Surat Pembaca

Pengalaman Tidak Menyenangkan dengan Kartu Kredit Bank Mandiri

Sekitar 3 tahun lalu, saya ditawari kartu kredit Mandiri, karena program dari kredit kepemilikan apartemen saya di Bank Mandiri. Saya ditawarkan kartu kredit Mandiri dengan bebas iuran tahunan selama 5 tahun. Lalu saya mengambil tawaran tersebut, dan dikirimkanlah 2 kartu kredit Mandiri, satu tipe Platinum dan satunya kartu Pertamina.

Setelah 3 tahun pemakaian, saat cek email di tanggal 24 Maret 2021 terdapat tagihan dari Bank Mandiri. Ternyata saya ditagihkan iuran tahunan sebesar Rp500 ribu untuk kartu Platinum dan Rp400 ribu untuk kartu Pertamina dengan jatuh tempo pembayaran keduanya di bulan depan tanggal 8 April 2021.
Sedangkan saya masih ada cicilan dari Tokopedia yang sedang berjalan di salah satu kartu, karena menurut info, iuran tahunan masih 2 tahun ke depan baru ditagihkan, maka saya berani mengambil cicilan tersebut.

Saya langsung telepon ke call center Bank Mandiri, dan membuat permohonan untuk pembebasan iuran tahunan dengan menginfokan program yang ditawarkan ke saya pada saat saya mendaftar kartu kredit tersebut. Lalu saya ditelepon kembali oleh pihak Bank Mandiri, dan diinfokan bahwa permohonan penghapusan iuran tahunan ditolak. Saya minta dihubungkan ke CS untuk membuat pelunasan dipercepat terkait cicilan saya, dengan proses 4-5 hari kerja dan penalti sebesar 5%, serta memblokir semua kartu kredit Mandiri saya.

Minggu depannya, hari Kamis tanggal 1 April 2021, saya telepon kembali untuk menanyakan proses pelunasan dipercepat cicilan saya, dan berapa saya harus membayar semua pemakaian saya, agar saya bisa melunasi pemakaian saya di luar iuran tahunan yang ditagihkan sebelum jatuh tempo pembayaran tanggal 8 April 2021. Diinfokan lah bahwa iuran tahunan tetap harus dibayarkan. Padahal saya melunasi semuanya sebelum jatuh tempo.

Setelah tutup telpon, saya langsung membayarkan semua yang menjadi kewajiban saya (termasuk penalti pelunasan percepatan cicilan) dengan dikurangi iuran tahunan, karena kartunya akan saya tutup, dan saya tidak mau pakai kartu kredit Mandiri lagi.

Setelah melakukan pembayaran semua pemakaian saya, saya telepon CS kembali, dan CS tetap menginfokan bahwa saya tetap harus membayar iuran tahunan 2 kartu sebesar Rp900 ribu, dan kartu saya tidak bisa ditutup.

Terus terang saya keberatan membayar iuran tahunan sebesar Rp900 ribu, karena nominalnya besar, dan juga saya pada saat saya ditawarkan kartu kredit tersebut, saya diinfokan bahwa bebas iuran tahunan selama 5 tahun.

Ini pengalaman yang kurang menyenangkan dengan kartu kredit Mandiri, dimana saya sebagai customer merasa dirugikan dan program yang ditawarkan tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Sekarang kartu kredit saya tidak bisa ditutup, dan saya diminta untuk membayarkan iuran tahunan baru, setelahnya saya dapat menutup kartu kredit saya. Menurut saya itu aneh, karena iuran tahunan ditagihkan di awal penggunaan, sedangkan ini kartunya mau saya tutup, dan saya sudah melunasi semua pemakaian saya sebelum jatuh tempo pembayaran.

Mohon sekiranya bisa menjadi perhatian dari pihak Bank Mandiri mengenai perihal ini.

