Surat Pembaca

Sudah Jadi Korban Penipuan Kartu Kredit, malah Diminta BNI Harus Bertanggung Jawab

Sebelum saya menceritakan kronologi musibah penipuan yang menimpa saya, terlebih dahulu perkenalkan nama saya Mona ibu dari 3 orang anak dan selama ini saya tidak pernah punya yang namanya Kartu kredit karena tidak paham mekanisme pemakaiannya.

Baiklah begini kronologinya:

Pada akhir bulan Agustus 2020 saya dihubungi oleh pihak BNI yang bernama LIA & mengatakan bahwa saya mendapatkan fasilitas KK tanpa pengajuan & langsung disetujui karena saya nasabah prioritas BNI. Semua data-data saya lengkap dia sebutkan termasuk alamat rumah dan nama ibu kandung. Saya disuruh menunggu selama proses.

Pada bulan September saya dihubungi kembali dari no 088977172646 dan 088977170446. Sempat saya bertanya kenapa tidak pakai no BNI tapi dijawab bahwa no BNI hanya untuk telpon masuk saja. Dan mereka meyakinkan saya bahwa betul dari BNI karena no akhir telpon selalu 46 (dari asal BNI46). Karena dari tutur bahasa yang formal dan lugas maka saya percaya. Dan disitu saya selalu di follow upapakah KK saya sudah diterima/belum karena jika belum mereka akan bantu follow up.

Tanggal 24 Sept KK saya datang dan pada saat saya check limit yang diberikan sangat besar sekali buat saya yang notabene hanya ibu RT dan jualan toko ATK kecil-kecilan. Ternyata besoknya ada datang lagi KK dengan logo Lottemart. Nah, setelah KK sudah saya terima ini lha hampir setiap hari selalu dihubungi & menanyakan apakah KK saya sudah diaktifkan? Nah di poin ini saya heran dari mana mereka bisa tahu kalau KK saya sudah sampai.

Saya sering dihubungi oleh Ibu Widi (021-8310004/021-40000646) yang mengaku dari card center BNI Pejompongan dan dari dia lha yang membantu mengaktifkan KK saya (karena pada saat saya terima dan coba untuk mengaktifkannya sesuai yang ada di amplopnya namun tidak bisa.

Kemudian oleh Bu Widi saya diminta ke BNI terdekat meminta formulir untuk buka KK. Oleh CS saya diberikan formulir PENGAJUAN KK. Setelah itu saya disuruh untuk isi formulir beserta fotokopi KTP dan dikirim ke PT.BNI PERSERO Tbk. Menara BNI PEJOMPONGAN lt 17.div ZLN SUPPORTING UNIT, Jl Pejompongan Raya 24 Bendungan Hilir Tanah Abang. Jakpus 10210.

Tanggal 12 Oktober saya menerima sms dari BNI yang isinya bahwa pengajuan KK BNI dan aplikasi sedang diproses. Di sini saya heran kok pengajuan? Bukankah KK sudah saya terima & tinggal diaktifkan saja?

Tanggal 13 Oktober saya dihubungi kembali oleh Bu Widi dan mengatakan kalau KK saya sudah aktif (dan memang benar karena ada pemberitauan via sms).

Tanggal 14 Oktober saya dihubungi kembali dan dijelaskan bahwa akan ada petugas dari bagian promo dan IT untuk menjelaskan kegunaan promo tsb. Dan memang benar saya dihubungi dan kali ini oleh laki-laki & saya diminta untuk mematikan hape saya selama min 30 manat agar proses promo dari merchant-merchant bisa dipakai pada KK saya(pokok bahasa yang dia pakai secara sistem yang saya gak paham). Setelah lewat 30 manat lebih berlalu saya buka hape saya dan disitu masuk beruntun sms dengan 2x transaksi yang saya tidak pakai (karena KK saya baru saja aktif dan belum saya pakai sama sekali).

