah nominal 2 juta, mengapa harus sampai 3 fintech yg mengejar dan meneror anda? Kalau memang ibu meminjam di 3 fintech yg berbeda untuk keperluan ibu sendiri (entah untuk kebutuhan rumah tangga atau mungkin untuk apapun itu yg berhubungan dengan ibu sendiri),maka katakanlah itu sejujurnya disini tanpa menggunakan tameng teman hanya supaya tidak dibully atau dikatakan macam2 oleh org lain. Sudah resiko apabila memang dlm kenyataannya ibu nanti dikomentari macam2 karena media konsumen ini adalah wilayah terbuka yg bisa diekspos oleh banyak org namun setidaknya ibu jujur dalam mengungkapkan permasalahan ibu dan syukur2 bisa dpt solusi walaupun tetap saja di tengah2nya akan ada org yg membully. Kalau memang teman ibu yg meminjam, solusinya adalah tagihlah terus kepada teman ibu,jgn sampai teman ibu yg meminjam tp ibu yg disusahkan sana sini,tp apabila memang ibu sendiri yg meminjam, bayarlah sesuai dengan apa yg menjadi tanggung jawab ibu sendiri, banyak cara yg bisa dipakai,salah satunya dengan menjual apa yg ibu miliki sesuai dengan nominal peminjaman ibu. “Berikanlah kepada kaisar apa yg wajib km berikan kepada kaisar. Berikanlah kepada Allah apa yg wajib km berikan kepada Allah”. Setidaknya ayat itu sedikit mewakili apa yg menjadi permasalahan ibu.
        Salam ??

    • 30 Januari 2021 - (17:24 WIB)
      Permalink

      Hi Doan.
      Kualitas diri seseorang bisa dilihat dari pemikirannya, perkataannya, sikap kelakuan dan perbuatannya.

      Orang yang suka menghina orang lain, sesungguhnya dia sedang menunjukkan seperti apa kualitas dirinya sendiri.

      So, gw bisa tahu seperti apa kualitas lo. ??

        • 30 Januari 2021 - (11:28 WIB)
          Permalink

          Hi Muhammad.
          Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
          Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.

          God bless you Mohammad.

          12
        • 30 Januari 2021 - (11:51 WIB)
          Permalink

          Tumben lord muhammad cuman nyeletuk doang, biasanya langsung bikin makalah. Kecewa bet~

          1
          2
          • 30 Januari 2021 - (11:57 WIB)
            Permalink

            Doakanlah yang baik-baik untuk Mohammad.
            Kalo dia ga baik, itu bukan urusan kita.
            Itu urusan dia sama Allah.

            God loves you Mohammad.

            10
          • 30 Januari 2021 - (16:11 WIB)
            Permalink

            Saking shocknya kali ya? Saya juga shock liat postingan begini, maksudnya gimana? Pinjam untuk teman dan rela menerima terror DC untuk teman, tapi memohon karena tidak sanggup bayar bunga dan jangan diterror (demi teman). Mungkin Yang Di Atas juga bingung liat kasus begini.

            7
            1
      • 31 Januari 2021 - (00:41 WIB)
        Permalink

        Sekedar saran sekiranya bisa jadi solusi, kalau ada perhiasan, barang elekronik atau barang gk kepakai bisa dijual buat bayar pinjaman.

  • 30 Januari 2021 - (17:00 WIB)
    Permalink

    Hi Suprapto.

    Kenapa jadi elo yang shock dan bingung ?!
    Emang elo yang bayar ?!
    Lo urusin aja hidup dan keluarga lo.
    Kalo lo ga tahu persoalan ini, lo ga perlu komen !!

    Jangan pernah lo menjadi hakim atas kehidupan orang lain.
    Perbaikilah diri lo sendiri selama masih ada kesempatan.
    Setidaknya, jika lo mati, lo sudah harus masuk mana.

    Sehat selalu ya Suprapto.

    12
  • 30 Januari 2021 - (18:50 WIB)
    Permalink

    Wahai Fintech2 yang duitnya dikemplang sama orang ini, mohon segera diteruskan aksi penagihannya. Teror ortunya, kantornya, adeknya, semuanya. Buat dia dipecat, dipermalukan, dll.

    14
    1
    • 30 Januari 2021 - (19:00 WIB)
      Permalink

      Ga mempan sama ini orang mau di apain juga ? ?? nama joyce / joice = sukacita. Tapi wataknya yaaa gitudahhhh ?

      6
      1
      • 30 Januari 2021 - (20:35 WIB)
        Permalink

        Media ini ada sebagai wadah atau sarana masyarakat mengkomunikasikan atau bersuara atas Haknya…!! Sebagai sarana mencari solusi.. .dari setiap masalah, dan sarana mencari keadilan atas nama KONSUMEN yang jelas secara Gamblang di lindungi oleh UU no 8 tahun 1999,, Bukan sarana Bully, atau menyerang personal…!! Kolom komentar ada sebagai tempat para PEMBACA yang Budiman memberi saran, atau pendapat secara objektif…Bukan melampiaskan Dendam pribadi, masalah pribadi, ataupun Membully,, jadi alangkah baiknya Gunakan tempat sesuai fungsi…!!!! KL mau bicara personal bisa japri saja, atau sambil ngopi…jadi lebih enaaaak.

        Thx…..

        7
        6
        • 31 Januari 2021 - (06:54 WIB)
          Permalink

          @Davin. Hak konsumen.. hak konsumen… Kewajiban bayar aja ga dilaksanakan, nuntut hak.