Dicky Soeliantoro
Tangerang Selatan, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mandiri atas Pengaduan Bapak Dicky Soeliantoro

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami dan terima kasih atas masukannya. Menindaklanjuti pengaduan Bapak, dapat kami sampaikan bahwa...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • dan untuk penagihan biaya annual fee kartu kredit biasanya ditagihkan pada bulannya kartu bukan awal tahun seperti yg anda infokan... saya udah pakai hampir 5 tahun dijanjikan 2 tahun gratis.. karna dikirim 2 kartu dan diaktifkan semuanya.. cm setahun saja gratisnya dan pada bulan kartu jatuh tempo saya harus bayar 300rb utk satu kartu saja, krna yg satu kartu lsg saya tutup sejak awal ada tagihan krna limitnya ternyata gabungan..

  • Ini pengalaman saya dengan pihak mandiri (petugas) .saya seorang nasabah mandiri dan belum pernah mengajukan pinjaman bulan Januari lalu saya coba untuk mengajukan KUR MIKRO dan oleh petugas saya dikasih brosur/tabel dan saya disuruh untuk mengirim foto KTP saya dan istri lewat no WA yang ada di brosur serta mencari surat keterangan usaha di kelurahan dan hari itu juga saya kerjakan semua ,dan setelah saya kirim mendapatkan balalsan "tunggu pak besok saya kabari ini saya proses dulu" sampai 2minggu tidak ada respon saya langsung datang ke mandiri dan ternyata tutup untungnya saya ketemu dengan karyawan bank ini yg lagi istirahat di depan kantor dan sekalian saya tanya berapa lama proses pengajuan pinjaman KUR dan dia balik bertanya dengan siapa saya mengajukanya kemudian saya ceritakan semua serat saya beritau namanya mbak...Jani..dia minta maaf ke saya dan bilang akan menghubungi mbak..Jani.. untuk memproses pinjaman saya dan ternyata sore harinya si embak ini telpo saya bahwa proses bi checking nya belum selesai kalau sudah selesai akan dikabari balik.selang harinya saya chat lewat wa di bilang iya pak entar sore saya kerumah sore harinya saya chat lagi dia. bilang masih di nasabah lain pak sebentar langsung kesitu,setelah beberapa jam menjelang Maghrib saya chat lagi dia membalas dengan foto komputer masih dikantor sebentar lagi dan saya masih menuunggu sampai malam dan petugas mandiri itu ngak pernah datang .rasanya saya jengkel sekali kok tidak profesional banget dan akhirnya saya tidak jadi mengajukan KUR sampai sekarang # korban C19#dan oknum mandiri

  • Saya jg mengalamj hal yg tfk menyenangkan. Pertama cara penagihan cc tagihan suami sy dgn cara teror luar biasa tlo ke kantor suami sy yg posisi msh diluarkota namun pihak bank tdk percaya dan mengancam mau melaporkan suami sy ke kantor pusat suami klo tdk dibayarkan hr itu itu jg makan akan tlp ke kantor pusat suani sy agar dipecat. Setelah itu sy lunasi semua tagihan pertama aja pihak banj menawarkan untuk mengajukan spy ada disc tp pd kenyataannya sm teori sy harus melunasi semua, sampai menjual motor krn posisi sy sdh tdk bekerja sejak pandemi th kmrn. 2 minggu sejak melunasi tagihan cc suami sy kembali mendapat teror dr pihak mandiri ke kantor suami saya. Pihak mandiri melakukan teror kekantor suami bkn menagih tagihan macet cc suami sy melainkan tagihan cc saya. Hampir tiap teror itu selalu dgn nada kasar dan spt org yg tdk berpendidikan. Dan plg yg membuat sgt tdk nyaman nilai tagihan tsb diumbar ke pihak kantor suami saya krn setau saya brp pun nominal utang org seharusnya pihak bank tdk mengumbar privasi org. Hampir tiap minggu 3x teror ke kantor suami saya. Org yg bekerja di bank besar sebesar bank mandiri sy yakin mrk adl org2 yg berpendidikan tinggi namun moral etikanya seperti sampah. Sampai sdh dijawabi sm pihak kantor suami sy tagihan atas nama istri kenapa hrs ditagih dan teror kekantor ini terus krn yg bersangkutan yg memiliki tunggakan kan tdk kerja disini. Tiap minggu 3x selalu ada teror dr pihak bank mandiri dan sdh sy tegur namun pihak bank mandiri selalu mengelak menjawab sy bkn org bodoh sy tdk pernah telp ke kantor suami ibu teror kekantor suami ibu, kesannya seolah2 sy malah spt di adu domba oleh pihak kantor suami saya.