Bersamaan itu saya dihubungi dari no 021-29946001002 (Bp Rahmat Budi Utomo) dari bag investigasi KK & melihat ada transaksi yang mencurigakan dan saya disuruh hub ke CS BNI guna pemblokiran saat itu juga sudah saya laporkan dan yang menerima Bp Aldi dan dibilang transaksi masih MENGGANTUNG & saya disarankan hubungi ke merchantnya (JD.ID). Saya sendiri tidak PUNYA AKUN DI JD.ID.

Saya kemudian hub ke jd.id (yang menerima Bp. Yason) dan melengkapi data yang diminta (termasuk laporan dari kepolisian). Namun laporan saya rupanya tidak ditindak lanjuti oleh pihak jd.id. Saya berulang kali menanyakan transaksi tsb tapi jawaban yang ada seperti bahasa sistem yang formal sampai akhir saya tulis lewat MK pada tanggal 21 Oktober barulah dari pihak mereka menjelaskan via email bahwaa transaksi tsb berupa pembelian HP via ojek online di Jakarta (saya di Palembang) dan tidak memberikan informasi alamat pengiriman & siapa yang memesan.

Oleh karena penipuan tsb saya berulang kali dihubungi DC BNI. Apakah tidak ada kordinasi antara cardcenter dan penagihan bahwa ini masih dalam proses investigasi? Beberapa hari yang lalu saya didatangi DC ke rumah dan dikatakan tagihan tsb menjadi beban saya. Bagaimana saya bisa membayar yang bukan transaksi saya dan saya tidak diberikan penjelasan secara resmi (tertulis) hasil investigasinya.

Oiya sebagai catatan pada saat proses pelaporan dan investigasi di Kepolisian bahwa ada kecurigaan bahwa saya sengaja DIGIRING untuk proses pembuatan KK (INDIKASI JUAL-BELI DATA).

Untuk itu lewat MK ini saya sangat berharap kebijakan yang seadil-adilnya baik oleh pihak merchant ataupun BNI karena di sini saya sebagai KORBAN & mungkin secara sistem dikatakan saya yang bertransaksi padahal pada kenyataannya saya KORBAN dari KEPINTARAN TEKHNOLOGI PARA PENIPU-PENIPU di luaran sana.

Terakhir, ini permintaan seorang ibu buat para penipu-penipu, janganlah mencari nafkah lewat cara ini karena kalian juga terlahir dari seorang ibu.

Terima kasih MediaKonsumen.

Mona Mattalia
Palembang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan BNI atas Surat Ibu Mona Mattalia

Menanggapi surat Ibu Mona Mattalia di www.mediakonsumen.com pada tanggal 21 Februari 2021 berjudul “Sudah Jadi Korban Penipuan Kartu Kredit, diminta...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • iya kyknya bnyk komplotan.. heran org sharing disini spy menjd pembelajaran buat yg lain dan menjadi solusi,.

    • Sepertinya mbak...kita doakan aja buat mrk yg mem bully, krn dosa akan mrk tanggung dan sdh ada pasal ITE dan pelanggaran yg membully

    • Ya si muhammad dan rifan itu mungkin komplotannya. Satunya langsung keluar jurus dakwah zina-zina dengan ibu kandung (mungkin pengalaman pribadi dia?). Yg satunya lagi keluar jurus goblok-goblokin orang.

  • Masalah ibu Mona jgn dikait²an dengan Agama, klo dikaitan dengan Agama sudah pasti itu hal yg berdosa. Disini ibu Mona hanya ingin mengeluarkan unek² yg mungkin dia butuh pembaca yg bisa memberikan solusi, kita semua itu org berdosa kok baik yg disengaja ataupun yg kita tdk sengaja. Jd lah org yg bijak klo tidak suka cukup lihat saja untuk pembelajaran kita kedepannya terima kasih. Buat ibu Mona semoga masalahnya bisa cepat selesai dan jgn lg jatuh dilubang yg sama.

  • Iya karena kejadian ini sangat mungkin terjadi, dulu pernah saya alami hampir jadi korban penipuan CC nya BNI juga modusnya sama koq..

  • Penipuan kartu kredit memang sering menargetkan nasabah bank BRI, BNI, dan Bukopin. Karena ketiga bank tersebut sering memberikan kartu kredit bagi pengguna pemula yang belum mengerti sistem penggunaan kartu kredit. Kalau nasabah lama yang sudah sering pakai kartu kredit pasti sudah mengerti sistem penipuan seperti ini dan dapat menghindarinya.