        • 31 Januari 2021 - (10:12 WIB)
          Permalink

          Tidak perlu jadi white knight, Davin. Coba lihat dari awal, ada komentar yg biasa saja, TS jawabnya sinis, ngegas, nyengak kalau bahasa jawanya. Selain itu juga nyumpah2in orang mati pula.
          TS bicara kualitas-kualitas. Ya memang beda! Kualitas tukang hutang (dan tidak bayar) dengan manusia normal memang sangat berbeda!

          Salam manusia normal.

    • 30 Januari 2021 - (19:07 WIB)
      Permalink

      Hi Angga.

      Tidak ada manusia yang sempurna.
      Lo pun pasti pernah melakukan kesalahan dan lo pun juga pernah memiliki masalah yang tidak menyenangkan.

      Jangan suka menghakimi hidup seseorang, sebab diri lo sendiri belum tentu benar seutuhnya.
      Dan belum tentu pula lo bisa menjalani hidup seperti yang gw atau orang lain jalani.

      So, Intropeksilah !
      Karena, banyak orang terlalu pandai menghakimi orang lain, seolah dirinya paling suci tanpa sedikitpun dosa.

      Selama gw tidak merugikan lo dan orang lain, terserah lo mau ngomong apa.
      Karena kebanyakan manusia itu hanya pintar menilai orang lain, tapi bodoh menilai dirinya sendiri.
      Termasuk lo ! ?

      Tidak akan ada keuntungan yang lo dapatkan dari mengomentari hidup gw atau orang lain dengan kata-kata negatif lo.
      Jangan bahagia melihat orang yang susah !

      Tuhan mengasihi lo, Angga.

      • 30 Januari 2021 - (19:45 WIB)
        Permalink

        Hi Doan.

        Kiranya Tuhan memberkatimu berlimpah-limpah dan memperluas daerahmu, dan kiranya tangan Tuhan menyertaimu, dan melindungimu dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpamu.

        Dan Tuhan mengabulkan permintaanku itu untukmu.

        Stay blessed and stay healthy. ??

    • 30 Januari 2021 - (22:46 WIB)
      Permalink

      Hi Davin.

      Saya sudah membuat laporan pengaduan ke pihak yang berwajib.
      Saya sudah screenshot setiap komentar-komentar mereka.

      Thanks Davin.
      Stay blessed. ??

  • 30 Januari 2021 - (20:40 WIB)
    Permalink

    Duh. Anda lagi kesulitan keuangan sampai galbay tiga pinjol, tapi sombongnya amit-amit. Kasus anda bukan cuma gagal bayar, tapi anda diduga gali lubang tutup lubang hingga akhirnya gak bisa bayar.

    Ketika pinjol-pinjol itu mentransfer uang ke rekening anda atau membayar transaksi online anda, apakah mereka meminta pengertian kepada anda? Sekarang setelah anda “makan” uangnya, anda minta pengertian kepada mereka. Begitulah gaya orang yang suka ngemplang utang, giliran ditagih minta pengertian.

    Anda menanggapi semua komentar dengan ngegas, apakah Anda tidak malu dibaca oleh pinjol-pinjol itu? Nama anda sudah di black list oleh mereka, anda akan sulit mendapatkan utang kedepannya.

    Sorry, aku bukan DC, aku cuma merespon tulisan anda saja.

    11
    1
    • 30 Januari 2021 - (21:28 WIB)
      Permalink

      Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu.

      Jalani saja hidupmu sebaik-baiknya !

      Stay healthy M.Zubir.
      Stay blessed.

  • 30 Januari 2021 - (21:38 WIB)
    Permalink

    Kira-kira alasannya apa sampe nggak bisa bayar? Kepo nih. Kan bisa jual aset dulu yah. Biar santuy. Semoga direspon sama pinjol.

    5
    1
  • 31 Januari 2021 - (00:44 WIB)
    Permalink

    Sekedar saran sekiranya bisa jadi solusi, kalau ada perhiasan, barang elekronik atau barang gk kepakai bisa dijual buat bayar pinjaman.

    • 31 Januari 2021 - (18:17 WIB)
      Permalink

      Mbak..jgn ladenin mereka fokus aja permasalahan mbak, mereka justru senang klo mbak nanggepin..selalu berdoa semoga mereka di berikan petunjuk supaya di buka hatinya..jgn suka menghina org apalagi yg sedang tertimpa musibah..semoga Allah selalu melindungi seluruh umat dimuka bumi ini khususnya Indonesia tercinta ini..Amin.

  • 1 Februari 2021 - (10:34 WIB)
    Permalink

    duh bingung jadinya, kan temennya yang ngutang,, terus knp situ yang ribet lapor ke media konsumen perihal DC yg neror? kenapa gak bilang ketemnnya ajah suruh lunasin utangnya? knp jadi mbaknya yg repot ngurusin utang orang?

  • 10 Februari 2021 - (00:31 WIB)
    Permalink

    Kalau barang belum diterima, tapi telat nyicil gimana dong? Kena denda pula…
    Kalau barang nya ada dan sesuai spesifikasi ga masalah. Pasti tanggung jawab…

 Apa Komentar Anda mengenai permohonan ini?

Ada 52 komentar sampai saat ini..

Permohonan Keterlambatan Pembayaran kepada Kredivo, Akulaku & Kred…

oleh Joyce dibaca dalam: 1 menit
52