  • banyak yang tidak paham iuran tahunan itu untuk tahun berjalan, bukan untuk tahun depannya..
    jadi tidak ada istilah menutup kartu sebelum jatuh tempo tidak perlu membayar.
    untuk perihal mandiri nya ingkar janji iuran tahunan muncul setelah 5 tahun tidak menyenangkan emang

  • aturan bank yang begini membingungkan sih ya.
    Ada bank yang begitu iuran tahunan keluar dan kita ajukan free tidak dikasih lalu kita tutup, oke2 aja. Ada yang bilang, kalau mau tutup kartu iuran tahunan tetap harus dibayar? Nah lho kan aneh, kita ga mau lanjutin pemakaian kok disuruh bayar? Pdhl iuran tahunan kan termasuk biaya administrasi yang seharusnya bisa dihapuskan oleh bank sendiri.

    Tapi kalo bank mandiri seperti ini menurut saya mereka tidak konsisten, tahun lalu saya juga kena annual fee dan pengajuan penghapusan ditolak, saya putuskan tutup kartu, dan lancar saja tidak perlu harus bayar iuran tahunan, dan surat penutupan sudah saya terima juga. Aturannya sangat tidak jelas kalau seperti ini.
    Tapi kalo Bank satu ini sih ga heran sih ya, suka ganti-ganti aturan seenak nya, bahkan rekening join saya yang harus nya 2 nama saja bisa berganti jadi 1 nama tanpa persetujuan saya. Sampai sekarang saja buku rekening masih 2 nama, tp di system mereka sudah berganti jadi 1 nama. Hebat bukan? Ketika diminta penjelasan mereka tidak bs menjawab malah dengan santai nya menawarkan untuk kembali dijadikan 2 nama. Giliran sana yang salah kita yang repot, bahkan tidak ada ganti rugi nya.

    • Masalahnya bukan iuran tahunan tapi caranya, kesepakatan awal kan beda sama kenyataan

      • kalau tidak ada perjanjian tertulis ya susah untuk dibuktikkan kan?

        Kalau cuma penawaran dengan iming-iming ini itu, tidak ada tertulis S&K sebagai bukti misal di web, email atau apapun itu percuma juga ngotot ke call center tidak akan dianggap. Namanya juga sales/marketing, customer lengah ya mereka ga rugi juga, kecuali ybs masih menyimpan kontak si marketing untuk meminta pertanggung jawaban. Pertanyaannya perjanjian bebas iuran tahunan 5 tahun itu tertulis dimana? ada tidak bukti nya? Itu yang jadi masalah.

  • Gw bacanya aja kesel.
    Klw gw udh lunas langsung aja tutup

    Emg harus fkir2 lagi klw mau pake kartu kredit

  • Pagi ini ditelp oleh CS mandiri dari nomor +622114000. Dan diinfokan bahwa kedua kartu akan dihapuskan iuran tahunan dan akan ditutup. Proses 3 hari kerja, dan saya akan diinfokan setelahnya.
    Nanti akan saya update lagi setelah semua proses selesai.

  • Pagi ini sudah ditelp oleh bank mandiri. Kartu saya sudah ditutup dua duanya, dan iuran tahunan sudah dihapuskan. Jadi sudah tidak ada tagihan lagi.
    Terima kasih terutama kepada mediakonsumen.com dan kepada semua teman teman yang telah mendukung.
    Juga kepada pihak bank mandiri karena telah mendengarkan suara konsumen.
    Dengan ini case saya telah dapat terselesaikan dengan baik.