    • Yg sy tdk habis pikir kenapa mrk bisa tau identitas nasabah?sedangkan kartu kredit itu mmg ada dikirim dr bni artinya kan mmg sah dr bni walopun pas sy aktifkan tidak bisa dan kmd dibantu pengaktifannya oleh para penipu dan sampai langsung dibobol. Dan juga ada dibenarkan dr pihak callcenter bni pusat (ibu cendani) yg menghubungi sy bhw di bbrp tgl tsb pihak marketing mmg ada menghubungi saya. Jd bgm sy tau pd saat itu kalo yg menghubungi saya pihak bni/sipenipu kan?

      • Membedakan penipu dan bukan sebenarnya cukup mudah. Penipu biasanya meminta kita melakukan tindakan seperti menyebutkan nomor CVV, menyebutkan SMS OTP, data diri, ataupun meminta mematikan telepon. Sedangkan telepon dari bank biasanya hanya konfirmasi ataupun promo yang tidak perlu menyebutkan CVV dan OTP.

        Saya sudah sering menerima telepon dari penipu, karena sudah tahu triknya jadi selalu terhindar dari percobaan penipuan.

        Perbankan Indonesia memang belum sepenuhnya aman, data diri kita bisa didapatkan penipu dengan mudah. Apalagi perlindungan konsumen Indonesia belum sebaik di luar negeri. Oleh karena itu, kitanya yang harus ekstra hati-hati terhadap berbagai modus penipuan.

        Apalagi di zaman sekarang dimana internet banking, kartu debit, dan kartu kredit bisa memudahkan kita transaksi dengan mudah. Fasilitas itu juga memudahkan penipu untuk mengambil uang kita jika kitanya tidak mawas diri.

        Saran saya, konsultasikan saja dengan banknya bagaimana transaksi itu bisa terjadi, dan bagaimana langkah yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya.

      • Bu Mona, penyelesaian dari bank bagaimana ya bu? Soalnya saya mengalami kejadian serupa. Apakah ada kontak Bu Mona yg bisa saya hubungi?

        • Saya juga kena kejadian serupa limit 15 juta di jd.id si penipu belanja voucher emas, namanya juga widi. Tagihan 15 juta dibebankan kepada saya
          Setelah kejadian itu setiap hari banyak yang menelepon saya marketing kartu kredit tapi sy memblokir semuanya. Saya tdk tahu yang mana asli yang mana palsu. Sy terpaksa membayar tagihannya selama 3 tahun yng notabene bukan sy yg berbelanja.
          Tidak ada perlindungan kepada nasabah di bank BNI untuk kasus seperti ini.
          Setelah ini sy tidak mau lagi menjadi nasabah bank ini.

  • Mbak, Gimana akhirnya solusi dari bank BNI? Kerabat saya juga kena dengan kasus yang sama dan kasiannya beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kurang mengerti yang begini beginian dan masi dalam proses sanggahan ke Bank

    • Yah begitu lha belum ada hasil. Yg ada sy dioper2 dari satu cs ke cs yg lain dan alhasil saya harus selalu mengulangi kronologi nya dr awal. Dari bu delia bilang hasil investigasi dikirim via email dan dr bu cendani via pos sedangkan sampai sekarang blm sy terima hasil investigasinya supaya bisa sy lanjutkan kembali ke kepolisian. Mungkin krn sy hanya nasabah biasa jadi kasus saya tidak digubris oleh pihak BNI. Jadi menyesal mjd nasabah bank ini.

      • Terus parah nya lagi, kerabat saya tersebut di berikan kartu pengganti, karna yang lama yang di gunakan oleh penipu sudah di blok BNI saat kita melaporkan penyalah gunaan kartu. 1 jam atau 30 menit sebelum kartu pengganti di antar oleh kurir, kerabat saya kembali mendapat tlp dari orang yang mengaku pihak BNI dan mencoba melakukan penipuan kembali. Orang tersebut tahu dalam waktu 1 jam kedepan akan ada pengantaran kartu baru / kartu pengganti, penipu juga tahu kerabat saya melaporkan sanggahan transaksi, semua data penipu mengetahui nya. Melapor ke CS BNI via email hanya di katakan nomor resmi BNI adalah 1500046 sementara pertanyaan kami mengapa data bisa bocor sampai ke penipu tidak di gubris.

  • Siang mb monna,, saya jg sma persis kejadiannya seprti itu,, dan saya yakin tetap ada kaitannya dengan pihak BNI,, ini bukan personal melainkan ini sudah komplotan...klo bsa sya mnta kontak mb monna biar kta bsa slesaikan mslah ini,, ini sudah besar dan merjalela...

    • Kalau menurut bpk, tindakan apa yg nantinya akan bpk lakukan? Krn sekarang ini saya sdh trauma dan jd lebih curiga kepada siapapun.

      • Gak usah melakukan tindakan apa2 buk, percuma karena ini komplotan, sudah banyak oknum yg terlibat,, sma persis dengan saya,, dsruh krim data ke penjomapangan...... jdi kita liat nanti aja !!! Hahahah apakah ibu stiap bulan nya bayar ?

        • Terimakasih pak atas motivasi nya. Yg jelas sy sdh melakukan pelaporan di kepolisian dan itu buat pegangan saya. Salam sehat selalu

          • Udah mbak tenang aja kalau udah punya surat dari polisi gak perlu dipikirin lagi santai aja

  • Percayalah dalam case ini saya yakin tetap ada orang dalam BNI yang terlibat,, krena klo di hubngkan ke CS BNI asli ( 1500046 ) mereka pun tau tentang KK itu emng benar adanya ? Nah yg jdi pertanyaan saya klo emng gak ada hubungan dengan pihak BNI / Orng dalam BNI, gak mungkin penipu itu tau jika kita ada KK,, ya khan hahahaha

    • Kalau memang ini bukan komplotan orang dalam, berarti data nasabah BNI Bocor kemana-mana?

      Kerabat saya juga kena dengan kasus yang sama dan kasiannya beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kurang mengerti yang begini beginian dan masi dalam proses sanggahan ke Bank. Beliau Tidak pernah memberi nomor Kartu ke siapapun karna beliau menyimpan kartu nya di laci rumah.

      Terus parah nya lagi, kerabat saya tersebut di berikan kartu pengganti, karna yang lama yang di gunakan oleh penipu sudah di blok BNI saat kita melaporkan penyalah gunaan kartu sehingga ada dikirimkan kartu pengganti. 1 jam atau 30 menit sebelum kartu pengganti di antar oleh kurir, kerabat saya kembali mendapat tlp dari orang yang mengaku pihak BNI dengan nomor 07616989000 dan kembali mencoba melakukan penipuan. Orang tersebut tahu dalam waktu 1 jam kedepan akan ada pengantaran kartu baru / kartu pengganti, penipu juga tahu kerabat saya melaporkan sanggahan transaksi, data bersangkutan laporan penyanggahan penipu mengetahui nya. Akhirnya saya lapor ke CS BNI via email hanya di katakan nomor resmi BNI adalah 1500046 sementara pertanyaan kami mengapa data bisa bocor sampai ke penipu tidak di gubris oleh CS BNI

      • Sampai sekarang sy msh juga ditelpon sama para penipu2. Skrg saya gak mau menerima telpon yg anonim/gak sy kenal.krn bbrp no telpon dan alamat yg prnh sy sebutkan SDH sy laporkan PD pihak kepolisian dibagian cybercrime

  • Saya juga mengalami hal serupa.. tadi siang di telfun no celluler yg akhiranya 46. Mau nawari pendaftara kartu kredit. Pas tanya kenapa kok gk pakai nomer Kantor BNI katanya ini nomer resmi BNI karena akhirnya nomernya 46. Karena ngomongya agk kaku kayak orang baca text pembicaraanya gk saya lanjutkan.. yg saya heran kan.. kok yg telpon ini ko tau data pribadi lengkap saya mulai alamat kamling halaman samlai saya sekarang tinggal dimana..